Tuesday, 30 March 2010

Hirarki anak laki-laki...

Terus terang aku mulai memahami tentang cara atau pola pikir anak laki-laki setelah menikah. Aku lahir empat bersaudara yang tiga diantaranya perempuan. Adikku laki-laki meninggal ketika masih kecil. Ayah meninggal ketika aku remaja. Dari TK sampai dengan SMP, kebetulan teman-temanku sekolah kok ya kebanyakan perempuan. Teman maen juga kebanyakan perempuan. Waktu kuliah, teman-teman kost juga perempuan. Jadi aku terbiasa dengan lingkungan perempuan.

 

Di tempat kerja memang banyak laki-laki, tapi yang kami bicarakan ya tentang kerja. Kalaupun berbicara tentang keluarga, kok ya kebetulan kami jarang memfokuskan diri membicarakan tentang perbedaan antara cara pola pikir antara anak laki-laki dan anak perempuan.

 

Walaupun aku pernah mempelajari teori tentang gender dan sejenisnya, tapi tetap saja aku menemui hal-hal baru ketika aku membandingkan antara masa kecilku dan masa kecilnya Leo. Ternyata memang ada perbedaan pola pikir antara keduanya. Perkara perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan budaya, lingkungan, konstruksi sosial dsb tapi tetep aja ada perbedaan.

 

Misalnya begini. Setahuku seorang anak perempuan pada umumnya akan seneng (or at least ngga sebel) kalau disebut "cute" oleh tantenya. Tapi ternyata hal ini tidak berlaku untuk anak laki-laki. Kata Leo, ketika dia berusia 8 tahun dia paling sebel kalau tante-tantenya menyebut dia cute. Apalagi kalau mami memasangkan topi di atas kepalanya, kemudian para tante ini akan mengomentari:

 

"Aduh....kamu cute sekali dengan topi itu......."

 

Kata Leo: "Paling sebel kalau tante-tante ngomong kalau aku cute. Kalau kedengaran teman-temanku, bisa-bisa hirarki ku akan langsung drop........"

 

Sri: "Lha memang kenapa kok bisa jatuh?"

 

Leo: "A boy is supposed not to be cute.....you will loose all respects from your friends if they know that your aunts call you as a cute boy......"

 

Sri (masih tetep ngga mudeng, wong yo cuma disebut cute aja kok yo sampai kehilangan harga diri segala):

"Lha terus kalau anak laki-laki harusnya seperti apa supaya tetap menempati hirarki tinggi?"

 

Leo: "A boy is supposed to be naughty.....then you will get more respect from your friends.....your friends will admire you........that's the way you get high positon in your group......"

 

Sri (tetep ngga mudeng, wong nakal kok malah dikagumi): 

"Terus yang disebut nakal itu kayak apa supaya kamu disebut hebat oleh teman-temanmu?"

 

Leo: "Misalnya, kamu mencet bel rumah orang, terus kamu cepet lari bersembunyi.....ketika pemilik rumahnya keluar, dia akan marah-marah karena ngga menemui siapapun........terus kamu bisa tertawa-tawa....."

 

Sri (makin ngga mudeng): "Lha wong bikin orang marah kok malah bisa menaikkan hirarki"

 

Leo: "Ya memang gitu kalau anak laki-laki....kalau yang keluar buka pintu adalah laki-laki badannya tinggi besar dan kemudian dia marah-marah....hirarkimu makin naik.....teman-teman akan makin mengagumimu karena kamu dianggap berani menghadapi pria dewasa yang tinggi gede.....tapi kalau yang keluar adalah nenek-nenek tua....wah hirarkimu masih belum bisa naik di mata teman-teman......"

 

Sri: "Lha tapi kenapa kamu sekarang ngga masalah kalau aku bilang kamu cute....."

 

Leo: "O...kalau itu lain. Ketika anak laki-laki beranjak remaja dan mulai tertarik pada gadis, maka being cute is very important......Soalnya gadis kan suka sama pemuda yang cute...."

 

Sri (dalam hati): "Lha kok ngga konsisten....."

 

Masa kecilku kok beda ya sama masa kecilnya Leo. Aku malah kemudian berusaha mengingat-ingat, apakah ada hirarki di kalangan gadis kecil di lingkunganku dulu. Disadari atau tidak, dulu hirarki lebih berdasar pada kelas sosial (yang aku yakin di Belanda waktu itu juga begitu) yaitu ada anak orang kaya, ada anak klas menengah dan ada anak orang miskin. 

 

Namun demikian hirarki dengan karakteristik yang disebutkan oleh Leo kok ngga aku temui ya dulu di kalangan gadis kecil. Mungkin dulu makin pinter main bekel atau main dakon atau loncat tali maka makin banyak anak yang mengagumi (atau makin banyak yang iri?), jadi makin tinggi hirarkinya. he..he..he..

 

Aku jadi ingat gadis kecil tetangganya mami yang memperoleh sticker dari orang tuanya. Apakah makin banyak perolehan sticker bisa meningkatkan hirarki seorang gadis kecil? hi...hi...hi...Soalnya penasaran juga bagaimana ukuran hirarki gadis kecil di Belanda....he...he..he..

 

Leo tiba-tiba nyeletuk: "Sekarang yang hobbynya mencet bel rumah orang kemudian cepat-cepat sembunyi kok malah gadis-gadis kecil ya. Ketika pintu aku buka, ternyata ngga ada orang....aku ngomel-ngomel....tahu-tahu di kejauhan ada gadis-gadis kecil tertawa-tawa.......Mungkin mereka mikir kamu yang buka pintu, eh...ternyata yang keluar malah aku yang badannya tinggi....."

 

Sri (dalam hati): "Kena hukum karma.....he...he...he......makanya jangan nakal......"

 

Note: The picture is taken from here.

 

29 comments:

  1. mbak, maksudnya main bekelkah?

    topik yg serius. tapi dasare mbak Sri, moco buntute kok malah ngekek..hahahahaha...

    hmm...perempuan itu hirarkinya opo yo? *sambil mengingat ingat kecilku dulu* susah mbak.
    aku dulu malah gumbulane cah lanang. dulurku lanang kabeh. konco dolan yo lanang.

    ReplyDelete
  2. Yg suka main "belletje lellen" dirumahku juga gadis2 kecil anak tetanggaku.....

    ReplyDelete
  3. hehehehe... sekarang gadis kecil bisa lebih bandel dari anak cowok... & juga udah pinter belagu... ngak seperti anak cewek jaman aku sekolah dulu... masih pada culun2.

    ReplyDelete
  4. kalau aku liat anak2ku, kayaknya sama seimbang Sri, nggak beda cewek cowok. tapi opo dasare anak2ku dan konco2ne gak aneh2, jadi akunya kurang tahu soal ini.

    ReplyDelete
  5. Kalo jaman saya kecil...berani berenang di empang baru top tuh hehehe

    ReplyDelete
  6. lah, jaman aku anak2 menjelang remaja, aku seneng klu dipanggil "le" (kependekan dari thole, panggilan untuk anak cowok). Rasanya bangga... gitu... wkwkwkw... Alm Omku pun sering manggil aku "le" meski tahu aku perempuan.

    Trus pas remaja, aku jg bangga ketika temenku yg cowok bilang, "Wah, jalan sama Haley ni malah bikin keder klu pas diganggu cowok... Dia bukannya takut, tapi malah makin galak... " Hahaha...

    Lha asline aku dekmben cowok opo cewek yo embuh... :p

    ReplyDelete
  7. bener, kayaknya dulu yg "menangan" main bekel, engklek, loncat tali, yg jadi seperti ketua kelompok tanpa pemilihan resmi ;)

    ReplyDelete
  8. He...he...he...bener, aku salah ketik, sudah aku benerin. Maksudnya main bekel atau bekelan. Makasih ya.....

    Wah dulu mainnya sama cowok ya? Kalau gitu main umbul barang yo? Di tempatku dulu, anak-anak cowok suka main umbul yaitu kartu kecil-kecil gambar wayang atau lainnya (mungkin badman, tergantung seri nya) terus diumbulké ke atas atau ke udara......

    ReplyDelete
  9. Ternyata jaman sudah berubah.....he...he...he.....disini juga gitu....

    ReplyDelete
  10. O gitu ya? Wah jaman ternyata sudah berubah......

    ReplyDelete
  11. Lha mungkin saiki yo wis podho seimbang antara cowok dan cewek......beda tempat bisa saja beda kebiasaan atau nilai-nilai. Kadang malah ada pergeseran. Seperti disini, dulu yang ngebel anak cowok, sekarang malah anak cewek. Dulu jaman ayahnya Leo, laki-laki mana ada yang cuci piring, sekarang Leo yang tiap hari cuci piring. he..he..he..

    ReplyDelete
  12. Ini berlaku untuk perempuan juga? Mantep banget nih ukuran hirarkinya....

    ReplyDelete
  13. Ha...ha...ha...ternyata dulu "cowok" jagoan to......

    ReplyDelete
  14. O gitu ya? Aku terus terang sudah lupa kalau ada peraturan tidak resmi seperti ini soale aku ngga pernah menang kalau main apa-apa. ha...ha...ha...jadi yo ngga pernah jadi ketua. he...he..he..

    ReplyDelete
  15. samalah,... dan aku juga cenderung ngalah hehehhee...

    ReplyDelete
  16. Lha kalau aku memang kalah bukan ngalah...he...he..he...

    ReplyDelete
  17. he..he.he..sebenarnya yang dimaksud itu lelaki lebih dihargai oleh prensnya jika dianggap pemberani, kecilnya berani ambil resiko dimarahin, remaja berani ambil resiko punya pacar banyak, udah kerjanya berani ambil resiko korupsi..ha.ha.ha.

    ReplyDelete
  18. aha... TFS , baru tahu hehehhe

    ReplyDelete
  19. ya, kira kira begitu hehehhe kalah ngaku ngalah huhahaha

    ReplyDelete
  20. hi...hi...hi...baru ngaku....

    ReplyDelete
  21. O...gini to definisi pemberani menurut laki-laki....ha...ha...ha...

    ReplyDelete
  22. Begitulah adanya Sri, apa boleh buat emang lelaki itu sangat konyol sbenarnya...ha.ha.ha.

    ReplyDelete
  23. he...he...he...ngaku duluan sebelum dipaksa.....

    ReplyDelete
  24. Herannya kok feremfuan pada suka yah ?..ha.ha.ha...

    ReplyDelete
  25. Perempuan kadang naif kok, ngga tahu kalau dibohongin...tenan iki.....

    ReplyDelete
  26. atau sedang kena hipnotis selama pacaran, sadar sadarnya udah dibawa pulang...ha.ha.ha.

    ReplyDelete
  27. lucu dan segar cerita2 mbak sri..keep posting ya..:)

    ReplyDelete
  28. Terimakasih....

    Ini juga sedang ada waktu dan lagi mood jadi bisa posting. Padahal aku nih pengangguran, tapi kok ya ada aja ya yang dikerjakan.....

    ReplyDelete