
Ini foto-foto di Danau Maninjau. Untuk ke sana harus melalui jalan yang berkelok-kelok. Kalau nggak salah ada 44 kelok. Danau ini cantik tapi kata pak Mahyuddin bahwa dulu Danau Maninjau jauh lebih cantik dari ini. Mungkin karena dulu tidak ada karamba yang menyebabkan gulma tidak tumbuh di situ? Terus terang ini juga mengingatkanku pada rawa pening yang penuh akan tumbuhan enceng gondok. Sayang sekali kalau danau yang cantik ini nasibnya akan sama seperti Rawa Pening yang penuh dengan enceng gondok sampai sulit melihat airnya. Menurutku harus dicarikan jalan supaya alam tetap lestari, tetapi manusia tetap bisa mencari nafkah.
Aku search di internet ternyata pencemaran di Danau Maninjau disebabkan oleh PLTA. Aku baca di liputan 6 disini. Aku nggak tahu apakah PLTA sudah melakukan tindakan yang kongkrit atau tidak soalnya ini berita tahun 2000.
Kami makan siang di restaurant yang terletak di pinggir danau. Restaurant ini menempelkan gambar-gambar Bung Karno di dinding dan puisi bung Karno yang mengagumi Danau Maninjau. Ada juga fotonya orang-orang terkenal kayak Rae Sita dan Moerdiono.
cantik ya mbak emang danaunya. Sayang kami gak bener2 menikmatinya. Kami naek omprengan (bis) ke sana, turun sebelom kelok 44, trus jalan kaki 1,5 jam ke puncak lawang, trus turun ngerambas hutan ke bawah, 1,5 jam (sebelum masuk ke hutan dari puncak lawang, dipalak dulu sama preman desa..hehehe...abis gak tahan kalo liat bule kali). Abis suamiku maunya ada pengalaman jalan kaki nembus hutan, kalau nggak kita bisa puas2in maen di danau sih. Eh pas turun mo ke danau, bis untuk ke bukittinggi, bisnya udah mau abis tuh.. jadi kita kepaksa deh nyegat bis terakhir, cuman berjarak 20 meter lagi dari danau tuh padahal. Aku jadi penasaran sama airnya maninjau. Janji sama diri sendiri, suatu hari harus balik lagi ke tempat ini, dan makan di rumah makan kecil di perempatan tepat sebelum 44 kelokan itu (kalo dari arah bukittinggi). Rendang yang dijual di situ adalah rendang yang paling enak di dunia (menurutku..hehe). Tapi aku gak nyesel sih, ngerambah hutan.. cantik banget hutannya. Sayang udah banyak bagian yang gundul, dan banyak yg buang sampah (bungkus permen) sembarangan.
ReplyDeletewah, sayang banget kalo danau secantik itu akhirnya jadi "rawa pening" juga ... :(
ReplyDeleteSiapa tahu bisa ke sana lagi, berpetualang lagi......
ReplyDeleteMemang betul, rasanya sebel ya, alam yang cantik kemudian digunduli dan dikotori dengan sampah yang dibuang sembarangan.....
Betul sayang sekali kalau sampai terjadi. Semoga nggak sampai terjadi seperti itu ya.......
ReplyDeleteaku pengen ke Maninjau :(
ReplyDeletePemandangannya bagus yah embak..lagi asik nih...?
ReplyDeleteNggak rugi kok ke sana......
ReplyDeleteIya betul.....lagi asyikkkkkk.....
ReplyDeleteDanaunya indah... setuju mbak..jangan sampe jadi Rawa Maninjau...
ReplyDeleteBaguss banget yah pemandangannya...
ReplyDeleteHmm.. swuit..swuit.. asyiknya yg bduaan dengan latar blakang danau...
ReplyDeleteMesranya.... suit... suit....
ReplyDeletewow....cantik bangettssssss pemandangannya (dan pasangannya :))
ReplyDeletetambah pengen jalan2 ke sana nih mba.....
Wow jadi kangen mau pulang kekampung papaku nih Sri.
ReplyDeletepaling afdol emang kalo bisa berbagi momen penting dan juga menikmati keindahan bersama orang tercinta ya, mbak... ah, bikin iri aja nih.. hihihihi
ReplyDeletebtw, pemandangan bagus banget yah di maninjau.. jadi ingin ke sana :-)
(mudah-mudahan pun bisa dengan someone special ;-) )
indah nya .... +kapan ya bisa kasana
ReplyDeleteSedih ya kalau danaunya jadi rawa maninjau.....semoga nggak sampai kayak gitu deh. Apalagi puisi Bung Karno indah lho tentang Danau Maninjau. Sayang lupa aku catat....
ReplyDeleteBetul...dari atas memang bagus.....kelihatan biru ya....
ReplyDeleteIya emang asyik.......rasanya gimana gitu.....hi...hi...hi...
ReplyDeletemakasih...makasih atas suit-suit-annya....hi...hi...hi...
ReplyDeleteSiapa tahu sampai suatu hari sampai di sana say...... Tadinya mau ke Singkarak juga, tapi banyak orang mengatakan kalau Danau Singkarak sekarang kurang bagus. Jadi mendingan langsung ke Danau Maninjau....
ReplyDeleteAyo pulang kampung supaya kangennya ilang.....
ReplyDeleteSemoga tercapai keinginannya. Amin......
ReplyDeleteNah sekarang cari someone yang special dulu atau survey Maninjau dulu?
Siapa tahu, suatu kali bisa ke sana.....
ReplyDeleteTempatnya indah ya Mbak.
ReplyDeleteLokasi wisata memang biasanya jalannya berkelok -kelok dan jauh.. tapi justru di situ seninya.. hihihi.
hmmm hmmm :D
ReplyDeleteMemang betul, jalan berkelok-kelok itu justru seninya. Kalau jalannya naik atau turun cuma lurus doang mungkin mobil nggak kuat kali ya untuk nanjak....
ReplyDeletehehe...jadi ketawa liat pager cuma setinggi lutut mas leo.........:))
ReplyDeletejeli juga ya. he...he...he....
ReplyDeletehallo Mbak Sri dan Mas Leo...bagus banget lho itu BG nya...
ReplyDeletecantik banget dech Mbak..thanks for sharing this picture yach...
ReplyDeleteHalo juga Eva. Memang betul, background nya bagus......semoga terpelihara ya danau kita ini....
ReplyDeleteSama-sama.....
ReplyDeletekapan ya aku bs kesana, krn setiap pulang mesti gak kemana-mana hanya di Jateng terus.
ReplyDeleteSiapa tahu suatu kali ke sana.......
ReplyDeletewaah iya mungil bgt ... kalo ciuman gimana donk ya hihhi maaap nakal ...maaaaap hehe
ReplyDeleteih...udah lama gak kesini...jd kangen
ReplyDeletewaaaa....jauh juga ya mbak....bedanya...
ReplyDeleteSedang bayangin ya? hi...hi...hi...
ReplyDeleteCantik ya pemandangan di sana....
ReplyDeleteMemang beda. Itu saja sebenarnya kan tanahnya miring. Jadi posisi berdiriku sedikit lebih di atas....
ReplyDelete