Waktu itu Leo sedang di depan komputer. Nggak tahu sibuk ngerjain apa. Aku bilang sama dia:
"Leo, I think......" Aku berhenti sejenak
"Ya??????......." dia ngomong tanpa memalingkan muka
"I think...... I was born as a millionaire's wife....."
"Sorry........what did you say?" Dia memandangku antara heran dan geli. Harusnya dia tidak perlu heran karena aku sering mengungkapkan pernyataan yang aneh-aneh.
"I think I was born as a millionaire's wife"
"How do you get that idea? How do you draw that conclusion? Yang aku tahu ada anak yang lahir dalam keluarga kaya, tapi aku belum pernah dengar ada orang yang lahir sebagai istri milioner"
Terus aku menjelaskan: "Soalnya gini. Aku ini kan nggak kerja, wong cari kerja di sini susah banget. Cari kerja sebagai clerk nggak bisa diterima karena aku sudah terlalu tua. Cari kerja sesuai dengan bidangku juga nggak bisa karena sektor tersebut sudah over supply"
Aku memang sempat frustrasi karena nggak bisa cari kerja di sini. Mau kerja yang simpel untuk memperlancar bahasa Belandaku, juga sulit nyarinya. Di sini orang digaji tidak hanya berdasarkan pendidikan dan pengalaman kerja tetapi juga umur. Jadi nggak heran kalau banyak ditemui kasir di toko atau supermarket (terutama kalau hari Sabtu) yang sebetulnya masih pelajar atau mahasiswa. Karena masih muda, mereka bisa dibayar murah. Buat mereka juga merupakan pekerjaan sambilan untuk menambah uang saku.
Sedangkan aku, usia sudah kepala 4, susah banget cari kerja kayak gitu walaupun misalnya aku mau dibayar seadanya. Peraturan ketenagaan yang cukup ketat membuat pemilik usaha nggak bisa main-main juga. Lebih slamet bagi mereka untuk cari tenaga yang masih muda yang bisa digaji lebih murah, daripada merekrut nenek-nenek kayak aku.
Mau cari kerja di bidangku juga susah banget. Bahkan sudah over supply. Mungkin suatu kali nanti aku akan cerita hal ini.
Ada seorang teman menyarankan aku untuk nglamar sebagai tukang pos atau tukang koran soalnya selain menyehatkan, juga menghasilkan uang. Di sini tukang pos memang biasanya naik sepeda. Cuma aku punya masalah dengan lututku. Kalau untuk ukuran Belanda, aku bersepeda terlalu lambat karena nggak bisa mengayuh sepeda dengan kencang.
Belum lagi kalau winter, aduh... dinginnya kalau harus bersepeda. Belum lagi biasanya mulai herfst (autumn), cuaca sudah mulai nggak bersahabat: windy, cloudy, rainy, masih kadang ditambah foggy. Belum lagi kalau di tengah jalan turun salju basah, sampai di tempat tujuan aku biasanya basah kuyub. Kalau salju kering lumayan, bisa langsung dikibaskan, tapi kalau salju basah, rasanya dingin banget karena basah kuyub kalau naik sepeda. Walaupun pake jas hujan, tapi tetap saja to rasanya nggak nyaman.
Kata Leo aku nggak bakalan cocok jadi tukang koran atau tukang pos. Bisa dipecat karena koran pagi yang harusnya nyampe pagi baru sampe di rumah pelanggan waktu malam hari karena aku nggak bisa nggenjot sepeda dengan kencang. Jadi ini bukan pilihan pekerjaan yang tepat untukku.
Karena aku nggak kerja, maka tentu saja aku harus mencari kesibukan. Akhirnya aku mendaftarkan diri sebagai member sebuah sport centre di desaku. Harganya nggak terlalu mahal (terutama untuk ukuran Belanda), 39 yuro per bulan dari Senin sampai Jumat dari jam 07.00 sampai dengan jam 17.00. Fasilitas cukup lengkap, ada alat-alat cardio dan power, ada indoor swimming pool yang suhunya tropis, ada lapangan tennis (out door dan indoor), ada lapangan squash, ada les (yoga, fifty fit dsb). Bahkan ada sauna dan steam bath. Semuanya inclusief. Perasaan yang nggak ada cuma lapangan golf dan pacuan kuda. Pokoknya jadi member di situ, serasa jadi orang kaya.
Aku teruskan ya pembicaraanku dengan Leo. Dia bilang:
"So.... karena kamu nggak kerja, apa relevansinya kamu born as a millionaire's wife?"
"Lha ya jelas gitu lho. Karena nggak kerja, aku kan punya waktu untuk fitness, untuk berenang, untuk manicure pedicure, untuk luluran, untuk leasure, untuk golf (padahal aku megang stick-nya golf saja belum pernah), untuk berpesiar dengan cruise ship, nonton concert di Vienna, belanja di Paris dsb dsb. Itu lho kayak yang dilakukan oleh istri-istrinya orang kaya. Yang jelas aku punya waktu untuk itu" Aku berusaha ngomong dengan muka serius.
"O....jadi kamu karena nggak kerja, kemudian merasa punya waktu untuk melakukan itu semua? Lha terus yang bayari siapa?" Dia juga berusaha ngomong serius walaupun aku tahu dia pengin tertawa.
"Lha ya itu. Karena aku terlahir sebagai istri milioner...... Now it depends on you...... tergantung sama kamu. Kalau aku sendiri sih sudah siap"
"Excuseeeeee meeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.........?!?!?! Lha kok kemudian bebannya ke aku????????"
"Elho..... gimana kalau enggak. A millionaire's wife kan tentu saja harus punya suami kaya to? Kalau suaminya nggak kaya, terus kan nggak bisa disebut sebagai millionaire's wife"
"My God................Sri, you really make me very tired............"
PS. Gambar yang aku pasang aku ambil di sebuah desa, cuma aku lupa nama desanya. Itu salah satu gambaran tentang langit di Belanda. Biasanya sih lebih gelap dari itu kalau sedang cloudy.
he he he ... nyumbang senyum ah ...
ReplyDeletegini nih jadinya kalo kebanyakan waktu buat ngelamun...hehe
ReplyDeletembaca ini, sambil membayangkan ekspresimu berdua... bikin ngakak! hahahaha....
ReplyDeleteWakakakaka.... ngakak deh!!! *sambil mbayangin kalian berdua sedang bercanda*
ReplyDeletelha mbulet say...
ReplyDeletetapi kaya rasa juga dah enak kok....
kalau orang jawa bilang : sing penting roso....
:) sri sri ...
ReplyDeleteHave a nice weekend (besok kan sudah jumat hehehehe)
Boleh silahkan tersenyum..... cantik lho kalau tersenyum....
ReplyDeleteLha mau kerja nggak bisa. Jadi ya begini ini jadinya. he...he...he....
ReplyDeleteBaru bayangin saja sudah ketawa ya. he....he...he....
ReplyDeletePengin tahu nih kalau kita ketemu beneran bisa ngakak atau enggak.
Lha wong daripada sutris ditolak kerja melulu. Jadinya gini deh.... he...he...he....
ReplyDeleteBetul mbak, setuju aku. Nek akhirnya kaya beneran, yo alhamdulillah....
ReplyDeleteHave a nice weekend juga ya. Tapi di sini weekend nya mulai hari Sabtu. Kalau di Jerman katanya mulai hari Jumat ya?
ReplyDeletewakakakakaaakk...bener juga mbak...
ReplyDeletengomong2..besok kalo dah kaya beneran...bikin sport centre aja mbak...hehehehh
Bikin sport centre mahal banget jé. Di desaku saja, paling enggak ada 3 sport centre dan sekarang pada saingan banting harga. Padahal di kota kayak di Rotterdam katanya muahal banget untuk jadi member.
ReplyDeletekekekekekekeke...... lucu..... excuseeee meeeee...... wehehehehehehe....
ReplyDeleteLha kayak gini lho Jo, frustrasi sulit cari kerja. Jadinya ya aneh-aneh gini. he...he...he...
ReplyDeletehehehe... ah ya endak... kerja dewe to.. kalau ndak ada kerjan buat kita dari ikut orang, ya kerja dewe.. kecil kecilan, tapi jalan... mayan buat nambah uang beli bolu gulung...
ReplyDeletedicicil, mbak..
ReplyDeletesekarang nyelengin beli satu set dumble yang 3kg-an dulu...
hhehehehehhh....
Kerja dewe di sini juga angel kok Jo. Bahkan untuk jualan di sektor informal (misalnya di pasar) harus jadi membernya KvK (semacam KADIN kalau di Indonesia). Makanya nih aku sedang berpikir mau konsentrasi ke sesuatu.
ReplyDeleteHa....ha.....ha.... kesuwen keburu tua hanya bisa punya tali dari gelang karet untuk lompat-lompat.
ReplyDeleteMendingan ikutan Scoopt Words. Cuma ora pinter moto, amatir banget.
ha..ha..ha.. mbaaa..kalow aku tinggal deketan.. kalo cape abis ngurus baby pasti aku main nya ketempat mba..numpang ketawa hi..hi..hi
ReplyDeleteKalo kerja sendiri dari dapur sendiri, terima pesanan kerajinan tangan gitu... kan ndak perlu ke pasar... apa ada ikatan juga?
ReplyDeleteAyo kita ketawa barengan....ayo ngguyu...ha...ha...ha...
ReplyDeleteKalau ketahuan pihak berwenang pasti bisa kena sangsi. Tapi aku memang nekad juga. Cuma yang jadi masalah, sulit banget cari pelanggan Jo. Aku sudah setengah mati. Akhirnya daripada sutris, mendingan pelan-pelan. Ada yang mau sukur, nggak yo uwis.
ReplyDeletehahahahahaha Sri....elo bisa aja deh bikin laki senewen :) :) :)
ReplyDeleteLho maksudku bukan bikin dia senewen kok. he...he...he...
ReplyDeletelucuuuu sekali, Sri. You have written a very nice and humorous story,wuakakakakakak, si Leo di"bohongi" lagi.
ReplyDeletePadahal saya nggak bermaksud "membohongi" dia lho tante. Cuma mau mengemukakan sebuah fakta. Ha...ha...ha...
ReplyDeleteSegeeerrrr .... hwahahaha ... hebat kamu Sri! Hiiya betul, semuanya tergantung dari kamu sekarang ... Leo keliahatannya sudah nrimo ing padhum jadi suaminya milyuner ... gya ha-ha-ha. .. Wong kenyataannya kamu sekarang ini kan sudah kaya dengan cerita-cerita yang segeeeerr ... Makasih ya Sri.
ReplyDeleteHa...ha...ha... nanti aku kasih tahu dia.....
ReplyDeleteCuma kalau dia suaminya milyuner, yang milyuner aku, bukan dia. Artinya aku yang harus susah-susah cari uang. Lha wong penginnya dibalik kok. he...he...he....