Suatu hari ada teman (Devi)tinggal di Den Haag yang ibunya datang berkunjung dari Jakarta. Beliau orang Padang dan pinter bikin rendang walaupun pake resep sederhana dengan bumbu-bumbu yang tersedia di sini. Akhirnya aku menimba ilmu dari beliau. Pergi khusus ke Den Haag hanya untuk berguru ilmu dari beliau (niat amat ya gue...). Dari situ aku belajar kesalahanku selama ini. Terimakasih untuk ibunya Devi dan Devi yang sudah bersedia untuk berbagi rahasia dapur.
Satu hal lagi adalah karena di sini nggak ada cabe giling, beliau menggunakan sambel oelek. Padahal aku dulu paling mencela sambel oelek bikinan Londo ini. Sambel kok cuma asin thok (beliau malah bilang nggak hanya asin tapi juga asem). Ternyata sambel oelek bikinan Londo cuma diperlakukan sebagai cabe giling, jangan diperlakukan sebagai sambel oelek. Aku dikasih tahu Devi merk sambel oelek yang halus gilingannya. Ini nih resep beliau:
Bahan:
1 kg daging tanpa lemak (waktu itu pake biefstuk atau beef steak)
2 bawang merah, rajang (sekitar 50 gram)
1 buah sereh memarkan
1 lembar daun salam
7,5 sendok teh sambel oelek (bisa dikurangi kalau terlalu pedas)
1 kaleng santan kental (400 ml)
Bumbu halus:
1 bongkol bawang putih (55 gram)
2 ruas jahe (100 gram)
2 bawang merah (50 gram)
1 lembar daun jeruk
Bumbu bubuk:
2 sdt pala
1 sdt ketumbar
½ sdt peres pekak (star anise)
½ sdt peres kayu manis
Semua bahan bubuk ini dicampur dan dikasih air sedikit
Aku foto-in juga beberapa bumbunya, dasar kurang kerjaan.
Ini gambar bawang merah (4 biji) dan bawang putih (1 bongkol) yang digunakan. Pokoknya 2 bawang merah dirajang untuk ditumis dan 2 sisanya untuk dijadikan bumbu halus.
Jahenya pakenya segini. Waktu sampai rumah, aku ambil jahe dengan jumlah yang sama, dan aku timbang beratnya sebesar 100 gram. Kata ibunya Devi, jahenya harus banyak supaya enak. Jahe nggak bikin daging pahit. Dan ternyata memang benar.
Cara:
2. Kemudian potong melintang
2. Panaskan minyak di wajan. Lihat banyaknya minyak.
3. Tumis bawang merah sampai harum. Bawang merah di sini gede (bukan red onion lho ya tapi brambang atau sjalot atau shallot). Jadi 2 biji brambang sudah banyak.
5. Masukkan sambel oelek 6 sdt dan tumis sampai betul-betul harum.
Merk ini nih yang dipake (bukan promosi, karena nggak dapat komisi). Gilingan cabenya alus. Tapi jangan lupa, rasanya asin. Jadi tidak perlu pake garam lagi rendangnya. Oh ya, karena sudah asem, nggak perlu asem kandis takut makin asem.
6. Masukkan daging dan aduk
7. Masukkan bumbu bubuk
8. Masukkan sereh dan daun kunyit serta daun salam
9. Masukkan santan. Ini merk santennya, pokoknya cari santan yang kental.
11. Jangan lupa sering diaduk tapi jangan sampai hancur dagingnya.
Ini nih proses pematangannya:
Ini setelah dikasih santan, warnanya kayak gini
Terus setelah itu kayak gini:
Terus lama-lama jadi hitam. Kata Devi yang bikin hitam adalah palanya.
Kalau Leo sukanya yang kering banget sampai asat nggak ada airnya. Ini gambar yang sudah dikeringkan, tapi blondo (santan/kelapa kering) nya sudah habis duluan. Daging nya juga sudah banyak yang dimakan. he...he...he... Waktu itu sebelum dikeringkan, aku potong-potong kecil-kecil dulu supaya kalau dia makan nggak perlu pake pisau. Lha dia cara makan rendang kayak makan beef steak, harus pake pisau kalau dagingnya gede. Oh ya, walaupun diasatin, dagingnya nggak hancur atau keras. Tapi malah empuk enak.
Leo suka sekali rendang ini. Resepnya sederhana, tapi hasilnya mantap. Kata Leo: "I have to admit that she knows how to make rendang...she is very professional....het is erg lekker"
Lega aku akhirnya punya resep yang pas untuk dia (dan tentu saja untukku sendiri). Maklum selama ini kalau aku bikin rendang rasanya aneh padahal Leo sudah pernah makan rendang di Indonesia, jadi dia tahu persis rasa rendang yang enak kayak apa.
Ucapan terimakasih teriring untuk ibunya Devi, the chef.....
Wah, terimakasih resepnya sungguh berguna!!!!!!!!!! Hebat euy!!!!!! Hidup para kokinya!!!!!
ReplyDeleteitu santannya sama dengan merek yang ada`disini, hanya kami pake yang cream bukan yang milk lebih kental lagi... jadinya arehnya lebih banyak...
ReplyDeletembak sri.. terima kasih share prosesnya step by step...., saya contek ya...., soalnya saya kalo bikin rendang rasanya spt soto ayam (mungkin kebanyakan sereh ya mbak) ?
ReplyDeleteiya pala, kayumanis emang bikin hitam kayak bikin semurnya betawi kan pake kedua bahan ini....
ReplyDeletetx for sharing...
wah mantep gitu kaya rendang asli padang je..boleh jhuga nih dicobain,aku juga kalo bikin rendang rasanya suka ajaib...:))
ReplyDeletembak, mintak semangkuk dooongg... :D
ReplyDeleteSama-sama mbak. Mungkin blio malah nggak ngira kalau akhirnya resep blio mendunia.
ReplyDeleteAku malah baru tahu kalau ada yang cream. Thanks ya mbak atas infonya.
ReplyDeleteTadinya malah rendangya mau dikasih santen sekaleng lagi. Tapi menurutku sih sudah cukup kental dan banyak minyaknya. Jadi akhirnya diputuskan 1 kaleng saja cukup.
Silahkan dicontek. Aku juga bingung selama ini kalau bikin rendang nggak pernah pas. Ini resepnya sederhana, pake santen kaleng, pake bumbu bubuk, bahkan daun kunyitnya saja kering (karena waktu itu yang tersedia cuma yang kering) malah rasanya mantap.
ReplyDeleteaduh Sri aku menikmati foto2 yg kamu buat menjelang bikin rendang. Bagus sekali foto2 yg kamu ambil itu.
ReplyDeleteRendangnya kelihatan professionil,Sri.Girang dah kamu telah berhasil.Biar nyontek, tetap kan kamu yg masak dirumah?
Sama-sama mbak, kita saling sharing. Aku malah baru tahu kalau kayu manis bikin hitam juga. Thanks ya mbak atas infonya.
ReplyDeleteLha kalau masalah bikin rendang ajaib sih sama kemampuan kita. hi...hi...hi...
ReplyDeleteIni resep rendang sederhana pake sambel oelek tapi malah enak. Nggak perlu ngegiling cabe.
Boleh...mana mangkoknya?
ReplyDeleteSantan yg begini aku juga pakai/beli, sama merknya.Sambel oelek yg kental rasanya tuh menjadikan warnanya merah.
ReplyDeleteUtk banyak masakan kita pakai sambel oelek Sri drpd ditumbuk atau dihaluskan.Apalagi aku orang yg selalu mau secara praktis, jadi sering pakai sambel oelek.
Bagi2 dong Sri, enak amat sih rendangnya sedap dah, nih mangkoknya.(mangkok ukuran jumbo tuh nih, nggak tahu malu)
Thanks for sharing, mbak Sri, mbak Devi dan ibunya mbak Devi....:) Iya, rendangnya kaya' yang di restaurants Padang di Jakarta, pastinya enak banget.
ReplyDeleteKalau potret-potret tersebut saya ambil bukan di rumah tante. Tapi di Den Haag. Beliau yang masak, saya bantuin dikit-dikit dan memotret. Sekarang saya sudah tahu tante cara bikin rendang.
ReplyDeleteMaaf tante, rendangnya sudah habis dimakan Leo dan saya.
ReplyDeleteMemang mantap Ayu. Serasa di restoran Padang saja rasanya. Padahal ini rendang dibuat di Den Haag lho. Memang yang ngajari yang top.
ReplyDeleteyummy ! yummy !
ReplyDeletembak syl sering bikin rendang juga di sini.
lagi cari tukang parut kelapa
Nah itu...di sini nggak ada tukang parutnya. Bisa sih pake food processor. Tapi harus mecah kelapa segala. Belum tentu ada kelapa di pasar Rotterdam. Jadi ya terpaksa deh pake santen kaleng.
ReplyDeletemakasih ja Sri, saya punya resep rendang tapi nggak sampai hitam gini, saya copy ja.
ReplyDeletetrims resepnya. Pasti dicoba :D
ReplyDeleteSilahkan dicopy dan dicoba. Bener kok, ini bisa sampai hitam seperti kalau kita lihat rendang di Indonesia.
ReplyDeleteSama-sama. Silahkan coba deh. Ternyata walaupun sederhana rasanya mantap. Pasti semua bahannya ada di Jerman kan?
ReplyDeleteyg nggak bilang ini akan nyontek juga, tapi setelah pulang dr Suriname, Sri.
ReplyDeleteMulut sudah begitu rasanya, Sri.
Iya tante, dicoba setelah liburan saja. Yang penting dinikmati dulu vakantie nya. Selamat berlibur tante.
ReplyDeletewuuuaduuuh...jadi ngiler sejadi2 nya hihihi,... thanks for sharing ya mba.. :)
ReplyDeleteSama-sama. Aku malah pengin bikin rendang tuna. Maklum Leo kan penggemar tuna, jadi pengin coba kalau pake tuna rasanya kayak apa. Aku akan bikin dedaknya sampai kering betul.
ReplyDeleteTerima kasih atas sharing resepnya, Sri. Boleh saya contek resepnya, sayangnya disini tidak ada daun kunir.
ReplyDeleteSama-sama tante. Siapa tahu cocok. Kemarin saya coba pake tuna tetapi kurang pas. Sudah tahu ini resep rendang daging, saya malah pake tuna. Kemarin yang saya bikin kayaknya kebanyakan jahe dan star anise. Kalau tante ada waktu, silahkan baca kesalahan yang saya buat di blog saya tentang rendang tuna.
ReplyDeleteSriii ... hebat kamu, sampe moto-moto sebagus itu, tahapan-tahapan nya jelas. Aku sudah copy lho... makasiiiiiiiiiiiiiih ya. Lain kali aku akan coba, moga-moga ga jadi gudeeg ... atau kari ... tapi pokonya, harus kudu musti liat langsung ya, masih berlaku kan undangannya ??? hug and kiss
ReplyDeleteAyo kamu coba, semoga cocok buatmu. Aku ngelihat ibunya Devi masak, kok gampang banget, cemplang-cemplung, jadinya enak dan item bagus. Leo saja sampai muji hasilnya. Ingat lho blio pake bahan yang sangat minimalis, tapi hasilnya mantap.
ReplyDeleteLha aku coba-coba ganti pake tuna malah hasilnya kurang memuaskan, walaupun sudah ada kemajuan dalam hal rasa dan warna tapi tetap saja belum sempurna. Kamu kan sudah baca analisa kegagalanku tentang rendang tuna. Makanya aku mau memantapkan dulu bikin rendang daging. Kalau nanti bikin rendang daging sudah OK, baru deh bikin rendang pisang, rendang mozzarella, rendang muffin dsb. he...he...he...
Undangan masih berlaku, ketemu kamu, siapa takut!!!!!!
ooh ternyata yg bikin hitam itu pala tho??? *mistery solved* he he...
ReplyDeletesaya ada temen yg bilang sukanya rendang item, sedangkan saya sih gak masalah merah/item... padahal rendang bikinan teman saya satunya juga enak tapi gara2 gak item dibilang gak enak :(
Kalau kata mbak Esther selain pala, kayu manis juga bikin item. Buatku sih yang penting rasanya....
ReplyDeletehaduh enak bener kirim dunk mba matengnya hihihihi
ReplyDeleteSama-sama, salam kenal juga...
ReplyDeleteAku sudah lama banget nggak bikin rendang. he...he...he...
ReplyDeleteLam kenal yah.......aduh aku tuh lagi cari2 resep rendang, cari di google, ternyata aku masuk MPmu....boleh dikopi yah............? thanks banget lam kenal juga.............
ReplyDeleteSilahkan dicoba resep ini...semoga cocok.
ReplyDeletedari mp nya myen mampir ke sini gara2 mo liat resep rendang
ReplyDeletesalam kenal ya..
Mampir yaaa, resepnya boleh aku coba?
ReplyDeletengikut curhat bu.. emang bule makan rendang kayak makan nasi.. cewe saya diajak makan rendang, eh malah digadoin.. mana jauh lagi tu rendang belinya.. hihihi...
ReplyDeletenanti weekend bikin rendang deh.. nyobain.. :D
mbaaaaaaaaaaaaaaakkk!!! sukseeesss!!! barusan ajaa...!!! huahhahahaha...
ReplyDeleteSalam kenal, resepnya oleh aku nyontek? Mau cobain.
ReplyDeleteMbak Sri,salam kenal dari saya di Canada.
ReplyDeleteGara2 teman saya dapat rendang kiriman dari Padang (saya ga dibagi heheeee...) saya jadi craving rendang. Pas saya search di Google "resep rendang asli padang" muncullah resep dari Mbak Sri ini, thank you very much ya.Semoga kita bisa menjadi teman baru.
Salam kenal mbak..makasih buat resepnya. Biasanya kalau bikin rendang end up nya jadi bumbu rujak..enak juga cuman penasaran lah !!!! Thanks banget !!! Saya contek ya..
ReplyDeleteSri....daun kunyit yg tidak ada dalam daftar bumbu kok tiba2 muncul kalimat masukkan daun kunyit !
ReplyDeleteMantab. Ternyata rendang yang kubuat selama ini masih salah. makasih..makasih...makasih....
ReplyDeleteEnak bngt mbak....mksh ats info'y, sy cba ya.
ReplyDeleteMbak Sri, saya tinggal di LA, kmrn cari2 resep padang karena ada acara makan2 masakan indonesia. Rasanya enak sekali persis seperti RM Sederhana favorite saya. Cuman ada sedikit masalah nih, kok dagingnya keras sekali ya? Pertama saya pake beef stew (chunk) yg byk seratnya, sudah ampir 6 jam masih keras aja, akhirnya saya tinggal tidur, bangun2 dah hitam bawahnya karena hangus. Besoknya karena penasaran, saya pake daging yg buat beefsteak, namanya top loin, saya pikir bisa lebih cepet lembut. Sama lebih 6 jam, berhubung gak ada waktu, saya sajiin ke tamu2 apa adanya, mereka suka, cuman menurut mereka dagingnya alot...memang sih, abis makan rahang saya pegel jg...tp bumbunya enak. Teman saya bilang harusnya dagingnya direbus dulu sampai empuk baru masukin bumbu2nya. Ada saran apa gak ya Mbak? Thank you berat!!!
ReplyDeletebedankt voor de recept mbak :) jadi resep andalan ku ini hehe *bookmark this page*
ReplyDeletesudah sering di pakai ini resep :)) selalu oke rasanya....