Friday, 27 July 2007

Karya anak didik H. Roosma....


Indah kan walaupun masih dalam taraf belajar?

Kami dibawa oleh pak Mahyuddin dan pak Jun mengunjungi pengrajin sulam milik ibu H. Roosma. Menurut cerita pak Mahyuddin, blio pernah dianugrahi guru teladan ke-2 untuk tingkat nasional.

Ibu satu ini memang hebat, walaupun blio sudah pensiun tetapi tetap saja masih ingin berbuat sesuatu. Blio memiliki semacam kursus sulam. Anak-anak putus sekolah ditampung oleh blio dan diajari menyulam. Mereka tidak perlu membayar, yang penting mereka tekun pasti mampu berkarya. Setelah selesai dari situ, terserah mereka, akan membuka usaha sendiri silahkan saja (Bukit Tinggi kan terkenal dengan kerajinan sulam dan tenun). Yang penting sudah ada bekal.

Ada juga anak-anak didik yang berasal dari sekolah kejuruan (kalau ini mereka membayar karena dikirim oleh sekolah). Kata putra blio, anak-anak ini datang dengan pengetahuan nol (padahal dari sekolah kejuruan lho) sehingga mereka harus belajar dari dasar. Lama-lama mereka mahir juga.

Hasil karya mereka kemudian dipajang di toko H. Roosma dan dijual. Aku membayangkan, anak-anak pasti seneng kalau karyanya bisa terjual dan memperoleh tambahan penghasilan.

Harganya macam-macam, ada yang murah dan ada juga yang sampai jutaan rupiah (maklum kualitasnya bagus dan mengerjakannya lama sekali). Kami cuma beli taplak meja dan tutup kotak tissue. Kalau nggak salah harga harga taplak Rp.375 ribu. Bayangkan saja, mengerjakan karya seperti itu butuh waktu lama, ketekunan dan juga masih ada biaya bahan juga kan?

Sayang aku nggak memotret karya-karya indah lainnya. Padahal banyak lho, dari tempat tissue yang kecil, bantal-bantal, kerudung, mukena, kebaya dll.

Catatan: Aku punya alamat blio, tapi aku cari-cari kok nggak ada ya, entah ilang kemana. Semoga ketemu.....kalau ketemu nanti aku posting deh.

37 comments:

  1. cakep hasil karyanya. Hebat .

    ReplyDelete
  2. Baru belajar aja sdh cakep, apa lagi kalau udah pintar gimana ja?

    ReplyDelete
  3. Iya betul, baru belajar saja sudah bagus gini ya.
    Kalau yang masih murid baru banget, memang karyanya sangat jauh dari yang ini. Tapi nampaknya lama-lama mereka makin mahir dan makin memperbaiki karya mereka.

    ReplyDelete
  4. ini taplak meja makan mba?
    sayang banget mau makenya juga,takut ketumpahan makanan..hehe

    ReplyDelete
  5. Wah asyik banget Mbak Sri bisa langsung ketemuan sama beliau yach...

    ReplyDelete
  6. Aduh warnanya aku suka banget.....lembut...cantik banget... Mbak Sri beli taplak yang ini?

    ReplyDelete
  7. Ini taplak meja tamu, oleh-oleh untuk ibu mertua. Karena sayang ketumpahan, maka ibu mertua membeli plastik transparan. Jadi lumayan sekarang kalau ke sana nggak perlu takut kalau menaruh segelas teh atau secangkir kopi.

    ReplyDelete
  8. Betul, yang bingung gimana cara bikinnya coba karena butuh ketekunan yang luar biasa...

    ReplyDelete
  9. Memang kalau anak-anak sangat tekun berlatih, hasilnya luar biasa.

    ReplyDelete
  10. Iya memang. Blio memang nggak bisa tinggal diam, selalu ingin berbuat sesuatu walaupun sudah pensiun. Nggak heranlah kalau blio menyandang gelar guru teladan.

    ReplyDelete
  11. telaten banget ya bisa bikin kerajinan secantik ini... kalo aku belajar di sana mulai dari nol apa bisa bikin sampai kayak gini yah...(bukan tipe orang yang telaten. hehehe)

    ReplyDelete
  12. Iya betul, akhirnya kami beli taplak yang ini.

    ReplyDelete
  13. Lha apa lagi aku. Aku jan nggak telaten blas orangnya untuk mengerjakan yang beginian.....

    ReplyDelete
  14. Bu Roosma pasti ibuk yg suabarrr, telaten en penuh kreativitas. Salut deh sama blio!

    ReplyDelete
  15. cantik sekali...ini sulam campur bordir ya mbak sri? kog ada lubang-lubangnya?

    ReplyDelete
  16. Srii ... apa khabar ? Ini anak-anak didik H Roosma di sumatra baratkah? .. buagus buagus ya hasil krawangan mereka, dan cilik cilik semua ya? .. nanti kalau kamu sudah ketemu name-cardnya jangan lupa kasih tahu ya. Apakah kamu sempat menemukan mukenah berkerawang, Sri ?

    ReplyDelete
  17. Memang cantik, anak-anak memang luar biasa.

    Iya betul ada lubang-lubangnya. Kalau ada lubang namanya bordir ya? Aku malah nggak tahu....

    ReplyDelete
  18. Aku juga salut sama blio. Sudah pensiun masih juga pengin berbuat sesuatu, memajukan anak-anak.

    ReplyDelete
  19. Kabar baik. Kamu sudah pulang dari camping? Gimana campingnya? pasti menyenangkan ya.

    Anak didik beliau memang ya cilik-cilik gitu. Kalau ada ketrampilan, paling tidak ada bekal daripada nggak sama sekali.

    Nanti kalau aku nemu alamat blio, aku kasih tahu ya.....

    Aku sudah beli mukena tapi di tempat pengrajin tenun, bukan di sini. Menurutku bagus. Aku lihat di Pasaraya dengan kualitas yang nggak sebagus yang aku miliki harganya 3 kali lipat. Untung......aku beli di Bukitinggi. Thanks for your advice.

    ReplyDelete
  20. Cantik-cantik sekali yah taplaknya...
    Pasti mengerjakannya harus teliti.. salut deh.

    ReplyDelete
  21. Aku ya salut, lha gimana....harus teliti banget gitu....

    ReplyDelete
  22. Sungguh mulia hati Hj Roosma ya... menularkan ilmu sulam. Salut buat beliau.

    ReplyDelete
  23. Hanya Allah yang bisa membalas kebaikan beliau. Amin.

    ReplyDelete
  24. mbak, Leo tinggi buanget.............

    ReplyDelete
  25. Ini pake mesin jahit ya? zaman dulu my mom, blio asli pariaman, bikin ginian malah pake tangan.

    ReplyDelete
  26. supaya gak ketumpahan dan kelihatan lebih indah pake kaca lagi meja nya juga lebih bagus ya....

    ReplyDelete
  27. setelah ditaruh di meja tamu trus di pakein kaca yang tebal nampak lebih indah dan gak takut kotor kali ya.....

    ReplyDelete
  28. oh ada pinggir yang menjuntai ya.........wah bener musti pake plastik dong ya........kalu kaca yang menjuntainya jadi kotor dunk

    ReplyDelete
  29. Iya, Leo tingginya 192 cm. Tapi memang orang Belanda umumnya tinggi-tinggi....

    ReplyDelete
  30. Betul pake mesin jahit. Kalau pake tangan pasti lama sekali ya. Pake mesin jahit saja lama bikinnya, harus telaten sekali.....

    ReplyDelete
  31. Karena nggak ada kaca, akhirnya ibu mertuaku cuma kasih plastik transparan yang tebal dan dipotong disesuaikan dengan bentuk meja.

    ReplyDelete
  32. Iya ini pinggirannya menjuntai. Ibu mertua memberi plastic transparan supaya semua bagian tertutupi plastik.

    ReplyDelete