Monday, 31 January 2011

Kagum......

Sebagai kontraktor (maksudnya pengontrak rumah), kami diberi tahu oleh pihak landlord kalau semua kompleks perumahan milik mereka akan dipasangi decoder box. Kebetulan kompleks perumahan tersebut dimiliki oleh lembaga semacam koperasi. Pokoknya nanti telpon, internet, dan TV sistemnya jadi satu. Mbuh apa itu namanya.

 

Untuk mempermudah pekerjaan pemasangan, Leo memindahkan semua isi lemari ke dalam kardus-kardus besar. Maksudnya nanti kalau tukang mau nggeser lemari kan gampang dan ngga berat.

 

Lemari tersebut berisi harta karunku. Apalagi kalau bukan loyang, piring, gelas, cangkir dan segala tetek bengek lainnya.

 

Pemindahan tersebut dia lakukan sendirian. Waktu itu aku sedang kopdar ketemu teman-teman di Drenthe. Begitu tiba di rumah, aku melongo karena isi lemari sudah kosong dan sudah pindah ke dalam box-box dan diletakkan di ruang tamu.

 

"Lho sudah dipindahin semua to? Aku pikir kita akan mindahin barengan..."

 

"Iya aku pindahin sendiri. Gile dah....buanyak banget harta karunmu......masak sampai 6 kardus......"

 

Ealahhhhhhh.......wong ya sudah tahu kalau hobi istrinya koleksi loyang kok yo masih kaget to....he..he..he..

 

Terus dia menambahkan:

 

"Lha semua isi Blokker kok pindah, kamu angkut semua ke rumah......."

 

Blokker adalah toko peralatan rumah tangga.

 

Sri dalam hati: he..he..he..

 

Sebenernya sih bukan hanya dari Blokker aja. Wong kalau pulang kampung, separo isi koper isinya peralatan rumah tangga...he..he..he..

 

Leo lagi: "Tapi terus terang aku kagum padamu....kok bisa memasukkan semua barang sebanyak itu ke dalam sebuah lemari......"

 

He..he..he..ya tentu aja bisa, wong ya disesel-seselin sampai kebak (penuh) mencep-mencep. hi...hi...hi...

 

Catatan: gambar yang aku pasang aku ambil dari Blokker. Waktu itu puingin banget punya loyang silikon (karena belum pernah punya). Tapi ternyata loyang silikon kok meyat-meyot yo. Jarang digunakan. Paling digunakan untuk bikin romantic pasta. Akhirnya beli lagi loyang tulband model yang sama tapi dari bahan metal. Lha nambah lagi to koleksinya....he..he..he..pantesan Leo komplen.... 

Sunday, 30 January 2011

Pizza hasil memperbudak happy call


Description:
Pengin nyobain happy call bersama teman-teman. Wajan double sided ini aku beli waktu mudik lalu (ssttt....korban teleshop. he..he..he...). Yang jelas berguna bianget untuk bikin macem-macem. Ngga nyesel bawa berat-berat dari kampung. Bukan promosi ya, soalnya aku ngga dibayar sama si happy call.

Berhubung punya bakat narsis, jadi yang diupload ya pizza yang ada aku...he..he..he..

Waktu itu kami rame-rame bikin pizza.... Ini resep dari Happy call, tapi untuk sausnya aku modifikasi.



Ingredients:
Bahan A:

150 gram terigu

25 gram gula (terlalu manis, menurutku 15 sd 20 gram aja cukup).

1 sdt ragi instant (aku pake Fermipan)

30 ml minyak sayur (aku pake zonnebloemolie atau minyak bunga matahari)

1 butir telur

80 ml air (aku ngga sampai segitu penggunaan airnya, mungkin malah cuma setengahnya)



Bahan B (Saus):

6 sdm saus tomat

1 sdm gula (ngga pake, karena tanpa gula juga sudah manis)

1/2 sdt kaldu bubuk (ngga pake juga ngga papa)

1/2 sdt garam (resep asli 1/4 sdt, tapi terlalu manis)

100 gram daging giling (kadang aku ganti dengan sekaleng tuna)

1 buah bawang bombay dicincang (resep asli cuma 1/2 buah)

3 siung bawang putih, cincang (resep asli ngga ada)

1/2 buah paprika potong kotak (aku pake paprika merah)

1 sdt oregano bubuk

2 sdm keju tua (resep asli ngga ada)

Minyak untuk menumis (resep asli pake mentega. Aku pake olive oil).

Biasanya aku tambahi mushroom, tapi kebetulan sedang kosong. Kalau mau lebih jos, tambahkan basilicum dan cabe.


Bahan C:

50 gram mozzarella, potong tipis-tipis (kebetulan ngga ada, lupa beli)

Note: biasanya aku taburi keju parut di atasnya, tapi kebetulan sedang kosong.

Directions:
1. Campur bahan kering, tambahkan telur, minyak, air kemudian uleni sampai kalis.

Bisa dibanting, ditonjok, dijotos, digebugi, diuwel-uwel ...terserah dah....he..he..he.. kalau sedang marah, mendingan bikin pizza supaya puas melampiaskan marah....hi..hi..hi...

2. Diamkan paling ngga 1/2 jam sampai mengembang. Mau 2 jam juga boleh. Kalau sudah mengembang, tonjok dikempeskan, terus diuleni lagi. Terus tipiskan dalam happy call dan diamkan selama 20 menit.

Menurut resep sih setelah kalis, langsung ditipiskan di happy call dan didiamkan selama 20 menit sebelum dikasih topping.

Saus:

1. Tumis bawang putih dan bawang bawang bombai sampai harum.

2. Masukkan daging cincang dan tumis sampai kecoklatan.

3. Masukkan paprika dan tumis sampai agak layu.

4. Masukkan bahan-bahan lainnya.


Terus:

1. Ratakan saus di atas pizza.

2. Taburi mozzarella dan keju parut.

3. Panggang dalam happy call dengan api kecil, pokoknya jangan terlalu gede apinya. Jangan lupa dibalik ya supaya atasnya juga matang.


Note: gambar-gambar yang aku pasang adalah buatan Yanti dan Aya. Makasih teman-teman.

Ini gambar penampakan happy call:



Uploaded with ImageShack.us


Cake Nangka...


Description:
Waktu bersih-bersih gudang makanan (weleh..weleh...bahasanya, wong yo isinya cuma indomie beberapa bungkus, tepung terigu dan ubo rampenya kok disebut gudang...), nemu sekaleng nangka yang nyelip di keranjang.

Mau bikin es teler kok males ya, mungkin karena suhu udara masih dingin. Penginnya bikin untuk teman minum teh or kupi. Akhirnya dibuat cake, hasil modifikasi banana cake nya Nining. Ternyata uenak jé.... lembut banget..... Makasih yo Ning...diko memang té-o-pé bé-gé-té tenan....

Resep banana cake asli dari Nining ada disini.

Mari ngupi or ngetah sambil makan cake nangka....




Ingredients:
1 kaleng nangka (gunakan nangkanya aja, airnya diminum. he..he..he..). Nangkanya diiris kuecil-kuecil. Aku pake merk Aroy, kayaknya ini nangka kaleng yang paling enak.

5 butir telor

100 gram gula pasir (resep asli 150 gram. Tapi 100 gram sudah manis karena nangka nya manis, yang bikin cake juga manis. hi..hi..hi..).

150 gram terigu

100 gram mentega, lelehkan

1 sdt emulsifier (resep asli ngga ada, tapi aku tambahin krn takut ambleg. he..he..he..)


Directions:
1. Kocok telur, gula dan emulsifier sampai kental mengembang.

2. Masukkan terigu, aduk rata.

3. Masukkan nangka irisan, aduk rata.

4. Masukkan mentega leleh, aduk rata.

5. Tuang adonan ke dalam loyang tulband yg sudah diolesi margarin dan ditaburi tepung. Aku pake loyang tulband diameter 26 cm. Resep asli pake loyang tulband diameter 22-24 cm.

6. Panggang sampai mateng. Aku panggang dengan suhu 160 derajat Celcius-hete lucht (hot air) selama 40-45 menit (lupa berapa menit, yang penting mateng).

Ayo mari ngupi or ngeteh....