Saturday, 26 July 2008

Kebagian award....

Waktu buka MP kok tiba-tiba ada PM yang mengatakan kalau aku dapat award...perasaan semalam aku nggak mimpi apa-apa (wong penginnya mimpi jadi orang kaya saja belum juga kesampaian. hi...hi...hi....). Ini award diberikan oleh bu Elisa. Terimakasih ya, bu...saya terima awardnya dengan baik.

 

 

 

 

 

 

Nah sekarang harus memberikan award ini kepada 5 orang lainnya. Lha ya terus terang ya susah milihnya, wong semua kontak pada umumnya pada kreatip semua. Masak iya, harus merekruit tim khusus supaya ada estafet. Tapi inilah yang memperoleh award tersebut:

 

1. Fitri, emaknya Nisa 

 

2. Ienas 

 

3. Haley

 

4. Linda

 

5. Sulis

 

Ini ibu-ibu syarat dan ketentuan yang berlaku:

 

1. The winner may put the logo on his/her blog

2. Put a link to the person you got the award from
3. Nominate 5 blogs
4. Put links to the blogs
5. Leave a message for your nominees award

 

Selamat ibu-ibu…..anda memang kreatif....

 

Bertandang ke tempat tetangga




Sebetulnya aku sungkan mau posting ini karena blio sedang mendapat cobaan (kakak buurvouw ini hari ini baru saja meninggal. Padahal kemarin baru saja kami ngomongin tentang penyakit kakak beliau. Semoga kakak sekarang sudah tenang dan damai ya say). Ternyata blio malah sms disuruh posting saja. Akhirnya aku posting juga.

Buurvouw (tetangga) satu ini menganggap dirinya tetangga, tapi kalau mau bertandang ke rumahnya harus perjuangan karena untuk ukuran tetangga, rumahnya jauh. Dari rumahku harus jalan ke halte bis dulu, terus naik bis, terus naik metro, terus ganti metro, terus naik kereta, terus naik tram.

Tapi kopdaran pertama kali ini ini, aku malah nggak ke rumah blio (wong nggak sempat). Aku dijemput di stasiun Den Haag Hollands Spoor. Blio bawa Glenn dan Gladys, putra putri yang manis-manis. Kemudian kami ke toko Asia.

Dari toko Asia, aku diajak ke makan siang dulu (kayaknya blio khawatir kalau aku pingsan kali yé kalau nggak diisi dulu....he...he...he....makasih ya say atas traktirannya). Restaurantnya terletak di Rosarium park. Setelah itu kami ke taman bunga. Alhamdulillah hari itu cerah sekali, jadi bisa bikin foto.

Ternyata di situ banyak juga pasangan pengantin yang mau foto-foto di park. Cuma mereka pake fotografer profesional, bukan kayak kami yang pake kamera sakut.

Setelah foto-foto di park, kami mengantar anak-anak ke speeltuin yang letaknya di situ juga.

Makasih ya, buurvrouw sudah mau menerimaku dengan ramah. Semoga lain waktu kita bisa jalan-jalan lagi.....

Oh ya, hobby foto norak di depan stasiun nggak terlaksana. Lha nggak ada waktu....lain kali pengin potret di depan stasiun Den Haag Hollands Spoor dan Den Haag Centraal.....hi...hi...hi...

Ini nih foto-foto kemarin.....

Wednesday, 23 July 2008

Membuat lontong, mudah, praktis, relatif cepat (nggak pake susah)


Ini kotak berasnya. Di dalamnya ada 2 kantong plastik isi beras.

Waktu itu aku ditanya Ekani, Dyah dan Sufi bagaimana cara membuat lontong yang gampang. Aku biasanya pake beras merk Lassie Toverijst yang builtjes. Dalam 1 kotak ada 2 kantong plastik berisi beras yang kantongnya sudah dilobang-lobangi oleh pabriknya.

Cara: Tinggal direbus saja (masukkan bersama plastik-plastiknya) selama 1,5 sd 2 jam. Setelah itu diangkat dan didinginkan. Ditanggung lontongnya empuk, gempi dan menul-menul.

Cara praktis ini diajarkan oleh temanku yang waktu itu sekolah di Jerman. Dia biasa bikin lontong dengan cara itu. Kebetulan di Belanda aku bisa cari beras yang sudah diplastik kayak gitu. Sebenarnya sih beras ini ditujukan untuk dimasak sebagai nasi (katanya disuruh masak selama 10 menit kemudian jadi nasi). Tapi, aku malah nggak pernah masak nasi dari beras ini.

So, bagi pemalas kayak aku, cara ini sangat praktis. Hasilnya juga bagus empuk menul-menul. Aku pernah beli beras dalam kantong plastik kayak gini di toko Asia, tapi hasilnya menurutku kurang maksimal.

Apakah cara ini sehat atau enggak? Lha kan makan lontong belum tentu sebulan sekali (halah alasan!!!!!). Kalau rasa sih yang dibungkus daun pasti lebih enak dan harum. Mungkin kalau dikasih daun pandan bisa harum juga kali ya lontongnya.

Ayo bikin lontong terus dimakan sama sayur lodeh atau sambel godog.....nyam....nyam....

Oh ya, ini bukan promosi, soalnya aku juga nggak dapat komisi dari Lassie...

Sambel Godog


Description:
Untuk MFM#17 yang bertemakan sayur hijau ini aku nyetor Sambel Godog. Ini nyontek Nining yang piawai bikin masakan Betawi. Maturnuwun yo Ning.

Rasanya menurutku enak. Kebetulan Sufi dan Ekani mau diajak rame-rame makan sayur ini. Jadi rasanya lebih nikmat. Pokoknya mantap deh dimakan pake lontong maupun nasi anget (jadi pengin cepet lebaran nih...).

Aku menggunakan bahan-bahan yang tersedia. Misalnya aku ganti brambang (bawang merah) dengan red onion (wong brambang sedang mahal. Londo sedang krisis brambang). Pokoknya modifikasi sesuai ketersediaan bahan. Resep asli ada di sini

Terimakasih untuk bu Dyah yang sudah mengorganisir penyelenggaraan MFM#17 ini....

Ingredients:
2 genggam buncis (buang ujungnya dan potong-potong)
1 buah (340 gram) tahu (potong-potong dan goreng setengah matang)
5 telur rebus (bisa digoreng setelah direbus)
2 batang sereh, geprek
1 ruas lengkuas, geprek
2 lembar daun salam
3 lembar daun jeruk
50 gram red onion, rajang tipis
1/2 buah kaldu blok
200 ml air
400 ml coconut cream (yang kuentel banget) campur dengan 300 ml air
Garam dan gula secukupnya
Minyak untuk menumis

Bumbu halus:

10 buah cabe merah
50 gram red onion
8 bawang putih
1 cm jahe
30 gram ebi (direndam dalam air panas supaya empuk)

Directions:
1. Tumis red onion sampai harum

2. Masukkan bumbu halus, sereh, daun jeruk, lengkuas, daun salam dan tumis sampai harum dan matang. Tambahkan garam dan gula.

3. Masukkan buncis dan tumis sampai layu (kalau aku numis sampai 1/2 matang, karena kan masih dimasak lagi sama santan)

4. Masukkan air dan kaldu blok dan biarkan bumbu agak meresap

5. Masukkan santan dan biarkan sampai mendidih

6. Masukkan tahu dan telur. Masak dengan api kecil sebentar kemudian matikan api

7. Disajikan keesokan harinya (lebih enak karena bumbu sudah meresap)

Monday, 21 July 2008

How to make cinnamon rolls tanpa banting-banting

http://www.videojug.com/film/how-to-make-cinnamon-rolls
Bagi yang pengin bikin koffiebroodjes tanpa banting-banting, tanpa lengan kekar, silahkan klik site tersebut. Ada step by step nya.

Ternyata aku punya alatnya. hiks...hiks...hiks....Lengan sudah terlanjur kekar kayak Gatut Kaca.....

Koffiebroodjes


Description:
Ketika kue keluar dari oven, Leo tanya: "Lho kamu bikin koffiebroodjes ya?" Lha baru sadar aku kalau yang aku bikin koffiebroodjes. Cuma koffiebroodjes yang biasa aku beli di sini rasanya muanisnya minta ampun. Yang aku bikin dengan resep nyontek ini enak, nggak terlalu manis. Enak pokoknya.

Disebut koffiebroodje mungkin karena nikmat dimakan sembari minum kopi. Orang Belanda kan peminum kopi berat.

Bikin ini gara-gara Sulis (hi...hi...hi...lha kok Sulis yang disalahin). Si cantik ini selalu posting resep yang menggoda iman. Resepnya tentang Cinnamon Rolls bener-bener membuatku penasaran. Resep asli ada di sini.

Akhirnya singsingkan lengan baju dan mulai deh nguleni adonan. Ternyata berat euy nguleni adonan. Akhirnya pake dibanting-banting segala. Pokoknya habis bikin ini ditanggung laper, dan lengan jadi kekar. hi...hi...hi...

Terimakasih Sulis atas resepnya....huuuugggssss....

Kata Leo: Uenak tenan.....Leo usul lain kali isinya (olesan dalamnya) ditambahin apel yang dipotong-potong tipis atau dipotong sebesar korek api kecil-kecil. Dia maunya rasanya kayak appeltaart gitu. OK, boss, lain kali aku bikin sesuai pesanan. Mungkin kalau kayu manisnya diganti boemboe spekkoek enak juga kali yak?

Ingredients:
Aku pake bahan yang ada di rumah

Bahan kue:

275 gram tepung terigu
275 gram cakemeel (cake flour; daripada expired)
10 gram ragi instan (aku pake dua bungkus Fermipan isi a 5,5 gram)
100 gr gula pasir halus
200 ml susu cair dingin
2 kuning telur +1 butir telur
100 gr unsalted butter
1sdt garam

Bahan Olesan:

75 gr butter, biarkan dalam suhu ruang
50 gr brown sugar + 50 gr gula pasir

kayu manis bubuk (suka-suka banyaknya)
100 gr rozijnen, potong-potong, rendam dan tiriskan

Almond yang sudah dipotong-potong tipis (aku beli yang sudah potongan)

Resep asli pake frosting, aku nggak pake untuk ngurangin asupan kalori (halah alasan....)

Directions:
1. Campurkan terigu, ragi instant, gula pasir halus.

2. Tambahkan telur dan susu sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis (pada tahap ini aku nguleninya nggak sampai kalis. Lha berat jé).

3. Masukkan unsalted butter (aku masukkinnya dikit-dikit sambil diuleni) dan garam. Uleni sampai elastis (aku nguleninya sampai dibanting-banting segala, pokoknya nggak kalah dengan gaya baker profesional. he...he...he...)

Diamkan 30 menit (aku diamkan sampai sejam karena disambi masak dan kemudian dinner segala). Kempiskan adonan.

4. Gilas tipis adonan bentuk kotak, tebal kurang lebih 1/2 cm (aku malah nggilasnya kurang dari 1/2 cm, ketipisan yak?)

5. Oles dengan butter. taburi dengan brown sugar dan gula pasir serta kayu manis bubuk. Taburi rozijnen dan almond. Gulung sambil dipadatkan. Potong-potong setebal 2cm.

6. Panggang di atas loyang yang sudah dialasi dengan kertas roti (kertas rotinya disemir pake margarin dan terigu ya).

7. Diamkan 45 menit sampai mengembang.

8. Oven 20 menit dengan suhu 190 derajat Celicius. Aku kemarin ngoven pake suhu 180 derajat 25 menit.

Kesalahanku kemarin adalah dalam satu loyang terlalu banyak, jadi berdesak-desakan ketika mengembang. Jadi matengnya kurang rata, ada yang sudah agak gosong segala. Tapi tetep enak kok. Lain kali mau bikin setengah resep saja, pake isian apel sesuai pesanan.

9. Sajikan. Pokoknya nikmat banget buat teman minum teh.

Perhatian:
Yang sedang diet, nggak boleh makan ini yak! Hari ini aku harus ke gym untuk meluruhkan koffiebroodje yang aku makan semalam. Mana sekarang hujan lagi....summer kok dingin ya....hiks...hiks...hiks....

Tambahan: baru sadar aku kalau boso Londonya Cinnamon Rolls itu Koffiebroodjes. Wis jan norak tenan. hi...hi...hi...

Koffiebroodjes


Description:
Ketika kue keluar dari oven, Leo tanya: "Lho kamu bikin koffiebroodjes ya?" Lha baru sadar aku kalau yang aku bikin koffiebroodjes. Cuma koffiebroodjes yang biasa aku beli di sini rasanya muanisnya minta ampun. Yang aku bikin dengan resep nyontek ini enak, nggak terlalu manis. Enak pokoknya.

Disebut koffiebroodje mungkin karena nikmat dimakan sembari minum kopi. Orang Belanda kan peminum kopi berat.

Bikin ini gara-gara Sulis (hi...hi...hi...lha kok Sulis yang disalahin). Si cantik ini selalu posting resep yang menggoda iman. Resepnya tentang Cinnamon Rolls bener-bener membuatku penasaran. Resep asli ada di sini.

Akhirnya singsingkan lengan baju dan mulai deh nguleni adonan. Ternyata berat euy nguleni adonan. Akhirnya pake dibanting-banting segala. Pokoknya habis bikin ini ditanggung laper, dan lengan jadi kekar. hi...hi...hi...

Terimakasih Sulis atas resepnya....huuuugggssss....

Kata Leo: Uenak tenan.....Leo usul lain kali isinya (olesan dalamnya) ditambahin apel yang dipotong-potong tipis atau dipotong sebesar korek api kecil-kecil. Dia maunya rasanya kayak appeltaart gitu. OK, boss, lain kali aku bikin sesuai pesanan. Mungkin kalau kayu manisnya diganti boemboe spekkoek enak juga kali yak?

Ingredients:
Aku pake bahan yang ada di rumah

Bahan kue:

275 gram tepung terigu
275 gram cakemeel (cake flour; daripada expired)
10 gram ragi instan (aku pake dua bungkus Fermipan isi a 5,5 gram)
100 gr gula pasir halus
200 ml susu cair dingin
2 kuning telur +1 butir telur
100 gr unsalted butter
1sdt garam

Bahan Olesan:

75 gr butter, biarkan dalam suhu ruang
50 gr brown sugar + 50 gr gula pasir

kayu manis bubuk (suka-suka banyaknya)
100 gr rozijnen, potong-potong, rendam dan tiriskan

Almond yang sudah dipotong-potong tipis (aku beli yang sudah potongan)

Resep asli pake frosting, aku nggak pake untuk ngurangin asupan kalori (halah alasan....)

Directions:
1. Campurkan terigu, ragi instant, gula pasir halus.

2. Tambahkan telur dan susu sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis (pada tahap ini aku nguleninya nggak sampai kalis. Lha berat jé).

3. Masukkan unsalted butter (aku masukkinnya dikit-dikit sambil diuleni) dan garam. Uleni sampai elastis (aku nguleninya sampai dibanting-banting segala, pokoknya nggak kalah dengan gaya baker profesional. he...he...he...)

Diamkan 30 menit (aku diamkan sampai sejam karena disambi masak dan kemudian dinner segala). Kempiskan adonan.

4. Gilas tipis adonan bentuk kotak, tebal kurang lebih 1/2 cm (aku malah nggilasnya kurang dari 1/2 cm, ketipisan yak?)

5. Oles dengan butter. taburi dengan brown sugar dan gula pasir serta kayu manis bubuk. Taburi rozijnen dan almond. Gulung sambil dipadatkan. Potong-potong setebal 2cm.

6. Panggang di atas loyang yang sudah dialasi dengan kertas roti (kertas rotinya disemir pake margarin dan terigu ya).

7. Diamkan 45 menit sampai mengembang.

8. Oven 20 menit dengan suhu 190 derajat Celicius. Aku kemarin ngoven pake suhu 180 derajat 25 menit.

Kesalahanku kemarin adalah dalam satu loyang terlalu banyak, jadi berdesak-desakan ketika mengembang. Jadi matengnya kurang rata, ada yang sudah agak gosong segala. Tapi tetep enak kok. Lain kali mau bikin setengah resep saja, pake isian apel sesuai pesanan.

9. Sajikan. Pokoknya nikmat banget buat teman minum teh.

Perhatian:
Yang sedang diet, nggak boleh makan ini yak! Hari ini aku harus ke gym untuk meluruhkan koffiebroodje yang aku makan semalam. Mana sekarang hujan lagi....summer kok dingin ya....hiks...hiks...hiks....

Tambahan: baru sadar aku kalau boso Londonya Cinnamon Rolls itu Koffiebroodjes. Wis jan norak tenan. hi...hi...hi...

Saturday, 19 July 2008

Wow....Galak juga nih mevrouw.....

Waktu itu kami sedang di supermarket. Aku nggak sadar kalau Leo sudah bergerak ke tempat lain. Sedangkan aku masih mengamati suatu produk dan membanding-bandingkan harga. Tiba-tiba di belakangku ada suara teriakan:

"Je bent klein (kamu kecil)"

Langsung aku balik kanan grak. Terus tanya ke pemilik suara:

"Wie is klein (Sapa yang kecil)?"

Mungkin dia pikir.....wow....ternyata galak juga nih mevrouw.....Dengan suara takut-takut dan lirih, dia menjawab:

"Jij (kamu)......."

Dalam hati aku nggak bisa menahan tawa. Gimana nggak pengin ketawa, wong yang menyebut kalau aku kecil adalah seorang anak laki-laki kuecil mungil usia sekitar 3 atau 4 tahunan. Lha wong dia sendiri kuecil cuilik menthik gitu kok berani-beraninya ngomong kalau aku kecil. ha...ha...ha....Mungkin dia tadi melihat aku berjajar dengan Leo yang tingginya 192 cm sedangkan aku cuma 147 cm. Jadi dia mencoba memandingkan aku dengan Leo.

Ketika aku cerita sama Leo, dia nggak bisa menahan tawa. Begitu juga ketika aku cerita kejadian tersebut ke ibu mertua, blio tertawa ngakak bahkan blio menambahkan:

"Je bent inderdaad klein vrouwtje (kamu memang nyonya kecil)......."

 

Tuesday, 15 July 2008

Gimana mau diet coba.....

Gimana mau diet coba kalau gini caranya. Hari Senin yang lalu kami makan malam bersama ibu mertua dan adik ipar. Maksudnya mau syukuran ulang tahunku. Makanan pembukanya loempia. Menu utama pastel tutup dan rolade. Leo setuju. Tapi begitu giliran ngomongin dessert, ini nih yang jadi diet makin tambah ambrol.

Lha gimana coba, aku bilang mendingan dessertnya cake aja ditambah mixed fruit (karena kami kan hari Sabtu ke pasar jadi punya persediaan buah-buahan segar banyak). Cakenya bisa aku bikin hari Minggu. Leo setuju. Tapi kemudian dia bilang:

"Kalau ulang tahun kan harus ada slagroom (whipped cream), kan?"

"Aturan dari mana itu kalau ulang tahun harus pake slagroom?"

"Itu kan sudah tradisi......."

Halah alasan. Padahal cake yang akan aku bikin kan pake vla (karena pengin praktek cake itu sudah lama cuma nunggu kesempatan saja yang cocok). Lha kalau ditambah slagroom kan tambah eneg dan makin tinggi kalorinya kan? Mungkin kalau rasa bisa menjadi segar karena kan dimakan pake buah-buahan segar, fresh from the market. Jadi ya sudah....aku turuti saja kemauannya. Selain itu aku juga jarang sekali memanjakan dia dengan whipped cream. Yo wis....ngalah.....

Tapi masih ada tapinya nih, setelah permintaan dipenuhi lha kok Leo terus bilang:

"Tradisinya itu kalau ulang tahun, selain slagroom, es krim juga nggak boleh ketinggalan......verplicht (wajib) hukumnya"

Gubraaakkkkkkkssssssss. Ini sih sudah mengada-ada, menciptakan tradisi sendiri.

"Mana ada kewajiban harus makan es krim kalau ulang tahun. Aku tanya mami dulu, bener nggak kalau dalam tradisi Belanda kalau merayakan ulang tahun harus ada es krim........""

Buru-buru dia bilang (mungkin takut aku telpon mami nanyain. hi...hi...hi...):

"Please......ada ice cream dong.....please......"

Aku nggak tega melihat matanya yang kekanak-kanakan karena pengin es krim. Ya sudah....akhirnya nambah lagi es krim.

Catatan: gambar yang aku pasang adalah cake yang aku buat. Maksudnya sih pengin bikin African gateau nyontek Nining. Tapi permukaannya gagal, juelek banget jadinya (hiks...hiks....gagal maning gagal maning). Jadi yang aku bikin adalah cake dibagi 2. Yang bawah tetap dipake, kemudian dikasih vla dan ditutup lapis Surabaya (karena kebetulan punya lapis Surabaya).

Yang separonya lagi dimana? Sudah diembat sama Leo.....he....he...he....Dia mau makan sebanyak apapun nggak bakalan melar. Sedangkan aku makan sepotong kecil saja langsung badan mekar.....hiks....tapi demi ulang tahun dan demi suami tercintah, nggak pa-pa kan (halah alasan).

   

Sunday, 13 July 2008

Terimakasih, teman....

Terimakasih teman-teman....berkat doa dan dukungan teman-teman sedunia, akhirnya pesanan cake lapis Surabaya yang aku bikin nggak bantat. Alhamdulillah.....seneng pokoknya. Horeeeeeee......

Memang belum sempurna. Permukaan masih agak keriput. Tapi lumayanlah, bagiku sudah prestasi karena cakenya bisa mumbul naik nggak ambleg. Karena permukaan sedikit agak keriput, maka bagian permukaan yang coklat aku taruh di bawah (menghadap bawah). Bagian dasar lapisan coklat aku taruh diatas kemudian pada waktu masih panas disemir dengan mentega dan selai strawberry (ngikutin tipsnya mbak Esther). Terus direkatkan dengan bagian permukaan lapisan kuning (lha bingung aku, soalnya permukaan yang kuning agak keriput. Kalau diletakkan di atas kok kayaknya kurang cantik). Jadi bagian dasar lapisan kuning menghadap ke atas. Kemudian aku tutupi dengan kertas roti bekas manggang cake tersebut. he...he...he...jangan diketawain ya.....lha bingung aku, nggak tahu gimana sebaiknya....

Semoga pelanggan puas deh. Kalau rasa ditanggung enak kok, lha pake resep siapa dulu (sambil nglirik Haley). Cake nya bisa dipotong menjadi 30 potong (soalnya aku pake loyang gede).

Proses persiapannyapun lumayan ribet soalnya cuaca seminggu ini memang buruk terus: hujan, angin, dingin, cloudy. Summer tapi kadang suhu cuma 12 derajat Celcius.  

Hari Rabu aku nggenjot sepeda ke winkel centrum (shopping centre) untuk mencari kotak cake dan lain-lain. Di tengah jalan hujan deres banget. Walaupun sudah pake jas hujan, aku tetap saja basah kuyub, pokoknya jeans bener-bener basah. Bisa bayangin kan, nggenjot sepeda pada waktu hujan deres? Berat dan jalan licin.

Sampai di winkel centrum, aku mencoba mencari karton. Tadinya sih mau bikin kotak sendiri. Tapi ternyata harga karton cukup mahal. hiks...hiks...hiks...malah waktu itu kepikiran bikin kotak dari kardus bekas (misalnya bekas kardus kotak chips) kemudian dilapisi kertas. Tapi kok ribet amat yak. Belum lagi aku nggak yakin, cukup higienis atau enggak.

Akhirnya pergi ke Hema. Di bagian cake, aku tanya boleh nggak beli taartdos (kotak cake) doang. Mevrouw nya bilang boleh. Horeee.....tapi ternyata kotaknya masih terlalu kecil untuk cake yang akan aku bikin. Kemudian diajari sama si mevrouw gimana cara nyambung 2 kotak cake. Bedankt ya mevrouw. Akhirnya keluar uang 80 cents untuk harga 2 buah kotak cake (biaya yang dulu aku lupa hitung ketika ngasih harga ke pelanggan. hiks...hiks...hiks...). Tapi ya sudahlah, yang penting ada, daripada bingung nggak tahu gimana cara membawa cake ke pasar.  

Karena sudah terlanjur basah, ya sudah sekalian aku beli bahan-bahan cake. Daripada bolak-balik kan?

Kemarin Sabtu pesanan sudah aku antar ke pasar. Katanya sih akan diambil jam 3 sore kemarin. Ternyata kata pedagang pasar, yang pesen adalah bapak-bapak, bukan ibu-ibu. Mungkin blio mau ngadain pesta kali ya, soalnya pesennya cake seloyang tuh....

Aku kemarin nganterin cake pesanan aja, nggak bawa cake potong. Ditanya sama pedagang pasar....mana nih cake potongnya, kok nggak dibawa? Pelanggan kecewa lho kalau nggak ada.......(he...he...he...dasar belum punya mental bakul, jadi kemarin nggak nyiapin cake potong sekalian. Padahal di rumah aku juga bikin buat pribadi. Tahu gitu, aku potong-potong dan dijual ke pasar ya he...he...he....). 

Minggu depan aku dapat pesanan kering kentang sekilo (thanks to mbak Esther, resep dan tips nya memang manjur....huuugggssss ya mbak). Alhamdulillah.....ternyata ada juga hasilnya walaupun masih kecil. Masih inget gimana suka dukanya memulai usaha mencari sesuap berlian ini.

Sekali lagi, terimakasih teman-teman atas doa dan dukungannya.......hanya Allah yang bisa bales ya.....    

Note: Lupa moto cakenya....tapi yang penting nggak ambleg....

Terimakasih, teman....

Terimakasih teman-teman....berkat doa dan dukungan teman-teman sedunia, akhirnya pesanan cake lapis Surabaya yang aku bikin nggak bantat. Alhamdulillah.....seneng pokoknya. Horeeeeeee......

Memang belum sempurna. Permukaan masih agak keriput. Tapi lumayanlah, bagiku sudah prestasi karena cakenya bisa mumbul naik nggak ambleg. Karena permukaan sedikit agak keriput, maka bagian permukaan yang coklat aku taruh di bawah (menghadap bawah). Bagian dasar lapisan coklat aku taruh diatas kemudian pada waktu masih panas disemir dengan mentega dan selai strawberry (ngikutin tipsnya mbak Esther). Terus direkatkan dengan bagian permukaan lapisan kuning (lha bingung aku, soalnya permukaan yang kuning agak keriput. Kalau diletakkan di atas kok kayaknya kurang cantik). Jadi bagian dasar lapisan kuning menghadap ke atas. Kemudian aku tutupi dengan kertas roti bekas manggang cake tersebut. he...he...he...jangan diketawain ya.....lha bingung aku, nggak tahu gimana sebaiknya....

Semoga pelanggan puas deh. Kalau rasa ditanggung enak kok, lha pake resep siapa dulu (sambil nglirik Haley). Cake nya bisa dipotong menjadi 30 potong (soalnya aku pake loyang gede).

Proses persiapannyapun lumayan ribet soalnya cuaca seminggu ini memang buruk terus: hujan, angin, dingin, cloudy. Summer tapi kadang suhu cuma 12 derajat Celcius.  

Hari Rabu aku nggenjot sepeda ke winkel centrum (shopping centre) untuk mencari kotak cake dan lain-lain. Di tengah jalan hujan deres banget. Walaupun sudah pake jas hujan, aku tetap saja basah kuyub, pokoknya jeans bener-bener basah. Bisa bayangin kan, nggenjot sepeda pada waktu hujan deres? Berat dan jalan licin.

Sampai di winkel centrum, aku mencoba mencari karton. Tadinya sih mau bikin kotak sendiri. Tapi ternyata harga karton cukup mahal. hiks...hiks...hiks...malah waktu itu kepikiran bikin kotak dari kardus bekas (misalnya bekas kardus kotak chips) kemudian dilapisi kertas. Tapi kok ribet amat yak. Belum lagi aku nggak yakin, cukup higienis atau enggak.

Akhirnya pergi ke Hema. Di bagian cake, aku tanya boleh nggak beli taartdos (kotak cake) doang. Mevrouw nya bilang boleh. Horeee.....tapi ternyata kotaknya masih terlalu kecil untuk cake yang akan aku bikin. Kemudian diajari sama si mevrouw gimana cara nyambung 2 kotak cake. Bedankt ya mevrouw. Akhirnya keluar uang 80 cents untuk harga 2 buah kotak cake (biaya yang dulu aku lupa hitung ketika ngasih harga ke pelanggan. hiks...hiks...hiks...). Tapi ya sudahlah, yang penting ada, daripada bingung nggak tahu gimana cara membawa cake ke pasar.  

Karena sudah terlanjur basah, ya sudah sekalian aku beli bahan-bahan cake. Daripada bolak-balik kan?

Kemarin Sabtu pesanan sudah aku antar ke pasar. Katanya sih akan diambil jam 3 sore kemarin. Ternyata kata pedagang pasar, yang pesen adalah bapak-bapak, bukan ibu-ibu. Mungkin blio mau ngadain pesta kali ya, soalnya pesennya cake seloyang tuh....

Aku kemarin nganterin cake pesanan aja, nggak bawa cake potong. Ditanya sama pedagang pasar....mana nih cake potongnya, kok nggak dibawa? Pelanggan kecewa lho kalau nggak ada.......(he...he...he...dasar belum punya mental bakul, jadi kemarin nggak nyiapin cake potong sekalian. Padahal di rumah aku juga bikin buat pribadi. Tahu gitu, aku potong-potong dan dijual ke pasar ya he...he...he....). 

Minggu depan aku dapat pesanan kering kentang sekilo (thanks to mbak Esther, resep dan tips nya memang manjur....huuugggssss ya mbak). Alhamdulillah.....ternyata ada juga hasilnya walaupun masih kecil. Masih inget gimana suka dukanya memulai usaha mencari sesuap berlian ini.

Sekali lagi, terimakasih teman-teman atas doa dan dukungannya.......hanya Allah yang bisa bales ya.....    

Note: Lupa moto cakenya....tapi yang penting nggak ambleg....

Terimakasih, teman....

Terimakasih teman-teman....berkat doa dan dukungan teman-teman sedunia, akhirnya pesanan cake lapis Surabaya yang aku bikin nggak bantat. Alhamdulillah.....seneng pokoknya. Horeeeeeee......

Memang belum sempurna. Permukaan masih agak keriput. Tapi lumayanlah, bagiku sudah prestasi karena cakenya bisa mumbul naik nggak ambleg. Karena permukaan sedikit agak keriput, maka bagian permukaan yang coklat aku taruh di bawah (menghadap bawah). Bagian dasar lapisan coklat aku taruh diatas kemudian pada waktu masih panas disemir dengan mentega dan selai strawberry (ngikutin tipsnya mbak Esther). Terus direkatkan dengan bagian permukaan lapisan kuning (lha bingung aku, soalnya permukaan yang kuning agak keriput. Kalau diletakkan di atas kok kayaknya kurang cantik). Jadi bagian dasar lapisan kuning menghadap ke atas. Kemudian aku tutupi dengan kertas roti bekas manggang cake tersebut. he...he...he...jangan diketawain ya.....lha bingung aku, nggak tahu gimana sebaiknya....

Semoga pelanggan puas deh. Kalau rasa ditanggung enak kok, lha pake resep siapa dulu (sambil nglirik Haley). Cake nya bisa dipotong menjadi 30 potong (soalnya aku pake loyang gede).

Proses persiapannyapun lumayan ribet soalnya cuaca seminggu ini memang buruk terus: hujan, angin, dingin, cloudy. Summer tapi kadang suhu cuma 12 derajat Celcius.  

Hari Rabu aku nggenjot sepeda ke winkel centrum (shopping centre) untuk mencari kotak cake dan lain-lain. Di tengah jalan hujan deres banget. Walaupun sudah pake jas hujan, aku tetap saja basah kuyub, pokoknya jeans bener-bener basah. Bisa bayangin kan, nggenjot sepeda pada waktu hujan deres? Berat dan jalan licin.

Sampai di winkel centrum, aku mencoba mencari karton. Tadinya sih mau bikin kotak sendiri. Tapi ternyata harga karton cukup mahal. hiks...hiks...hiks...malah waktu itu kepikiran bikin kotak dari kardus bekas (misalnya bekas kardus kotak chips) kemudian dilapisi kertas. Tapi kok ribet amat yak. Belum lagi aku nggak yakin, cukup higienis atau enggak.

Akhirnya pergi ke Hema. Di bagian cake, aku tanya boleh nggak beli taartdos (kotak cake) doang. Mevrouw nya bilang boleh. Horeee.....tapi ternyata kotaknya masih terlalu kecil untuk cake yang akan aku bikin. Kemudian diajari sama si mevrouw gimana cara nyambung 2 kotak cake. Bedankt ya mevrouw. Akhirnya keluar uang 80 cents untuk harga 2 buah kotak cake (biaya yang dulu aku lupa hitung ketika ngasih harga ke pelanggan. hiks...hiks...hiks...). Tapi ya sudahlah, yang penting ada, daripada bingung nggak tahu gimana cara membawa cake ke pasar.  

Karena sudah terlanjur basah, ya sudah sekalian aku beli bahan-bahan cake. Daripada bolak-balik kan?

Kemarin Sabtu pesanan sudah aku antar ke pasar. Katanya sih akan diambil jam 3 sore kemarin. Ternyata kata pedagang pasar, yang pesen adalah bapak-bapak, bukan ibu-ibu. Mungkin blio mau ngadain pesta kali ya, soalnya pesennya cake seloyang tuh....

Aku kemarin nganterin cake pesanan aja, nggak bawa cake potong. Ditanya sama pedagang pasar....mana nih cake potongnya, kok nggak dibawa? Pelanggan kecewa lho kalau nggak ada.......(he...he...he...dasar belum punya mental bakul, jadi kemarin nggak nyiapin cake potong sekalian. Padahal di rumah aku juga bikin buat pribadi. Tahu gitu, aku potong-potong dan dijual ke pasar ya he...he...he....). 

Minggu depan aku dapat pesanan kering kentang sekilo (thanks to mbak Esther, resep dan tips nya memang manjur....huuugggssss ya mbak). Alhamdulillah.....ternyata ada juga hasilnya walaupun masih kecil. Masih inget gimana suka dukanya memulai usaha mencari sesuap berlian ini.

Sekali lagi, terimakasih teman-teman atas doa dan dukungannya.......hanya Allah yang bisa bales ya.....    

Note: Lupa moto cakenya....tapi yang penting nggak ambleg....

Monday, 7 July 2008

Aduh deg-degan...doain ya teman....

Kayak apa aja judulnya. Tapi terus terang deg-degan juga lho, takut gagal. Aku mencoba jualan makanan dengan menyetor kering kentang, lapis surabaya dan rempeyek teri ke pedagang pasar. Kecil-kecilan sih daripada nganggur. Biasanya aku jual lapis Surabaya per potong (maksudnya supaya yang jelek nggak kelihatan karena sudah dipotong-potong. he...he...he...). 

Nah, tadi aku di-sms sama pedagang pasar yang biasanya aku titipi dagangan kalau ada pelanggan yang pengin beli lapis surabaya bikinanku sebanyak 1 loyang. Hari Sabtu ini katanya mau diambil di pasar. Artinya kan nggak boleh ambleg yak...

Di satu sisi aku bersyukur karena ternyata akhirnya ada pelanggan yang tertarik dengan daganganku. Tapi di sisi lain aku juga deg-deg-an khawatir kalau gagal. Tahu sendiri kan, aku jago bikin cake bantat alias ambleg. Perasaan selama ini lebih banyak bantatnya daripada bagusnya. Terus seperti biasa nyalahin oven (soalnya nggak ada yang disalahin sih. Masak iya nyalahin Leo. hi...hi...hi....).  

Doain ya teman-teman supaya nanti cake bikinanku nggak ambleg, bagus, nggak bantat, enak rasanya, nggak beracun, nggak gampang basi, pelanggan puas, pelanggan pesen lagi, ngajak teman-temannya ikutan pesen dsb dll dst etc enzovoort.....pokoknya yang baik-baik ya doanya. Terimakasih sebelumnya ya teman. Wish me luck.

Siapa tahu, ini awal rejekiku. Soalnya inget banget, buat jual 1 potong saja susahnya setengah mati, ini ada pelanggan yang katanya pengin beli 1 loyang....alhamdulillah.....

PS. Terimakasih untuk Haley atas resepnya (aku pake resepnya jeng Haley yang rada irit telur tapi masih enak. Maklum kalau yang boros telur, jatuhnya mahal dan susah banget lakunya).

 

Aduh deg-degan...doain ya teman....

Kayak apa aja judulnya. Tapi terus terang deg-degan juga lho, takut gagal. Aku mencoba jualan makanan dengan menyetor kering kentang, lapis surabaya dan rempeyek teri ke pedagang pasar. Kecil-kecilan sih daripada nganggur. Biasanya aku jual lapis Surabaya per potong (maksudnya supaya yang jelek nggak kelihatan karena sudah dipotong-potong. he...he...he...). 

Nah, tadi aku di-sms sama pedagang pasar yang biasanya aku titipi dagangan kalau ada pelanggan yang pengin beli lapis surabaya bikinanku sebanyak 1 loyang. Hari Sabtu ini katanya mau diambil di pasar. Artinya kan nggak boleh ambleg yak...

Di satu sisi aku bersyukur karena ternyata akhirnya ada pelanggan yang tertarik dengan daganganku. Tapi di sisi lain aku juga deg-deg-an khawatir kalau gagal. Tahu sendiri kan, aku jago bikin cake bantat alias ambleg. Perasaan selama ini lebih banyak bantatnya daripada bagusnya. Terus seperti biasa nyalahin oven (soalnya nggak ada yang disalahin sih. Masak iya nyalahin Leo. hi...hi...hi....).  

Doain ya teman-teman supaya nanti cake bikinanku nggak ambleg, bagus, nggak bantat, enak rasanya, nggak beracun, nggak gampang basi, pelanggan puas, pelanggan pesen lagi, ngajak teman-temannya ikutan pesen dsb dll dst etc enzovoort.....pokoknya yang baik-baik ya doanya. Terimakasih sebelumnya ya teman. Wish me luck.

Siapa tahu, ini awal rejekiku. Soalnya inget banget, buat jual 1 potong saja susahnya setengah mati, ini ada pelanggan yang katanya pengin beli 1 loyang....alhamdulillah.....

PS. Terimakasih untuk Haley atas resepnya (aku pake resepnya jeng Haley yang rada irit telur tapi masih enak. Maklum kalau yang boros telur, jatuhnya mahal dan susah banget lakunya).

 

Aduh deg-degan...doain ya teman....

Kayak apa aja judulnya. Tapi terus terang deg-degan juga lho, takut gagal. Aku mencoba jualan makanan dengan menyetor kering kentang, lapis surabaya dan rempeyek teri ke pedagang pasar. Kecil-kecilan sih daripada nganggur. Biasanya aku jual lapis Surabaya per potong (maksudnya supaya yang jelek nggak kelihatan karena sudah dipotong-potong. he...he...he...). 

Nah, tadi aku di-sms sama pedagang pasar yang biasanya aku titipi dagangan kalau ada pelanggan yang pengin beli lapis surabaya bikinanku sebanyak 1 loyang. Hari Sabtu ini katanya mau diambil di pasar. Artinya kan nggak boleh ambleg yak...

Di satu sisi aku bersyukur karena ternyata akhirnya ada pelanggan yang tertarik dengan daganganku. Tapi di sisi lain aku juga deg-deg-an khawatir kalau gagal. Tahu sendiri kan, aku jago bikin cake bantat alias ambleg. Perasaan selama ini lebih banyak bantatnya daripada bagusnya. Terus seperti biasa nyalahin oven (soalnya nggak ada yang disalahin sih. Masak iya nyalahin Leo. hi...hi...hi....).  

Doain ya teman-teman supaya nanti cake bikinanku nggak ambleg, bagus, nggak bantat, enak rasanya, nggak beracun, nggak gampang basi, pelanggan puas, pelanggan pesen lagi, ngajak teman-temannya ikutan pesen dsb dll dst etc enzovoort.....pokoknya yang baik-baik ya doanya. Terimakasih sebelumnya ya teman. Wish me luck.

Siapa tahu, ini awal rejekiku. Soalnya inget banget, buat jual 1 potong saja susahnya setengah mati, ini ada pelanggan yang katanya pengin beli 1 loyang....alhamdulillah.....

PS. Terimakasih untuk Haley atas resepnya (aku pake resepnya jeng Haley yang rada irit telur tapi masih enak. Maklum kalau yang boros telur, jatuhnya mahal dan susah banget lakunya).

 

Thursday, 3 July 2008

Ke Maastricht


Seperti biasa norak di depan stasiun

Ini kelakuan ibu-ibu kalau sedang jalan meninggalkan bapak-bapak di rumah. Waktu itu ada aanbieding (speical offer) tiket kereta yang harganya relatif murah (10 Euro per tiket). Tiket ini bisa digunakan untuk naik kereta di seluruh Belanda pada selama satu hari pada periode tertentu tapi hanya bisa digunakan pada waktu weekend.

Akhirnya kami menggunakannya ke Maastricht (yang penting jauh). Dasar nggak mau rugi. hi...hi...hi...

Maastricht kota tua yang cantik. Sayang sekali waktu itu mendung. Malahan sempat hujan segala.

Ekani dan aku naik kereta dari Rotterdam Centraal sedangkan Dyah naik dari Den Bosch.

Ke Maastricht


Seperti biasa norak di depan stasiun

Ini kelakuan ibu-ibu kalau sedang jalan meninggalkan bapak-bapak di rumah. Waktu itu ada aanbieding (speical offer) tiket kereta yang harganya relatif murah (10 Euro per tiket). Tiket ini bisa digunakan untuk naik kereta di seluruh Belanda pada selama satu hari pada periode tertentu tapi hanya bisa digunakan pada waktu weekend.

Akhirnya kami menggunakannya ke Maastricht (yang penting jauh). Dasar nggak mau rugi. hi...hi...hi...

Maastricht kota tua yang cantik. Sayang sekali waktu itu mendung. Malahan sempat hujan segala.

Ekani dan aku naik kereta dari Rotterdam Centraal sedangkan Dyah naik dari Den Bosch.

Ke Maastricht


Seperti biasa norak di depan stasiun

Ini kelakuan ibu-ibu kalau sedang jalan meninggalkan bapak-bapak di rumah. Waktu itu ada aanbieding (speical offer) tiket kereta yang harganya relatif murah (10 Euro per tiket). Tiket ini bisa digunakan untuk naik kereta di seluruh Belanda pada selama satu hari pada periode tertentu tapi hanya bisa digunakan pada waktu weekend.

Akhirnya kami menggunakannya ke Maastricht (yang penting jauh). Dasar nggak mau rugi. hi...hi...hi...

Maastricht kota tua yang cantik. Sayang sekali waktu itu mendung. Malahan sempat hujan segala.

Ekani dan aku naik kereta dari Rotterdam Centraal sedangkan Dyah naik dari Den Bosch.