Monday, 31 December 2007

Melktaart


Description:
Waktu itu bu Dian posting taart susu di sini. Resep asli pake susu bubuk, tapi aku tanya blio boleh nggak kalau pake susu cair soalnya susu bubuk harus diirit-irit pemakaiannya karena belinya jauh harus ke toko Asia segala. Kalau susu segar kan di setiap supermarket ada dan harganya relatif murah.

Kata blio boleh, malah dikasih resep kalau mau pake susu segar. Karena pake susu cair, malah nggak perlu pake mentega segala. Syukur kalau gitu. Thank you ya say sudah boleh nyontek resepnya....

Ini hasilnya...sorry seperti biasa kalau aku bikin cake selalu AMBLEG. Yang bagian atas sudah dibuang (dimakan) karena peyot dan coklat banget walaupun nggak gosong. Untung aku nyetaknya pake tulband, jadi setelah dikeluarkan dari loyang (dengan cara dibalik), penampakan masih OK.

Karena ambleg, menurutku malah enak, alus dan lembut kayak pudding. hi...hi...hi...

Ingredients:
- 4 Butir Telur
- 125 gr gula halus
- 150 gr Tepung terigu (kurangi 1 sendok makan)
- 0,9 gr atau hampir 1 liter susu cair (Aku pake 900 ml susu cair)
- 1 zakje vanilli suiker (aku pake 1/4 sdt)
- Sedikit garam


Directions:
- Kocok telur, gula, vanilli dan garam, sekedar yg penting tercampur.
- Masukkan tepung terigu dan susu
- Tuang ke loyang yang sudah dilapisi mentega dan tepung terigu
- Panggang sampai matang (sesuai kecoklatan yang diinginkan).

NB :
* Enak kalau dicampur dengan kelapa muda.
* setelah dingin masukkan kedalam koelkast.
- Diatas bisa ditaburin keju halus atau kismis.
- Setelah keras baru dipotong2

Monday, 24 December 2007

Pastel Tutup, hidangan winter


Description:
Berhubung kami sudah kepelet sama bu Lurah, maka aku nyontek lagi resepnya. Kali ini bikin pastel tutup. Menurut kami makanan ini sangat cocok untuk hidangan winter. Apalagi kalau habis naik sepeda di udara dingin, terus menyantap ini...rasanya sedap...badan langsung berasa anget...

Ketika Leo aku kasih tahu kalau aku pake resepnya bu Lurah, Leo langsung bilang: "So...this is Ine's recipe...it must be yummy...pasti enak...."
Terimakasih ya mbak Ine. Muuaachhhh...

Aku modifikasi resep ini misalnya karena kami nggak makan ayam, maka aku ganti dengan daging cincang. Resep asli di sini.

Ingredients:
Pure kentang :
500 gr kentang
½ sdt garam
¼ sdt merica bubuk
1,5 sdm butter
1 butir telur, kocok

Isi :
25 gr soun, rendam air panas, potong2 4 cm
10 gram jamur kuping, rendam air panas, iris halus
3 sdm kacang polong beku
150 gr wortel, iris kecil2
100 gr buncis, potong kecil2
2 lbr daun bawang, iris halus
2 butir telur rebus, iris bulat (aku iris pake egg slicer)
200 gram daging cincang
2 sdm olive oil, untuk menumis
1 butir bawang bombay, cincang
3 siung bawang putih
1 kaldu blok larutkan dalam 250 cc air
250 cc susu cair
1/2 sdt garam (atau secukupnya)
1 sdt merica bubuk
½ sdt pala bubuk
1 sdt gula pasir

Olesan pastel tutup :
1 kuning telur, kocok sampai rata
Gerapste goudse kaas (keju parut Gauda. Aku pake yang tua)




Directions:
1. Olesi pinggan tahan panas dengan olive oil.

2. Pure kentang : Kukus kentang hingga masak, kupas. Panas-panas
lumatkan. Bubuhi garam, merica dan pala, masukkan butter dan
telur, aduk, sisihkan.

3. Panaskan olive oil, tumis bawang putih sampai harum kemudian tuang bawang bombay+pala bubuk, aduk lagi hingga harum, masukkan daging cincang sampai berwarna kecoklatan. Aduk, tuangi kaldu, masukkan soun, jamur, kacang polong, daun bawang, wortel, dan buncis. Tuang susu, bubuhkan garam, merica dan gula. Masak hingga setengah matang kemudian angkat.

3. Taruh isi beserta kuahnya di atas pinggan, tata telur rebus dan kemudian tutup dengan pure di atasnya.

4. Olesi dengan kuning telur kemudian taburi keju parut di atasnya. Panggang selama 40 menit (resep asli 30 menit).

CATATAN: Pastel tutup ini agak berkuah. Kalau mau kering kata mbak Ine, taruh sebagian pure kentang pada bagian dasar pinggan, kemudian letakkan isi dan tata telur rebus di atasnya, baru kemudian tutup dengan pure lagi.

Aku hampir lupa naruh telur, jadinya telurnya ditaruh di atas pure kemudian ditekan-tekan. Baru dilumuri kuning telur dan ditaburi keju. hi...hi...hi...

Gambar yang item itu bukan gosong lho ya, tapi jamur kuping soalnya meratakan pure kentangnya kurang rata (maklum nggak pake metodanya bu Lurah...lha wong nggak telaten. hi...hi...hi...).

Saturday, 22 December 2007

Sabtu yang indah....




Sabtu kemarin sangat indah. Langit biru dan semua pohon berwarna putih karena tertutupi es. Jam 9 pagi suhu udara masih -5,5 derajat celcius (cukup dingin untuk ukuran Belanda). Sungai masih beku dan bertambah keras sehingga bisa dipakai untuk skating.

Sudah lama sekali orang tidak bisa skating karena suhu udara pada waktu winter terlalu hangat untuk membuat air sungai, kanal dan danau membeku. Jaman Leo kecil dulu, anak usia 4 tahun sudah mulai belajar skating. Leo cerita, dulu winter adalah saat yang dinanti-nanti oleh anak-anak dan orang dewasa karena bisa bermain skating. Tapi sekarang, anak-anak usia 10 tahunpun banyak sekali yang belum pernah melakukan skating. Alatnya saja mungkin mereka nggak punya. Padahal kalau dipikir, banyak skater klas dunia yang orang Belanda.

Kemarin seneng sekali bisa melihat orang-orang melakukan skating, berjalan di atas es, bersepeda di atas sungai, kanal dan danau yang beku. Aku sendiri nggak berani karena pernah jatuh di atas es, masih trauma kalau di suruh jalan di atas es. Kemarin sampai Leo megangi aku supaya aku mau berdiri di atas es untuk dipotret....

Sayang jam 14:00 warna putih di pohon sudah mulai mencair (walaupun sungai masih tetap beku). Suhu udara sudah naik menjadi 1,5 derajat Celcius.

Sunday, 16 December 2007

Minggu siang yang cerah...




Akhrinya...setelah mengalami summer yang cukup dingin (kadang cuma 15 derajat Celcius, jarang sampai 25 derajat), dan sejak autumn rainy, cloudy, windy dan bahkan kadang foggy, hari Minggu kemarin kami bisa menikmati winter yang cerah dengan langit biru dan matahari bersinar.....

Kemarin suhu udara berkisar antara 1 sd 2 derajat Celcius pada waktu siang hari. Masih belum turun salju tapi empang dan sungai-sungai kecil sudah beku. Kami berjalan-jalan untuk melemaskan kaki.

Banyak rumah yang sudah memasang hiasan natal. Walaupun kami tidak beragama Kristen, tapi demen juga ngelihat hiasan natal yang warna-warni. Bahkan ada yang lucu membuat kita tersenyum....

Wednesday, 12 December 2007

MFM#10: Ikan Saus Cabai


Description:
Ketika aku kasih tahu Leo kalau assignment MFM bulan ini adalah seafood dan aku pengin masak victoriabaars, dia langsung komentar: "Victoriabaarzen are not seafood. They are fresh water fish...." Langsung aku baca ketentuan MFM#10 yang diorganisir oleh bu Sefa. Kalau menurut ketentuan sih boleh pake fresh water fish, tapi berhubung nggak yakin, langsung aku kontak bu presiden MFM#10. Ternyata bu Sefa bilang boleh. Thanks ya Sefa for organizing this event...

Resep yang aku pakai ini sumbernya adalah Primarasa Femina. It is supposed to be crispy (karena judul aslinya ikan renyah saus cabai), tapi begitu ikan gorengnya dimasukkan ke saus, langsung mlempem. Tapi menurut kami rasanya tetap enak (itu kan yang penting?). Resep ini aku modifikasi sedikit.

Ingredients:
500 gram fillet ikan kakap (aku pake ikan victoriabaars)
125 gram tepung terigu
50 gram tepung maizena
1 putih telur
200 ml air
Minyak untuk menggoreng
Jeruk nipis (di resep nggak ada, tapi aku tambahin).

Saus Cabe:
1 sdm minyak goreng
2 sdt jahe parut (aku pake 2 cm jahe cincang halus)
3 siung bawang putih memarkan (aku pake 4 bawang putih cincang)

Bahan saus lainnya, campur jadi satu:
60 ml saus tomat
60 ml saus cabai (aku pake sambal botol ABC)
2 sdt gula pasir
1 sdt kecap asin
2 sdt angciu (aku nggak pake)
2 sdm air
garam (di resep nggak ada, aku juga nggak pake karena Leo darah tinggi)

Untuk bahan taburan aku tambahi:
Brambang (bawang merah) goreng
Daun bawang mentah dirajang

Directions:
1. Potong-potong ikan ukuran 5 x 5 cm, lumuri air jeruk nipis dan diamkan minimum 15 menit. Kemudian cuci.

2. Campur tepung terigu, maizena dalam mangkuk, buat lubang di tengahnya. Masukkan putih telur, tutup dengan tepung, masukkan air sambil diaduk sampai licin dan rata.

3. Panaskan minyak goreng yang banyak dalam wajan atau panci. Celupkan ikan ke dalam adonan tepung. Masukkan ke dalam minyak panas, goreng hingga kuning keemasan dan matang (sekitar 5 menit), angkat dan tiriskan.

4. Saus: Panaskan minyak goreng, tumis jahe dan bawang putih sampai harum. Masukkan larutan atau bahan saus lainnya dan aduk rata.

5. Masukkan ikan goreng ke dalam saus, aduk sampai rata dan potongan ikan terlumuri saus. Pindahkan ke piring saji.

6. Supaya lebih sedap dan lebih bagus penampilannya, aku tambahin taburan brambang goreng dan daun bawang mentah di atasnya.

Tuesday, 11 December 2007

Fish Duetto


Description:
Ini resep nyontek mbak Ine. Siang mbak Ine posting, malem sudah aku contek. he...he...he... Terimakasih mbak Ine...

Aslinya sih chicken duetto (chicken duet with potato), tapi berhubung kami nggak makan chicken, aku ganti dengan fish. Hasilnya fish duetto. Leo demen banget makanan ini (Percaya atau enggak, Leo selalu cocok dengan resep yang aku contek dari mbak Ine. Memang top bener dah resepnya....). Sampai-sampai Leo pesen wanti-wanti: "PLEASE TELL INE, THANK YOU VERY MUCH....."

Karena pake fish, maka aku modif dikit. Kecapnya nggak sebanyak resep asli dan aku tambahin saus tiram. Kali kalau ditambahin bawang putih, jahe dan minyak wijen tambah enak kali ya, soalnya ini kan fish....

Ingredients:
400 gram Victoriabaars filet (punyanya cuma ikan itu di freezer)
2 sdm kecap manis
1 sdm saos tiram
1 lemon (ambil airnya)
Kentang goreng (left over atau sisa karena kemarin bikin soto)
1 btr telur ayam
2 sdm tepung terigu
garam
merica
tepung panir
1 butir bawang bombay, diiris
Brambang goreng (bawang merah goreng)

Directions:
1. Ikan dilumuri air lemon dan diamkan minimum 30 menit
2. Cuci ikan dan potong-potong 4 x 4 cm
3. Lumuri dengan garam dan merica, aduk rata
4. Tambahkan telur dan tepung terigu, aduk rata
5. Gulingkan pada tepung panir
6. Goreng sampai kuning kecoklatan
7. Tumis bawang bombay sampai harum kemudian masukkan ikan dan kentang
8. Beri kecap dan saus tiram, aduk rata
9. Angkat, sajikan di piring saji dan taburi dengan brambang goreng

Rasa ikan ini manis (dari kecap), asem (dari jeruk nipis) dan asin....

Fish Duetto


Description:
Ini resep nyontek mbak Ine. Siang mbak Ine posting, malem sudah aku contek. he...he...he... Terimakasih mbak Ine...

Aslinya sih chicken duetto (chicken duet with potato), tapi berhubung kami nggak makan chicken, aku ganti dengan fish. Hasilnya fish duetto. Leo demen banget makanan ini (Percaya atau enggak, Leo selalu cocok dengan resep yang aku contek dari mbak Ine. Memang top bener dah resepnya....). Sampai-sampai Leo pesen wanti-wanti: "PLEASE TELL INE, THANK YOU VERY MUCH....."

Karena pake fish, maka aku modif dikit. Kecapnya nggak sebanyak resep asli dan aku tambahin saus tiram. Kali kalau ditambahin bawang putih, jahe dan minyak wijen tambah enak kali ya, soalnya ini kan fish....

Ingredients:
400 gram Victoriabaars filet (punyanya cuma ikan itu di freezer)
2 sdm kecap manis
1 sdm saos tiram
1 lemon (ambil airnya)
Kentang goreng (left over atau sisa karena kemarin bikin soto)
1 btr telur ayam
2 sdm tepung terigu
garam
merica
tepung panir
1 butir bawang bombay, diiris
Brambang goreng (bawang merah goreng)

Directions:
1. Ikan dilumuri air lemon dan diamkan minimum 30 menit
2. Cuci ikan dan potong-potong 4 x 4 cm
3. Lumuri dengan garam dan merica, aduk rata
4. Tambahkan telur dan tepung terigu, aduk rata
5. Gulingkan pada tepung panir
6. Goreng sampai kuning kecoklatan
7. Tumis bawang bombay sampai harum kemudian masukkan ikan dan kentang
8. Beri kecap dan saus tiram, aduk rata
9. Angkat, sajikan di piring saji dan taburi dengan brambang goreng

Rasa ikan ini manis (dari kecap), asem (dari jeruk nipis) dan asin....

Sunday, 9 December 2007

Bubur Sumsum


Description:
Berhubung sekarang ada bagian khusus "resep", jadi pengin nyobain apakah aku bisa posting resep atau enggak.

Semua sudah tahu kan gimana caranya bikin bubur sumsum. Aku menggunakan resep ini dari Dapur Bunda, cuma dimodif dikit aja.

Ingredients:
100 gr tepung beras
750 ml santen (jangan terlalu kental)
1 daun pandan
garam

Kinca:
150 gr gula Jawa
70 gr gula pasir
200 ml air
1 daun pandan
3 nangka (aku pake kalengan) dan diiris tipis


Directions:
Dalam mangkok tuang tepung beras dan beri sedikit santan, aduk rata, pokoknya nggak sampai brindil deh
Sisa santan dan bahan-bahan lain direbus
Tuang larutan tepung beras dan aduk sampai kental (mendidih)
Matikan api

Kinca:
Rebus semua bahan keculai nangka
Saring kemudian beri nangka

Penyajian:
Tuang bubur sumsum (dengan sendok sayur) dalam mangkok saji kemudian tuangi kinca.

Thursday, 6 December 2007

Penginnya nih tahun depan.....

Kena timpuk berkali-kali sampe benjol. hi...hi...hi..., baru sempat bikin pe-er sekarang. Ini Pe-er dari bu Dian, bu Lily dan bu Eva. Ini hasilnya ibu-ibu.... 

Sebelumnya ini aturannya:

a.  Bikin 8 resolusi hidup kamu untuk tahun 2008 (wajib 8 orang teman dan nggak kurang & nggak lebih)

b. Sebarin ke 8 orang yang kamu anggap doi perlu perubahan ...

c. Kamu harus mampir ke tempa 8 orang tsb, untuk kasih tau bhw mereka dapet PR.

Ini nih impianku tahun depan (warna merah adalah linknya, sapa tahu ada yang pengin tahu detilnya):

1. Bisa hamil dan punya baby. Maklum dikejar umur. Leo dan aku sudah pengin banget punya momongan. Doa'in ya teman-teman....

2. Diberkahi kesehatan dan kebahagiaan serta umur panjang.

3. Tidak lupa bersyukur....nggak ngeluh mulu.

4. Diberkahi rejeki berlipat-lipat. Siapa tahu proyek mega berlian mulai ada titik terang....

5. Memperdalam C#, one of the microsoft products. Nggak males mulu.

6. Mudik. Sapa mau ikut???????

7. Rajin ke gym supaya sehat. Siapa tahu bisa langsing, bisa ikutan kontes Miss World or Miss Universe. hi...hi...hi...kalau ini sudah nggak laku...ketuaan, kegedean dan bukan miss lagi...

8. Puasa and diet. Selain mengolah batin, juga mengolah tubuh supaya sehat.

Amin...semoga tercapai.....

Untuk selanjutnya, siapa saja deh yang mau. Soalnya sudah banyak yang bikin kan? Ayo siapa mau jadi volunteer?

 

Penginnya nih tahun depan.....

Kena timpuk berkali-kali sampe benjol. hi...hi...hi..., baru sempat bikin pe-er sekarang. Ini Pe-er dari bu Dian, bu Lily dan bu Eva. Ini hasilnya ibu-ibu.... 

Sebelumnya ini aturannya:

a.  Bikin 8 resolusi hidup kamu untuk tahun 2008 (wajib 8 orang teman dan nggak kurang & nggak lebih)

b. Sebarin ke 8 orang yang kamu anggap doi perlu perubahan ...

c. Kamu harus mampir ke tempa 8 orang tsb, untuk kasih tau bhw mereka dapet PR.

Ini nih impianku tahun depan (warna merah adalah linknya, sapa tahu ada yang pengin tahu detilnya):

1. Bisa hamil dan punya baby. Maklum dikejar umur. Leo dan aku sudah pengin banget punya momongan. Doa'in ya teman-teman....

2. Diberkahi kesehatan dan kebahagiaan serta umur panjang.

3. Tidak lupa bersyukur....nggak ngeluh mulu.

4. Diberkahi rejeki berlipat-lipat. Siapa tahu proyek mega berlian mulai ada titik terang....

5. Memperdalam C#, one of the microsoft products. Nggak males mulu.

6. Mudik. Sapa mau ikut???????

7. Rajin ke gym supaya sehat. Siapa tahu bisa langsing, bisa ikutan kontes Miss World or Miss Universe. hi...hi...hi...kalau ini sudah nggak laku...ketuaan, kegedean dan bukan miss lagi...

8. Puasa and diet. Selain mengolah batin, juga mengolah tubuh supaya sehat.

Amin...semoga tercapai.....

Untuk selanjutnya, siapa saja deh yang mau. Soalnya sudah banyak yang bikin kan? Ayo siapa mau jadi volunteer?

 

Penginnya nih tahun depan.....

Kena timpuk berkali-kali sampe benjol. hi...hi...hi..., baru sempat bikin pe-er sekarang. Ini Pe-er dari bu Dian, bu Lily dan bu Eva. Ini hasilnya ibu-ibu.... 

Sebelumnya ini aturannya:

a.  Bikin 8 resolusi hidup kamu untuk tahun 2008 (wajib 8 orang teman dan nggak kurang & nggak lebih)

b. Sebarin ke 8 orang yang kamu anggap doi perlu perubahan ...

c. Kamu harus mampir ke tempa 8 orang tsb, untuk kasih tau bhw mereka dapet PR.

Ini nih impianku tahun depan (warna merah adalah linknya, sapa tahu ada yang pengin tahu detilnya):

1. Bisa hamil dan punya baby. Maklum dikejar umur. Leo dan aku sudah pengin banget punya momongan. Doa'in ya teman-teman....

2. Diberkahi kesehatan dan kebahagiaan serta umur panjang.

3. Tidak lupa bersyukur....nggak ngeluh mulu.

4. Diberkahi rejeki berlipat-lipat. Siapa tahu proyek mega berlian mulai ada titik terang....

5. Memperdalam C#, one of the microsoft products. Nggak males mulu.

6. Mudik. Sapa mau ikut???????

7. Rajin ke gym supaya sehat. Siapa tahu bisa langsing, bisa ikutan kontes Miss World or Miss Universe. hi...hi...hi...kalau ini sudah nggak laku...ketuaan, kegedean dan bukan miss lagi...

8. Puasa and diet. Selain mengolah batin, juga mengolah tubuh supaya sehat.

Amin...semoga tercapai.....

Untuk selanjutnya, siapa saja deh yang mau. Soalnya sudah banyak yang bikin kan? Ayo siapa mau jadi volunteer?

 

Tuesday, 4 December 2007

You are just a girl....

Seharusnya aku nanya dulu ke mbak Agnes, Sefa atau Nana sebelum diledek Leo. Waktu itu aku punya masalah dengan computer screen ku. Sebel juga, padahal baru saja diganti baru. Yang dulu rusak, tapi karena masih dalam garansi, kami bisa minta diperbaiki secara gratis. Ternyata kerusakannya nggak bisa diperbaiki lagi, jadi mereka ganti yang baru. Mosok screen baru sudah rusak lagi. Langsung aku cari Leo.

"I am afraid we have a problem"

Aku menggunakan kata "we" walaupun itu computer screen punyaku tapi yang akhirnya memperbaiki kan dia. Jadi bener to aku menggunakan kata "we"?

"Wat is er? (emangnya kenapa?)................"

"Usually when I shut down the computer, it is mentioned "no signal"....but recently it always mentions "kein signal"......my old screen also mentioned "no signal", not "kein signal"......"

Langsung Leo tersenyum dan berusaha untuk menahan tawa (wis pokoké nyebelin mukanya ....muka ngeledek).

"You are just a girl......."

Kalau sudah ngomong gini, pasti dia akan meneruskan dengan kalimat yang paling nyebelin: "women and computer are a very bad combination"

Aku sering protes dengan kalimat nyebelin itu karena menurutku itu adalah konstruksi sosial tapi dia ngotot kalau most women do not have technical skills......

"Inderdaad ben ik een meisje (off course I am a girl)....but what's wrong with my computer....It mentions "kein" instead of "no" and mmmmm....and if I am not mistaken it also mentions "meldung" or whatever it is.... I don't remember......."

Leo nggak bisa nahan tawa lagi. Dia bilang:

"It's German......."

Hua....ha....ha....aku akhirnya mentertawakan kebodohanku. Kok ya nggak mikir kalau "kein" dalam bahasa Belanda kan artinya "geen" atau dalam bahasa Inggris "no". Waktu itu sih sudah kepikir ke sana, tapi aku pikir kok kemudian ada kata "meldung" segala.

"Lha kalau "meldung" apa artinya?"

"Message in English and Melding in Dutch...."

Oh iya ya....kok ya nggak mikir ada kata "melding"dalam bahasa Belanda. Sudah tahu bego, tapi tetap saja nggak mau ngalah....

"Habisnya sih pake bahasa Jerman segala, aku kan nggak ngerti...."

"Medion is German brand....." Merk computerku memang Medion

"But I don't speak German....."

"So...when suddenly the computer talked German to you, you were panic.......?????"

Aku nggak bisa menahan tawa juga. Lha gimana, wong bahasa yang dipake komputerku macem-macem. Untuk windows pake bahasa Belanda, untuk Microsoft Word pake bahasa Inggris, Outlook Express pake bahasa Belanda, Internet Explorer pake bahasa Inggris, waktu shut down pake bahasa Belanda....eh....lha kok setelah di-shut down dan sebelum mati ngomong pake bahasa Jerman segala. Mana gue tahu coba.....(halah alasan!!!!). Komputer nggak pa-pa kok disalahin... 

Catatan: gambar di atas adalah patung seorang meisje (gadis) Belanda yang aku ambil di Madurodam.

 

 

 

 

You are just a girl....

Seharusnya aku nanya dulu ke mbak Agnes, Sefa atau Nana sebelum diledek Leo. Waktu itu aku punya masalah dengan computer screen ku. Sebel juga, padahal baru saja diganti baru. Yang dulu rusak, tapi karena masih dalam garansi, kami bisa minta diperbaiki secara gratis. Ternyata kerusakannya nggak bisa diperbaiki lagi, jadi mereka ganti yang baru. Mosok screen baru sudah rusak lagi. Langsung aku cari Leo.

"I am afraid we have a problem"

Aku menggunakan kata "we" walaupun itu computer screen punyaku tapi yang akhirnya memperbaiki kan dia. Jadi bener to aku menggunakan kata "we"?

"Wat is er? (emangnya kenapa?)................"

"Usually when I shut down the computer, it is mentioned "no signal"....but recently it always mentions "kein signal"......my old screen also mentioned "no signal", not "kein signal"......"

Langsung Leo tersenyum dan berusaha untuk menahan tawa (wis pokoké nyebelin mukanya ....muka ngeledek).

"You are just a girl......."

Kalau sudah ngomong gini, pasti dia akan meneruskan dengan kalimat yang paling nyebelin: "women and computer are a very bad combination"

Aku sering protes dengan kalimat nyebelin itu karena menurutku itu adalah konstruksi sosial tapi dia ngotot kalau most women do not have technical skills......

"Inderdaad ben ik een meisje (off course I am a girl)....but what's wrong with my computer....It mentions "kein" instead of "no" and mmmmm....and if I am not mistaken it also mentions "meldung" or whatever it is.... I don't remember......."

Leo nggak bisa nahan tawa lagi. Dia bilang:

"It's German......."

Hua....ha....ha....aku akhirnya mentertawakan kebodohanku. Kok ya nggak mikir kalau "kein" dalam bahasa Belanda kan artinya "geen" atau dalam bahasa Inggris "no". Waktu itu sih sudah kepikir ke sana, tapi aku pikir kok kemudian ada kata "meldung" segala.

"Lha kalau "meldung" apa artinya?"

"Message in English and Melding in Dutch...."

Oh iya ya....kok ya nggak mikir ada kata "melding"dalam bahasa Belanda. Sudah tahu bego, tapi tetap saja nggak mau ngalah....

"Habisnya sih pake bahasa Jerman segala, aku kan nggak ngerti...."

"Medion is German brand....." Merk computerku memang Medion

"But I don't speak German....."

"So...when suddenly the computer talked German to you, you were panic.......?????"

Aku nggak bisa menahan tawa juga. Lha gimana, wong bahasa yang dipake komputerku macem-macem. Untuk windows pake bahasa Belanda, untuk Microsoft Word pake bahasa Inggris, Outlook Express pake bahasa Belanda, Internet Explorer pake bahasa Inggris, waktu shut down pake bahasa Belanda....eh....lha kok setelah di-shut down dan sebelum mati ngomong pake bahasa Jerman segala. Mana gue tahu coba.....(halah alasan!!!!). Komputer nggak pa-pa kok disalahin... 

Catatan: gambar di atas adalah patung seorang meisje (gadis) Belanda yang aku ambil di Madurodam.

 

 

 

 

You are just a girl....

Seharusnya aku nanya dulu ke mbak Agnes, Sefa atau Nana sebelum diledek Leo. Waktu itu aku punya masalah dengan computer screen ku. Sebel juga, padahal baru saja diganti baru. Yang dulu rusak, tapi karena masih dalam garansi, kami bisa minta diperbaiki secara gratis. Ternyata kerusakannya nggak bisa diperbaiki lagi, jadi mereka ganti yang baru. Mosok screen baru sudah rusak lagi. Langsung aku cari Leo.

"I am afraid we have a problem"

Aku menggunakan kata "we" walaupun itu computer screen punyaku tapi yang akhirnya memperbaiki kan dia. Jadi bener to aku menggunakan kata "we"?

"Wat is er? (emangnya kenapa?)................"

"Usually when I shut down the computer, it is mentioned "no signal"....but recently it always mentions "kein signal"......my old screen also mentioned "no signal", not "kein signal"......"

Langsung Leo tersenyum dan berusaha untuk menahan tawa (wis pokoké nyebelin mukanya ....muka ngeledek).

"You are just a girl......."

Kalau sudah ngomong gini, pasti dia akan meneruskan dengan kalimat yang paling nyebelin: "women and computer are a very bad combination"

Aku sering protes dengan kalimat nyebelin itu karena menurutku itu adalah konstruksi sosial tapi dia ngotot kalau most women do not have technical skills......

"Inderdaad ben ik een meisje (off course I am a girl)....but what's wrong with my computer....It mentions "kein" instead of "no" and mmmmm....and if I am not mistaken it also mentions "meldung" or whatever it is.... I don't remember......."

Leo nggak bisa nahan tawa lagi. Dia bilang:

"It's German......."

Hua....ha....ha....aku akhirnya mentertawakan kebodohanku. Kok ya nggak mikir kalau "kein" dalam bahasa Belanda kan artinya "geen" atau dalam bahasa Inggris "no". Waktu itu sih sudah kepikir ke sana, tapi aku pikir kok kemudian ada kata "meldung" segala.

"Lha kalau "meldung" apa artinya?"

"Message in English and Melding in Dutch...."

Oh iya ya....kok ya nggak mikir ada kata "melding"dalam bahasa Belanda. Sudah tahu bego, tapi tetap saja nggak mau ngalah....

"Habisnya sih pake bahasa Jerman segala, aku kan nggak ngerti...."

"Medion is German brand....." Merk computerku memang Medion

"But I don't speak German....."

"So...when suddenly the computer talked German to you, you were panic.......?????"

Aku nggak bisa menahan tawa juga. Lha gimana, wong bahasa yang dipake komputerku macem-macem. Untuk windows pake bahasa Belanda, untuk Microsoft Word pake bahasa Inggris, Outlook Express pake bahasa Belanda, Internet Explorer pake bahasa Inggris, waktu shut down pake bahasa Belanda....eh....lha kok setelah di-shut down dan sebelum mati ngomong pake bahasa Jerman segala. Mana gue tahu coba.....(halah alasan!!!!). Komputer nggak pa-pa kok disalahin... 

Catatan: gambar di atas adalah patung seorang meisje (gadis) Belanda yang aku ambil di Madurodam.

 

 

 

 

Sunday, 2 December 2007

Ketemu Zwarte Piet di Den Bosch


Cafenya laris banget, sampai banyak orang bela-belain ngantri untuk masuk dapat giliran...

Kemarin sebelum ke Utrecht, Ekani dan aku ke Den Bosch dulu untuk maen ke tempat Dyah. Kami bertiga kemudian ke centrum. Karena Sabtu kebetulan hari pasar, jadi lihat-lihat pasar dulu. Pengin cari tas tapi nggak ada yang cocok.

Kebetulan ketemu Zwarte Pieten yang sedang bagi-bagi hadiah untuk anak-anak. Tapi...kami nggak ikut kebagian. hiks...hiks...hiks.... Sinterklaas nya kebetulan nggak ada...mungkin masih sibuk di Spanyol. he....he...he...

Kebetulan Zwarte Pietennya kecil-kecil (untuk ukuran Belanda). Kami kemudian berfoto bersama mereka.

Selain ketemu Zwarte Pieten, kami ketemu Amnesty International. Mereka sedang mengumpulkan tanda tangan untuk mengirimkan petisi kepada pemerintah China. Ada seorang penduduk di sana yang dipenjara dan dipukuli karena menentang regulasi aborsi yang dijalankan oleh pemerintah (kan regulasinya katanya 1 keluarga cuma boleh punya 1 anak kan?). Petisi tersebut sebagai tanda protes supaya pemerintah menghentikan penyiksaan dan melepaskan orang tersebut. Nggak pake mikir lagi, langsung aja tanda-tangan...setelah itu, potret deh sama Mevrouw Amnesty International yang cantik.....

Setelah itu ke rumah Dyah dan disuguh mie ayam dengan bakso....aduh...sedap banget....uenak pokoknya, apalagi sudah lama nggak makan mie bakso kayak gitu....Jam 2 kami berangkat ke stasiun menuju Utrecht.

Ketemu Zwarte Piet di Den Bosch


Cafenya laris banget, sampai banyak orang bela-belain ngantri untuk masuk dapat giliran...

Kemarin sebelum ke Utrecht, Ekani dan aku ke Den Bosch dulu untuk maen ke tempat Dyah. Kami bertiga kemudian ke centrum. Karena Sabtu kebetulan hari pasar, jadi lihat-lihat pasar dulu. Pengin cari tas tapi nggak ada yang cocok.

Kebetulan ketemu Zwarte Pieten yang sedang bagi-bagi hadiah untuk anak-anak. Tapi...kami nggak ikut kebagian. hiks...hiks...hiks.... Sinterklaas nya kebetulan nggak ada...mungkin masih sibuk di Spanyol. he....he...he...

Kebetulan Zwarte Pietennya kecil-kecil (untuk ukuran Belanda). Kami kemudian berfoto bersama mereka.

Selain ketemu Zwarte Pieten, kami ketemu Amnesty International. Mereka sedang mengumpulkan tanda tangan untuk mengirimkan petisi kepada pemerintah China. Ada seorang penduduk di sana yang dipenjara dan dipukuli karena menentang regulasi aborsi yang dijalankan oleh pemerintah (kan regulasinya katanya 1 keluarga cuma boleh punya 1 anak kan?). Petisi tersebut sebagai tanda protes supaya pemerintah menghentikan penyiksaan dan melepaskan orang tersebut. Nggak pake mikir lagi, langsung aja tanda-tangan...setelah itu, potret deh sama Mevrouw Amnesty International yang cantik.....

Setelah itu ke rumah Dyah dan disuguh mie ayam dengan bakso....aduh...sedap banget....uenak pokoknya, apalagi sudah lama nggak makan mie bakso kayak gitu....Jam 2 kami berangkat ke stasiun menuju Utrecht.

Ketemu Zwarte Piet di Den Bosch


Cafenya laris banget, sampai banyak orang bela-belain ngantri untuk masuk dapat giliran...

Kemarin sebelum ke Utrecht, Ekani dan aku ke Den Bosch dulu untuk maen ke tempat Dyah. Kami bertiga kemudian ke centrum. Karena Sabtu kebetulan hari pasar, jadi lihat-lihat pasar dulu. Pengin cari tas tapi nggak ada yang cocok.

Kebetulan ketemu Zwarte Pieten yang sedang bagi-bagi hadiah untuk anak-anak. Tapi...kami nggak ikut kebagian. hiks...hiks...hiks.... Sinterklaas nya kebetulan nggak ada...mungkin masih sibuk di Spanyol. he....he...he...

Kebetulan Zwarte Pietennya kecil-kecil (untuk ukuran Belanda). Kami kemudian berfoto bersama mereka.

Selain ketemu Zwarte Pieten, kami ketemu Amnesty International. Mereka sedang mengumpulkan tanda tangan untuk mengirimkan petisi kepada pemerintah China. Ada seorang penduduk di sana yang dipenjara dan dipukuli karena menentang regulasi aborsi yang dijalankan oleh pemerintah (kan regulasinya katanya 1 keluarga cuma boleh punya 1 anak kan?). Petisi tersebut sebagai tanda protes supaya pemerintah menghentikan penyiksaan dan melepaskan orang tersebut. Nggak pake mikir lagi, langsung aja tanda-tangan...setelah itu, potret deh sama Mevrouw Amnesty International yang cantik.....

Setelah itu ke rumah Dyah dan disuguh mie ayam dengan bakso....aduh...sedap banget....uenak pokoknya, apalagi sudah lama nggak makan mie bakso kayak gitu....Jam 2 kami berangkat ke stasiun menuju Utrecht.

Saturday, 1 December 2007

Siapa mau nebeng limousine saya??????




Proyek Mega Berlian saja belum berhasil, berani-beraninya bergaya kayak gini. Sampai-sampai Leo geleng-geleng kepala sambil....ck....ck....ck....

Tadi Ekani, Dyah dan aku pergi ke Utrecht. Kebetulan ada wedding party di sana. Mungkin yang nikahan orang kaya karena banyak limousine di sana (walaupun sih biasanya sewaan, bukan punya sendiri).

Banyak orang ngerubungi mobil-mobil mewah ini, dan malah ada satu atau dua ada yang motret segala (ternyata bule sama juga noraknya kayak kita. he...he...he...). Waktu aku coba nyuri-nyuri motret, eh...lha kok malah dipanggil sama sopirnya. Disuruh foto bareng. Akhirnya jadilah fotoku nyender di Rolls-Royce. Sudah cocok belum aku jadi orang kaya? ha...ha...ha...

Setelah puas ngelihat mobil mewah (maklum nggak punya, jadi harus puas dengan ngelihat en nyender doang), kami meneruskan jalan-jalan. Ini beberapa gambar yang sempat dijepret.

Friday, 30 November 2007

Karya-karya C. Dkosta yang aku beli di pinggir Sungai Seine...




I really love these pictures. Ini karya-karya C.Dkosta. Di belakangnya tertulis www.artertre.com. Dia menggambar dengan pinsil. Kemudian dicetak di atas karton putih dalam jumlah banyak. Harga per buah 50 cents. Aku lebih suka karya-karya seperti ini dibandingkan dengan lukisan modern yang nggak jelas juntrungannya. Yang seperti ini menurutku lebih klasik dan elegant. Menurutku karya dia sangat detil.....Pokokya aku suka banget....

Aku beli di pinggir sungai Seine-Paris. Di sepanjang sungai tersebut memang banyak sekali kios (gerobak mungkin lebih tepat ya) yang menjual buku, souvenirs, dan kartu-kartu maupun lukisan-lukisan.

Catatan: aku juga ikutan mejeng diantara karya-karyanya. Upi mengambil foto ini untukku. Jadi aku betulan nih di sana...bukan bo'ongan...hi...hi...hi...(dasar tukang pamer....). Terimakasih Upi yang sudah memberikan kesempatan ini padaku.

Thursday, 29 November 2007

Panas nih dipamerin mulu.....


Ini di Asemka Petak Sembilan

Beberapa hari ini dipamerin gambar-gambar oleh bu Ine, bu Welly en bu Haley ...panas nih jadinya....(hi...hi..hi...emang dasarnya panasan). Gue juga punya foto-foto mirip gitu. Ini buktinya kalau nggak percaya (dasar tukang pamer....he...he...he...).

Ini foto-foto waktu mudik dulu. Dikomandoi oleh bu lurah aka bu Ine (terimakasih ya mbak Ine). Waktu itu rutenya BSD, terus ke Titan untuk belajar bakpao diajari oleh bu guru Stella dan belajar roti oleh bu guru Joice. Besoknya ke Asemka Petak Sembilan dan Mangga Dua.

Terimakasih teman-teman semua....that was one of the most wonderful mudiks I have ever had, walaupun sempat kecopetan juga....he...he...he...

Tuesday, 27 November 2007

MFM #9: Perkedel salmon

Berhubung sibuk mengerjakan Mega Proyek Berlian yang super heboh, akhirnya pe-er MFM9 ini terlantar. Seperti biasa karena kefefet, akhirnya bikin yang sederhana (wong bikin yang sulit juga nggak bisa. hi...hi...hi...).

Tema MFM#9 yang kali ini diorganisir oleh bu Nana adalah kentang. Terimakasih Nana.

Makanan pokok Belanda adalah kentang. Jadi sebelum menikah dulu, hampir tiap hari pulang kerja, Leo selalu masak kentang untuk dinnernya. Tapi setelah menikah, bininya mengubah dia dari Londo totok menjadi Jawa total, hampir tiap hari Leo dikasih nasi. Makan kentang sebagai main menu cuma 2 kali......per tahun. hua...ha...ha.....

Untuk MFM kali ini, aku bikin perkedel salmon (wong kebetulan punya salmon nganggur di freezer sudah lama, daripada jadi fosil mendingan dimanfaatkan to?). Rasanya lumayanlah...niet te slecht....not too bad....

Bahan:

250 gram salmon filet

750 gram kentang (kurang juga boleh), kupas, potong, goreng, haluskan selagi panas

1 jeruk nipis atau lemon, ambil airnya

1 sdt bubuk bawang putih (*males.com*) 

2 sdm brambang (bawang merah) goreng, kalau perlu dihaluskan atau diremas

4 batang selderij (seledri), iris halus

1 batang daun bawang, rajang (nggak pake, karena nggak punya)

1/2 sdt merica bubuk atau suka-suka

1/2 sdt garam atau suka-suka

1/4 sdt gula atau suka-suka (pengganti vetsin)

1 kuning telur

1 putih telur

Minyak untuk menggoreng

Cara (Sudah tahu kan?):

1. Lumuri salmon dengan air jeruk nipis. Biarkan minimum 30 menit (aku kemarin malah lebih dari 1 jam....wong kelupaan disambi ngempi. hi...hi...hi...)

2. Cuci salmon dan haluskan (kemarin sih aku remes-remes saja). Langsung masukkan ke kentang yang sudah dihaluskan yang masih panas.

3. Campurkan bumbu lainnya: bawang putih, merica, garam, gula, kuning telur, brambang goreng, daun bawang dan selderij.

4. Buat bentuk bulat dan agak pipih. Celupkan dalam putih telur kemudian goreng sampai kuning kecoklatan (atau coklat kekuningan? Suka-suka deh). Yang penting mateng dalemnya.

Catatan: ini resep males kefefet. Biasanya sih kalau sedang rajin, salmonnya di-marinate juga pake merica dan garam. Setelah salmon di-marinate, kemudian ditaruh di gril pan untuk digrill beberpa lama sambil dibolak-balik. Bawang putih juga biasanya pake yang segar kemudian dicincang dan ditumis dulu. Bahkan kadang ditambah tumisan bawang bombay cincang.

Sorry foto diambil malam hari, jadi gelap (halah alasan...ngomong aja nggak bisa moto!!).

 

 

   

 

Sunday, 25 November 2007

Nggak jadi deh mencari sesuap berlian....

Namanya belum rejeki ya nggak bisa dipaksain. Ceritanya nih ada seorang ibu-ibu orang Indonesia yang jualan di pasar kota. Blio jual dari Indomie sampai dengan kecap manis ABC (memang belum selengkap toko Asia sih, tapi kalau cuma butuh kecap masih bisalah beli di situ). Karena sesama orang Indonesia, kalau aku beli di situ kadang dapat korting (ternyata sistem koneksi nyampe juga di Belanda ya). hi...hi...hi...

 

Suatu kali aku tanya sama blio, boleh nggak kalau titip dagangan makanan di situ. Blio bilang boleh. Asyikkkkkk...maklum di sini kan kalau nggak punya permit (walaupun sektor informal di sini harus punya permit lho, harus jadi anggota KvK atau KADIN nya Belanda), nggak bisa seenaknya buka warung atau jualan di pasar. Begitu ada kesempatan ini, rasanya sudah sueneng duluan (walaupun belum bikin apa-apa. hi...hi..hi...).

 

Terus aku mikir-mikir bikin apa ya enaknya. Aku lihat dagangan blio sudah ada rempeyek yang juga titipan (kalau nggak salah sih yang nitip orang Suriname). Aku pengin titip makanan yang awet tapi gampang bikinnya. Puyeng juga ya kalau sudah mikir kayak gini. Soalnya di sini mau jualan kacang bawang juga kemungkinan nggak laku. Lha wong kacang goreng dan roasted peanut juga banyak kok di Belanda. Jadi mendingan yang agak aneh gitu.

 

Akhirnya pilihan jatuh pada kering kentang (maklum kan sudah nimba ilmu dari mbak Esther). Supaya alasannya lebih keren atau berkesan nasionalistis dan politis aku berujar, mendingan aku populerkan bahwa kering kentang adalah makanan Indonesia. Kalau nanti kering kentang ini populer di Belanda kan nggak bakalan dicolong sama Malaysia ya seperti kasus rendang yang dipatenin sama mereka.  

 

Dengan naik sepeda, berbelanjalah aku ke pasar desa untuk beli kentang 5 kilo. Lumayan berat juga lho apalagi kan nggak hanya beli kentang doang. Pokoknya walaupun udara sudah mulai dingin menggigit (maklum kan menjelang winter yak), dan cukup windy dan cloudy apalagi kebetulan kok di tengah jalan hujan (masih untung bukan hujan es yang pletak-pletok), aku genjot juga tuh sepeda selamat sampai di rumah dengan gembolan 5 kilo kentang.

 

Dalam perjalan dari pasar ke rumah, dalam hati waktu itu aku bilang...ya namanya juga mencari sesuap berlian, jadi harus sabar mau berkorban dulu..... siapa tahu kalau nanti berhasil jadi kaya kan bisa mengunjungi MPers sedunia dari mulai utara (Canada) sampai dengan selatan (NZ).  Kemudian dari Belanda terus ke timur menyusuri jazirah Arab sana (sekalian nengok Phitree di Kuwait) sampai dengan NYC (ketemu Elika) balik lagi ke Belanda. Jadi siap-siap saja ya Pepy, Nura dan tante Elly yang di Canada sampai dengan Eva di NZ serta mbak Theresa di Ostrali untuk menerima kunjunganku, seorang juragan kering kentang. ha..ha..ha...

 

Mulailah aku bikin kering kentang. Ternyata nggoreng kentang 5 kilo lama betul. Padahal aku sudah pake panci besar untuk menggoreng. Seharian waktu cuma habis untuk menggoreng doang. Untung ngirisnya pake food processor, jadi cepet. Terus hari lainnya untuk bikin bumbu dan lain-lain. Jadi total hari kerja yang digunakan untuk bikin kerang kentang ini (dicampur 1/2 kilo kacang goreng) adalah 2 hari kerja.

 

Dan ternyata o ternyata...lha wong 5 kilo kentang setelah jadi kering kentang kok cuma 1,8 kilo (padahal ini sudah disumpelin 1/2 kilo kacang lho). Waktu itu aku masukkan kering kentang tersebut dalam plastik (tiap plastik isi 200 gram), lha kok cuma jadi 9 plastik. Lha kok mengkeretnya buanyak banget yak. Lha puyeng juga aku menentukan harga jual. Biaya bahan dan (perkiraan energi) total 15 Euro. Itu nggak termasuk biaya transport karena beli kentangnya kan nggenjot sepeda (yang nggenjot cuma cukup diisi nasi pecel, nggak perlu bensin he...he...he...). Transport untuk menyerahkan dagangan ke pasar kota dibayarin Leo (karena kami memang tiap seminggu atau 2 minggu sekali ke pasar kota). Sampai-sampai Leo bilang gini:

 

"Kamu ini curang, wong kamu yang bisnis, tapi aku yang bayar untuk beli bahan dan sebagainya. Giliran terima uang, kamu yang terima uang....."

 

Lha kalau nggak gitu, terus gimana ya? Bukankah itu aturan umum yang sudah disepakati dunia? Suami ngeluarin duit, istri yang terima? Ya to? ha...ha....ha.... 

 

Biaya 15 Euro kan tidak termasuk biaya tenaga kerja yang kalau dihitung pake sistem di Belanda bisa bangkrut (kalau nggak salah sih biaya tenaga kerja di sini 7-8 Euro per jam masih potong pajak). Padahal waktu yang aku gunakan untuk bikin 2 hari full time jé. 

 

Let's say, aku nggak ngitung tenaga kerja (wong namanya pengusaha kan nggak digaji, tapi dapat profit to?), biaya per plastik (isi 200 gram) sudah 1,7 Euro. Terus aku harus jual berapa coba? Puyeng aku. Sebagai gambaran, harga chips di supermarket sekitar 3 - 5 Euro per kilo. Kalau aku jual misalnya 3 Euro per plastik (itu kalau laku) kan cuma untung 1,3 Euro per plastik x 9 plastik atau sama dengan 11,3 Euro dengan kerja setengah mati selama 2 hari. 

 

Nah ternyata nggak sampai segitu aja kesulitanku ini dalam mencari sesuap berlian. Kemarin waktu ke pasar, aku nggak nemu ibu tersebut. Sampai-sampai seluruh pasar sudah kami ubek. Bahkan Leo dan aku berpisah untuk mencari ibu tersebut. Memang sih nggak janjian, jadi aku nggak tahu apakah ibu tersebut jualan atau enggak hari ini. Sudah gitu aku lupa lagi nggak nanya nomor HP blio, main sok yakin saja bawa dagangan ke sana. 

 

Kebetulan blio memang belum punya tempat tetap. Kata Leo yang pengin jualan di pasar buanyak banget, jadi kalau belum memperoleh tempat permanen, pihak panitia pasar akan mengundi, siapa saja yang bisa jualan di sana hari itu. Karena pake sistem lotre, maka bagi pedagang yang masih belum permanen tempatnya, akan berpindah-pindah tempat jualannya, tergantung lotre yang keluar. Mungkin saja hari ini ibu tersebut nggak dapat lotre, jadi ya blio harus pulang. Dan itu artinya aku harus pulang juga bawa kering kentangku yang 9 plastik. Ya sudah...nasib...mau diapain lagi wong namanya belum rejeki. Mau nangis juga percuma kan?

 

Yang jelas sih kami kemarin di pasar kami sudah beli buanyak sekali buah dan sayur segar serta makan Pizza Turki sebelum pulang.   

 

Sekarang mau tanya nih, dengan kasusku seperti itu, ada usul nggak untuk memperbaiki nasibku di kemudian hari dalam mencari sesuap berlian. Maksudnya gini:

 

1. Sebaiknya jualan apa ya yang awet atau tahan lama serta kalau bisa sih gampang bikinnya? Ada alternatif lain selain kering kentang?

 

2. Gimana sih ngitung harga jual? Ada yang tahu nggak harga kering kentang di toko Asia? terutama yang tinggal di Belanda nih....(aku sendiri belum cek di toko Asia).

 

Ngomong-ngomong harga kering kentang di Indonesia berapa sih? Jangan-jangan yang aku jual lebih murah....kalau bener lebih murah, mendingan aku eksport aja ya kering kentang made in Londo ini ke Indonesia. ha...ha...ha...

 

Terimakasih ya teman-teman sebelumnya..... 

 

Catatan: Gambar yang aku pasang ini adalah coklat yang dicetak atau dibungkus menyerupai bentuk uang Euro. Lha siapa tahu to, kalau aku nanti kaya dengan titip dagangan di pasar, dompetku penuh dengan Euro (terutama yang warna ungu tuh....yang 500 Euro....ha...ha...ha....).

 

 

 

 

 

 

   

Thursday, 22 November 2007

Wis jan nggak khidmat blas....




Bersama Upi, kami ke museum Louvre. Kalau nggak salah Louvre merupakan salah satu museum terbesar dan terlengkap di dunia karena guede banget dan koleksinya buanyak banget.

Waktu itu kebetulan memang hari libur, jadi banyak sekali pengunjung ke sana. Yang mengherankan bagiku adalah di sana orang boleh menjepret seenaknya bahkan dengan menggunakan blitz. Terus terang baru sekali ini aku mengunjungi museum dimana pengunjung boleh jeprat-jepret seenaknya menggunakan flash. Biasanya kan nggak boleh to karena untuk melindungi karya-karya yang sudah ratusan tahun usianya.

Karena pengunjungnya banyak, rasanya nggak khidmat menikmati lukisan-lukisan yang dipajang. Walaupun aku nggak mudeng masalah lukisan, tapi biasanya setiap kali masuk museum keren kayak gini, aku pura-pura pasang aksi: manggut-manggut....terus mundur...melihat dari jarak tertentu, kalau perlu pake memiring-miringkan kepala segala. Terus bergaya kayak orang sedang berpikir...supaya orang tahu aku bener-bener serius menikmati lukisan. ha...ha...ha...

Lha berhubung waktu itu pengunjungnya penuh....boro-boro pasang aksi. Wong bisa ngelihat lukisan Monalisa dari jauh saja sudah sokur kok. Pokoknya penuh deh pengunjungnya, wis jan nggak khidmat blas menikmati karya-karya maestro pelukis dunia.

Tapi yang penting aku sudah bisa ambil gambar (ini untungnya bisa motret di sini). Dan beli buku yang isinya lukisan-lukisan cuanteeeekkk-cuanteek. Puas aku sama buku yang aku beli. Daripada motret sendiri, mendingan beli bukunya karena jauh lebih bagus gambarnya daripada hasil potretanku.

Terimakasih Upi sayang, sudah memberiku kesempatan untuk melihat karya-karya indah ini....

Thursday, 15 November 2007

Horeeee.....nggak ambleg

Sueneng aku, cake yang aku bikin kali ini nggak ambleg (maklum, langganan ambleg. Jadi begitu nggak ambleg, rasanya sueneng banget). Ini nyontek bu Elkaje aka mbak Ine di sini Terimakasih mbak Ine...

 

Kebetulan minggu lalu ada aanbieding (special offer) loyang domino dari supermarket Lidl. Leo berbaik hati beliin loyang ini. Akhirnya bikinlah aku cake domino ini. Belum sempurna dominonya, masih mbleber. Tapi untuk ukuranku yang super amatir, sudah lumayan (ukuran bagus buatku adalah kalau nggak ambleg!). 

 

Seharusnya 3 layers, tapi aku cuma bikin 2 layers saja. Nggak aku kasih whipped cream ataupun glazuur coklat supaya nggak nambah kalori (halah alasan, ngomong aja nggak bisa ngocok whipped cream dan nuang glazuur. he...he...he...). 

 

Rasanya menurutku enak dan lembut. Leo bahkan muji: bagus dan enak. Soalnya biasanya setiap aku bikin cake, dia harus selalu siap dengan kata-kata untuk membesarkan hatiku (maklum biasa ambleg). Tapi kali ini jadinya lumayan....horeeeeee.....akhirnya nggak ambleg....

 

Catatan: setelah lebih dari 3 tahun, aku baru mulai sedikit agak mudeng bagaimana memperlakukan ovenku. Semoga lain kali bisa lebih bagus lagi... Next step: lapis surabaya dan green tea cake. Harus cari korban dulu supaya nanti ada yang makan. Maklum Leo punya kolesterol tinggi sedangkan aku nggak boleh makan cake terlalu banyak (maklum badan sudah melar).   

 

 

Wednesday, 7 November 2007

Should I blame the Indonesian copet?

Sebagai orang Indonesia, kita ini selalu merasa beruntung. Sudah kecopetan di Paris (mungkin dicopet di metro), tetap saja bilang: untung yang dicopet bukan passport.... untung cuma dicopet, nggak sampai dilukai.....untung cuma uang 35 euro...untung etc etc.

Mungkin karena filosofi yang "serba untung" inilah yang menyebabkan aku nggak cepat frustrasi, wong kalau sudah ilang mau diapain. Disesali mati-matian ya percuma, wong nggak bakalan mbalik lagi. Yang penting bagiku adalah lain kali harus lebih berhati-hati (walaupun waktu itu juga sudah ati-ati). Aku harus selalu ingat copet ada dimana saja, nggak hanya di Pulo Gadung, tapi di Rotterdam, di Paris, pokoknya banyak tempat ada copet. Bahkan di gedung parlemen yang hebatpun copetnya jauh lebih berbahaya karena yang dicopet uang rakyat yang jumlahnya milyaran rupiah. Copetnya berjas, berdasi, dan berbatik. Cuma nama mereka lebih keren: instead of copet, mereka disebut koruptor.

Ketika sadar kalau aku kecopetan, aku langsung telpon Leo. Dia langsung tanya apakah passport dan verblijfsvergunning (stay permit) ku ilang enggak. Aku bilang enggak, kalau itu aman karena aku simpan di dompet yang talinya aku gantung di leher dan tertutup di balik t-shirt yang aku pake. Leo langsung lega. Kedua dokumen itu sudah kayak nyawa bagiku. Kalau sampai ilang.....aduh...ngurusnya bisa setengah mati. Ingat ceritanya Ekani, gimana sulitnya ngurus verblijsvergunning nya yang ilang ketika dicopet di pasar Afrikaanderplein Rotterdam.  

Waktu aku ditanya Leo, aku bilang yang ilang adalah: uang kertas 30 euro, koin-koin sekitar 5 euro, kartu korting kereta (NS), OV-Chipkaart (kartu metro), Chippas, ATM dari 2 bank di Indonesia, travel insurance card, health insurance card dan KTP.

Akhirnya aku dibawa Upi ke kantor polisi. Blio membantuku untuk ngomong sama pak polisi Perancis yang masih muda belia (aduh...polisinya imut. Walaupun kehilangan dompet masih juga sempat-sempatnya perhatiin keimutan mas polisi). Polisi bilang bahwa mereka cuma bisa memberikan surat keterangan kalau yang ilang passport Perancis dan KTP Perancis. Selebihnya, untuk passport warga negara lain, harus lapor ke kedutaan masing-masing.

Reaksi pertamaku ketika tahu info ini....alhamdulilah passport dan stay permitku nggak ilang. Tapi matilah aku harus ngurus dokumen-dokumen lainnya. Mungkin yang di Belanda lebih gampang, tapi yang dokumen Indonesia ini yang sulit karena mereka selalu minta surat keterangan dari polisi. Lha kalau polisi nggak bisa kasih keterangan terus gimana coba. Aku waktu itu menyesali, kenapa nggak aku tinggal di rumah saja kartu-kartu dari Indonesia ini, wong biasanya juga aku tinggal di rumah. Cuma setelah pulang mudik dulu, lupa mulu (atau males mulu).

Seperti dugaanku, untuk urusan yang di Belanda memang gampang. Sebelum aku pulang, Leo sudah telpon berbagai tempat untuk minta diblokir dan minta kartu baru. Bahkan travel insurance company segera mengirim formulir deklarasi yang bisa aku isi tentang apa saja yang ilang (semoga mereka mau ganti uang yang ilang dan biaya-biaya pembuatan kartu baru).

ATM dari bank di Indonesia sudah aku blokir. Mereka minta surat keterangan kepolisian, tapi kalau nggak bisa mau apa? Tapi yang jelas uang masih bisa diambil kalau masih punya buku tabungan. Nah yang bingung nih KTP. Untuk bikin baru kan harus minta surat keterangan dari polisi. Apa ya aku harus bohong kalau aku kecopetan di Pulo Gadung? Sampai-sampai aku bilang sama Leo:

"Should I blame the Indonesian pickpocket?"

Leo tertawa dan bilang: "Poor Indonesian pickpockets....mereka harus bertanggung jawab terhadap perbuatan kolega mereka di Perancis....."

Lha ya gimana, wong birokrasi mengharuskan begitu. Lha wong yang nyopet copet metro Paris kok aku lapor dicopet di Pulogadung....kasihan banget deh copet Pulogadung....

Tapi kalau dipikir-pikir juga bener lho, ngapain kita harus lapor polisi, wong selama ini kalau lapor polisi kan nggak bakalan to polisi terus berusaha nyari? Coba saja kalau kita lapor kehilangan di Pulogadung atau di KRL Jabotabek, apa ya kemudian polisi akan nguber copetnya? Nggak kan? Lha terus buat apa coba harus lapor polisi segala? Cuma nambah-nambahin panjangnya birokrasi.

Tiba-tiba aku teringat, kalau aku ninggalin KTPku di Depok. Langusung begitu sampai rumah, aku telpon ibu. Dan ternyata memang betul, aku nggak perlu khawatir. Ibu menyimpan KTPku. Alhamdulillah.....aku nggak perlu mengkambing hitamkan copet Indonesia untuk sesuatu yang tidak mereka lakukan. Horeeee.....KTP ku nggak ilang.

Catatan: gambar di atas adalah gambar masuk stasiun metro bawah tanah di Paris. Aku ambil foto ini ketika dulu mengantar adikku ke Paris tahun lalu.   

 

 

  

 

Sunday, 4 November 2007

Discover Paris in four days and three nights......




Keren banget yak judulnya. hi...hi..hi...

Emangnya kalau Upi dan aku nggak "discover" Paris, apa terus Paris does not exist? he...he...he... tapi saat ini aku sedang pengin pinjam slogannya para travel agents yang suka banget memakai kata "ontdekken" (discover) untuk memasarkan dagangannya, misalnya ontdekt Parijs in drie dagen (discover Paris in three days) atau ontdekt Spanje in twaalf dagen (discover Spain in 12 days) dsb. Jadi perjalanan kali ini aku beri judul: "DISCOVER PARIS IN FOUR DAYS" Nggak tahu Upi mau kasih judul apa, wong bebas kok boleh milih judul sak sukanya.

Ini beberapa foto yang diambil di Paris waktu acara discovery tersebut. Dari yang foto norak sampai dengan yang serius ada semua....

Sayang dua hari di sana mendung, jadi gambar kurang tajam. Tapi alhamdulillah tidak hujan, jadi asyik jalan-jalan di sana sampai gempor.

Kegembiraan dan keharuan di Paris.....

Upi, sahabatku tercinta, mengundangku ke Paris. Terimakasih ya say....aku nggak akan melupakan kebaikan dan keikhlasanmu. Hanya Allah yang bisa membalas ya....

Sebelum berangkat rasanya sueneng sekali sampai-sampai Leo rada ngomel (walaupun aku tahu dia cuma bercanda): "Suami kerja berat, istri bersenang-senang di Paris....jalan-jalan di Paris, belanja di Paris...." he...he...he....Ah...biasalah, dia memang suka begitu.

Rasanya seneng banget ketika hari Rabu lalu aku ketemu Upi. Dia menjemputku di stasiun kereta Paris Nord (Gare du Nord). Begitu turun dari kereta, aku celingukan mencari Upi dan ketika kami saling melihat akhirnya kami berlarian menghampiri dan berpelukan sambil tertawa. Sayang nggak ada yang mengabadikan pertemuan tersebut, pasti kalau dibikin film dan diputer slow motion, akan kayak film-film Hollywood (wong kami kan sebenernya punya bakat jadi bintang pelem, cuma nggak ada aja sutradara yang tahu. he...he...he....). Hati kami bernyanyi ketika menuju hotel tempat kami menginap.

Di Paris 4 hari 3 malam. Begitu kami harus mengakhiri liburan, rasanya terharu banget ketika kami harus berpisah di stasiun Gare du Nord (coba waktu itu diiringi lagu "Berpisah di St. Carolus" nya Lilis Suryani, pasti tambah syahdu kali ya. hi...hi...hi...mengkhayal). Ketika kereta bergerak, kami masih berkaca-kaca. Kami kembali ke keluarga masing-masing. Aku sudah rindu dengan Leo, dan Upi pasti sudah kangen berat sama keluarga.  

Tapi yang jelas kami bisa menikmati liburan di Paris. Alhamdulillah tidak hujan walaupun mendung. Pokoknya asyik banget, jalan sampai gempor, kadang desak-desakan di metro, bahkan aku sempat kecopetan segala. Baru tidur ketika sudah malem banget, biasa...ngrumpi eh...diskusi berbagai hal dari mulai resep, agama sampai dengan politik......

Pokoknya seru dan asyikkkkk......ikuti kisah dan foto-fotonya yak.

Catatan: gambar diambil di halaman menara Eiffel. Kami minta seorang pengunjung untuk menjepret kami berdua.

 

 

  

Saturday, 27 October 2007

MFM #8: Tumis baby corn

Berhubung sudah diuber-uber sama presiden terpilih MFM #8 aka diajeng Haley, akhirnya jadilah tumis baby corn ini.

Aku pake baby corn kalengan (wong belum pernah lihat baby corn segar di sini). Mau metik jagung (di kebon orang), ternyata tanaman jagung di desaku belum ada yang panen (lihat gambar di bawah). Mau beli jagung di supermarket atau pasar, males soalnya sering hujan.

Ini resep kefefet (yang semua orang pasti sudah tahu to?), daripada ditanya mulu sama sang presiden. Mau dibilang nggak kreatip yo biarin, yang penting Leo dikasih makanan ini langsung anteng dan makan banyak walaupun tanpa daging ataupun ikan. Yang jelas bagus untuk dia karena dia punya darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Karena pengin beraroma minyak wijen dan jahe, maka aku tambah kedua jenis bahan ini walaupun makanan ini cenderung vegan. Nggak pake jahe sebenarnya juga nggak pa-pa wong nggak amis. Ini salah satu menu harian kami yang tahu diri kalau sudah mulai sepuh (tua) untuk mengkonsumsi daging dan sejenisnya.  

Bahan:

1 kaleng baby corn, potong serong

1 buah tahu (325 gr), potong-potong dan goreng (matang atau setengah matang)

2 wortel potong-potong, potong-potong

1 genggam kembang kol, potong-potong kuntumnya

1,5 genggam kapri

100 gr jamur merang, potong-potong

2 genggam kacang polong (aku pake yang frozen)

1/3 paprika merah, potong-potong

1/3 paprika kuning, potong-potong

1 buah bawang bombay (75 gr), cincang

4 siung bawang putih, cincang

1,5 cm jahe diparut atau dicincang halus

1 batang daun bawang, potong-potong

2 sdm olive oil untuk menumis (bisa minyak goreng lainnya)

2 sdt minyak wijen

200 ml air atau kaldu (bisa kurang bisa lebih tergantung selera. Aku pake air)

2 sdt maizena larutkan dengan sedikit air (optional)

Saus (campur jadi satu):

1 sdm olive oil (atau minyak goreng lainnya atau air)

1/2 sdt merica bubuk

1/2 sdt garam

1 sdt gula pasir 

1 sdm saus tiram

1 sdt kecap manis

1/2 kaldu blok

Cara:

1. Panaskan minyak dan tumis bawang putih dan jahe sampai harum

2. Masukkan bawang bombay dan tumis lagi

3. Masukkan wortel dan tumis hingga setengah matang (atau 1/4 matang kalau suka renyah) 

4. Masukkan kembang kol, tumis sampai layu

5. Masukkan kapri dan paprika

6. Masukkan jamur merang dan daun bawang

7. Masukkan saus dan aduk rata. 

8. Masukkan air sampai mendidih

9. Masukkan tahu goreng

10. Masukkan larutan maizena. Cicipi dan koreksi rasa

PS. Muhun maap gambarnya kurang tajam en terlalu gelap, padahal aslinya warna-warni kayak pelangi. Suwer....

Ini lho bu presiden, kalau nggak percaya, tanaman jagung di desaku belum panen.....

 

 

 

 

 

Thursday, 25 October 2007

Ke Amsterdam




Diajak Dyah jalan-jalan ke Amsterdam untuk ketemu Ika yang sedang keliling di beberapa negara di Eropa. Ini foto-fotonya.

Kami jalan-jalan saja keliling kota, misalnya ke Dam, alun-alunnya Amsterdam. Kebetulan ada pasar malam di sana. Kami juga ke museum Anne Frank.

Saturday, 13 October 2007

Puasa turun 2 kilo...

Horee.....puasa turun 2 kilo. Seumur-umur baru pertama kali ini puasa bisa turun berat badan. Biasanya mau puasa mau enggak, berat tetep aja, atau kalaupun turun cuma 1/2 kilo. 

Bulan puasa tahun ini malah turun sampai 2 kilo.....alhamdulillah... Mungkin kalau untuk orang lain 2 kilo nggak ada apa-apanya, tapi buatku prestasi karena aku termasuk orang yang susah banget untuk menurunkan berat badan.

Puasa tahun ini memang aku hampir nggak pernah sahur. Sahurku cuma air. Pernah sahur dengan makanan malah penyakit maagku kumat cukup parah. Seharian malah rasanya sengsara, mau batal puasa rasanya sayang banget. Selama bulan puasa aku sahur dengan makanan dua kali dan kedua-duanya malah bikin kumatnya sakit maag. Ya sudah, memang aku harus cuma minum saja, nggak boleh makan sahur. Aku tidak boleh memaksakan diri untuk makan daripada malah muntah kan malah nggak bagus ya.

Sekarang gimana caranya mempertahankan dan bahkan menurunkan berat badan lagi setelah lebaran, setelah makan makanan yang bersantan, kacang, keju dan cake. Harus rajin ke gym lagi, harus rajin ngepit (bersepeda) lagi dan back to sayur asem.......

Catatan: gambar yang aku pasang adalah fotoku waktu di gym. Ini sudah selesai mau pulang, ternyata ada seorang instruktur yang berbaik hati mau motretin aku...

 

 

Wednesday, 10 October 2007

Akhirnya berhasil....sueneng aku...

Horeeee....akhirnya berhasil. Ini nyontek mbak Esther lagi. Terimakasih ya mbak Esther atas tips dan resepnya. Muuuaaachhh.....

Dari dulu aku nggak pernah bisa bikin kering kentang yang bisa renyah. Sudah coba berbagai resep, gagal mulu. Bingung aku, orang-orang kok pada pinter, aku kok gagal mulu. Untung masih bandel, nggak mau nyerah, akhirnya jadilah kering kentang yang renyah ini. Aku pake tipsnya mbak Esther dengan cara merendam kentang dalam air panas. Selain itu aku juga pake tips dari Leo dalam menggoreng (aku sering lihat gimana Leo nggoreng brambang dan cara itu bisa ditiru untuk kentang. Londo malah lebih pinter nggoreng brambang (bawang merah) daripada aku yang Jowo. hi...hi...hi...). Dia malah kasih tip supaya pake serbet untuk mengeringkan kentang.

Salah satu kesalahanku dulu adalah nggak sabar, nggak bisa ngiris secara konsisten. Leo bilang aku disuruh pake food processor saja. Dan dalam beberapa menit (atau malah detik ya), 1,2 kg kentang sudah teriris dengan rapi.

Di resep asli pake 1 kg kentang dan teri serta kacang. Berhubung aku cuma pengin belajar bikin kering kentang saja, maka aku nggak tambahin kacang dan teri (apalagi Leo punya darah tinggi).  RESEP ASLI DARI MBAK ESTHER ada disini.

Ini nih resep dan caranya:

Bahan:

1,2 kg kentang

1 sdm bawang putih cincang goreng (mau ngalusin males, jadi dicincang saja sebelum digoreng)

1 sdm brambang (bawang merah) goreng (tapi aku lupa).

Bumbu:

2 sdm gula merah (aku pake gula aren)

1 sdm gula pasir

1 sdm sambel oelek (males mau nggiling cabe)

1 sdm air asem yang kuentel banget. Aku pake tamarind ekstrak beli di supermarket.

1 cm laos cincang halus

 2 lembar daun salam

3 lembar daun jeruk

Air dingin 

Air mendidih

Nggak pake garam karena sambel oelek sudah asin (sambel yang dulu aku cela, wong sambel kok uasin dan kecut). Merk sambel oelek yang aku pake ada di sini.

Cara:

1. Rajang kentang. Aku pake food processor. Wuuut...dalam itungan detik, 1 kentang sudah teriris rapi.

2. Cuci kentang sampai tidak keruh airnya. Aku cuci 2 kali.

3. Tiriskan kentang dan kemudian masukkan dalam baskom atau panci.

4, Masukkan air panas dan rendam dalam air panas dan biarkan sejenak.

5. Tiriskan kentang YANG AKAN DIGORENG SAJA. Yang belum akan digoreng, tetap direndam dalam air panas. Aku malah tutup pancinya supaya air tetap panas.

6. Tip dari Leo: taruh kentang yang akan digoreng dan sudah ditiriskan di atas serbet dan dilap supaya kering. Ini supaya air cepat hilang dan untuk menghidari busa yang terlalu banyak waktu di goreng.

7. Goreng kentang semuanya sampai kering.

8. Campur gula merah, gula putih, air asam, dan sambel oelek, daun salam, laos dan daun jeruk

9. Masak bumbu di atas api sampai mengental tapi tidak berbusa. Kemudian matikan api.

10. Masukkan kentang dan campur rata. Kemudian masukkan bawang putih yang sudah digoreng.

Kata mbak Esther kalau kering kentang nya lemes ketika dicampur bumbu, itu artinya bumbunya masih kurang kental (terlalu banyak air). Kata blio, tinggal dioven saja dengan suhu 160 derajat Celcius selama 30 menit atau sampai kering supaya renyah lagi.

TIPS DARI LEO UNTUK MENGGORENG (aku belajar dari dia bagaimana menggoreng brambang supaya renyah dan supaya minyak tidak tumpah):

a. Gunakan minyak banyak dan panas. Kalau nggak panas, hasi gorengan akan berminyak.

b. Aku biasanya nggoreng pake panci dan minyaknya tidak sampai penuh untuk menghidari tumpahnya minyak.

c. Setelah minyak panas, karena aku penakut, sebelum kentang dimasukkan aku kecilin dulu apinya sampai minimum, baru kentang aku masukkan.

d. Masukkan kentang ke minyak sedikit demi sedikit, sejumput demi sejumput. Begitu sejumput masuk, minyak akan berbusa naik. Tunggu sampai busa minyak turun atau agak turun dulu, kemudian masukkan sejumput lagi, begitu seterusnya. Ini untuk menghindari minyak tidak tumpah.

Jangan khawatir kentang tidak akan mateng barengan. Pengalamanku kentang tetap akan mateng barengan. Karena ketika kentang dimasukkan, suhu minyak akan turun drastis dan air dalam kentang akan mulai berevaporasi (inilah mengapa kemudian minyak berbusa karena busa tersebut berasal dari air dalam kentang).

e. Besarkan api lagi (aku paling berani cuma 3/4 nggak sampai maksimum. Kalau Leo sih berani sampai maksimum)

f. Sekali-sekali diaduk supaya matengnya rata.

g. Bagaimana mengetahui kentang sudah renyah? Bila busa sudah menghilang artinya kentang sudah mateng renyah. Artinya kandungan air dalam kentang sudah hilang. Biasanya aku angkat sebelum busa menghilang sama sekali. Setelah diangkat dari minyak biasanya kentang masih akan mengalami proses pematangan.

Horee....sekarang punya kering kentang untuk lebaran......Tinggal bikin rendang, sambel goreng sama lontong. Snack sudah punya yaitu kacang bawang dan kaasstengels goreng.

Sekali lagi terimakasih ya mbak Esther. Aku seneng banget...huuugggsss....