Bagi yang pinter coro Enggres, tolong dunk diterjemahin apa "masuk angin" dalam bahasa Inggris. Menurutku having cold ataupun flu bukan terjemahan dari terkena masuk angin.
Ketika awal kami menikah dulu, aku bilang sama Leo supaya dia pake kaos kaki, nanti masuk angin. Eh...dia malah balik nanya:
"What is masuk angin?"
Waduh...apa ya masuk angin coro Enggresnya. Akhirnya aku terangin gejalanya.
"It usually starts with 'nggregesi'....then you feel....." (belum sampai habis ngomong, dia nanya lagi)
"So...what is nggregesi???????....."
Aduh...susah lagi. Harus diterangin lagi kalau nggregesi itu rasa tubuh nggak enak, panas dingin gitu lho. Terus terang aku sekarang ragu, apakah nggregesi adalah gejala masuk angin atau gejalan flu.
Aku berusaha menjelaskan se-detil mungkin what masuk angin is. Dari mulai kaki dingin, sering juga disertai diare, punggung kadang terasa dingin, perut kembung (ini harus diperagakan walaupun dia tetep aja nggak mudeng apa itu kembung) dll. Pokoknya masuk angin itu ya angin yang masuk di dalam tubuh, mungkin melalui pori-pori.
Aku bilang, kata budheku, kalau nggak sarapan bisa kena masuk angin. Makin bingung dia, lha wong selama 30 tahun terakhir dia tidak pernah sarapan dan merasa baik-baik saja, kok tiba-tiba ada teori yang mengatakan ada hubungan antara sarapan dan masuk angin.
"European doesn't recognize masuk angin. Is this a Javanese desease?"
Lha yo nggak tahu apakah penyakit ini monopoli orang Indonesia ataukah orang Asia pada umumnya. Yang jelas, salah satu obatnya kerokan, minum tolak angin dsb. Kerokan pun kan katanya berasal dari China.
Karena dia nggak pernah masuk angin, dia nggak bisa membayangkan sama sekali penyakit ini. Suatu kali kami mudik. Dia kena diare yang cukup parah. Tiap malam dia harus ke wc setiap lima menit. Aku bingung mau diobati apa karena dia diajak ke dokter nggak mau. Norit dan teh pahit sudah nggak mempan. Aku takut ngasih obat yang diminum. Setiap kali ketemu teman dan saudara dan tanya kabar kami, aku harus menerangkan kondisi Leo. Komentar mereka selalu:
"O.....masuk angin......"
Aku kasih tahu Leo:
"Everybody says that you get masuk angin...."
"I don't care about the name but it feels terrible....." dengan wajah capek dan badan lemas karena tidak bisa istirahat tiap malam.
Leo sangat percaya kalau apa yang dideritanya itu adalah disebabkan karena bakteria. Dia bilang bakteria Eropa berbeda dengan bakteri Indonesia, maka dia bisa kena diare.
Karena saking bingungnya (wong diobati daun jambu ya nggak mampet tuh), aku kasih entrostop. Eh...lha kok mampet. Ternyata perutnya perut kampung, cukup diobati dengan obat warung. he...he...he...
Mudik berikutnya dia kena diare lagi. Yang bikin aku puyeng adalah entrostop sudah nggak mempan lagi. Jadi selama kami di Indonesia selama 3 minggu, dia terus-terusan kena diare kalau malem hari (herannya cuma kambuh waktu malem hari dan tiap 3 sd 5 menit dia harus ke wc). Setelah makin parah, dia cuma mau makan biscuit, pisang dan makanan bule (pizza, french fries dan sejenisnya yang nggak spicy).
Karena belum sembuh juga ketika kami meninggalkan Indonesia, penyakit ini dibawa ke Belanda. Dia harus ke lab beberapa kali, dikasih anti biotik yang dosis rendah nggak mempan, akhirnya dokter kasih dosis yang lebih tinggi. Setelah 3 bulan menjalani pemeriksaan dan trial and error anti biotik, baru deh kemudian dia sembuh.
Aku sudah khawatir saja, dia nggak mau diajak ke Indonesia lagi. Tapi katanya sih dia masih pengin ke Indonesia tahun ini. Jadi belum kapok menginjakkan kaki di Indonesia.
Sekarang setiap kali dia merasa aneh dengan tubuhnya, dia langsung minta aku mengetuk-ngetuk perutnya.
"Is this kembung? It sounds like: pung...pung...pung, toch? Do you think I get masuk angin?"
PS. Gambar Tolak angin, obat masuk angin diambil dari sini. Ini jamu yang dicoba oleh Leo, tapi nggak mempan. Mungkin terlalu sophisticated?
wuakakakakkaak.. mbaaaaaaaaaa..nganu looh.. campur aduk bahasa nya.. hihihihi.. jadi kangen srimulat.. qiqiqiqiqi...
ReplyDeletehhhahahhaa...'masuk angin' mah penyakit khas Indonesia (atau malah Jawa?) Mbak Sri..nggak bakalan ada terjemahannya...
ReplyDeleteGeli deh bacanya...
hahahaaaaaaa...bingung,apa ya say,buka kamus dulu..tapi walaupun buka kamus,pasti ngga nemu neh,ngakak abis dah gw..
ReplyDeleteKalau nggak salah nggregesi malah ada kok terjemahannya dalam bahasa Belanda, lupa aku dikasih tahu Leo.
ReplyDeleteJadi nggak ada terjemahannya ya? he...he...he...
ReplyDeleteLha makanya kalau penyakit lokal gini kan obatnya harusnya lokal ya? hi...hi...hi...
ReplyDeleteHuahahaha...aku moco blog iki nganti cekakakan. Ini kasusnya kayak aku tapi beda topik. Kami bertiga ini demen ngentut. Suatu saat, Zane beruntun kentutnya. Emang gitu kalau makan sesuatu yang mengandung laktose seperti susu dan kroni2nya. Nyeplos ae aku ngomong : prat pret prat ae, ngisingo kono lho". Zane langsung nyureng: "what?" sambil niru omonganku. Huahahahahaha.....
ReplyDeleteMasuk angin, kerokan, nggak ada kamus Inggrisnya. Secara lucu2an, aku bilang aja ke Zane kalau masuk angin adalah wind enter. Ngawur emang, lha wong emang buat lucu2an.
hahahaha... lucuuuuu ... masuk angin kan gejala flu, kadang2 suamiku bilang "Im under the weather today" .. maksudnya kayak gak enak badan gitu lo.. meriang2 gak jelas ;o( tapi asli masuk angin gak ada terjemahannya *smile*
ReplyDeletesuamiku ngerti kok masuk angin, mereka jg bilangnya 'masuk angin' kalo diartiin satu2, cuma ya itu ga ngerti kerok2an, katanya serem amat ya hahahha
ReplyDeleteHe...he...he...bingung kan kita kalau ditanya sama orang asing tentang penyakit ini?
ReplyDeleteMungkin karena penyakit lokal kali ya, jadi nggak ada terjemahannya....hi...hi...hi...
ReplyDeleteiki menyambung link iklan sido muncul yoo mbak :)
ReplyDeleteaku sndr kalo masuk angin gak pernah kerokan krn emang gak dibiasain dr kecil plg cuman minyak kayu putih
Aku masih belum berani ngerokin suami. Takut nanti kenapa-kenapa. he...he...he...
ReplyDeleteBetul, aku pake link nya Sido Muncul. Di-klik bisa keluar kan?
ReplyDeleteDulu aku sering kerokan, kalau belum kerokan belum mantap. Tapi di sini nggak pernah kerokan. Nggak ada yang bisa ngerokin soalnya. he...he...he...
orang bule emang ga ngerti masuk angin mba.....hehe
ReplyDeletetapi emang aneh ko,aku ya bertaun2 disini ga pernah masuk angin,pulang ke indo 2 hari aja langsung deh masuk angin.
Yg lucu waktu haji kemaren aku masuk angin parna banget,untung ada ibu2 orang singapore nawarin kerokan.begitu abis kerokan temen yg laen langsung pada tereak2,aku diapain..hehe.Ada yg dokter,waktu aku jelasin 'wind' jadi badan sakit2,dan kerokan ini ngeluarin angin,dia geleng2 kepala ga percaya,dia bilang itu mungkin sugesti kamu sendiri aja.....:(
linknya mampet gak bs diklik cuman warnanya aja merah
ReplyDeleteTapi kerokan bikin mantap kok ya? hi...hi...hi...
ReplyDeleteWalaupun katanya kerokan juga harus hati-hati karena katanya bisa saja itu bukan masuk angin ataupun angin duduk, tapi serangan jantung....
OK, Pep, aku perbaiki dulu ya. Thank you...
ReplyDeletePep, aku sudah coba perbaiki, tapi balik lagi ke home page nya sido muncul, bukan langsung ke gambar tolak angin. Harus klik products nya dulu baru, terus pilih tolak angin group, baru deh muncul gambar tolak angin nya. Yo wis lah, sing penting aku ngambil dari sana.
ReplyDeletegejala flu biasanya mba.....orang2 sih ngomongnya....."got a bug" "not feeling good" "under the wheather" "feeling like crap" hahahah....dll dsb...
ReplyDeletehihi lucu ya.... so far aku bilang ke bojo... nanti kena symptom flu loh... si bojo dah tau...
ReplyDeleteHehehehe.. orang indo itu emang paling pinter ya bikin istilah2 yang kerap bikin orang asing makin bingung.. lha jangankan yang bule, yang asli indo aja seringkali bingung karena selalu muncul istilah2 baru nyeleneh yang bisa jadi gak punya arti apa2.. cuma enak diucapinnya aja (terasa pas).. :p
ReplyDeleteitu kayak suami temenku yang kalau mudik selalu mencret...
ReplyDeletetapi sembuhnya bukan karena obat2an tapi malah minum enzyplex ajah...
kata dokternya enzymnya usus bule tuh gak biasa dengan cuaca di indonesia makanya enzym diperutnya menolak bekerja...dengan bantuan tuh obat enzym perutnya akan menolong, gak kembung dan gak diare lagi...
coba deh kalau pulang minum enzyplex.... mudah2an kali ini bisa tertolong ...
murah dan bisa dibeli bebas ajah dan bukan obat aneh2......maksudnya gak ada efek sampingnya.
Hi...hi...hi...ternyata banyak ya terjemahannya...
ReplyDeleteTapi kalau aku kasih tahu Leo kalau masuk angin adalah gejala flu, pasti dia nggak percaya. Dia masih percaya bahwa apa yang dialami karena bakteri. Dokter di sinipun juga ngasih anti biotik untuk membunuh bakteri. Sedangkan kata dia, flu disebabkan oleh virus dan virus nggak ada obatnya, hanya tidur doang obatnya kata dia.
Tapi paling enggak sekarang kalau dia diajak ngomong tentang masuk angin sudah mudeng. hi...hi...hi... Gimana nggak mudeng, wong sengsaranya saja hampir 4 bulan....
Masuk anginnya pake diare nggak? Puyeng juga aku sama penyakit satu itu.....
ReplyDeleteOrang bule baru tahu kalau sudah ngrasain. hi...hi...hi...
ReplyDeleteO...pake enzyplex ya? Baru tahu aku mbak. Nanti aku cari dulu mbak sebelum pulang (belum pernah lihat bentuknya soalnya). Makasih ya mbak atas infonya.
ReplyDeletewaduh mbak sri...sampai sakit perut nih ngguyu, mbaca tulisan ini. lha piye, ternyata ora nemu terjemahan masuk angin. kalo perut kembung biasanya saya bilang aja, too much gas in my belly hehe, sambil nepuk nepuk perut :)
ReplyDeleteSusah kan terjemahannya yang pas dan jitu?
ReplyDeleteKalau too much gas berarti harus dikeluarin ya? he....he...he...
Ha-ha-ha! Waktu ketemu aku di Tebet dulu, Leo lagi masuk angin juga kan? Poor, guy. Masuk angin nggak ada terjemahan yang pas dalam Bahasa Inggris. Kalau seseorang nggak enak badan biasanya cuma bilang, "I'm not feeling good", atau "I'm under the weather" seperti yang sudah diungkapkan oleh beberapa jawaban temen di sini. Terjemahan untuk kembung adalah "bloating". Kalau untuk diare, kata ini berasal dari Bahasa Inggrisnya, "diarrhea". Di Amerika banyak obat masuk angin dijual bebas. Obat-obatan khusus untuk menghilangkan gas biasanya ada tulisannya "anti-gas". Yang untuk mengobati diare biasanya tertulis "anti-diarrhea". Brand-nya bisa macem-macem, termasuk Mylanta. Obat-obat seperti ini termasuk jenis over-the-counter, atau dijual bebas di berbagai supermarket dan apotik. Aman dan manjur.
ReplyDeleteNgomong-ngomong soal diare, jadi inget. Dulu waktu kuliah dan sakit, aku harus ngisi formulir tertentu tentang sakitku. Lupa aku untuk siapa formulir tersebut, kalau nggak salah sih untuk insurance company. Liaison officer sampai harus membetulkan aku karena aku nulis diaarhea lupa ngasih huruf "h" dan "a" tapi malah aku nulisnya nambahi "e". Jadi harusnya "diarrhea", aku nulisnya "diarree". Kata ini kayaknya gampang, tapi buatku kok susah sih.
ReplyDeleteTapi ternyata dalam bahasa Belanda memang tulisannya: "diarree" dimana "e" dibacanya panjang. Aku bilang sama Leo, mungkin Indonesia mengadopsi kata diare dari Bahasa Belanda. Dia langsung bilang....lha iya, wong orang Belanda di Indonesia sangat lama, 350 tahun, pasti sudah bikin diarree di sana. Kasihan deh kita....he...he...he....
Kalau bhs Belanda Krijgen kou gevat of tocht
ReplyDeletewis mirsani iki to mbak? http://www.expat.or.id/medical/masukangin.html - pegangan bagi para ekspat yang tinggal di indonesia ... ;-)
ReplyDeleteBwahahaha...ono-ono wae... trus iki mbak: "muntub-muntub", "kunduran montor", terjemahan dalam maksimal 2 kata bahasa Indonesia / Belanda / Inggrisnya yo susyah...
ReplyDeleteEh... orang pintar minum Tolak Angin.... ada lagi yang mengkontra dengan iklan spt ini: "Mau minum jamu masuk angin kok mesti pintar" (iklannya Bintangin)... :D:D
hehehe ...masuk angin ....susah juga ya jelasinnya ...hehehe ...setuju ma mbak Esther mbak coba pake enzyplex ...
ReplyDeleteKlo aku kemarin gak mau susah nerangin... Hehehehe... Kubilang aja karena kau capek, trus kukasih kayu putih dan tolak angin. Syukur dia mau minum. Tapi menurut dia, efek tolak angin sama dengan kayu putih yg dibalur ke tubuhnya.
ReplyDeletekadang dokter juga ga mengakui masuk angin, heran aja, dia tinggal di Indo gini kok ga ngakui masuk angin..
ReplyDeletekalau ga mau masuk angin ya ditolak ama tolak angin hahaha..
nanti para ekspat jadi tambah binun :p
heheheheh kasian Mas Leo yach sampe diare gitu kalo ke Indonesia......untung beliau nggak kapok yach....Kapan mau mudik lagi, Mbak Sri?
ReplyDelete
ReplyDelete^__^
makanya kalo buka jendela jangan gede gede ya..
^__^
Terimakasih atas infonya. Nanti saya kasih tahu dia. Tapi jangan-jangan masuk angin yang dia rasakan beda dengan masuk angin yang dialami orang lain.
ReplyDeleteThank you....aku sudah meluncur ke sana. Tambah lengkap deh perbendaharaan kata masuk angin. Nanti aku kasih tahu dia.
ReplyDeleteKalau masuk angin kan kita nggak merasa demam kan? Biasanya malah keringat dingin. Sampai saat ini Leo masih percaya kalau penyebabnya adalah bakteri karena bakteri kita dan dia kan beda. Dokter juga memberi antibiotik pembunuh bakteri. Dia juga percaya apa yang dialami bukan flu yang disebabkan oleh virus. Selain itu dia juga nggak demam kok.
Yang mengherankan adalah masuk anginnya dia, kayaknya lain dengan masuk angin kita karena dia nggak pernah merasa mules sama sekali. Herannya selalu kambuh malam hari. Jadi tiap malam dia nggak bisa istirahat. Gimana mau istirahat kalau tiap 5 menit atau kurang dia harus ke wc.
Mungkin mbak Esther betul, enzym ususnya beda dengan punya kita.
Angel maneh kuwi nek diterjemahke.....he...he...he...
ReplyDeleteTernyata iklan jamu saja berperang to? he...he...he...baru tahu aku.
Iya betul, nanti kalau mudik aku akan cari enzyplex dulu dan minta keluarga untuk nyediain di sana. Jadi nggak puyeng....
ReplyDeleteWaktu pertama kali mudik dulu, aku juga bilang kalau dia capek dan karena perubahan cuaca. Aku nggak kena diare waktu itu. Dia percaya penyakitnya disebabkan karena perbedaan bakteri yang dia punyai dengan bakteri kita.
ReplyDeleteTapi waktu pulang selanjutnya, dia kena diare lagi dan tambah parah dari sebelumnya. Aku sendiri mulai kena diare pada kepulanganku yang kedua itu. Dia langsung bilang, "tuh kan aku bilang juga apa.....kamu sekarang sudah punya bakteri Eropa, jadi ikutan diare" Nyebelin nggak sih....
Kalau dokternya aja nggak ngakuin, berarti mereka nggak pernah kerokan ya? Atau kerokan tapi tanpa setahu kita? hi...hi...hi...
ReplyDeleteIya nih...aku juga khawatir waktu itu dia nggak mau mudik. Untung dia nggak kapok.
ReplyDeleteInsya Allah kami mudik tahun ini, tapi masih belum jelas, apakah Oktober atau November atau malah tahun depan sekalian.
he...he...he...betul daripada masuk angin ya.....
ReplyDeleteI have no idea what you talk about here Sri but I did understand the question What is masuk angin. You probably have answerd this question in your text already but here is what I know about it: A literal translation of the term "masuk angin" is: a draft or wind has entered the body or to have a slight cold. Are you having a cold now Sri?
ReplyDeletemungkin karena kita lebih suka singkong dan mereka lebih suka keju ... (jadi ingat lagu lama "anak keju - anak singkong" .. :-))))
ReplyDeleteHehe, suami juga looh...tiap aku masuk angin,minta digosokin Vicks di punggung, sampe sekarang masih aja heran...apa sih hubungannya?hehehe..
ReplyDeletekalo aku masuk anginnya sih, cuma pusing dan muntah-muntah aja, ga sampe diare ( untungnya )..
dan kalo suamiku punya ciri sakit yang sama, sampe maksa-maksa aku biar dia mau punggungnya digosok Vicks ( pake nutup hidung lagi..haham ga kuat baunya katanya )..itu baru Vicks,belum nyoba jamu apa ya..haha..
mereka punya juga kok kata dalam bahasa belanda untuk masuk angin, dan aku sering jelasin..apa itu masuk angin ( ampe nyariin kemana-mana ),tetep aja ga mau ngerti.di belanda anginne sering kuenceng,makane mereka tahan angin..haha..
I am talking about how difficult to explain to Leo what masuk angin is. I told him about the symptoms. It was not easy because he never got it before. He asked me whether this "desease" was only owned by Indonesian. When we visited Indonesia, finally he got masuk angin. From this experience, he knew exactly what masuk angin was. Anytime we met our family, friends and relatives, they always asked us: "how are you?" And I always had to tell them about his condition. Everybody always gave a comment: "O....masuk angin..." When I told Leo about this comment, he said: "whatever the name is, I really feel terrible...."
ReplyDeleteLha yo mungkin bener. Lha tapi nang kene rego singkong luwih larang jé timbang keju. he...he...he....
ReplyDeleteO iya bener...Belanda kan anginnya kuenceng banget ya. Mereka sudah terbiasa naik sepeda untuk nerjang angin sejak usia masih dini. Jadi sudah biasa sama angin sejak kecil, jadi tahan banget saman angin. Pantesan mereka nggak pernah masuk angin. ha...ha...ha....nanti aku kasih tahu Leo kenapa orang Belanda nggak pernah masuk angin. he...he...he...
ReplyDeleteini bahan omongan serius (soal kesehatan) ...tapi bisa jadi lucu ya Sri.
ReplyDeleteLha kalau ngelihat dia tiap malem nggak bisa tidur dan lemes terus yo memang kasihan banget. Tapi kalau inget gimana sulitnya meyakinkan dia bahwa masuk angin does exist, yo jadinya lucu. he...he...he...
ReplyDeletekalo aku masuk angin bilangnya " i have body pain" trus dia langsung siap siap mau ngerokin
ReplyDeletewalau bahasanya kacau yang penting dia mudeng kikikiki
Enak yo ada yang bisa ngerokin. Aku di sini nggak ada yang ngerokin kalau masuk angin....paling pol aku balurin perutku pake vics doang....itu juga kalau perutnya ikut sakit.
ReplyDeleteinilah dilema org Indonesia, kalo masuk angin piye nerangin nya? au ah gelap.... hihihi
ReplyDeleteSama dong kita...he...he...he...
ReplyDeletekan ada pula itu "angin duduk"??? hihihi sitting wind inside my body kikikikikiki....
ReplyDeletehi...hi...hi...jadinya lucu boso Inggrisé....
ReplyDeleteTapi aku dapat info, sebenarnya kita disuruh ati-ati dengan angin duduk, karena kemungkinan itu serangan jantung....
Learning from experience will make you never forget Sri. Now you don't need to explain Leo this anymore. Hope he feels much better now.
ReplyDeleteExactly...he knows maybe much better than I do.
ReplyDeleteHe is already recovered now after getting high dosage of antibiotic from the doctor....
sri,bahasa indonesia memang unik yah..ada aja ungkapan ungkapan aneh.. gue kemaren dulu rada gak enak badan, terus gue bilang ke tom,kebanyakan makan coklat (soalnya gue beberapa hari sebelonnya ngunyah coklat mulu), gue sich pengennya bilang mungkin gue kena : panas dalam. tapi ntah gimana ngomongnya. dia juga bengong,waktu gue bilang karena kebanyakan makan coklat.. dia malah tanya emang coklatnya kenapa? gue males deh jelasin..soalnya gak tau : panas dalam itu apa in dutch?
ReplyDeletebtw,sri, gue liat kamus gue yang dulu dibeliin sama tom Indonesisch nederlands woordenboek dari A.Teeuw. MASUK ANGIN dalam bahasa belanda : KOUVATTEN.
ReplyDeleteHe...he...he...memang susah kadang jelasinnya....Tapi yang penting sekarang sudah sembuh kan?
ReplyDeleteMalah baru tahu aku. Thanks ya....
ReplyDeletehehehe, asli ngikik mbacanya mbak:)))
ReplyDeletePuyeng ya kadang nerangin ke orang yang tidak familiar dengan kondisi dan kebiasaan kita. he...he..he..
ReplyDelete