Hari Sabtu lalu kebetulan cuaca bagus. Leo ngajak bersepeda. Sebetulnya sih nggak ada tujuan tertentu, tapi ketika Leo ngambil jalan ke arah Gauda, akhirnya aku nanya gimana kalau ke Gouda sekalian. Dia setuju. Akhirnya kami bersepeda ke Gouda.
Jarak dari rumah ke perbatasan Gouda sih cuma 15 km, jadi pp 30 km. Tapi kemudian kami ke centrum. Pulangnya nggak lewat jalan yang sama, tapi muter. Akhirnya memang lebih jauh lagi jarak yang kami tempuh. Kami perkirakan hari Sabtu lalu kami menempuh 40 km dengan bersepeda.
Sampai rumah rasanya gempor. Maklum sudah lama nggak bersepeda sejauh itu sejak herfst (autumn) yang lalu. Jadi memang perlu latihan lagi.
Yang bikin lama memang jeprat-jepret foto. Maklum memang tujuan utama waktu itu ambil foto mumpung cuaca bagus. Waktu masuk Gouda kami melihat balapan sepeda amatir. Seamatir-amatir mereka, masih lebih profesional dariku.
Yang bikin lama lagi adalah aku nggak bisa bersepeda cepat karena punya masalah dengan lutut, apalagi waktu baliknya jalan agak naik turun. Kata Leo:
"Ayo....aku yang sudah setengah abad saja bisa, masak kamu yang 8 tahun lebih muda nggak bisa. Ayo....kamu pasti bisa...."
Maklum bersepeda memang bagian hidup orang Belanda. Jadi nggak kaget kalau mereka jago dalam bersepeda.
Sampai di Gouda kami baru sadar kalau hari Sabtu adalah hari pasarnya Gouda. Akhirnya kami malah lihat pasar di sekitar stadhuis (town hall) nya. Alun-alun yang biasanya kosong disulap menjadi pasar kaget. Lumayanlah lihat-lihat pemandangan pasar. Walaupun kalau dibanding pasar tradisional Rotterdam masih kalah besarnya.
Ini beberapa foto yang aku pasang di sini. Urutannya agak lupa-lupa ingat. Males nyocokin lagi.
hello cantik..
ReplyDeletepemandangannya bagus ya...
cantik... rumahnya....:)
ReplyDeletewah naik sepedanya sambil tersenyum... lha wong pemandangane apik tenan je,,,,,:)
ReplyDeletekerennnnn yang ini mbak Sri..............
ReplyDeleteini tempat asalnya keju Gouda ya... :D
ReplyDeleteNggowo oleh2 keju mbak? :D
ReplyDeleteResik banget ya mbak desane...
ReplyDeleteMbak... jadi pengen pindah kesana! Deketan lagi sama mbak Sri, mauuuuuu sekali.....
ReplyDeleteiri aku mba bisa naik sepedaan disana, jangan harap disini, semuanya isinya mobil kebut kebutan trus kalo dingin ya kedinginan kalo panas dah kaya di oven aja
ReplyDeleteMemang betul, pemandangannya bagus. Aku nggak pernah bosan melewatinya.
ReplyDeleteSuka ya? Aku juga suka...
ReplyDeleteItulah enaknya naik sepeda, bisa betul-betul menikmati pemandangan. Cuma kalau hujan....nggak enak bersepeda.
ReplyDeleteIni dulu gereja, kemudian menjadi tempat tinggal. Sekarang dijual lagi. Aku juga penasaran sebetulnya, di dalamnya kayak apa setelah disulap jadi tempat tinggal.
ReplyDeleteYak, betul.
ReplyDeleteAku nggak terlalu yakin, mau bawa apa enggak soale abot. Kalau bawa barang lebih dari 20 kilo, Leo selalu uring-uringan. Bener-bener Londo, semuanya harus sesuai dengan peraturan.
ReplyDeleteLumayan bersih kok desanya.
ReplyDeleteAyo pindah ke sini saja pa? Nanti bersepeda barengan.
ReplyDeleteAlhamdulillah aku masih bisa bersepeda di sini. Kalau nggak, aku bisa sutris berat. Lha gimana, aku nggak kerja, mau kemana-mana transportasi umum muahalnya setengah mati. Sepeda menjadi andalanku kecuali kalau untuk perjalanan jauh.
ReplyDeletekereeeen..abissssssssssss..!!
ReplyDeletembaaaaaaaaaa..cantik deh..sumringah :) apalagi sang pujaan hati sibuk mengabadikan kecantikan sang istri :)
ReplyDeletewuuuah.. antik bener mbaa.. btw, aku koq slalu kepikiran GOUDA itu merk keju.. bener gak ada keju dari sana yang sama merk nya ?
ReplyDeleteTerimakasih...terimakasih.... jadi malu nih.
ReplyDeleteAku memang suka kalau ada sinar matahari, rasanya ceria gitu, nggak surem suasananya.
Kadang pengin juga bertamu ke rumah-rumah kayak gitu. Pasti dalemnya keren ya...
ReplyDeleteGouda memang salah satu penghasil keju di Belanda. Malah ada juga pasar keju pada waktu-waktu tertentu, suatu pertunjukan menarik bagi para turists.
ReplyDeletemooi bloemen en mooi bloem........
ReplyDeleteburung juga punya rumah......keren juga ya......
ReplyDeletesportief bangettttttt
ReplyDeleteini pasti jalanan nya nurun yah...ma Sri ampe lebar gitu senyumnya...hehe
ReplyDeleteikutan dooongggg :)
ReplyDeletegue mau belii!!! beliin ya Sri qiqiqiqiiq
ReplyDeleteAku memang suka Belanda pada waktu lente sampai zomer soalnya banyak bunga, baik bunga liar maupun bunga yang ditanam.
ReplyDeleteBiar kalau balik dari rumah sakit setelah nganterin bayi, dia bisa istirahat. hi...hi...hi...
ReplyDeleteMungkin cuaca bagus soalnya. Tahu sendiri kan, sejak herfst mendung melulu.
ReplyDeleteIni jalannya datar. Senyum lebar? Soalnya mau dipotret sama Leo. he...he...he....
ReplyDeleteBoleh....ayo kita bersepeda bersama.
ReplyDeleteGue beliin, tapi transfer dulu duitnya. hi...hi...hi....
ReplyDeleteSenang bisa berspeda, anda bersenyum dengan ceriah dan meriah. Saya juga bermasalah dengkul.
ReplyDeleteaku juga ... mungil ya
ReplyDeletewhelaaah ... cerianya ngenjot sepeda ... 30 km, ya ampyuuun gempyoor bin cofloot dengkule kae Sriii ... eniwei, bravo ya ! Sudah gitu pemandangannya bagus tenan ... simple is beautiful ya Sri ?!
ReplyDeleteItu atep rumahnya natural ya ... ditanggung ndak bocor kan ?! Di Prancis sini juga ada yang make atep seperti itu ... atep rumah strumph aku bilangnya ..he-he-he
ReplyDeletewaah kalo buat kue keju kamu pake keju apa Sri ?
ReplyDeleteSama nih tante, dengkul rasanya kayak mau copot, padahal sih tetap di tempat. Tapi saya memang harus latihan banyak untuk dengkul supaya kuat.
ReplyDeleteNing aku ora iso tuku, wong ora didol. Tur yo larang mestine. he...he...he...
ReplyDeleteNggak hanya 30 km tapi 40 km. Di sini sih 40 km dianggap belum seberapa. Adiknya Leo 40 km bisa menempuhnya dalam 1 jam (aku meh sedino karena jeprat jepret). Adiknya Leo sekali bersepeda sekitar 250 km, pergi pagi, sampe rumah sore. Padahal dia bukan profesional, cuma amatir. Tapi dia memang suka bersepeda, kadang sama gang nya ke Alpen atau tempat-tempat lain untuk bersepeda.
ReplyDeleteIya memang natural. Cuma perawatannya yang harus telaten, harus rajin bersihin juga karena bisa berlumut atau dalam kurun waktu tertentu harus diganti kali ya.
ReplyDeleteAku sih jarang bikin kue keju. Tapi kalau keju memang biasanya aku pake keju Gouda. Nggak perlu ke Gouda belinya karena di supermarket di desaku saja banyak jual keju Gouda.
ReplyDeleteseneng ei pemandangan ijo dimana-mana.. diostrali wes kuning kabeh kekurangan air.
ReplyDeleteKekurangan air atau karena autumn?
ReplyDeleteWas gezellig,mooi weer bersepeda ria...nice view babie...
ReplyDeleteMemang kalau sudah lente enak ya bersepeda...
ReplyDeleteAku ya gitu klw dah mooi weer lebih suka kemana2x naik sepeda biar sekalian sport tapi klw herfst & winter lebih suka naik motor biar cepet sampe,dingin banget sih...
ReplyDeleteKapan2x aku pengin liat pasar keju di Alkmaar,tiap hari jumat kan ya...
ReplyDeleteLha masalahnya aku nggak bisa naik motor, jadi sepeda bener-bener andalanku.
ReplyDeleteAku malah nggak tahu kalau pasar keju Alkmaar tiap hari Jumat. Kalau ke sana jangan lupa foto-fotonya ya....
ReplyDeletembak Sri, iri tenan bisa naik sepeda dengan bebas merdeka, di sini kalau naik sepeda kita mesti siap makan ati sama motor yang suka ngambil jalur kita.
ReplyDeleteLha iyo, kalau di Jakarta naik sepeda harus super en ekstra hati-hati. Kalau enggak bisa dicium oleh metromini...
ReplyDelete