Lha wong ya nggak tahu kalau nggak boleh motret gedung ini, pak satpam dengan sopan bilang kalau di sini nggak boleh bikin potret gedung tersebut.
"Wah maaf pak, nggak tahu........."
Untung pak satpam nggak nyuruh menghapus foto yang sudah aku bikin (walaupun cuma 1). Atau mungkin pak satpam nggak tahu, atau pura-pura nggak tahu atau kasihan sama wajah memelasku......
Mungkin alasan keamanan kali ya kita nggak boleh motret gedung tersebut. Walaupun kalau dipikir-pikir, kalau ada teroris yang pengin beraksi di gedung tersebut (semoga nggak pernah terjadi), pasti motretnya dari jarak jauh dan pake kamera canggih, nggak kayak kamera sakuku. Kali aja gitu ya modus operandinya.......wong ya aku nggak pernah dan nggak pengin jadi teroris, jadi ya nggak tahu cara kerja mereka.............
Margocity yang terletak di jalan Margonda Raya Depok memang cukup besar dan halaman parkirnya luas sekali. Waktu kami mudik lalu, kami lihat di dalamnya masih banyak toko yang belum buka. Jadi nggak heran masih sepi pengunjung kecuali weekend. Wc nya masih bersih. Mbak yang bertugas membersihkan toilet nggak mau dikasih duit.
Yang jelas sekarang....Depok makin muacet!!!! Lha gimana nggak macet, wong banyak banget mall. Misalnya di depan Margocity ada Detos (Depok Town Square). Bingung aku...apa ya laku ya.........selain itu aku juga bingung, gimana perencanaan kotanya kok kayaknya gampang sekali bikin mall di sana.......Di sini mau bangun sesuatu saja perencanaannya sangat njlimet. Belum lagi harus dipikirkan dampak lingkungannya kalau pihak gemeente (Pemda) nggak mau diprotes oleh LSM lingkungan.
Seingatku sebelum jadi Margocity, ada sebuah rumah guede di sana. Letaknya menjorok ke dalam tapi masih bisa dilihat dari jalan Margonda Raya. Rumah tersebut sepertinya peninggalan jaman Belanda. Jadi rumah kuno gitu. Kelihatannya kalau dari jauh sangat kokoh bangunannya. Kabarnya sih dulu pernah dipake untuk pembuatan film segala.
Menurutku rumah tersebut unik dan indah. Dari jauh kesannya gimana gitu, adem.....tapi berwibawa (atau malah angker? Enggak lah ya....). Terasnya luas (kayak terasnya istana Merdeka) dan seingatku ada pilar-pilar gede dan kokoh yang menyangga rumah tersebut. Bayanganku lantainya dari marmer. Terus ada lampu jaman dulu yang digantung di tengah ruangan. Dindingnya memang selalu putih. Mungkin ada berbagai macam lukisan-lukisan kuno yang indah yang dipajang di dinding. Halamannya luas dan ditumbuhi pohon-pohon yang membuat suasana menjadi sejuk asri dan gimana gitu.......Eh....lha kok melantur.......
Sebetulnya aku pengin sekali ke sana untuk membuat foto rumah tersebut. Tapi selalu: "nanti dulu ah......kan rumah nggak bakalan lari" Tapi hiks...hiks....rumahnya memang nggak lari, tapi diambrukin dan dibangun mall.......
bangunannya bagus juga ya..Mbak Sri lagi di Indo sekarang?
ReplyDeleteAku sudah balik sih dari Indonesia......
ReplyDelete
ReplyDeletetu satpam ada ada aja..
*sambil siapin kamera super gede buat foto foto disana*
;)
Hahaha....oh ngga boleh memfoto toh? Aku malah baru tau, memang aku belum pernah sih memfoto Margo. Di MargoCity saat ini masih nyaman buat jalan2 karena tidak terlalu ramai. Mungkin karena mall-nya milik Centro yang terhitung agak mahal dibandingkan harga ITC (ya iya laahhh di Centro gak boleh ditawar2 hahaha...). Mungkin karena MargoCity isinya toko ber-merk gitu mbak, jadi tak seramai ITC. Bioskop 21-nya Margo baru lho...bagus...
ReplyDeleteooooh...lagi mengenang neh...hehehe
ReplyDeleteehh.. ternyata bukan gue doang yang dilarnag motret gedung. gue juga ditegor satpam pas mo metret gedung di Jakarta Pusat, itu lho apartemen berbangunan yunani di sebelah bank of tokyo. huhuhu padahal anglenya bagus banget...
ReplyDeleteINI KAYAK NYA BERLAKU DI MANA-MANA YAH!.......
ReplyDeleteENGGA BOLEH POTO2 DI MALL...........
YAAAA, WES APEEEEEESSSSSSSS
Wah mbak ...4 thn yg lalu ini blum ada, gak kebayang dech macetnya depok,jadi pengen liat Margocity,eh salam kenal , tfs fotonya ya mbak:), depoknya dimana?
ReplyDeleteMemang benar Sri, di Rotterdam juga ada beberapa toko pakaian nggak boleh juga foto2
ReplyDeleteYa mungkin untuk keamanan ya....
ReplyDeleteMemang kalau dipikir-pikir, akhir-akhir ini banyak perusahaan yang kayak paranoid. Misalnya di penerbangan, sekarang nggak boleh bawa lebih dari 100 ml benda cair. Alasannya karena takut bom dan sejenisnya. Nggak tahu nih, apa planet kita makin nggak aman saja ya....
Kamu dah confirm yang bener? jangan2 gak boleh foto gedungnya aja, tapi kalau sekalian foto ama pak satpamnya boleh kali Sri. *kabuuuuur*
ReplyDeleteAku waktu itu juga nggak tahu kok kalau nggak boleh memfoto gedung Margocity. Lha tak pikir boleh, ya sudah aku jepret saja, malah njepretnya berusaha dari tengah-tengah lapangan yang luas itu. Bisa bayangin kan......bener-bener mencolok.....hi...hi...hi....
ReplyDeleteMahal to Margocity sewanya? Lha malah nggak tahu. Yang jelas waktu itu toko-tokonya masih belum banyak yang terisi. Pengunjung sepi banget waktu hari kerja (waktu itu lho ya). Aku nggak tahu apakah harga-harga baju dan elektronik nya mahal atau murah. Wong aku tertariknya sama pujasera-nya (he...he...he...) dan toko Gunung Agung (waktu itu mborong buku masak di sana).
Kami waktu itu mampir juga di Cafe Oh la la. Untuk ukuran Indonesia sih menurutku cukup mahal ya (iyalah dibandinginnya sama Pujasera. hi...hi...hi...). Kami sempat minum jus di Cafe Oh la la. Aku bilang sama Leo, harga di Cafe Oh la la kayak harga cafe di Belanda, cuma gelasnya (dan isinya tentu saja) lebih gede.
Iya betul.....
ReplyDeleteMungkin dimana-mana ya kita dilarang motret mall atau apartemen.....padahal kita kan cuma motret doang, nggak pengin ngapa-ngapain ya....
ReplyDeleteYo wis, motret stadhuis saja, kalau perlu yang di Amsterdam. Guede, nggak dilarang, canteekkk bangunannya, tua dan kuno, bersejarah, istana lagi......
ReplyDeleteSekali-sekali lihat Margocity deh. Guede banget tapi sangat lenggang (wong jarang pengunjung waktu itu). Aku di Griya Depok Asri. Salam kenal juga ya.....
ReplyDeleteHarusnya aku nanya gitu ya, "Pak, kalau nggak boleh moto gedung, boleh nggak kalau kita poto bersama......" hi...hi...hi...
ReplyDeleteIni di dalam toko atau di luar toko yang nggak boleh? Kalau di dalam toko kali takut kalau model bajunya dicontek. hi...hi...hi...
ReplyDeletesyg ya mbak rumah antiknya, seharusnya kan dilestarikan yah, malah dibikin mall :(
ReplyDeletehehehehehe...........
ReplyDeletewalah..ada2 aja..
ReplyDeletemau foto aja ko susah di indo ini..qapalagi minta duit..hehe
Aneh2 aja yach masa mfoto aja nggak boleh, Mbak ...
ReplyDeleteUntung tapi masih dapet 1 shoot kalo nggak aku nggak tau itu ada Margocity hehehe...
Wah Sri aku ngak perhatikan tuh kalau didepok ada gedung itu.
ReplyDeleteMaklum deh jarang jalan2 ke depok.
Uwihh .... satpam kok kejem pisan oo .... dan ohhh jadi sudah diambrukin rumahnya itu ? ... owalaah ... orang kok kejem kejem banget ya, atau mungkin kalo rumah to' trus cuman buat dipoto-poto ga menghasilkan banyak ... jadi mending diganti emoool ... gya ha ha ha
ReplyDeleteAku terus terang juga prihatin melihat bangunan-bangunan kuno di Indonesia yang nggak dirawat. Nggak hanya yang ada di daerah Kota (Jakarta) tapi juga yang di Semarang dan Padang. Mungkin daerah lain juga ada bangunan yang tidak terawat padahal sebetulnya kokoh. Beda banget dengan bangunan-bangunan di Eropa yang bisa sampai ratusan tahun tapi masih terpelihara dengan baik.
ReplyDeleteHa...ha...ha....
ReplyDeleteKalau kasus korupsi kali lebih gampang ya minta duitnya tapi kalau mereka disuruh balikin susah. he...he...he....
Sekarang itu semua serba ketakutan, jadi semuanya dilakukan langkah preventif. Jadi beginilah jadinya, ada pemeriksaan mobil, ada pemeriksaan tas dsb. Terus terang aku juga prihatin, kok negaraku nggak aman ya. Lha kalau aman kan nggak bakalan ya ada beginian.
ReplyDeleteKalau mudik nanti, silahkan deh mampir di Margocity kalau pengin tahu dalamnya kayak apa. Untuk ukuran Depok, mall ini termasuk gede lho, belum lagi lapangan parkirnya luas.....
Lha nanti kalau jalan ke Depok, bisa tuh lihat di sana kalau pengin tahu di dalamnya apa.....
ReplyDeleteLha sekarang (nggak hanya sekarang) kan memang gitu modelnya. Kalau bikin mall kan banyak duitnya.
ReplyDeleteYang mengherankan lagi kadang pasar atau kios yang terbakar kemudian nggak berapa lama sudah jadi pertokoan gede. Misalnya tuh kios barang-barang elektronik Kenari di Salemba. Begitu habis kebakaran kan terus jadinya pertokoan bertingkat to.
Lho kamu belum berangkat to? Aku pikir sudah berlibur. Have a nice holiday ya..... aku sendiri masih sibuk harus ke dokter, rumah sakit segala.......
Mungkin dikira Mbak Sri arsitek dari mana gitu, mau nduplikat gedungnya dia ...hehehehe....
ReplyDeleteHa...ha...ha....
ReplyDeleteLha kok bikin design gedung, wong ngocok whipped cream saja nggak bisa kok (apalagi dekorasi cake...lebih parah lagi. he...he...he...).
Pertama baca judulnya aku pikir Margocity tuh di Belanda sana.. taunya...di Depok toh.. hihihi (ih, kuper banget... gak pernah jalan sampe ke sana sih mbak :p).
ReplyDeleteDuh, sayang banget yah rumah antiknya harus diratakan dengan tanah untuk pembangunan mall... aku tuh paling suka sama bangunan-bangunan bersejarah.. pokoknya yang serba kuno-kuno gitu aku suka (wong jadul yah).. karena menurut aku semuanya itu mengandung nilai sejarah yang tak ternilai harganya.. makanya aku selalu mengagumi negara-negara di Eropa sana yang pemerintahnya masih sangat peduli akan kelestarian bangunan-bangunan tuanya.. Entah kapan berkesempatan ke sana.. hehehe..
Cafe Ohlala sekarang emang mahal banget, mbak.. padahal dulu jaman aku kuliah sering banget nongkrong di situ baik sendirian maupun bareng teman... sampai-sampai udah kenal baik sama mas-mas dan mbak-mbaknya di situ.. hehehe.. kemaren terakhir aku ke sana setelah sekian lama.. walah.. muahall tenan.. minum orange juice + Quiche Lorraine aja udah hampir 40ribu.. mending aku makan yang lain.. hehehe..
itu apartemen2 di depok (lupa pastinya di mana, tp di kiri dan kanan deh) udah pada jadi juga mbak? Gila itu depok emang jadi macet banget. Tp aku suka banget mbak, banyak jajanan soalnya...hahaha.. Daripada lari ke jakarta, mending aku ke arah sebaliknya kalo buat jajan. Mantap rasanya! Harga mahasiswa pula!!
ReplyDeletekami ditegur polisi di pelabuhan, gara gara ambil foto :D
ReplyDeletemba..jangan2 itu satpam nya pernah kenal mbak kali cuma malu mo menyapa..jadi pura2 ga bole ambil gambar heheheh..tapi kenapa ya di indo begitu .. waktu aku ke toko tas di tajur juga gitu..laaah..dah belanja banyak mo ambil foto buat kenang2-an ajah di plototin.. tapi aku pura2 bego ajah hehehe..
ReplyDeleteemang gak boleh say foto2 disini dan mall lainnya untuk alasan keamanan....
ReplyDeletebanyak yang gak tau padahal foto2 tsb malah jadi promosi..
Margo City ini deket sekali dengan rumah ibuku...
Hi...hi...hi....dikirain di Belanda ya? Ini di Depok non. Tapi memang Jabotabek gede sekali, jadi kita bisa saja nggak tahu semua daerah atau lokasi. Aku sendiri juga nggak tahu kok secara detil daerah Kota. Bisa nyasar kalau disuruh ke sana sendirian.
ReplyDeleteAku sangat prihatin betul lho dengan gedung-gedung tua di Indonesia. Coba saja kalau kita ke daerah Kota. Banyak kan gedung-gedung yang sebetulnya kokh peninggalan jaman dulu yang tidak terawat. Begitu juga di Semarang. Bangunan-bangunan tersebut kelihatan kokoh tapi kumuh. Dicat aja kadang enggak. Memprihatinkan bener deh.
Oh La La memang semuanya mahal ya? Aku pikir cuma Oh la la di Margocity saja. Soalnya dulu perasaan minum dan makan di Oh la la nggak semahal itu. Sekarang ternyata memang mahal ya. Memang sih yang di Margocity bagus bangunannya tapi sepi banget pengunjung waktu itu, masih lebih rame di Pujaseranya.
Aku lihat sih apartemennya ada yang sudah jadi dan ada yang belum. Tapi kayaknya yang sudah jadipun belum terisi semua waktu itu.
ReplyDeleteDepok memang muacet. Kalau mengenai makanan memang bener, banyak ragamnya, tinggal pilih mana yang sesuai dengan kantong kita.
Di pelabuhan mana? Di Jakarta?
ReplyDeleteKalau satpamnya sampai kenal aku berarti aku seleb dong. hi...hi...hi....
ReplyDeleteKalau di Tajur mungkin takut dicontek kali modelnya. he...he...he....
Lha aku kan nggak tahu mbak kalau nggak boleh motret mall. Jadinya maen jepret saja. he...he...he....
ReplyDeleteRumah ibunya mbak Esther di Depok juga to ternyata........
hihihihihi guweh baru tauk jugak klo mall nggak boleh dipoto toh.
ReplyDeleteBaru tahu juga ya? Sama dong.....
ReplyDeleteiya say dibelakang bank mandiri...
ReplyDeleteOh...di situ mbak. Aku dulu kadang blusukan di sana juga.....Siapa tahu dulu pernah ketemu ibunya mbak Esther cuma belum kenal saja ya.....
ReplyDelete