Sunday, 6 May 2007

Beda prei dan daun bawang...


Prei yang gede dan daun bawang yang kecil.

Dulu kalau nggak salah Ratna (atau yang lainnya ya?) pernah nanya beda prei dan daun bawang. Ini fotonya bu Ratna, silahkan diamati. Yang gede itu prei dan yang kecil daun bawang.

Kebetulan prei bagian hijaunya sudah dipotong, harusnya lebih panjang dari itu. Kadang malah ada prei yang jauh lebih besar daripada yang ada di gambar.

Daun bawangnya yang ada di gambar kebetulan yang pangkalnya bulat gede. Padahal sih biasanya dapat daun bawang yang pangkalnya lebih langsing.

Dulu aku kira prei dan daun bawang sama padahal beda. Menurutku (dan Leo), prei paling enak dibuat martabak dan lumpia. Rasanya lebih mantap. Tapi kalau untuk soto rasanya prei kok kurang cocok ya. Aku biasanya makan soto pake daun bawang yang masih mentah dan dipotong-potong.

Daun bawang (spring onion atau lente-uitjes) lebih langsing penampakannya. Kalau nggak salah nenekku dulu menyebut daun bawang dengan sebutan prei, padahal beda. Kalau ibuku menyebut daun bawang sebagai loncang (ini sih bahasa Jawanya ya?). Biasanya sih ibuku belinya nggak hanya loncang saja tapi loncang sledri.

31 comments:

  1. kalau boleh pilih aku mau jadi temen daun bawang saja.....

    ReplyDelete
  2. Betul. Pokoknya kalau buat martabak, prei bener-bener top mantaf rasanya.....

    ReplyDelete
  3. Hi...hi...hi...biar selalu langsing ya?

    ReplyDelete
  4. Lha ini malah keterangannya lebih lengkap lagi. Thanks ya...

    ReplyDelete
  5. kalo ditempatku, daun bawang biasa disebut onclang ...

    ReplyDelete
  6. Lha yo mirip-mirip kalau gitu sama loncang, cuma dipindah huruf "l" nya di tengah.

    ReplyDelete
  7. Many thanks Sri.....(iya dulu gue yg nanya hehe)...infonya jelas sekali! :)
    oooh prei keliatannya kalo disini = leak, gue belon pernah makan...rasanya sama enggak sama daun bawang?

    ReplyDelete
  8. Sama-sama...

    Aku buka kamus Belanda-Inggris, prei = leek. Kalau rasanya sih mungkin hampir mirip ya. Tetapi menurutku sih tetap lain.

    Aku dulunya nggak gitu perhatian tentang perbedaan rasa keduanya. Dulu aku kalau bikin lumpia selalu pake daun bawang, tapi suatu kali karena daun bawang habis, aku pake prei. Terus Leo komentar kalau lumpianya lebih mantep rasanya. Begitu juga dulu biasanya aku pake daun bawang untuk martabak, tapi begitu aku pake prei, rasanya juga lebih mantep. Tapi itu menurut kami berdua lho ya.

    Kalau untuk cap cay aku biasanya sih pake daun bawang karena untuk cap cay aku lebih suka daun bawang yang nggak terlalu mateng. Untuk taburan soto aku juga lebih suka pake daun bawang mentah yang dipotong-potong ditaburin di atas soto karena rasanya menurutku lebih fresh. Kalau prei mentah untuk soto kok rasanya langu ya. Atau mungkin perasaanku saja.

    Kalau Leo sih bilang prei lebih kuat dalam hal rasa dan bau.

    Sekali-kali dicobain deh, jadi bisa dibedain.

    ReplyDelete
  9. Duku juga pikir ku gitu. hehehe.... Setelah rajin didapur baru tau Daun Bawang itu beda sama Prei.

    ReplyDelete
  10. wah makasih sharingnya mbak sri... saya termasuk yang gak bisa mbedain daun bawang sama prei.. jadinya selama ini selalu pake daun bawang.... (daun bawang itu saya kira prei), sekarang baru ngeh....:)

    ReplyDelete
  11. kalau di sini...dari segi harga...prei lebih mahal ketimbang daun bawang

    ReplyDelete
  12. prei ada juga di sini, di tempat yang lama ndak ada
    sering syl bikin campuran telur dadar

    ReplyDelete
  13. Ooo prei itu onclang yang kaku itu toh... iya kalo prei palingan buat isi martabak telur, kalo buat taburan/masakan kurang enak, kaku dan langu gitu menurutku mbak. Ada lagi yang buat pelengkap lumpia semarang, aku nyebutnya 'bawang lanang', bentuk seperti onclang tapi di bagian bawahnya ada calon bawang, enak deh diceplus bersama acar timun dan cabe rawit, bersama lumpia rebung isi udang-ayam-telor tentunya.... kreesshhh....seger...

    ReplyDelete
  14. daun bawang = prei = loncang = onclang

    ReplyDelete
  15. prei itu bukan daun bawang, Hal. Dari yang aku tau prei itu bahasa Indonesianya batang bawang

    ReplyDelete
  16. Aku dulu juga berpikiran sama. Malah yang kasih tahu bentuknya prei adalah Leo.

    ReplyDelete
  17. Aku dulu juga gitu kok. Baru tahu bedanya setelah ada di sini. hi...hi...hi...

    ReplyDelete
  18. Lha malah dulu di Indonesia aku nggak tahu yang namanya prei. Tak pikir podho wae. Tahunya setelah di sini. Leo pernah masak prei, nggak tahu dibikin apa, pokoknya hidangan sepinggan (schotel) yang pake prei banyak banget ditambahi melk, keju dan sejenisnya. Menurutku rasanya aneh kalau dimasak kayak gini. Yang enak ya dibuat martabak.

    ReplyDelete
  19. Enak memang dicampur untuk telur dadar.

    ReplyDelete
  20. Menurutku juga gitu. Prei enak buat martabak telur. Tapi kalau buat taburan memang langu dan kaku.

    O iyo...ada juga bawang lanang ya? Ngomongin bawang lanang, aku jadi pengin pulang ke Semarang. hiks...hiks...hiks... Dulu aku nggak tahu gimana cara makan bawang lanang ini untuk lumpia, tapi setelah ngelihat sepupuku makan lumpia terus nggigit bawang lanang, baru tahu aku. Memang seger. Dulu ming tak buang thok nek entuk bawang lanang dari pedagang lumpia. Lha tak pikir, iki piye mangane, kok repot banget ndadak nganggo ngene barang. E... ternyata aku yang bego. hi...hi...hi...

    ReplyDelete
  21. Beda non antara prei dan daun bawang.

    Prei = leek = Allium porrum, daun hijaunya kaku dan kasar banget sedangkan bagian atau pangkal putihnya gede.

    Daun bawang = spring onion = lente-ui (lente-uitjes) = mbuh nggak tahu bahasa latinnya tapi bentuknya lebih langsing, pangkalnya putih langsing dan bagian hijau daunnya nggak kaku kasar seperti prei tapi lemes alus.

    ReplyDelete
  22. Lha malah baru tahu kalau ada istilah batang bawang.

    ReplyDelete
  23. wah kalo aku sih leek/prei ini ta pake buat bikin sop ato masakan bule aja,bisa juga yah buat martabak...
    ntar kapan-kapan di cobain deh...TFS mba Sri

    ReplyDelete
  24. Aku malah buat martabak sekarang. Menurut Leo lebih mantap, menurutku juga gitu. Atau mungkin karena selera kami sama ya, jadi nggak obyektif. he...he..he...

    Makanya kalau punya prei penginnya bikin martabak. Cuma berhubung kami berusaha mengurangi konsumsi telur, jadi ya jarang banget bikin martabak.

    ReplyDelete
  25. Beneran deh... kalo gak buka Mp ini, sy gak bakal tau bedanya... selama ini saya pikir daun bawang=prei

    Mpnya menarik
    Salam kenal
    Silahkan berkunjung ke "rumahku" www.amilia25.multiply.com
    Jangan malu2 lho :)
    Thx

    ReplyDelete
  26. Sama kok, aku dulu juga berpikir prei dan daun bawang itu sama, tapi ternyata beda.

    Thanks ya sudah mampir. Salam kenal juga. Aku juga sudah berkunjung ke blog anda, menarik ada kerajinan tangannya.

    ReplyDelete
  27. Mbakyu, aku sama Haley lagi mumet urusan bawang prei, bawang daun, loncang. Mana yang mana. Sama jeng google diarahkan kesini. Jadi bawang prei emang bahasa Indonesianya tetep bawang prei ya? Kalau di Minang penyebutannya daun sup.
    Suwun nggih

    ReplyDelete
  28. Sama-sama mbakyu. Aku dulu juga nggak tahu kok kalau daun bawang itu bukan prei. Aku pikir dulu sama, ternyata beda......

    ReplyDelete
  29. baru tau aku,ternyata sama bentuknya,tapi beda ukuran ya jeng.makasih..
    aku baru tau nih.

    ReplyDelete
  30. Sama-sama...

    Aku juga tahunya di sini, kalau daun bawang (spring onion dalam bahasa Inggris atau lente ui dalam bahasa Belanda) beda dengan prei (atau leek dalam bahasa Inggris). Aku dulu mikirnya sama. he...he...he...

    Teman-teman malah kasih komentar di atas apa bahasa lokalnya...

    ReplyDelete
  31. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete