Sunday, 31 August 2008

Selamat berpuasa.....mohon maaf lahir batin...

Baca disini bahwa awal bulan suci Ramadhan 1429 H berdasarkan hisab jatuh pada:

Hari SENIN, tanggal 01 September 2008  

Untuk itu kami mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga puasa kita diterimaNya.  Amin.

 

Selamat berpuasa.....mohon maaf lahir batin...

Baca disini bahwa awal bulan suci Ramadhan 1429 H berdasarkan hisab jatuh pada:

Hari SENIN, tanggal 01 September 2008  

Untuk itu kami mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga puasa kita diterimaNya.  Amin.

 

Selamat berpuasa.....mohon maaf lahir batin...

Baca disini bahwa awal bulan suci Ramadhan 1429 H berdasarkan hisab jatuh pada:

Hari SENIN, tanggal 01 September 2008  

Untuk itu kami mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga puasa kita diterimaNya.  Amin.

 

Monday, 25 August 2008

MFM#18: Perkedel jagung kentang


Description:
Perkedel jagung ini pake aardappelmeel atau tepung kentang (daripada kadaluwarsa). Bisa untuk snack ataupun lauk. Menurut kami sih enak. Perkedel ini aku buat untuk ngramein MFM#18 yang bertemakan tepung dan yang diorganisir oleh Ienas. Soalnya sudah ditagih mulu. hi...hi...hi...

Makasih Ienas sudah mengorganisir event ini...

Ingredients:
125 gram aardappelmeel (tepung kentang)
500 ml susu atau air
3 buah jagung manis (disisir)
3 tangkai daun bawang (rajang)
3-4 tangkai seledri (rajang)
2 telur kocok lepas
50 gram bawang bombay (cincang)
3 siung bawang putih (cincang)
garam, merica
3 sdm brambang (bawang merah) goreng
1-2 sdm tepung terigu dan atau putih telur (optional)
Minyak untuk menumis
Minyak untuk menggoreng

Directions:
1. Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum. Sisihkan

2. Campur tepung kentang dan susu sampai rata (susu akan terserap habis oleh tepung kentang)

3. Masukkan ke dalam adonan tepung kentang: jagung, daun bawang, seledri, merica, garam, brambang goreng, telur, tumisan bawang (nomor 1 di atas). Aduk rata.

4. Goreng dan hidangkan. Kalau ambyar waktu digoreng, adonan bisa diberi tepung terigu dan atau putih telur.

Di Amsterdam kami bertemu....




Halah judulnya....tapi rasanya masih ngga percaya kalau Kamis kemarin kami (Ekani, Dyah dan aku) ketemu Fitri dan keluarga di Amsterdam. Putri dan para pangeran Kuwait ini bener-bener menyempatkan waktu untuk bertemu kami. Saking senengnya sampai lupa bikin foto-foto kota Amsterdam. Yang ada foto-foto mejengnya kita semua.

Datang ngga bawa apa-apa, pulang dibawain macem-macem, oleh-oleh khusus dari Kuwait. hi...hi...hi...malu-maluin. Sudah gitu ikutan city tour dan ditraktir makan. Makasih buat Fitri sekeluarga. Siapa tahu kalau ada rejeki dan kesempatan, kita bisa bertemu lagi ya. Bisa ngomong pake bahasa Semarangan lagi. Nanti kalau masnya tugas ke Amsterdam lagi, ikut aja.....(hi...hi...hi...ngomporin).

Makasih sekali lagi atas keramah tamahan Fitri sekeluarga...

Saturday, 9 August 2008

Gosong dengan suksesnya

Sedang musuhan dengan tepung tapi berhubung punya pisang dan melihat postingan Nining disini yang menggoda iman para pendiet (maksudnya orang yang sedang diet) kayak aku, akhirnya kemarin aku bikin banana cake ini. Nggak ambleg blas, bahkan bisa mumbul. Horeeee......Makasih ya Ning.....

Tapi hiks...hiks...hiks...gosong dengan suksesnya....Luarnya gosong tapi dalamnya masih OK ngga gosong bisa dimakan dan menurutku masih enak kok, moist banget dalamnya.

Ini foto cake gosong yang lebih jelas:


Aku cuma bikin setengah resep, itupun sudah buanyak sekali buat kami berdua. Aku akan bagikan juga ke para instruktur olah ragaku, supaya mereka juga ngrasain jadi korban kegagalanku.


Kesalahanku adalah:

1. Suhu terlalu tinggi karena aku sesuai dengan resep. Tapi ovenku kan oven antik, usia sudah 25 tahun tapi oven ini selalu minta suhu lebih rendah daripada suhu di resep. Menurut resep sebelum dipanggang suhu oven dipasang 200 derajat, pemangganang dilakukan pada suhu 180 derajat selama 30 menit.

Dengan suhu tersebut, yang terjadi adalah gosong luar tapi dalam masih mentah berupa adonan cair. Harus dipanggang lagi selama 30 menit dengan suhu 160 derajat. Lain kali kalau bikin harus suhu lebih rendah tapi waktu manggang lebih lama.


Kesimpulan: kenalilah ovenmu atau nodong Leo minta belikan oven yang baru yang bagus. Iya to? Setujuuuuuuuuu???????

2. Aku pake olive oil. Rasa olive oilnya lebih dominan daripada pisangnya.
Lain kali kalau mau bikin lagi, pake minyak goreng lainnya yang rasanya tidak dominan (seperti zonnebloemolie atau minyak dari bunga matahari).

Pisang yang diimport ke Belanda menurutku nggak seenak pisang produksi Indonesia. Leo sendiri juga kurang suka pisang yang kami beli di sini.


Kesimpulan: Kalau mau makan cake ini harus mudik dulu dan bertamu ke rumah Nining, siapa tahu disuguhi banana cake (yang berupa cup cake) dan tinggal ngemplok. he..he...he...Setuju??????

Karena sedang diet, maka aku iseng menghitung kalori cake ini berdasarkan tabel kalori disini.  Ternyata....hiks...hiks....hiks.....guede banget. Kalau perhitunganku nggak meleset maka kalori untuk SEPARO RESEP adalah:

Total kalori cake keseluruhan: 3915,5 kcal

Kalau dipotong menjadi sepuluh: 391,55 kcal per potong

Kalau dipotong menjadi limabelas: 261,03 kcal per potong

Kalau dipotong menjadi duapuluh: 195,775 kcal per potong.

Padahal kecukupan orang dewasa laki-laki normal katanya 2500 kcal per hari (aku nggak tahu apakah ini kecukupan bule atau orang Indonesia). Jadi bisa dibayangin kan kalau makan 2 potong yang guede?


Akhirnya dengan bersimbah air mata (biar kata-katanya kelihatan dramatis gitu), aku cuma bisa menikmati sepotong cake dan harus stop. hiks...hiks...hiks...

Ayo...siapa yang mau jadi korbanku? Kalau mau harus ke sini....   

Note: Foto diambil pake HP

Thursday, 7 August 2008

Mengapa diet terlalu ketat cenderung membuat gemuk?

Leo punya teori (bikinan dia sendiri) yang menurutku cukup masuk akal. Dia mengatakan orang yang pernah melakukan diet sangat ketat, setelah lepas dietnya akan cenderung gemuk walaupun tetap menjaga makanannya. Dia juga memberikan alasannya kenapa itu bisa terjadi.  

Jadi misalnya, seseorang diet dengan 800 kalori per hari. Kecil banget ya padahal katanya nih kebutuhan kalori seorang perempuan 2000 kcal, sedangkan laki-laki 2500 kcal. Angka 2000 dan 2500 ini mungkin kebutuhan orang normal kali ya, karena tiap orang metabolismenya berbeda. Misalnya aku makan sesuap bisa bikin tubuh makin melar, tapi Leo mau makan sebakul nggak bakalan bisa gemuk.

Kembali ke diet yang ketat tadi. Misalnya seseorang diet dengan 800 kcal per hari selama 2 minggu. Kemudian setelah itu untuk mempertahankan berat, dia diet dengan 1000 kcal, tapi kenapa cenderung cepat banget naik berat badannya? Padahal kan tambahannya cuma 200 kcal per hari. Apalagi kalau dia kemudian mengkonsumsi 1250 kcal, makin cepat juga naiknya. Jadi bisa dibayangin kan kalau kemudian setelah selesai diet terus balas dendam.

Menurut Leo, orang yang pernah melakukan diet sangat ketat dan bahkan berkali-kali, akan mengalami perubahan sistem metabolisme. Pada waktu diet ketat tersebut, asupannya sangat kurang, sehingga tubuh bereaksi dan berkata:

"O.....pemasukan sedikit nih, maka aku harus menyimpannya sebagai cadangan......siapa tahu suatu kali nanti, aku membutuhkannya...."

Metabolisme tubuh menjadi efisien dan bahkan kadang terlalu efisien. Akibatnya setelah dia lepas dari diet, metabolisme tetap berjalan secara efisien. Ketakutan tubuh karena pernah mengalami kekurangan asupan menyebabkan tubuh tetap meneruskan efisiensi dan berusaha menyimpan cadangan.

Bagaimana memecahkan trauma ketakutan yang dialami tubuh tersebut? Leo bilang sih cuma satu caranya yaitu bergerak, olah raga, nggak males, nggak seharian nonton tivi, jalan cepat, angkat beban, bersepeda, lari, berenang, naik tangga (jangan pake lift atau eskalator), ngepel, ngecat semua rumah tetangga sekompleks, bantuin aku bersihin kebon (he...he...he....) dsb. Pokoknya intinya bergerak, bergerak dan bergerak. Cara ini bisa memperbaiki metabolisme tubuh.

Yang paling bagus adalah kombinasi antara diet dan gerak. Intinya kan input harus lebih kecil daripada output. Diet ketat akan membuat badan lemes, nggak bertenaga. Jangankan berolah raga, wong mau jalan ke ujung gang saja sudah lemes kok, apalagi mau lari memutari stadion Senayan.

Karena itu cuma satu nasihatnya Leo untukku yaitu: diet secara wajar dan bergerak. Maksudnya wajar di sini adalah dengan diet tersebut aku nggak sampai harus lemes sampai nggak bisa bergerak dan berolah raga. Padahal diet tanpa olah raga membuat metabolisme tubuh menjadi efisien, so what's the point of being on a diet?

Teori ini dia bangun karena dia  kasihan banget melihat aku karena aku setiap kali diet selalu gagal. Yang diet aku, tapi yang turun berat badan dia karena dia nggak tega melihat aku sengsara, jadi ikut bersimpati nggak makan banyak. Berhubung dia dari sononya memang sulit gemuk, ya cepet banget buat nurunin berat badan.  

Ketika aku tanya instruktur olah ragaku apakah teorinya Leo ini benar atau enggak. Instrukturku bilang:

"Your husband is absolutely right. Kalau kamu diet terlalu ketat memang betul kemudian membuat metabolisme tubuhmu menjadi sangat efisien. Saking efisiennya, maka apa yang kamu makan akan cepat-cepat disimpan. Kalau kamu mau membakar lemak, paling gampang ya angkat beban..." sambil dia menunjukkan alat-alat angkat beban yang tersedia di gym.

Dia meneruskan:

"Mendingan kamu makan dengan porsi sedikit tapi sering daripada banyak tapi satu kali. Mendingan kamu makan 6 kali sehari dengan porsi kecil daripada 3 kali tapi langsung banyak. Kalau porsi yang kamu makan sedikit-sedikit (tapi sering), maka tubuh nggak sempat menyimpan, karena cepat diubah menjadi energi. Kalau langsung banyak, tubuhmu kan saat itu nggak butuh energi sebanyak itu, jadi sisanya langsung disimpan. OK...ayo sekarang kamu latihan angkat beban kemudian dilanjutkan dengan cardio training....." 

Ayo...siapa mau nemenin aku diet dan gerak??????????

      

Tuesday, 5 August 2008

Horeeee.....krisis brambang berakhir.....

Berbulan-bulan Londo mengalami krisis brambang (bawang merah). Susah banget nyarinya. Kalau ada pasti mahal (6 euro per kilo bahkan kadang lebih) dan kualitasnya nggak bagus. Itu saja kadang harus beli di toko Asia karena di supermarket sulit nyarinya.

Yang paling mengeluh dengan krisis ini adalah Leo karena tidak tersedia brambang goreng ketika dia mau makan. Aku bilang:

"Lha kamu selama puluhan tahun makan nggak pake brambang goreng nggak masalah, sekarang kok ngeluh begitu nggak ada brambang...."

"Iya.....soalnya aku merasa ada sesuatu yang ilang dalam makananku....."

Jadi yang salah aku yak? Wong sebelum menikah, dia nggak merasa kehilangan, ketika aku perkenalkan dengan bumbu penyedap ini, tiba-tiba dia merasa ada ketergantungan.

Akibatnya dia makan tidak terlalu banyak karena merasa rasa makanan berkurang. Aku sendiri juga jarang bikin soto makanan kesukaan dia. Lha piye, soto tanpa brambang kok rasanya kurang nikmat.

Aku belikan gebakken uitjes (bawang bombay goreng) di supermarket, dia cuma nyicipin sedikit, terus nggak mau lagi. Juragan satu ini nggak doyan, katanya nggak enak. Memang juragan satu ini dalam hal makanan agak pilih-pilih. Kalau tahu ada yang enak, yang nggak enak dia nggak suka.

Dulu waktu dia belum tahu rasa asli krupuk udang, dia makan krupuk kampung beli di supermarket tidak masalah bahkan suka. Begitu tahu rasa asli krupuk udang yang bener enak kiriman dari adikku, krupuk supermarket nggak mau nyentuh lagi. Kadang mendingan nggak ngenalin makanan enak sama dia ya, daripada aku yang repot. he...he...he...Sampai-sampai teman-temannya sekantor bilang kalau aku terlalu memanjakan dia. Tapi kayaknya dia memang cocok kalau disuruh jadi juri makanan karena bisa membedakan mana makanan yang enak dan mana yang enggak.

Karena kasihan, aku belikan brambang goreng di toko Asia. Dia berkomentar:

"Sedikit agak lumayan rasanya, walaupun brambang goreng dari brambang segar jauh lebih uenak....."

Lha kan betul dugaanku. Pasti dia akan berkomentar seperti itu.

Yang paling tahu masalahku ini adalah pedagang brambang di pasar desa. Tiap hari Selasa (hari pasar), aku ke pasar desa dan selalu menanyakan hal yang sama kepada bakul brambang. Jawabannya selalu sama:

"Belum ada brambang, mevrouw. Harga brambang terlalu mahal, tapi kualitas jelek..."

Tiap kali ke pasar Rotterdam dan menemui bakul brambang, aku juga selalu mendapat jawaban yang sama. Mereka bener-bener sudah apal dengan pertanyaanku.

Kemarin ketika aku ke pasar, lha kok aku nemu brambang. Aku begitu gembira. Pedagang brambang juga ikut gembira melihat aku gembira. he...he...he...Tertulis harga brambang 1,6 Euro per 1/2 kilo atau 3,2 Euro per kilo. Tapi untuk aku dia bilang:

"Untuk anda, harganya 2,8 Euro saja per kilo, mevrouw......."    

Dia tersenyum melihat aku kelihatan bahagia. Langsung aku borong 4 kilo.

Ketika Leo pulang dari kantor, dia melihat brambang langsung kegirangan kegirangan seperti anak kecil. Horeeeee.....Akhirnya....krisis brambang berakhir. Nggak pake istirahat, dia langsung ganti baju dan cuci tangan, dan terus mulai mengupas brambang. Saking desperatenya kali ya....he...he...he....Dia bilang,

"Hari ini dikupas, terus besok kita goreng ya. Besok nggorengnya pake deep fryer saja......"

Ini gambar Leo ketika kemarin mulai mengupas brambang:

Ha...ha...ha....begitu desperatenya dia pengin brambang.....kebetulan banget kalau dia besok mau bantuin goreng. Tapi memang dia kadang nggoreng brambang sendiri. Kalau nggak percaya, bisa di-cek di sini.  Aku sendiri sebetulnya males disuruh nggoreng, tapi demi suami tercintah, ya dibela-belain.....

Lega deh krisis brambang berakhir....artinya juga aku bisa jualan kering kentang lagi.....alhamdulillah....