Hari ini baca koran, katanya ada penyesuaian tarif tol. Namanya penyesuaian kan artinya bisa naik dan bisa juga turun yak? Tapi biasanya yang namanya "penyesuaian" harga artinya naik atau turun?
Terus terang kata "penyesuaian" atau "disesuaikan" ini mengingatkanku pada kejadian sekitar 20 tahun yang lalu. Waktu itu aku masih tinggal dengan ibu di Depok. Di seberang rumah ibu ada sebuah toko barang-barang kebutuhan rumah tangga termasuk sembako dan lain-lain. Kami biasa memanggil pemilik toko dengan sebutan pak Haji karena blio memang seorang haji. Pak Haji ini ramah dan suka juga humor.
Waktu itu aku beli sesuatu (lupa aku apa yang aku beli waktu itu. Kalau nggak salah sih beras atau minyak goreng). Aku penginnya bayar pake uang pas. Ketika menyerahkan uang tersebut, pak Haji bilang kalau uang yang aku serahkan masih kurang.
"Lho naik to pak Haji?"
"Nggak naik Sri, cuma disesuaikan......" kata pak Haji dengan tersenyum
"Lha kok disesuaikan to pak? Lha wong buktinya naik gitu lho, wong aku bayarnya lebih mahal daripada biasanya......."
"Saya kan cuma ikut-ikutan pejabat itu. Blio-blio kan setiap kali mengumumkan kenaikan harga barang kebutuhan pokok atau harga barang lain, selalu mengatakan "disesuaikan"........mereka kan nggak bilang naik tapi disesuaikan......"
Kebetulan ada seorang ibu yang juga ada di situ nyeletuk:
"Wong harga naik saja kok harus pake kata disesuaikan. Mbok langsung saja ngomong naik.......wong ya akhirnya kita bayarnya lebih mahal gitu lho...."
"Tapi kan kedengarannya lain bu. Kalau pake kata disesuaikan rasanya lebih gimana gitu. Lebih terasa bahasa pejabat......."
Walaupun sebel karena barang yang aku beli harganya naik, aku akhirnya tertawa juga mendengar guyonannya pak Haji. Aku jadi mikir, ini mungkin ya guyonan seorang rakyat yang waktu itu nggak mampu teriak.....
Catatan: foto yang aku pasang adalah foto yang diambil Leo di Asemka waktu kami ngikut mbak Ine jalan-jalan ke sana....So, apakah ikan asin harganya akan juga "disesuaikan"?
pertama !
ReplyDeleteseperti harga bir Tusker didaerah Mbita (46 km dari Homa Bay)ternyata lebih mahal 20 Ksh SETELAH kita makan siang.Sebelumnya, wkt kita belum makan, tak dikatakan apa2.
ReplyDeleteWkt kutanya pd obernya,dia bilang:"Belum sempat disesuaikan Bu, masih harga lama,sekarang semua naik..."
Dalam bhs Inggris, tapi ya bhs mana pun ya sama Sri. Wkt itu lucu sih nggak, kita dianggak turis2 kaya krn bawa supir segala,pdhal si Oom kerja sukarela utk Rotary Doctors, jadi selalu pakai sopir setiap kita mau kemana saja...ada2 saja....belum disesuaikan, and that was in english, Sri.
nyebelin emang...kayaknya rakyat itu wong bodho iso diapusi...
ReplyDeleteWah memang payah deh harga selalu maik apa lagi mau puasa ya Sri.
ReplyDeleteNgak pernah tuh denger harga turun he he he he.
Paling juga Mas yg turun di gambir ( mas2 dr jawa )he he he he
Apa kabar tante? Sudah pulang ya? Welkom....semoga liburannya indah ya tante....
ReplyDeletembaaaaaaaaaaaaaa..tegaaaaaaaa bener masak gambar kyak gitu hik..hik..hik... dah ber-abad-abad rasanya ga makan ikan asin doooh... tuuh kan jadi lupa topik utama hihiiihi... btw, naik tapi macet ya tetep.. BT kan ??
ReplyDeleteMau bahasa Inggris tetap saja artinya sama ya tante....lebih mahal. he...he...he.....
ReplyDeleteUntuk Oom punya kepuasan sendiri ya tante sebagai vrijwilliger di sana....
Lha iyo pancen, nyebelin......Rakyat dianggep ora mudeng n bego...
ReplyDeleteLha iya ini, aku juga prihatin, belum lebaran saja katanya harga-harga sudah naik. Kasihan orang kecil ya....
ReplyDeleteKalau mas-mas yang turun dari kereta sih....itu lain. he...he...he...
Lha kalau itu sama. Aku juga sudah lama nggak makan ikan asin....
ReplyDeleteLho ya bener, mereka kan janji cuma naikkan harga, tapi nggak janji kalau jalan nggak macet. he...he..he...
Pusing betul ya kalau lihat Jakarta....muacet banget ya.....
Kasihan sekali rakyat disana.
ReplyDeleteNgiler lihat ikan asin.
Rasanya prihatin ya setiap ada pengumuman kenaikan harga. Misalnya kenaikan bensin, belum juga direalisasikan kenaikannya, harga-harga kebutuhan lainnya sudah naik. Kasihan betul rakyat kecil.
ReplyDeleteIkan asinnya ini masih mentah lho....tapi sudah ngiler ya?
kalo di Indo mah disesuaikan memang artinya naik ya Sri
ReplyDeletedan sptnya di Indo gak ada deh yg turun, apalagi harga
paling juga yg turun itu turun tangga pas lift lagi macet :))
Tiap thn di mana2x adanya kenaikan harga,mungkin nga sih ada penurunan harga...
ReplyDeletembak Sri, itu gerihnya pake bumbu baygon nggak? he he... jadi bisa disesuaikan harganya :D
ReplyDeleteharga-harga emang sekarang lagi pada naik, mbak Sri.. biasa, kalo udah lagi mau memasuki bulan puasa dan Lebaran yah begini ini. telur aja udah naik harganya. juga minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya. dan nyebelinnya yah itu.. harga yang udah naik sepertinya gak turun-turun lagi.. kalopun turun, gak ada artinya juga saking kecilnya.. :-(
ReplyDeleteWaduh.. emang tiap mau masuk bulan puasa.. harga2 di Indonesia selalu "disesuaikan" .. yah termasuk tarif tol ikut2an disesuikan hehe...
ReplyDeleteah,Dian,kan sudah biasa kalau lahir disana, masa sudah lupa?
ReplyDeletesemua cari akal utk naikkan harga,yg satu namakan a yg lain lagi b.
iya tuh, ikan asin sama nasi ngepul2, cuma saya suka dpt allergi kalau
makan ikan asin.makan ananas juga.Lucu ya.
Thanks Sri,sudah pakai tempat kamu.
Penyesuaian... huwaaaa...
ReplyDeleteMinyak goreng, margarin, telur, gas, terigu... semua harganya naeekkkkk!!!! Mumet aku sing bakulan kue :(
sama mawon ya mbak
ReplyDeletehuwaaaaaaaaaaaa ... ngiler ma ikan gabus asinnya yang bergelantungan ...
ReplyDeletekayaknya sayur asem, sambel terasi plus ikan gabus asin yang digoreng enak banget dech ... *cleguk* ...
Mbak Sri, gambarnya bikin ngiler aku nih Mbak...udah lama ini kagak makan ikan asin hehehhe...Have a nice weekend yach buat Mbak Sri and Mas Leo...
ReplyDeletePerasaan harga di Indonesia kalau sudah naik, susah ya turunnya...
ReplyDeleteMakanya mendingan turun tangga daripada kejebak lift macet. Ih ngeri aku kadang kalau di dalam lift...
Di Belanda akhir-akhir ini kan banyak yang naik ya. Kayak brood, boter dsb. Puyeng......
ReplyDeleteAku malah nggak tanya jé gerih-é pake baygon apa enggak. Maklum aku nggak beli.....
ReplyDeleteTambah puyeng ya rakyat kecil.....
ReplyDeleteItu baru tarif tol yang disesuaikan, belum harga barang-barang lainnya seperti bensin dsb....
ReplyDeleteAda teman juga alergi tante kalau makan sea food. Tapi kadang dia ndableg tetap makan karena saking penginnya. Akhirnya begitu makan langsung kulitnya merah gatel. Makanya dia nggak pernah lupa punya persediaan CTM atau incidal.
ReplyDeleteOh ya ya...gas juga naik ya....puyeng memang kalau semua harga disesuaikan....
ReplyDeleteLha iyo podho wae. Disesuaikan = dinaikkan. Jarang to dengar harga disesuaikan = diturunkan?
ReplyDeleteApalagi pake lalap yo? Jadi laper nih aku....
ReplyDeletePadahal aku nggak bermaksud buat ngiming-imingi lho, tapi memang betul ya...makan ikan asin sama nasi anget terus tambah sambel...Aduh.....nikmat banget....hiks...hiks...hiks....nggak ada ......
ReplyDeleteHappy weekend juga ya....salam untuk keluarga....
di malaysia harga apa gitu naik 10sen (sekitar 250rp), wah udah rame di koran.....
ReplyDeleteKalau di Indonesia harga "penyesuaian" juga masuk koran, tapi nggak jamin bisa turun yak?
ReplyDeleteJustru kalo di Indonesia ada pengumuman 'Gaji PNS naik sekian persen' wah langsung deh kalo bisa hari itu juga semua barang2 sembako, ongkos transportasi, ikutan naik. Menyesuaikan... :D:D
ReplyDeleteBaru diumumkan saja sudah naik ya harga barang. Terus kalau sudah naik, sulit turunnya.....
ReplyDeletehalo mbak, apakabar? Td baca koran hari ini atau kemarin tepat 3 taun meninggalnya Munir ya, diperingati di Jkt..
ReplyDeleteBetul, Munir meninggal tanggal 7 September 2004. Jadi memang tepat 3 tahun.....
ReplyDeleteAku sebetulnya sedang menulis tentang Munir tapi sampai saat ini belum selesai juga. Padahal cuma 2-3 lembar.
harga harga makanan dikontrol ama permerintah...........jadi kalu food court, disini menyebutnya medan selera, harganya lebih murah dibanding di jakarta. Walau tempatnya di di Mall besar dan mewah.
ReplyDeleteKemarin telpon ibu, katanya harga-harga di Jakarta makin mahal termasuk minyak goreng dsb.
ReplyDeletetgl.29 kemarin, jadi wkt saya reaksi itu baruuuuuu saja tiba satu hari.Abis terjadi banyak yg menyedihkan (silahkan baca postingaanku kalau ada waktuuuuu,Sri) menyedihkan, menjadi segar dah, jet-lagnya sampai " lupa".
ReplyDeleteIya tante, nanti saya baca postingan tante ya. Jadi pengin tahu nih....TFS sebelumnya...
ReplyDelete