Wednesday, 19 March 2008

Mana yang lebih lucu?

Waktu itu Leo sudah "terkapar" di tempat tidur karena katanya kecapean di kantor. Aku sendiri masih ngempi. Dipaksain tidur juga nggak bisa kalau belum ngantuk (kebetulan aku siang ketiduran karena kecapean, akibatnya malam nggak bisa tidur).

Setelah selesai ngempi, aku ikut jejaknya Leo ke tempat tidur. Dia sempat terbangun dan bertanya dengan mata ngantuk:

"Klaar? (selesai?)" Dia tahu kalau aku baru aja selesai ngempi.

"Ya...." tapi kemudian aku ketawa ngakak.

"Wat is er? (ada apa ?)" masih dengan nada mengantuk

Terus aku cerita kalau aku hari itu baca postingan yang lucu. Waktu itu Mama Hanna posting tentang beda laki-laki dan perempuan di sini. Ada 1 yang paling aku sukai dari jokes tersebut. Setelah aku selesai cerita, langsung Leo terbangun, hilang kantuknya. Dia bilang:

"My God.........in the middle of night.......you only want to tell me that a successful man is a man who can make money more than his wife can spend while a successful woman is the one who can find this kind of man............?!?!?!?!?!?!"

"Dat is grappig, toch? (it's funny, isn't it?)....ha....ha...ha...."

"Dat is niet grappig (nggak lucu ah)........."

"Grappig (lucu)......" aku masih maksain

"Nee....................." dia masih menolak

"Grappig................"

"Nee....................."

Akhirnya waktu itu di tengah malam (wong waktu itu sudah lebih dari jam 12 malam), kami eker-ekeran mempertahankan pendapat. Tapi sebenarnya aku tahu, kalau sebetulnya dia juga berpendapat kalau joke itu lucu, cuma dia aja nggak mau ngakuin.

Tiba-tiba dia bilang:

"Kalau joke tentang anak dan ayah yang aku ceritakan dulu. Itu yang lucu......ha...ha...ha...."

Aku paling sebel kalau Leo sudah mengingatkanku dengan cerita tersebut. Nggak tahu aku, dia kulakan dari mana. Kalau aku kan jelas, kulakan dari ngempi. Ceritanya: Ada anak bertanya pada ayahnya (introduksinya kayak lagu Bimbo aja ya. hi...hi...hi...) begini:

"Ayah......berapa biaya sebuah pernikahan?"

"I don't know, son...........because I still keep paying until now........."

Sambil mrengut, aku bilang sama Leo:

"I hate it. It is not funny........."

"Why don't you like it? It's funny.....ha....ha....ha....."

"Aku nggak suka karena dalam joke tersebut, perempuan digambarkan sebagai sosok yang materialistis.................."

"Excuseeeeee meeeeeeeee.................lha memangnya ceritamu juga nggak gitu? Bukankah malah lebih menggambarkan kalau perempuan materialistis?"

"No. It's different........ Joke yang aku ceritakan menggambarkan kalau perempuan adalah makhluk yang smart dan realistis.........."

Aku tetap aja nggak mau ngalah. Realistis terhadap materi kan beda ya dengan materialistis? he....he...he....

Akhirnya sekali lagi in the middle of night kami eker-ekeran lagi karena masing-masing mempertahankan bahwa jokenyalah yang paling lucu.  

Menurut teman-teman, mana yang lebih lucu?

 

Sunday, 16 March 2008

MFM#13: Pannenkoek pisang kukus dg es krim goreng


Description:
Tadinya untuk MMF#13 ini mau bikin es palu butung, eh...ternyata sudah keduluan oleh bu Presiden MMF#13. Berhubung nggak mau nyaingin bu Presiden, takut kuwalat, akhirnya aku banting setir (padahal sudah ngukus pisang segala sampai dandangnya gosong karena kelupaan. he...he...he...). Thank you Fitri for organizing this event.

Kebetulan pernah lihat postingannya bu Lurah tentang panekuk picoked. Akhirnya ikutan bu lurah bikin dadar ini, walaupun isinya cuma pisang kukus dengan modifikasi sesuai dengan bahan yang aku punya. Makasih ya mbak Ine. Resep asli di sini

Enak dimakan pake es krim goreng dan buah-buahan. Kebetulan ada perzik (peach) kalengan dan jeruk mandarin. Jadi inilah brunch kami hari ini.

Ketika Leo tanya ini makanan apa aku bilang: "GESTOOMDE BANAAN PANNENKOEK MET PERZIK, MANDARIJNTJES EN GEFRITUURD IJS" Panjang to bahasa Londonya. Padahal cuma mau ngomong dadar pisang kukus dengan buah perzik, jeruk mandarin dan es krim goreng. he..he...he....

Ingredients:
Pannenkoek pisang kukus:

4 pisang biasa (karena nggak ada pisang kepok), dikukus.
125 gram self-raising flour
2 butir telur ukuran kuecil
300 ml susu
1/2 sdt garam
1 sdm olive oil
1 sdt coklat bubuk encerkan dengan sedikit air

Es krim goreng:

Es krim
Roti tawar (tanpa kulit pinggir)
1 telur, kocok lepas
tepung panir

Directions:
Pannenkoek:

1. Campur tepung terigu dan garam. Buat lubang di tengah kemudian masukkan telur dan olive oil, Kemudian aduk rata
2. Tuangkan susu sedikit demi sedikit
3. Bagi 2 bagian. 1 bagian dibiarkan putih, 1 bagian lainnya dicampuri dengan coklat bubuk yang sudah diencerkan dengan sedikit air.
4. Bikin dadar.

Penyelesaian:
1. Setelah pisang kukus dingin, kupas kulitnya dan bagi masing-masing menjadi tiga bagian.
2. Ambil 1 dadar kemudian beri 1 potong pisang dan gulung seperti membuat risoles atau semar mendem.

Es krim goreng:
1. Ambil 1 atau 2 sdm es krim, bungkus dengan roti tawar kemudian kepalkan atau bentuk bulat.
2. Bungkus dengan aluminium foil
3. Simpan di freezer paling enggak semalam (aku nyimpennya sudah berbulan-bulan karena lupa. hi...hi...hi...)
4. Setelah beku, buka aluminium foil, gulungkan pada telur yang sudah dikocok lepas, kemudian gulungkan pada tepung panir.
5. Goreng dengan minyak panas dalam beberapa detik (asalkan sudah kuning kecoklatan dan langsung angkat. Tengahnya nggak cair kok kalau nggorengnya cepet).

Penyajian:
Ambil wadah (mangkok atau piring), kemudian taruh pannenkoek pisang rebus, es krim goreng, jeruk mandarin, peach kalengan dan siram dengan sirup dari peach kalengan. Enak pokoknya....

Catatan:

1. Kalau nggak salah mbak Ine pernah membahas es krim goreng ini. Yang aku buat cuma es krim goreng sederhana tapi prinsipnya seperti yang dibahas mbak Ine dulu. Terimakasih ya mbak Ine atas tips nya.

2. Aku pake pisang biasa (seperti pisang ambon). Tapi ternyata setelah dikukus rasanya enak kayak pisang kepok atau raja. Ini gambar pisang yang aku pake:



3. Mau pake plantain juga percuma soalnya jarang dapat plantain yang manis. Yang ada masih ijo (alias sepet atau kecut) atau kalau sudah coklatpun kadang tetep aja nggak manis. Kayaknya Belanda mengimpor pisang (baik yang banana maupun yang plaintain) dalam keadaan masih muda (dipanen masih muda), jadi rasanya seringkali kurang manis.



Thursday, 6 March 2008

Sensitip untuk dibicarakan....

Untuk menjaga keutuhan, ketahanan, kestabilan, kerukunan dan keharmonisan rumah tanggal Leo and Sri Limited company, ada hal-hal sensitip yang sebaiknya tidak dibicarakan untuk menghindari 'perang' yang bisa melibatkan mertua kedua belah pihak untuk turun tangan untuk mendamaikan.

Apakah itu?

Misalnya gini. Suatu kali Leo bilang:

"I think my wife is growing....."

Maksudnya 'growing' di sini adalah ke samping bukan ke atas. Sebelum terjadi perseteruan, cepat-cepat dia bilang:

"But I love you very much......."

Padahal aku ya tahu persis lho, pagi sebelumnya waktu nimbang badan, jarumnya bergerak ke kanan 2 strips yang artinya berat badanku naik 2 kilo. Gitu dibilang 'growing' kok nggak mau. hi...hi...hi...

Di sisi lain, kalau misalnya ada sehelai rambut rontok jatuh di sofa, setelah kami amati berdua, aku bilang:

"I think this is my hair...."

"You are right, this is your hair...."

"Off course it's my hair. First, because it is long....."

Masih belum ada reaksi. Tapi ketika aku ngomong:

"....second, it is dark....."

Langsung deh mrengut.

"OK....OK....I am old, I have a lot of grey hair...."

Lho kok marah.

"I don't say that you are old. I just said that this hair was dark. Since it is dark, this means it's my hair.......I just told you the truth, nothing else...that's the fact that this hair is dark....."

Tapi tetap saja dia merengut. Sebetulnya aku juga punya banyak sekali uban (maklum sudah tua). Tapi Leo punya lebih banyak uban daripada aku.

Selain itu, rambutnya juga cenderung makin menipis. Kata dia, pria caucasian cenderung untuk cepat botak dan beruban daripada pria Asia ataupun Afrika. Lha nggak tahu tuh bener atau enggak, tapi yang jelas, aku melihat memang banyak pria muda Eropa yang mulai menipis rambutnya.

Jadi, apakah betul kalau perempuan sensitif kalau disinggung tentang berat badannya, sedangkan kalau laki-laki nggak suka kalau ada perempuan yang membicarakan kebotakannya?

Catatan: Gambar diambil dari Google di sini. Ati-ati jangan terlalu banyak makan McDonald's Big Mac kalau nggak pengin endut. Satu biji Big Mac kalorinya sekitar 500 kcal.

 

Sunday, 2 March 2008

Penne goreng


Description:
Waktu itu Mama Hanna posting macaroni goreng. Lha kok kebetulan punya bumbu kering kentang sisa. Mau nggoreng kentang males, akhirnya dibuatlah pasta goreng. Thanks to Mama Hanna for sharing the recipe. Resep asli ada di sini.

Karena nggak punya macaroni (sudah habis setelah dibuat romantic pasta), aku pake penne. Rasanya lumayan, renyah juga. Bisa untuk lauk atau sekedar untuk camilan.

Leo terkagum-kagum sama penne goreng ini. Kok ya kepikiran dan niat banget bikin pasta goreng. Sampai-sampai dia menyarankan lain supaya bikin air goreng. he..he..he..

Bumbunya aku pake resep kering kentangnya mbak Esther (terimakasih mbak Esther...), tapi cara nggoreng penne goreng ikutan Mama Hanna. Resep asli kering kentang ada di sini. Pokoknya modif sana, modif sini. hi...hi..hi...

OK...resep ini terutama untuk bu Dian...silahkan mencoba semoga cocok.



Ingredients:
200 gram penne
2 sdm tepung terigu (ini karena salah baca resep, tapi malah jadinya renyah banget. Kalau resep aslinya sih 5 sendok teh terigu untuk 300 gram macaroni)
Air panas secukupnya
1 - 1,5 sdm gula merah
1 sdm gula pasir
1 sdm air asam kentel banget (aku pake tamarind ekstrak)
1 cm laos cincang
1 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk purut (buang tulangnya dan rajang halus)
1 sdm cabe giling (aku males nggiling, jadi pake sambel oelek yang uasinnya minta ampun)
garam (kalau nggak pake cabe giling)
1 sdm brambang goreng (bawang merah goreng)
1 sdm bawang puting goreng
1 cabe merah rajang (Optional. Ini karena ternyata kok bumbu kering kentang sisa dulu kurang pedes buatku)

Directions:
1. Rendam penne dalam air panas selama 20 menit

2. Tiriskan, kemudian taburi dan campur terigu ke penne, supaya nggak lengket

3. Goreng penne sampai garing. Sisihkan. Yang jelas renyah banget karena terlalu banyak terigu.

4. Lelehkan gula merah, gula pasir dan air asem. Tambahkan cabe giling, daun salam, daun jeruk. Masak hingga mendidih tapi nggak berbusa.

5. Masukkan penne yang sudah digoreng dan aduk rata

6. Masukkan bawang merah goreng dan bawang putih goreng yang sudah diremas.

7. Koreksi rasa

Catatan: yang aku punya adalah bumbu kering kentang yang sudah sangat pekat, jadi ya tinggal nambahin cabe merah saja yang sudah ditumis.

Oh ya, kalau pennenya lemes setelah dikasih bumbu, bisa dipanggang di oven dengan suhu 160 derajat Celcius selama 15 sd 30 menit sesuai kebutuhan. Tapi jangan sampai gosong ya. Ini saran mbak Esther kalau menghadapi kering kentang letoy.

Kayaknya sih enak juga kalau ditambahi kacang goreng atau teri goreng. Silahkan dimodifikasi sendiri suka-suka, sesuai selera.

Air Goreng

Ketika pulang, aku sodori sepiring makanan buat Leo. Dia tanya:

"What is this?"

"Just taste it...."

Dia kemudian mengambil satu biji dan mencicipi.

"The taste is like kering kentang. So, what is this?" Dia bener-bener penasaran.

"Penne goreng"

"Penne goreng? Penne the pasta?"

"Yes, penne the pasta. Niet slecht, toch (not bad, isn't it?)"

"Unbelievable.....it is miracle....I am always amazed how Indonesian invents new recipes....."

Dia geleng-geleng kepala, nggak mudeng. Setahu dia yang namanya pasta ya dimasak sesuai pakem: direbus terus ditiriskan, terus dikasih saus merah atau putih atau ijo, terus atasnya ditaburi keju. Atau kalau nggak ya dipangganglah kayak bikin macaroni schotel atau dibikin salad. Pokoknya nggak pernah dia makan pasta goreng. Lha ini kok malah digoreng dibumbui kayak kering kentang.

Waktu itu aku baca postingan Mama Hanna tentang macaroni goreng. Resep asli ada di sini. Terimakasih Mama Hanna for sharing the recipe. Kebetulan punya bumbu kering kentang sisa. Daripada buang bumbu sedangkan males nggoreng kentang, aku bikinlah penne goreng karena kebetulan nggak punya macaroni. Seperti kata Mama Hanna, rasanya lumayan. Renyah juga kok. Cuma memang nggak aku kasih teri ataupun kacang. Bagi yang males bikin kering kentang, pasta goreng ini menjadi salah satu alternatif, mudah, cepat bikinnya, nggak susut dan rasanya lumayanlah. Selain itu juga renyah.  

Leo selalu mengatakan bahwa orang Indonesia sangat kreatif dalam memodifikasi resep, bermain dengan resep, dan menciptakan resep baru. Bahkan dia bilang kadang kita ini terlalu kreatif. Buktinya? ya pasta goreng ini. ha...ha...ha...  

Dia bilang:

"One day when I get home, I am not surprised if my wife makes air goreng for me......"

Ha...ha...ha...