Monday, 18 September 2006

Wangsit dari mbak Ine: Five things to eat before you R.I.P

Rating:★★★★★
Category:Other
Perasaan semalam nggak ngimpi apa-apa, tapi tiba-tiba tadi pagi waktu buka kompi kok dapat wangsit dari Mbak Ine untuk mengabsen makanan. Judul wangsitnya saja sekti banget: "Five Things to eat before you R.I.P"

Lha berhubung wangsit, assignment, opdracht, tugas dan PR ini datangnya dari pakar kuliner top, ya tentunya harus dijalankan, takut kuwalat. Lha siapa tahu, kalau tidak dijalankan, kalau sedang masak terus keasinan atau gosong, rak yo cotho to? Kalau hasil kerjaku nggak diterima oleh pemberi wangsit, idep-idep ngisi blogku yang sudah lama nggak pernah aku tengok.

Ternyata assignment ini nggak gampang soale cuma disuruh milih 5, padahal aku ini OOBB (Opo Opo Blang Bleng) alias doyanan, lha kok disuruh cuma milih 5. Jadi perlu pemikiran yang njlimet agar nanti di sananya nggak menyesal.

Tapi nek tak pikir-pikir, wangsit ini rada kurang jelas, not that clear or niet echt duidelijk. Lha wong nggak dikasih kriteria yang jelas, rinci dan rigid.
Misalnya nggak disebutkan, segede apa porsinya (sak lepek/tatakan cangkir, atau sak piring, atau sak tampah?). Terus dikasih selang waktu berapa lama untuk bisa menghabiskan 5 pilihan tersebut sebelum RIP? Sak menit atau 50 tahun?

Karena nggak ada kriteria tersebut, maka dugaanku adalah bahwa pemberi wangsit (dalam hal ini Mevrouw Ine) ingin memberi kebebasan kepada penerima wangsit (yaitu aku) untuk berpikir secara kreatif dan imajinatif.

Sekali lagi karena lack of criteria dalam wangsit tersebut, yo aku tentu saja bikin kriteria sendiri, wong saking kreatipnya. Yaitu:

1. Makanan yang kupilih harus sak ubo rampene. Misalnya kalau nasi goreng, yo nggak cuma nasi goreng thok, tapi yo mestine ada endog (telor) dadar atau ceplok di atasnya, ada kerupuk udang atau emping.

2. Makanan tersebut adalah makanan enak yang selama di dunia dilarang padahal aku suka banget. Apalagi kalau bukan jeroan! Kriteria yang satu ini aku buat gara-gara para dokter yang pada crigis-crigis en sok tahu.

Lha mosok to, mereka itu kok berani-beraninya ngomong begini: "ibu rak yo sudah mulai sepuh (tua), jadi mbok ya menghindari konsumsi jeroan"

Lha itu rak yo menyinggung perasaan to, mosok aku dikelaskan sudah sepuh. Lha walaupun uban sudah banyak dan umur sudah kepala 4 tapi aku rak yo selalu berjiwa muda. Tapi seperti biasa para dokter itu memakai istilah yang ngilmiah seperti kolesterol dan sejenisnya. Makanya untuk balas dendam, aku memasukkan jeroan sebagai salah satu kriteriaku.

Jadi inilah my five things to eat before R.I.P:

1. TUMPENG SAK UBO RAMPENE. Jadi yo perlu pake ayam, daging, ikan, sambel goreng ati, tahu, tempe, rempeyek, telor pindang, urap, bergedel, etc. dsb, dst dll others. Tumpeng kalau cuma sego kuning atau nasi gurih thok, itu namanya bukan tumpeng!!!! Lha perkara ayamnya mau di-ingkung opor, atau di-panggang Klaten, atau digoreng keremes itu urusan nanti, bisa dipikirkan kemudian. Kuluban alias urapan ya harus pepak atau lengkap, harus ada kacang panjang, toge, kemangi dll.

2. PECEL SAK UBO RAMPENE. Aku paling suka pecel Madiun soale ada kemangi dan mlandingnya. Wis wangi tenan. Tapi yo mestinya ditambah srundeng, peyek teri, krupuk kampung. Terus makannya pake daun dipincuk.

3. BACEM JEROAN. Lha yo namanya jeroan rak yo tentu saja isinya usus, babat dan sebagainya. Apalagi kalau makannya babat anduk (yang berlipat-lipat itu lho ya). Sudah bayangin manis gurih deh.

4. DIMSUM. Lha aku ini rak dari kecil sudah dididik supaya tidak nggragas alias tidak rakus. Jadi dari berbagai macam dimsum, aku cuma milih 3 favorit ku: siomay, hakau en ceker ayam angsiu. Lha kalau boleh nambah, yo lumpia Semarang yang pake rebung.

5. BUAH-BUAHAN SAK UBO RAMPENE. Artinya yo ada sambel rujak (kalau pengin makan rujak), gula (siapa tahu diperlukan kalau bikin jus mangga), madu dan lemon kalau mau bikin cocktail buah dan sebagainya.

Kayaknya itu sudah dulu deh. Lha kalau pemberi wangsit masih memperbolehkan lainnya, ya tak mikir lagi. Misalnya seafood BBQ. Jadi karena seafood, tentunya termasuk ikan baronang, bawal, kerapu, udang, lobster, cumi-cumi dsb. yang di-BBQ. Terus yo sak sambel-sambelnya juga seperti sambel kecap, sambel tomat dsb.

Apalagi kalau boleh juga nambah Nasi Gudeg Komplit. Artine nggak hanya makan nasi en gudeg thok (lha itu bukan nasi gudeg komplit namanya), tapi yo mestinya ada sambel goreng kreceknya, ada iwak pitiknya, ada ndognya, ada rempelo atinya dan tentu saja ada sambelnya.

Mau nambah lagi? Nasi Padang sak UBO RAMPENE. Wis enak itu, nasi anget pake lauk rendang, ikan bakar atau dendeng yang garing renyah di atasnya dikasih bumbu cabe merah yang diuleg kasar itu lho, sambel ijo, en krupuk kampung.

Semoga hasil pemikiran yang cukup njlimet ini diterima dengan sebaik-baiknya. Oh ya, foto yang aku tempel ini adalah sebuah restaurant di desa tempat aku tinggal. Aku nggak pernah makan di sini (wong larang/mahal). Restaurant ini letaknya kebetulan di dekat rumah mertua. Kami biasa parkir mobil di sana setiap Sabtu pagi setelah nganterin mami (mertua) belanja.