Monday, 6 August 2007

They want to solve the problems of the world by wearing bikini.......

Kabarnya Putri Indonesia 2007 akan dikirim ke ajang Miss Universe 2008. Terus terang aku jadi ingat komentarnya Leo tentang penyelenggaraan berbagai ajang Miss ataupun ratu-ratuan. Dia paling nggak mudeng dengan penyelenggaraan event kayak gitu. Dia bilang:

"They want to solve the problems of the world by wearing bikini....."

Aku terus tanya dia: "What do you mean?"

"Lha ya kamu lihat saja acara kayak gitu, selalu ada sesi pake bikini kan? Terus most of the time, the participants selalu bilang: " I love children atau I love animal" Mereka ngomong gitu kan? Terus setelah menang, akan mengunjungi berbagai negara termasuk negara berkembang, mengunjungi daerah miskin tapi mereka sendiri tinggal di hotel-hotel internasional, hotel-hotel berbintang........."

"Katanya sih kalau ajang kayak gitu nggak hanya memamerkan kecantikan tapi juga kecerdasan dan kepedulian terhadap masalah dunia"

"Lha kalau mau memperhatikan masalah dunia, mbok ya langsung saja ke Calcuta sana, membantu apa yang sudah dirintis oleh mother Theresa. Atau ke Afrika sana untuk membantu memecahkan kelaparan, penyakit dan kemiskinan. Jangan hipokrit gitu lho. Kalau mereka mau pamer tubuh berbalut bikini, sekalian saja ikut kontes ratu pantai. Kalau mau pamer pake baju renang, sekalian jadi juara renang di olimpic. Kalau mau jadi model, sekalian ikut kontes mode show. Kalau mau lomba kecerdasan, ikut saja lomba science dan kalau perlu rebut hadiah Nobel. Jangan bilang "I love children", pake bikini, tinggal di hotel-hotel mewah tapi kemudian pengin memecahkan masalah kemiskinan dengan cuma sekali berkunjung di daerah kumuh dan ketemu anak-anak kelaparan dalam beberapa menit........"

"Ya....orang kan lain-lain jalan pikirannya......." kataku

Tapi tetap saja dia nggak mudeng dengan berbagai macam kontes seperti itu......  

Catatan: Gambar diambil dari www.tiaratown.com. Menurut site tersebut, ini gambar Miss America crown replica 

45 comments:



  1. peduli dgn kemiskinan.. bukan berarti kita yg perduli harus tinggal di tempat / hotel yg kumuh kan..?

    ;)

    ReplyDelete
  2. Memang bukan. Pointnya dia adalah, kalau sebetulnya mereka pengin sesuatu yang glamour, jangan kemudian pura-pura mau memecahkan masalah yang opposite.

    Terus terang yang aku lihat, banyak para ex-miss tersebut yang intinya kecantikan kok. Lihat saja tayangannya Dr. Phil yang tamunya kadang mantan kontes Miss. Mereka bingung, sekarang berat badan kok naik, bingung operasi plastik dsb.

    ReplyDelete
  3. Kalo dipikir2 pendapat Mas Leo tuch ada benarnya juga, Mbak Sri... tapi mungkin si Miss Universe nya beda lagi sudut pandangnya yach...walaupun soal bikini itu kalo nggak salah memang selalu ada sebagai persyaratan yach...
    Kalo aku sih cuman seneng liat karena cantik2 khan biasanya hehehe....

    ReplyDelete
  4. Kalo dipikir2 pendapat Mas Leo tuch ada benarnya juga, Mbak Sri... tapi mungkin si Miss Universe nya beda lagi sudut pandangnya yach...walaupun soal bikini itu kalo nggak salah memang selalu ada sebagai persyaratan yach...
    Kalo aku sih cuman seneng liat karena cantik2 khan biasanya hehehe....

    ReplyDelete
  5. aku juga gak mudheng Sri...dan nggak pernah peduli soal pemilihan ini... kayaknya cuma hura2 aja kog.

    ReplyDelete
  6. Jadi nggak pengin coba ikutan kontes nih? Eh sorry....sudah punya Niko sekarang, nggak bisa deh ikutan. hi...hi...hi....
    Aku yakin punya buah hati jauh lebih membahagiakan daripada jadi juara Miss Universe...

    ReplyDelete
  7. Lha kalau dipikir-pikir, berapa coba ya biayanya buat ajang Miss Universe dan Miss World ini. Kalau sebagian kecil saja biaya tersebut diperuntukkan untuk membangun sumur-sumur di Gunung Kidul sana, rak yo luwih berkah yo. Ribuan orang akan tertolong dari kekeringan karena kekurangan air. Aku ngomong gini karena pernah ke Gunung Kidul dan melihat betapa sulitnya penduduk harus mencangkul batu cadas yang kuerasnya setengah mati hanya untuk menanam singkong.

    ReplyDelete
  8. katanya kontes puteri indonesia yang selalu mengandalkan 3B (brain, beauty, behavior ya kalo gak salah).. cuman dilirik Beautynya aja kok, pada akhirnya. Kata salah satu pesertanya sih, selama di karantina, boong banget deh dilirik brainnya.

    Lucu, saya pernah baca blog seseorang, yg protes tentang pemilihan puteri2 kayak gitu tahun lalu (kalo gak salah). Katanya, udah jelas-jelas yang jawabnya sangat pintar malah gak masuk finalis 5 besar ato gimana gitu. Malah ada yang katanya udah gak memenuhi syarat umur, tapi bisa masuk 5 besar kalo gak salah., walaupun akhirnya gak menang karena umurnya udah gak bisa (apa coba?). Ada-ada aja ya emang, pemilihan-pemilihan putri2 gini.

    Kalau aku, lomba-lomba gini, kalo gak ada kerjaan ya nonton. Buat hiburan atau lucu-lucuan. Memang orang rupawan itu sering jadi hiburan buat orang lain. Dan mungkin hiburan seperti ini menghasilkan uang dari sponsor juga pada akhirnya? Padahal duitnya Donald Trump sebagai sponsor event kayak gini ya emang enak buat nolong langsung orang yang butuh ya. Tp ya sutralah.. duitnya dia sih, terserah dah.. heheheh... asal bukan hasil korup aja kali.

    ReplyDelete
  9. Whatever we (humans) do will always be some problems on earth because we, humans, are different from one to another. Kalo kaya Angelina Jolie kan emang sudah kaya dan ngetop (cantik bonus) jadi bisa langsung membantu orang-orang lain yang kesusahan. Nah ajang miss-miss an itu dari jaman dahulu kala selalu menimbulkan pro dan kontra. Mereka memang tujuannya untuk membina karir di sisi fisik dan itu kan juga ngga salah, manusia dikaruniai kelebihan masing masing (kalo mereka yang ditonjolkan pinternya kan udah jadi scientist), mungkin maksudnya penyelenggara itu supaya ada morale balance dan juga lebih gampang dapetnya sponsor ha ha ha. Advice saya kalo suka ya nonton dan mendukung kalo ngga suka cuekin aja (kaya saya he he he), kita kan ngga bisa mengatur dunia semua orang di dunia ini bertindak seperti yang kita mau. Kalo hal-hal yang artificial and fake ngga boleh kita ngga bakalan punya hollywood kan.
    Masih syukur orang-orang cantik (tapi bodo) dan berduit itu ada yang bersedia menyisihkan uang dan waktunya untuk menolong orang lain.

    ReplyDelete
  10. menurutku sih...
    mau menjadi duta kemanusiaan, musti punya duit.kalo ga punya duit,salah satunya pake nyari duta dulu lewat ajang kecantikan.yang aslinya sih ga ngaruh-lah..wong dia cuma dateng kesono sebagai wakil..duit- ya dari badan sosial..hihi...
    kalo seleb jadi duta kemanusiaan, ya silahkan..ga usah koar-koar..potret sana potret sini, duitnya aja dialirin..kekeke...

    lagian,banyak tuh dana-dana ke negara miskin..jatuhnya juga ke pemerintahnya yang korup..iih...
    susah deh...tapi tujuan mereka bagus..walau pake bumbu entertaint...

    ReplyDelete
  11. Aku jadi ikut manggut-manggut baca posting di atas.. terutama saat membaca apa yang Mas Leo katakan.. yah.. memang ada benernya juga sih.. di satu sisi mereka bilang kalo ajang seperti itu bukan sekedar ajang pamer kecantikan fisik, melainkan juga bertujuan 'mulia' karena para pemenangnya nanti akan terjun ke masyarakat yang terbilang kurang mampu/terbelakang dan berusaha menciptakan suatu perbedaan yang positif dan berarti bagi dunia..

    Semestinya memang tanpa harus melalui ajang seperti itu, siapa saja yang memiliki kemampuan untuk berbuat lebih bagi sesamanya ya monggo saja.. namun memang tak bisa dipungkiri, pengaruh globalisasi dan kapitalisme yang kemudian melahirkan budaya konsumerisme dan komersil telah ikut andil besar dalam menciptakan suatu 'trend' yang dinamakan kontes kecantikan.. bahkan acara amal pun tak luput dari hal-hal yang mungkin sifatnya cenderung glamour (yang kadang justru membuatnya terlihat agak ironis).

    Semuanya toh berpulang kembali kepada individunya masing-masing. Setidaknya kalo untuk negara Indonesia sendiri, keikutsertaan Puteri Indonesia yang mewakili negara ini diharapkan bisa menjadi salah satu bagian untuk membawa citra yang lebih positif tentang Indonesia di mata dunia, khususnya untuk bidang pariwisata. Syukur-syukur mereka yang sudah menang di kontes-kontes tersebut tidak tertutup hati nuraninya oleh gemerlap dunia hiburan, dan mempergunakan posisi mereka untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya pada khususnya, maupun masyarakat dunia pada umumnya..

    ReplyDelete
  12. rasanya sih komen nya mas Leo ada benar nya juga, coba deh klo liat2 bagian dari acara tersebut dimana peserta musti wara wiri pake bikini .. koq jadi kayak lagi jualan "daging" ;))))) trus nanti klo dah menang, mereka akan berkunjung ke daerah2 miskin.. ngapain donk ?? mungkin mereka akan bilang "oooh..ini toh kemiskinan? , ini toh hidup susah? " laah..ga mecahin masalah juga, wong pemerintah nya sendiri ga kelar2 membereskan kemiskinan dsb.. apalagi ini cuma 1 orang "cantik" yang musti bertugas.. weleeeh...
    Ini dah beberapa kali di tayangkan di TV (terakhir adalah di Bulan July lalu..) setelah menang, apa iya mereka concern dengan "tugas yang harus di emban" ??? mereka malah sibuk berusaha klarifikasi masalah sendiri karena mereka dapat 'ancaman' akan di sebarkan aib2 mereka di masa lalu, ato malah klarifikasi mengenai kebiasanan mereka mengkonsumsi alkohol dsb.. puyeeeeeeeng.. ga penting kan mba

    hihihi.. jadi panjang nih.. ntar bentar lagi gue malah yang di "sambit" penonton yang ga setuju sama isi tulisan diatas lagi hehehe..

    ReplyDelete
  13. Akhirnya ujung-ujungnya ke situ juga to........

    Aku dulu pernah sekali menonton pemilihan putri Indonesia yang ditayangkan di tivi, waktu jaman orba dulu. Gemes rasanya mendengar jawaban peserta. Sangat orba banget gitu lho, intinya yargon orba yang dilontarkan. Herannya....Lha gitu kok ya bisa menang ya. Bingung aku. Terus terang aku juga lupa apa pertanyaan dan jawabannya, tapi mbok ya lebih cerdas dikit gitu lho jawabannya, katanya kan ajang gitu juga untuk pameran kecerdasan. Lha nggak tahu kalau doi grogi menjawab, tapi kayaknya sih jawaban kayak gitu kayak otomatis saja meluncur.

    Aku jadi berpikir, situasi politik juga mempengaruhi jawaban para kontestan. Nggak tahu sekarang kayak apa pertanyaan dan jawabannya.

    ReplyDelete
  14. Lha kalau suamiku blas nggak mau nonton acara begituan. Kata dia, pasti jawaban kontestan adalah loving children and animal. Buat dia sih mendingan nonton balap sepeda, katanya lebih mengasyikkan.

    Aku sendiri lebih tertarik nonton demo masak. he...he...he.... Salah satu yang aku suka adalah 'Jamie Olivers School Dinners'. Menurutku program ini bagus, memperlihatkan bagaimana keprihatinan chef Jamie Oliver tentang makanan yang dijual di kantin-kantin sekolah di Inggris. Bagaimana anak-anak lebih tahu Mc Donalds daripada nama sayuran dan buah-buahan. Bagaimana anak-anak muntah ketika dikasih sayur tapi suka banget makanan bangsanya chips and fatty food lainnya.

    Dia berusaha campaign untuk memperbaiki mutu makanan, mengajak anak-anak untuk makan makanan sehat (dengan metoda yang bagus dan bisa diterima anak-anak), dia lobby juga ke sekolah dan pemerintah untuk meningkatkan anggaran untuk anak-anak sekolah dsb. Aku suka program tivi ini, jelas visi misi nya si Jamie. Tayangannya ringan tapi menyentuh realitas sesungguhnya.

    ReplyDelete
  15. Ternyata untuk menyumbang saja harus ada pameran kecantikan ya. Kalau dipikir kalau mau nyumbang, langsung aja ya, nggak perlu harus ada entertainment lomba kecantikan.

    Terus terang aku malah lebih sreg dengan adanya konsert nyanyi atau musik untuk menggalang dana. Penyanyi atau artisnya nggak dibayar, uang yang terkumpul disumbangkan untuk memerangi kemiskinan atau membantu orang yang kena bencana.

    Aku pernah pengin lihat kontes Miss Londo di tivi karena pengin tahu saja. Lha ternyata, pada waktu yang bersamaan ada acara yang lebih menarik, yo sudah, akhirnya nggak jadi nonton. Soalnya kalaupun aku tonton, suamiku langsung ngorok di sofa karena merasa bosen. hi...hi...hi...

    ReplyDelete
  16. Menurutku pribadi, kalau untuk pariwisata lebih strategis bila kita memperbaiki performance Garuda, meningkatkan keselamatan penerbangan domestik, memelihara kelestarian lingkungan, memelihara kelestarian alam obyek tourism, memelihara budaya, memenunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak melakukan pelanggaran HAM, menunjukkan ke dunia internasioanal kita bukan termasuk dalam 10 besar negara terkorup dsb.

    Hal-hal seperti ini yang menurutku lebih mendasar untuk memperbaiki citra kita terhadap dunia. Bayangkan saja, ketika pesawat kita di-banned oleh EU countries, ketika pesawat kita banyak yang mengalami kecelakaan, secara logika ini sangat mempengaruhi keinginan wisatawan asing ke Indonesia kan? Paling enggak, aku pernah ngobrol dengan seseorang kalau dia nggak pengin naik pesawat domestiknya Indonesia. Kalau toh pengin ke Bali ya langsung saja dari negaranya langsung ke Bali (paling transit di Singapur atau Hongkong).

    Lha terus kalau ada Miss Indonesia promosi tentang pariwisata Indonesia, tapi hal mendasar tadi nggak diperbaiki, apa ya kemudian wisatawan tertarik untuk berkunjung?

    ReplyDelete
  17. Sabar....sabar bu, nggak ada yang nyambit kok.....hi...hi...hi...

    Lha aku malah nggak tahu ada acara klarifikasi segala. Maklum...aku memang rada kuper masalah beginian. hi...hi...hi.... tapi intine itu apa mau saling menjatuhkan apa gimana?

    Lha terus terang aku ini malah belum pernah nonton acara atau kontes Miss Londo. Lha piye, jangankan acara Miss Londo, lha wong aku baru ngelihat film yang "girly" (kayak Gilmore Girls), Leo wis ngorok di sofa karena bosen padahal baru sebentar ngelihatnya. Apalagi acara Miss-miss an kayak gitu, mendingan dia langsung masuk kamar dan molor. he...he...he...

    ReplyDelete
  18. enggak juga...buktinya wakil dari indo 2 th yg lalu bikin heboh dan bikin maluuuu....masa sih dia bilang indonesia sebagai kota LOL...... sangat memalukan !! no brainer for sure.....

    gue sama si akang juga enggak suka tuh ajang putri2an :):)

    ReplyDelete
  19. Kebetulan ada teman yang ngirimi aku video tersebut. Waktu temanku bilang kalau si putri ngomong Indonesia adalah kota, aku pikir dia bercanda, ternyata setelah lihat videonya memang betul. Terus kalau nggak salah dia bilang kalau mother Theresa mengagumi dia. Ini salah grammar atau grogi?

    Nggak enak deh jadi putri-putrian kayak gitu. Banyak dikritik. Gue sih dari dulu nggak pengin ikut yang begituan (wong kalaupun ikut, nggak bakalan masuk, walaupun baru babak pertama. hi...hi...hi....maklum tubuh nggak memungkinkan untuk ikut begituan. Tubuh harus langsing, ceking karena kan definisinya cantik itu kan langsing yak?).

    Terus terang, aku sendiri lebih tertarik nonton travel channel dan demo masak. he...he...he...
    Kalau kebetulan nonton pertunjukan itu, ya....cuma sekedar pengin tahu, hiburan, nggak ada channel yang menarik saat itu karena channel lainnya kebetulan sedang iklan mulu.

    ReplyDelete
  20. wuuuah..sempet heboh mba.. pemenang tahun lalu, karena dia hobby party dan mabok2..akhir nya harus rehab .. trus seperti biasa jumpa pers..pake nangis .. dan di temenin sama "sang juragan" donald trump.. minta maaf ke khalayak dan bilang thanks to donald untuk kasih kesempatan ke dua. Trus ada lagi yang baru2 ini.. klarifikasi di acara TODAY-NBC, gara2 setelah dia menang, ada orang yang kirim foto2 dia saat dia "nakal2" .. gitu deh.. wuuuah.. males kan ngikutin nya.. ga mutu..

    klo nonton malah aku lebih suka nonton Travel Channel, Food Channel heheeh..

    ReplyDelete
  21. Wah sampai kayak gitu ya? Malah nggak tahu aku..........
    Lha gitu kok kemudian mau memecahkan masalah kemiskinan dunia.......hmmmmmmm.....

    Kalau aku hobbynya memang nonton travel channel dan demo masak. Walaupun kalau nonton travel channel kadang juga sebel. Soalnya kagak bisa ikut travel kayak mereka. Biasa nggak ada duitnya.....hi...hi...hi....tapi paling enggak tahulah kalau di belahan dunia sana ada sesuatu yang indah, yang menarik.....

    Kalau demo masak, kadang juga ngedumel juga. Maklum kadang koki Londo masaknya uaneh menurutku. Misalnya doi demo bikin nasi goreng tapi kok bumbunya bukan bumbu nasi goreng kita, padahal dia ngomongnya "nasi goreng" bukan 'gebakken rijst'. Lha embuh kuwi, rasane piye, wong nasi gorengnya nganggo tempe terus pake apa lagi gitu lho.....hi...hi...hi...

    ReplyDelete
  22. setuju ama mas Leo.................:))

    ReplyDelete
  23. setuju, mbak :-)
    itu sih bukan menurut pendapatku pribadi..kan ada pendapat sebagian besar umum.. ya, mungkin memang ada juga andilnya. tapi memang untuk lebih konkritnya ya memang untuk sarana dan prasarana yang mendukung maraknya industri pariwisata di indonesia harus lebih dahulu diperbaiki dan ditingkatkan mutunya..

    ReplyDelete
  24. Aku setuju sama Mas Leo.. :)
    Tindakan dan kata-kata sering tidak sama.. di kontest kan bisa ngomong yg hebat2 tp belum tentu tindakannya seperti itu :D
    Mother Theresa itu baru patut dipuji :)

    ReplyDelete
  25. Menurutku kontes putri2an memang agak2 ngga penting gitu lho. Hehehe.. bukannya sentimen, tapi memang benar komentar mbak/mas disini, jawaban2 peserta untuk pertanyaan yg bersifat 'brain', biasanya klise/basi. Terkesan berupa jawaban yang sudah dihafalkan sebelumnya gitu. Semacam "saya akan melestarikan budaya,mengembangkan pariwisata, mengentaskan kemiskinan, dsb." Kayak hafalan pelajaran SD, sedangkan peserta2 itu kan umurnya udah >17 th, mestinya bisa lebih kritis dan kreatif.

    Aku setuju sama Mister Leo, males nonton beginian, untungnya Mamaku juga malas nonton putri2an gini, jadi TVnya ngga jadi rebutan...hehehe.
    Mendingan yang jadi calon putri2an gitu itu diambilkan siswi/mahasiswi/perempuan yang berkecimpung di bidang tertentu yang benar2 mengabdi/menolong masyarakat. Atau mungkin diharuskan tandatangan kontrak, isinya harus mau ditugaskan sbg relawan di daerah konflik/miskin/bermasalah, tanpa fasilitas kemewahan. Lalu juga berprestasi akademis bagus di sekolah/kampusnya. Trus juga punya track record prestasi sejak kecil di akademis&/seni&/budaya, mencegah kemampuan yang karbitan. Dan ngga perlu cantik2 banget. Dgn demikian mungkin bisa lebih meningkatkan mutu pemenangnya.
    Ehh..lha kok jadi panjang...maap ya mbak.

    ReplyDelete
  26. Meski gak penting amat, tapi asyik juga miss2an itu, buat hiburan klo lagi bengong. Ada yg dirumpiin krn ternyata miss ina tu bodoh, ada yg bisa ditulis di blog karena gak mudeng dg miss2an, ada yg mencak2 krn gak kepilih... hihihi... Pokoke egp lah tentang itu.

    Banyak kan masyarakat kita (dan masyarakat dunia) yang terkagum-kagum dengan kecantikan, kemewahan, dan prestise yang ditampilkan. Menyediakan waktu untuk nonton, untuk ngikutin gossipnya, baca koran.

    Para kapitalis pun memberi sponsor untuk bajunya, riasan, akomodasi, transportasi, dll. Karena ini ajang yang bakal ditonton banyak orang... brand name produk dan perushnya bakal dilihat banyak orang...

    This is our world. Kapitalisasi dan teknologi informasi global...

    ReplyDelete
  27. OK.....nanti aku bilang sama Leo kalau dia ada pendukung.....

    ReplyDelete
  28. Nambah lagi yang setuju nih......aku kasih tahu Leo deh........
    Leo kan laki-laki ya, tapi dia nggak demen nonton beginian. Dia lebih suka nonton balap sepeda ataupun discovery channel. Kata dia lebih ada manfaatnya.....

    ReplyDelete
  29. Makin banyak nih yang setuju.......

    ReplyDelete
  30. Lha iyo to, kalau performancenya Garuda jelek sekali, lha terus mereka males jalan-jalan ke tempat wisata di Indonesia.

    Kalau hutan-hutan kita digunduli, sawah-sawah kita dijadikan lapangan golf semua (apa mendingan nonton lapangan golf saja ya?), pantai-pantai kita dihancurkan, tempat-tempat budaya nggak dirawat atau dilestarikan, lha terus yang mau kita "jual" sebagai obyek pariwisata apa coba?

    ReplyDelete
  31. Lha mungkin harus ada kontrak kali ya, kalau jadi Miss Universe, harus mau kerja di Calcuta atau di Ethiopia sebagai pekerja kemanusiaan selama 2 tahun. Tapi nanti para kontestan mengundurkan diri ya.....

    ReplyDelete
  32. Lha boleh juga itu idenya.....

    Lha daripada mereka bilang mengentaskan kemiskinan, melestarikan budaya tapi ora jelas strateginya kayak apa yo?

    ReplyDelete
  33. Kalau nggak ada miss-miss an malah ora ono sing dinggo ngrumpi ya? hi...hi...hi...

    Tapi memang bener kok, intinya yo balik-balik ke duit, ke kapitalisme. Ada iklan rokok juga nggak yang ikut jadi sponsor? Kalau ada hebat itu, ternyata untuk jadi cantik, orang harus merokok.......seperti juga olah raga, untuk jadi sehat orang harus merokok lha wong sponsore pabrik rokok. Di sini iklan rokok dilarang sama sekali, nggak kayak di Indonesia.....

    ReplyDelete
  34. Iya, setelah hidup di Eire baru ngerasa aneh kok di Indonesia olah raga sponsornya rokok. Music gigs yang isinya anak-anak muda sponsornya rokok, kan kesannya malah nyuruh anak muda merusak kesehatan sejak awal???
    Di Ireland iklan rokok juga ngga boleh, pajak tinggi sekali tapi tetep aja banyak orang merokok. Yang saya sayangkan iklan alkohol itu gencar sekali di Ireland padahal kasus alkohol abuse itu sudah over limit. Padahal menurut saya kalo di Ireland alkohol ngga perlu diiklankan orang juga akan tetep minum alkohol.

    ReplyDelete
  35. Yang aku heran lagi adalah makin banyak perempuan merokok di Eropa ini. Bingung aku, sudah tahu 2 penyakit yang sangat mematikan di Eropa: kanker dan heart attack tapi masih saja orang banyak merokok.

    Di Belanda aku lihat malah lebih banyak perempuan yang merokok daripada laki-laki. Secara kasat mata kita bisa melihat, banyak perempuan menyetir tapi juga merokok. Kadang malah jendelanya ditutup.

    Yang mengherankan trend merokok oleh perempuan nggak hanya ada di Belanda, aku juga melihat di Itali misalnya, banyak perempuan yang merokok. Lha kalau mereka kena kanker, they ask for it.

    ReplyDelete
  36. Di Italy itu banyak perempuan merokok (dari mereka sangat sangat muda) karena mereka pikir membantu mempertahankan kelangsingan tubuh (mereka makannya cuman salad melulu). Itu menurut temenku yang besar di Italy, dia sendiri juga perokok berat jadinya.

    ReplyDelete
  37. Weleh...weleh...weleh....wong pengin kurus saja kok harus dibela-belain ngerokok segala. Niat amat gitu........Lha kalau kena kanker rak yo malah repot to kuwi........

    ReplyDelete
  38. Kalau merokok untuk langsing saya baru dengar. Apa asap rokok bisa menyebabkan lambung berasa kenyang ? Mengenai mis2an saya setuju dengan pendapat Leo. Di balik mis2an kemungkinan ada faktor lain untuk menarik negara kapitalis mau menanam modal ke dalam Indonesia.

    ReplyDelete
  39. Tapi memang yang saya amati gitu juga tante. Perokok pada umumnya (nggak semuanya sih) bertubuh langsing bahkan sampai ceking. Nggak tahu itu apa cuma kebetulan, atau memang ada pengaruh nikotin pada tubuh yang membuat kurus.

    ReplyDelete
  40. opini dan pandangan Leo emang bener dan setuju sih..........tapi ya....aku mudeung dan penikmat berita ttg ratu ratuan............

    ReplyDelete
  41. setuju ama mas leo, toss
    saya sejak dulu paling ga suka ama kontes begitu2
    mau amal kok pake pamer body??
    apa hubungannya??
    kan ada yg terselubung tuh..
    yg nikmatin body ratu2/miss2 itu siapa sih??paling juga para panitia&sponsor, terutama yg laki2
    org2 miskin atau org2 dr negara miskin yg dikunjungi
    mungkin malah mrk ga kenal siapa itu si miss yg dtg

    ReplyDelete
  42. buat hiburan ya? he...he...he...

    ReplyDelete
  43. Lha iya ya, kalau dipikir-pikir, mau amal saja kok pake kayak gitu segala ya.....lha kalau mau amal, mbok ya sudah amal saja.......

    ReplyDelete