Sunday, 21 December 2008

MFM#21: Ontbijtkoek Gula Kelapa


Description:
Di sini ontbijtkoek biasa dimakan saat sarapan (ontbijt = breakfast). Kalau aku sih aku makan sebagai snack.

Resep-resep ontbijtkoek yang aku baca biasanya menggunakan bruine basterdsuiker (gula halus warna coklat). Resep dari tante Elly ini menggunakan gula merah selain gula pasir. Kebetulan MFM#21 kali ini bertemakan gula kelapa, jadi aku langsung mempraktekkan resep tersebut.

Menurutku rasanya enak, empuk lembut ngga seperti ontibijtkoek di sini yang biasanya padat. Terimakasih tante Elly atas resepnya. Aku pake 1/2 resep. Bagi yang pengin resep asli bisa dilihat di sini (pada bagian "reply"). Yang jelas kali ini ngga ambleg. he...he...he...

Ingredients:
3 butir kuning telur
1 butir putih telur
13 gram gula pasir
38 gram gula kelapa, disisir halus
38 gram tepung terigu
10 gram tepung custard (daripada expired; resep asli pake maizena)
1/2 sendok makan bumbu spekkoek
5 gram susu bubuk
25 gram mentega, dilelehkan (resep asli pake margarine)
Almond iris untuk taburan (resep asli pake kenari cincang tapi aku ngga punya kenari)




Directions:
1. Ayak tepung terigu, custard, bumbu spekkoek dan susu bubuk

2. Kocok telur dengan gula kelapa dan gula pasir sampai kental

3. Masukkan campuran tepung ke dalam telur sambil diayak. Aduk perlahan.

4. Masukkan mentega cair dan aduk hati-hati.

5. Tuang ke loyang yang sudah dialasi dengan kertas roti dan diolesi margarin dan tepung. Aku pake loyang ukuran 18x18 cm2 (resep asli pake loyang loaf).

6. Taburkan almond di atasnya.

7. Panggang dengan suhu 160 derajat selama 30 menit atau sampai matang(resep asli pake suhu 180 derajat selama 30-40 menit)

Image Hosted by ImageShack.us


Thursday, 11 December 2008

Seri mudik: Sapa sih dia?

Waktu itu kami sedang nonton TV. Kebetulan kok ya tentang infotainment. Di layar tivi ditayangkan seorang artis yang sedang diwawancarai wartawan. Leo berkomentar:

"Who is she? Her Bahasa Indonesia is so terrible......I don't speak Bahasa Indonesia tapi aku bisa lihat kalau Bahasa Indonesianya jelek sekali...."

Lha wong Leo sendiri ngga bisa berbahasa Indonesia kok berani-beraninya mengomentari Bahasa Indonesianya orang yang separo Indonesia. Sebelum menikah, Leo dulu pernah belajar bahasa Indonesia pake sistem jarak jauh. Tapi begitu menikah, dia sudah malas belajar Bahasa Indonesia. Alasan utamanya karena sudah terlalu capek untuk belajar setelah pulang dari kantor. Padahal aku lihat nilai-nilainya cukup bagus (minimal 8 dan biasanya 9 atau 10).   

Kembali ke pokok awal. Aku jawab pertanyaan Leo:

"Namanya Cinta Laura. Dia itu artis, pokoknya dari kalangan selebritis....."

"Lha kok bisa jadi seleb, wong bahasa Indonesianya jelek gitu......."

He...he...he...belum tahu dia kalau aksennya si seleb tersebut ngetrend, walaupun sebenarnya aku juga ngga tahu secara persis, ngetrend nya karena pemujaan para penggemar kepada artis atau justru memperolok-olok sang artis. Lagian emang ada test bahasa Indonesia untuk jadi artis?

 

Monday, 24 November 2008

Punya pasien

Semalam mami jatuh. Harus dibawa pake ambulans ke rumah sakit. Ternyata patah tulang di bagian bahu lengan atas, tidak bisa di-gips. Sekarang mami menginap di rumah kami. Kasihan banget melihat beliau seperti itu. Lengan atasnya memar biru. Ya Allah sembuhkan mami. Amin.... 

Maaf ya teman-teman kalau tidak bisa atau jarang berkunjung ke rumah teman-teman saat ini. Mohon doanya supaya mami cepat sembuh. Terimakasih....

 

Saturday, 22 November 2008

MFM#20: Tahu salmon panggang bumbu cabe dan keju


Description:
Menurut kami pertemuan east (tahu/tofu dan cabe) and west (keju atau cheese) ini enak, walaupun aku kasih judul-judulan (wong bingung kok mau menamakan apa untuk makanan yang satu ini). Makanan ini untuk meramaikan ajang MFM#20
yang bertemakan tahu dan diorganisir oleh Mama Jos. Thanks mama Jos for organizing this event.

Ingredients:
1 pak tahu putih (340 gram), haluskan
200 gram salmon fillet, haluskan
100 gram keju tua (aku pake boerenkaas), diparut atau disisir
1 buah bawang bombay, cincang
3 siung bawang putih, cincang
1 batang daun bawang, rajang
2 buah cabe merah, potong bulat
5 buah cabe hijau gagal panen* (potong bulat juga)
4 buah telur, kocok lepas
2-3 sdm keju Gouda parut (aku pake yang jong belegen)
2-3 sdm keju parmezaan parut
1/2 sdt merica bubuk
1/2-1 sdt garam atau sesuai selera
1 sdt gula pasir
Minyak untuk menumis

* disebut cabe gagal panen karena memang tahun ini panen cabe kami gagal (kayak nanem cabenya berhektar-hektar aja, wong punya halaman cuma sak cumlik). Gagal karena summer tahun ini sangat pendek dan dingin. Jadi cabe yang kami tanam ngga mau mateng merah. Akhirnya kami panen saja daripada malah mati busuk karena kedinginan (apalagi waktu itu mau ditinggal mudik segala). Rasa cabenya blas ngga pedes sama sekali karena masih ijo dan belum tua. Sekarang freezerku penuh cabe ijo yang ngga pedes (lha mau dibuang kok sayang dan ngga tega).

Catatan: kalau salmonnya takut amis, bisa ditambahkan jeruk nipis atau sebelum dimasak salmonnya dilumuri jeruk nipis dan biarkan paling tidak selama 15 menit.

Directions:
1. Panaskan minyak dan tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum.

2. Masukkan cabe merah dan hijau dan tumis sampai harum.

3. Masukkan merica, garam dan gula pasir dan aduk sampai rata. Cicipi, koreksi rasa. Matikan api. Sisihkan.

4. Dalam sebuah wadah campurkan semua bahan (kecuali keju parut): tahu, salmon, keju tua, telur, daun bawang, bumbu tumis (nomor 3 di atas) kemudian aduk rata.

5. Olesi pinggan tahan panas dengan minyak kemudian masukkan adonan ke dalamnya.

6. Taburi dengan keju parut.

7. Panggang dengan suhu 200 derajat celcius selama 40 menit atau sampai matang

8. Setelah mateng, enak dimakan pake nasi anget yang kepul-kepul dan ditaburi brambang goreng.....hmmmmm lekker....

Lain kali kayaknya pengin juga ditambahi mozzarella, sapa tahu lebih mantap. Selain itu mau aku tambahin wortel dan buncis yang sudah dipotong-potong kecil dan direbus (atau ditumis dulu dengan bumbu) sebelum dicampurkan. Kali aja tambah enak....

Image Hosted by ImageShack.us

Tuesday, 14 October 2008

Akhirnya kami memutuskan untuk mudik...

Hari ini kami memutuskan untuk mudik. Keputusan baru kami ambil walaupun kami beli tiketnya sudah lama. Ada banyak pertimbangan apakah kami hari ini mudik atau tidak karena sejak Ramadhan lalu kami prihatin: Leo sakit sampai harus dibawa ke rumah sakit, kemudian ibu mertua pingsan dan jatuh serta saya sendiri juga sakit.

Mohon doa restu ya teman-teman semoga perjalanan kami lancar, semoga kami diberkahi kesehatan, keselamatan, segala urusan kami bisa kami selesaikan dengan baik, serta kami bisa menikmati liburan. Semoga kami bisa balik lagi ke Belanda dengan sehat dan selamat pula. Amin.

Mohon maaf apabila aku ngga bisa berkunjung ke rumah maya teman-teman semua.

Beste Gerda en Dick,

Vandaag gaan we naar Indonesië om mijn familie te bezoeken. Zie jullie in november.  

Groetjes,

Sri

Sunday, 5 October 2008

It's funny...talking clock...

I got it from my friend via e-mail. It's funny...
 
TALKING CLOCK 
  
After closing time at the bar, a drunk was proudly showing off his new apartment to a couple of his friends.  
He led the way to his bedroom where there was a big brass gong and a mallet.

'What's that big brass gong?' one of the guests asked.   
'It's not a gong. It's a talking clock,' the drunk replied. 
'A talking clock, seriously?' asked his astonished friend. 
'Yup,' replied the drunk.
'How's it work?' the friend asked, squinting at it.
'Watch,' the drunk replied. He picked up the mallet, gave the gong an ear-shattering pound and stepped back.
The three stood looking at one another for a moment....... 
Suddenly, someone on the other side of the wall screamed, 'You a#$hole! It's three-fifteen in the morning!
 
Note: I took the picture from here....

Friday, 3 October 2008

MPku ngadat...maaf...

Sejak kemarin inbox di MPku kok aneh ya. Kadang isinya cuma 1 buah postingan dari kontak. Bener-bener cuma satu thok isinya atau kadang satu baris dan maksimum cuma 6 baris, kemudian balik lagi 4 baris. Padahal dulu banyak banget, bisa di-klik sampai 15 baris dan bahkan bisa klik tanda "more".

Sudah gitu, aku malah ngga tahu kalau ada yang reply ke postinganku. Tahunya setelah buka e-mail, padahal aku males buka e-mail. he...he...he....

Yang lebih parah lagi, semua PM malah ilang semua. Bener-bener tanpa bekas sama sekali.

Apakah teman-teman juga mengalami hal serupa? Atau aku sendiri? Atau karena aku ngga pake premium?

Aku sudah coba macam-macem, sudah mencoba ke custom, preference dll dan tetap tidak berhasil. Mau lapor admin masih males. Kalau ngga salah dulu mbak Mutty pernah juga mengalami hal yang sama dan sudah pula mencoba macam-macam cara dan ngga berhasil juga. Akhirnya blio bikin baru.

Mohon maaf ya teman-teman, kalau saya ngga reply ke postingan teman-teman. Mohon maaf juga kalau reply-an teman-teman ke postingan saya ngga saya bales. Soalnya ngga tahu. Kalau ngga males, mungkin nanti saya akan bikin yang baru dan ID yang ini saya matikan.

Catatan: gambar diambil dari Free 4U Wallpapers. Menggambarkan MPku yang peyok...

Monday, 29 September 2008

Bulan, air pasang, lebaran, global warming dan passport

Aku baca di Detik.com kalau Jamaah An Nadzir, salah satu komunitas di Sulawesi Selatan, menetapkan 1 Syawal 1429H pada hari Senin, tanggal 29 September 2008. Keputusan ini diambil setelah mereka melihat air pasang di pantai Kalongkong desa Bontosungu, Galesong Utara, Takalar. Menurut mereka pada saat air pasang, posisi bulan, matahari dan bumi sejajar. Karena itu mereka memutuskan 1 Syawal pada hari Senin kemarin. Berita bisa dilihat disini. Selain berdasarkan bulan terbit (Syawal), mereka juga melihat gejala alam lainnya seperti hujan dan guntur (aku baca berita ini di detik.com tahun sebelumnya di sini).  

Terlepas keputusan tersebut benar atau salah untuk berlebaran pada hari Senin kemarin, salah satu hal yang menarik bagi saya adalah mereka menentukan hari lebaran dengan menggunakan patokan alam dengan kasat mata (maksudnya ngga pake alat-alat canggih). Mungkin pengetahuan tersebut ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ini juga mengingatkanku pada petani kita dulu yang juga menggunakan fenomena alam untuk menentukan waktu tanam dsb (lha mbuh, ngga tahu itu apakah sekarang pengetahuan tersebut masih dimiliki oleh para petani generasi sekarang setelah adanya varietas padi baru, global warming, perubahan cuaca dsb).

Hal lain yang menarik bagi saya adalah tentang hubungan bulan dan air pasang. Terus terang di umurku yang ke-44, aku kok masih ngga gitu mudeng tentang hubungan antara bulan dan air pasang (norak.com ya). Padahal itu kan pelajaran fisika SMP yak? Mungkin dulu pas pelajaran itu, aku ngga masuk sekolah (halah alasan!). Atau waktu guru menerangkan itu, aku tertidur atau waktu itu pikiranku kemana-mana (salah satunya kok ya ngga bel-bel to ya ya...padahal sudah laper pengin makan bekal makanan dari rumah. hi...hi...hi....).

Akhirnya untuk mengurangi kadar ketidaktahuanku (yang super kebangeten), aku tanya Leo tentang hubungan antara bulan dan air pasang. Maklum dia kan lebih mudeng kalau masalah fisika (wong dulu dia di sekolah katanya nilai fisika dan kimianya bagus walaupun aku belum pernah lihat langsung nilai rapotnya, jadi percaya aja deh...). Ini penjelasan singkat dia, semoga aku ngga salah tangkep:

"Bulan juga punya daya gravitasi. Dengan gravitasi tersebut, bulan menarik air. Pada saat itulah terjadi air pasang. Belahan bumi yang pada saat itu tidak dilewati oleh bulan, airnya surut.  Jadi itulah mengapa ada hubungan antara bulan dengan pasang surutnya air laut....."

"O...gitu......" Sambil manthuk-manthuk. Mungkin Leo mikir, begini aja kok ngga tahu.

"Terus kalau pengin tahu masalah per-bulan-an, termasuk posisi bulan, pake ilmu astrologi atau astronomi?" Maklum, aku sering kebalik-balik.

"Lha kalau astrologi kan nanti hubungannya sama fortune teller......" Leo mungkin makin prihatin dengan pengetahuan istrinya yang parah.

Aku kemudian mengalihkan pembicaraan.

"Apakah ada hubungan antara global warming dengan air pasang"

"Ya ada....tapi ngga ada hubungannya dengan bulan....."

"Lha kalau itu sih aku tahu kalau ngga ada hubungannya dengan bulan......"Kataku dengan pe-denya walaupun masih menunggu penjelasannya.

"Global warming membuat es di kutub mencair. Air itu kemudian mengalir ke laut kemana-mana. Inilah yang menyebabkan air laut naik......"

"Berarti bisa mengalir ke laut-laut di ekuator juga?" (dalam hati, gebleg juga aku nanya ini)

"Ya tentu bisa, namanya juga air, suka-suka dia. Kalau nanti panas kan air akan terevaporasi...."

Pada saat itu: Aku memasang muka serius, berpikir keras, kalau perlu dahi dikerutkan. Kemudian bereaksi:

"Enak juga ya jadi air. Mau kemana-mana bisa dan gampang, tinggal mengikuti hukum alam. Ngga perlu punya passport, ngga perlu bikin visa, ngga perlu lewat loket imigrasi, ngga perlu punya verblijfsvergunning (stay permit), ngga perlu bayar fiscal tax, ngga perlu naik pesawat, ngga perlu book tiket, ngga perlu bayar airport tax, ngga perlu nukerin duit ke dollar, euro, rupiah, ngga perlu........"

Masih banyak daftar "ngga perlu" yang aku lontarkan.

Leo: "!@!#@$€%$€/,.^&*^*()_+{}:"|<>?????????????"

Tambahan: Gambar aku ambil dari Free 4U Wallpapers.       

Wednesday, 24 September 2008

Lebaran di Belanda jatuh pada tanggal 1 Oktober 2008

 

Saya baru baca di sini, 1 Syawal 1429H di Belanda berdasarkan hisap jatuh pada:

HARI RABU, TANGGAL 01 OKTOBER 2008

Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin.

Salam,

Sri dan Leo

Monday, 22 September 2008

MFM#19: Pudding nasi dengan almond dan selai strawberry


Description:
Ini nyontek Primarasa Femina. Bikinnya gampang dan lumayan rasanya. Resep asli ngga pake selai strawberry.

Ini untuk meramaikan ajang MFM#19 yang bertemakan pudding yang diorganisir oleh ibu Tio. Thank you for organizing this event, ibu Tio.

Aku cuma buat 1/2 resep. Intinya ini bikin bubur panggang.

Ingredients:
200 ml air
50 gram beras putih
625 ml susu
50 gram gula pasir (resep aslinya gula kastor)
vanili bubuk
Selai strawberry (resep asli ngga ada)
Taburan:

Kayu manis bubuk
Almond iris yang sudah dipanggang

Directions:
1. Masak beras dengan air dengan api sedang. Panci ditutup, tapi sekali-sekali diaduk supaya ngga gosong. Masak sampai airnya habis dan beras menjadi lembek.

2. Masukkan susu, gula dan vanili. Aduk terus sehingga menjadi bubur matang. Angkat.

3. Sediakan cawan. Aku pake 3 cawan: 1 buah ukuran 250 ml, dan 2 buah ukuran 100 ml (adanya cuma itu)

Isikan 1/2 sdm selai strawberry pada cawan ukuran 100 ml kemudian isikan bubur di atasnya. Kemarin aku ngisi 1 sdm selai kayaknya sih kebanyakan.

Untuk cawan yang besar (250 ml) ngga aku isi selai, wong selainya sudah habis. he...he...he...

4. Tutup cawan dengan aluminium foil kemudian panggang dengan suhu 180 derajat Celcius selama 10-15 menit. Aku panggang dengan suhu 160 derajat Celcius selama 16 menit (soalnya ovenku selalu minta suhu lebih rendah daripada resep kecuali kalau pengin gosong. hi...hi...hi...).

5. Angkat dari oven, buka aluminiumnya, taburi dengan bubuk kayu manis dan almond iris.

6. Hidangkan selagi panas. Karena sisa, aku masukkan ke kulkas semalaman, enak juga kok dimakan dalam keadaan dingin.

Menurutku ngga usah dipanggang juga oke kok. Bahkan kata Leo, rice pudding yang dijual di supermarket kemungkinan ngga dipanggang. Lha wong harganya cuma 29 cents per cup (makan 1 cup sudah mblenger). Padahal memanggang kan artinya butuh lebih besar energy dan energy kan artinya cost. Kalau harus dipanggang dulu, harganya akan lebih mahal.

Image Hosted by ImageShack.us

Friday, 12 September 2008

Zalm en mozzarella in bladerdeeg


Description:
Ini resep bikinannya Leo hasil mengarang bebas. Dia sendiri yang kasih judul. Pokoknya intinya adalah pastry isi salmon dan mozzarella. Menurutku enak, apalagi tinggal duduk manis dan makan. he....he...he...

Dulu Andra pernah tanya apa itu bladerdeeg. Kalau pengin tahu, mbak Ine pernah nulis step by step membuat bladerdeeg (puff pastry) untuk para kontaknya di sini. Waktu itu mbak Ine kalau ngga salah bikin puff pastry untuk dibuat pineapple roll pastry. Makasih ya bu lurah atas semua infonya.

Leo males bikin bladerdeeg nya, jadi dia beli di supermarket dalam bentuk beku. Ini masih dalam kotak dan yang sudah dibuka kotaknya:

Image Hosted by ImageShack.us


Image Hosted by ImageShack.us




Ingredients:
8 lembar bladerdeeg (Leo pake yang roomboter bladerdeeg)

Isi:
250 gram zalm (salmon) fillet
125 gram keju mozzarella
1 siung bawang putih
1 buah cabe merah
1/2 sdt merica bubuk
oregano
garam

Bahan lain:

1 butir kuning telur untuk olesan

Directions:
1. Membuat isi: campur dan haluskan salmon, mozzarella, bawang putih, cabe. merica, garam dan oregano.

2. Simpan adonan isi dalam kulkas, pokoknya sampai padat, nggak berair lagi. Kalau ngga salah Leo nyimpennya sekitar 2 jam-an, wong dia malah nonton balapan sepeda di tivi.

3. Ambil 1 lembar bladerdeeg. Penyet-penyet pinggirnya (maksudnya nanti supaya gampang ditempel).

4. Letakkan adonan isi di atas bladerdeeg (di tengah ya naruhnya)

5. Lipat bladerdeeg bentuk segitiga, dan tempelin permukaan dengan permukaan. Pokoknya jangan sampai bocor saja ya isinya.

6. Semir bladerdeeg dengan kuning telur.

7. Panggang dengan suhu 200 derajat Celcius selama 30 menit.

Bladerdeeg yang kami beli isinya 10 lembar. Dipake 8 lembar. Sisanya yang dua lembar aku bikin appelflap. Caranya sama, hanya isinya diganti dengan apel. Cara membuat isi appelflap sama persis seperti membuat isi appeltaart. Biasanya appelflap sebelum dipanggang, selain permukaannya diolesi dengan kuning telur, juga ditaburi gula pasir (tapi aku nggak kasih gula pasir lagi permukaannya). Ngga difoto, soalnya keburu kami embat ketika beduk maghrib terdengar (eh ngga ada beduk ding di sini).

Appelflap ini juga salah satu contoh appelgebak.

Wednesday, 3 September 2008

Appeltaart


Description:
Ini resep dari ibu mertua (nggak tahu mami dapat dari mana). Yang jelas uenak tenan. Cuma karena kalori tinggi, aku bagi-bagi resiko. Aku paksa Leo makan banyak (dia demen banget dengan paksaan ini), adik ipar aku panggil untuk ngambil ke rumah, besok aku mau naik sepeda ke tempat mami untuk ngasih mami appeltaart ini supaya mami ikut ngicipin bikinan mantu.

Bikin appeltaart ini gara-gara Elika waktu itu tanya apa artinya appelgebak. Haley bilang katanya mbok bikin appelgebak. Kebetulan di rumah banyak apel dari 3 varietas (Granny Smith, Pink Lady dan Fuji). Daripada busuk mendingan dibikin sesuatu (halah alasan).

Gebak berasal dari kata bakken (to bake atau memanggang). Dalam kamus Belanda Inggris arti gebak adalah: pastry, cake(s), confectionery.

Appeltaart adalah salah satu contoh dari appelgebak. Leo bilang ada orang (tergantung daerahnya) yang menganggap kalau taart bentuknya masih utuh, tapi gebak bentuknya potongan.

Bahasa Inggrisnya appeltaart adalah Dutch apple pie. Bisa dilihat di wikipedia disini.

Terserah orang mau menyebut apa, yang jelas appeltaart ini enak dan kami suka.

Ingredients:
390 gram self-raising flour
235 gram butter (biarkan dalam suhu ruang). Aku pake 180 gram butter dan sisanya halvarine atau margarine rendah kalori (lha wong butternya habis).
195 gram gula halus
1 buah telur (aku pake telur ukuran kecil)
garam (tadi kelupaan)

Isi:
650 gram apel (aku malah pake lebih dari 650 gram. Aku pake 1 apel Granny Smith, 2 apel Pink Lady dan 1 apel Fuji)*
65 gram gula halus (aku pake brown sugar yang halus)
1 sdt kayu manis bubuk
2-3 sdt air jeruk nipis
75 gram rozijnen (raisin). Rendam dalam air panas, setelah empuk tiriskan.

Bahan lain: tepung panir untuk taburan, 1 kuning telur untuk mengoles

* menurutku kombinasi ketiga apel ini enak karena Granny Smith rasanya kuecut banget, Pink Lady dan Fuji rasanya manis sueger. Kalau di Indonesia mungkin pake apel Malang dan dicampur apel lain yang manis kali ya...

Oh ya, resepnya sih pake ukuran loyang 20 cm. Karena aku punyanya loyang ukuran 26 cm, maka resep aku konversikan seperti di atas.

Directions:
Isi:

1. Kupas apel, potong-potong, buang isi atau tengahnya yang keras ya..

2. Campur apel dengan semua bahan isi lainnya. Sisihkan

Kulit:

1. Campur semua bahan dan uleni sampai bisa digilas

2. Kalau caranya ibu mertua, adonan digilas kemudian 2/3 bagian adonan yang sudah digilas ini ditempelkan pada loyang (bagian dasar dan pinggir) yang sudah disemir margarin dan terigu.

3. Kalau caranya mantu (yang super males kalau disuruh menggilas). Asalkan adonan sudah nggak lengket ditangan, tanpa digilas, 2/3 bagian adonan ditempelkan pada bagian dasar dan pinggir loyang yang sudah disemir margarine dan ditaburi tepung terigu.

Pokoknya adonan dipenyet-penyet aja ke dasar dan pinggiran loyang sampai rata.

Terserah mau pake cara mertua atau mantu. Jadinya perasaan juga sama kok. Mantu dapet cara males ini dari internet. Kalau nanti mantu ketemu mertua, mantu mau kasih tahu mertua gimana caranya bikin dengan cara males (sapa tahu mertua belum tahu).

4. Tabur tepung panir di atas adonan pie ini. Nggak usah banyak-banyak tepung panirnya.

5. Tuang adonan isi di atas tepung panir. Lha kok kebetulan apelnya sudah berair. Airnya aku tuang juga. Sapa tahu ini yang bikin sedep.

6. Sisa adonan (1/3 bagian) dibuat bentuk gilig (kayak cacing). Kemudian tempelkan ke atas campuran apel tadi dengan cara menyilang (kelihatan kan di gambar).

Pokoknya tempel si-"cacing" secara horisontal. Kemudian secara vertikal.

7. Olesi pie dengan kuning telur.

8. Panggang. Kalau pake oven yang hete lucht (hot air) manggangnya 65 menit dengan suh 160 derajat. Kalau pake yang nggak hete lucht, pokoknya panggang sampai mateng (lupa aku, wong catatannya ilang entah kemana).

Silahkan dinikmati bu Elika dan bu Haley. Ini yang sudah potongan:



atau mau motong sendiri juga boleh





Appeltaart


Description:
Ini resep dari ibu mertua (nggak tahu mami dapat dari mana). Yang jelas uenak tenan. Cuma karena kalori tinggi, aku bagi-bagi resiko. Aku paksa Leo makan banyak (dia demen banget dengan paksaan ini), adik ipar aku panggil untuk ngambil ke rumah, besok aku mau naik sepeda ke tempat mami untuk ngasih mami appeltaart ini supaya mami ikut ngicipin bikinan mantu.

Bikin appeltaart ini gara-gara Elika waktu itu tanya apa artinya appelgebak. Haley bilang katanya mbok bikin appelgebak. Kebetulan di rumah banyak apel dari 3 varietas (Granny Smith, Pink Lady dan Fuji). Daripada busuk mendingan dibikin sesuatu (halah alasan).

Gebak berasal dari kata bakken (to bake atau memanggang). Dalam kamus Belanda Inggris arti gebak adalah: pastry, cake(s), confectionery.

Appeltaart adalah salah satu contoh dari appelgebak. Leo bilang ada orang (tergantung daerahnya) yang menganggap kalau taart bentuknya masih utuh, tapi gebak bentuknya potongan.

Bahasa Inggrisnya appeltaart adalah Dutch apple pie. Bisa dilihat di wikipedia disini.

Terserah orang mau menyebut apa, yang jelas appeltaart ini enak dan kami suka.

Ingredients:
390 gram self-raising flour
235 gram butter (biarkan dalam suhu ruang). Aku pake 180 gram butter dan sisanya halvarine atau margarine rendah kalori (lha wong butternya habis).
195 gram gula halus
1 buah telur (aku pake telur ukuran kecil)
garam (tadi kelupaan)

Isi:
650 gram apel (aku malah pake lebih dari 650 gram. Aku pake 1 apel Granny Smith, 2 apel Pink Lady dan 1 apel Fuji)*
65 gram gula halus (aku pake brown sugar yang halus)
1 sdt kayu manis bubuk
2-3 sdt air jeruk nipis
75 gram rozijnen (raisin). Rendam dalam air panas, setelah empuk tiriskan.

Bahan lain: tepung panir untuk taburan, 1 kuning telur untuk mengoles

* menurutku kombinasi ketiga apel ini enak karena Granny Smith rasanya kuecut banget, Pink Lady dan Fuji rasanya manis sueger. Kalau di Indonesia mungkin pake apel Malang dan dicampur apel lain yang manis kali ya...

Oh ya, resepnya sih pake ukuran loyang 20 cm. Karena aku punyanya loyang ukuran 26 cm, maka resep aku konversikan seperti di atas.

Directions:
Isi:

1. Kupas apel, potong-potong, buang isi atau tengahnya yang keras ya..

2. Campur apel dengan semua bahan isi lainnya. Sisihkan

Kulit:

1. Campur semua bahan dan uleni sampai bisa digilas

2. Kalau caranya ibu mertua, adonan digilas kemudian 2/3 bagian adonan yang sudah digilas ini ditempelkan pada loyang (bagian dasar dan pinggir) yang sudah disemir margarin dan terigu.

3. Kalau caranya mantu (yang super males kalau disuruh menggilas). Asalkan adonan sudah nggak lengket ditangan, tanpa digilas, 2/3 bagian adonan ditempelkan pada bagian dasar dan pinggir loyang yang sudah disemir margarine dan ditaburi tepung terigu.

Pokoknya adonan dipenyet-penyet aja ke dasar dan pinggiran loyang sampai rata.

Terserah mau pake cara mertua atau mantu. Jadinya perasaan juga sama kok. Mantu dapet cara males ini dari internet. Kalau nanti mantu ketemu mertua, mantu mau kasih tahu mertua gimana caranya bikin dengan cara males (sapa tahu mertua belum tahu).

4. Tabur tepung panir di atas adonan pie ini. Nggak usah banyak-banyak tepung panirnya.

5. Tuang adonan isi di atas tepung panir. Lha kok kebetulan apelnya sudah berair. Airnya aku tuang juga. Sapa tahu ini yang bikin sedep.

6. Sisa adonan (1/3 bagian) dibuat bentuk gilig (kayak cacing). Kemudian tempelkan ke atas campuran apel tadi dengan cara menyilang (kelihatan kan di gambar).

Pokoknya tempel si-"cacing" secara horisontal. Kemudian secara vertikal.

7. Olesi pie dengan kuning telur.

8. Panggang. Kalau pake oven yang hete lucht (hot air) manggangnya 65 menit dengan suh 160 derajat. Kalau pake yang nggak hete lucht, pokoknya panggang sampai mateng (lupa aku, wong catatannya ilang entah kemana).

Silahkan dinikmati bu Elika dan bu Haley. Ini yang sudah potongan:



atau mau motong sendiri juga boleh





Appeltaart


Description:
Ini resep dari ibu mertua (nggak tahu mami dapat dari mana). Yang jelas uenak tenan. Cuma karena kalori tinggi, aku bagi-bagi resiko. Aku paksa Leo makan banyak (dia demen banget dengan paksaan ini), adik ipar aku panggil untuk ngambil ke rumah, besok aku mau naik sepeda ke tempat mami untuk ngasih mami appeltaart ini supaya mami ikut ngicipin bikinan mantu.

Bikin appeltaart ini gara-gara Elika waktu itu tanya apa artinya appelgebak. Haley bilang katanya mbok bikin appelgebak. Kebetulan di rumah banyak apel dari 3 varietas (Granny Smith, Pink Lady dan Fuji). Daripada busuk mendingan dibikin sesuatu (halah alasan).

Gebak berasal dari kata bakken (to bake atau memanggang). Dalam kamus Belanda Inggris arti gebak adalah: pastry, cake(s), confectionery.

Appeltaart adalah salah satu contoh dari appelgebak. Leo bilang ada orang (tergantung daerahnya) yang menganggap kalau taart bentuknya masih utuh, tapi gebak bentuknya potongan.

Bahasa Inggrisnya appeltaart adalah Dutch apple pie. Bisa dilihat di wikipedia disini.

Terserah orang mau menyebut apa, yang jelas appeltaart ini enak dan kami suka.

Ingredients:
390 gram self-raising flour
235 gram butter (biarkan dalam suhu ruang). Aku pake 180 gram butter dan sisanya halvarine atau margarine rendah kalori (lha wong butternya habis).
195 gram gula halus
1 buah telur (aku pake telur ukuran kecil)
garam (tadi kelupaan)

Isi:
650 gram apel (aku malah pake lebih dari 650 gram. Aku pake 1 apel Granny Smith, 2 apel Pink Lady dan 1 apel Fuji)*
65 gram gula halus (aku pake brown sugar yang halus)
1 sdt kayu manis bubuk
2-3 sdt air jeruk nipis
75 gram rozijnen (raisin). Rendam dalam air panas, setelah empuk tiriskan.

Bahan lain: tepung panir untuk taburan, 1 kuning telur untuk mengoles

* menurutku kombinasi ketiga apel ini enak karena Granny Smith rasanya kuecut banget, Pink Lady dan Fuji rasanya manis sueger. Kalau di Indonesia mungkin pake apel Malang dan dicampur apel lain yang manis kali ya...

Oh ya, resepnya sih pake ukuran loyang 20 cm. Karena aku punyanya loyang ukuran 26 cm, maka resep aku konversikan seperti di atas.

Directions:
Isi:

1. Kupas apel, potong-potong, buang isi atau tengahnya yang keras ya..

2. Campur apel dengan semua bahan isi lainnya. Sisihkan

Kulit:

1. Campur semua bahan dan uleni sampai bisa digilas

2. Kalau caranya ibu mertua, adonan digilas kemudian 2/3 bagian adonan yang sudah digilas ini ditempelkan pada loyang (bagian dasar dan pinggir) yang sudah disemir margarin dan terigu.

3. Kalau caranya mantu (yang super males kalau disuruh menggilas). Asalkan adonan sudah nggak lengket ditangan, tanpa digilas, 2/3 bagian adonan ditempelkan pada bagian dasar dan pinggir loyang yang sudah disemir margarine dan ditaburi tepung terigu.

Pokoknya adonan dipenyet-penyet aja ke dasar dan pinggiran loyang sampai rata.

Terserah mau pake cara mertua atau mantu. Jadinya perasaan juga sama kok. Mantu dapet cara males ini dari internet. Kalau nanti mantu ketemu mertua, mantu mau kasih tahu mertua gimana caranya bikin dengan cara males (sapa tahu mertua belum tahu).

4. Tabur tepung panir di atas adonan pie ini. Nggak usah banyak-banyak tepung panirnya.

5. Tuang adonan isi di atas tepung panir. Lha kok kebetulan apelnya sudah berair. Airnya aku tuang juga. Sapa tahu ini yang bikin sedep.

6. Sisa adonan (1/3 bagian) dibuat bentuk gilig (kayak cacing). Kemudian tempelkan ke atas campuran apel tadi dengan cara menyilang (kelihatan kan di gambar).

Pokoknya tempel si-"cacing" secara horisontal. Kemudian secara vertikal.

7. Olesi pie dengan kuning telur.

8. Panggang. Kalau pake oven yang hete lucht (hot air) manggangnya 65 menit dengan suh 160 derajat. Kalau pake yang nggak hete lucht, pokoknya panggang sampai mateng (lupa aku, wong catatannya ilang entah kemana).

Silahkan dinikmati bu Elika dan bu Haley. Ini yang sudah potongan:



atau mau motong sendiri juga boleh





Tuesday, 2 September 2008

Diajak ibu mertua jalan-jalan


Sayang ngga foto norak di depan stasiun. Hobby foto di depan stasiun kali ini tidak terlaksana.

Hari Kamis lalu, sebelum puasa, mami ngajak jalan-jalan. Sebagai menantu yang baik, langsung aku mengiyakan. he...he...he...wong dasarnya memang suka jalan sih.

Kami memilih kota Deventer. Kota ini menurutku cantik. Sayang mendung, jadi foto kurang tajam. Tapi alhamdulillah ngga hujan.

Diajak ibu mertua jalan-jalan


Sayang ngga foto norak di depan stasiun. Hobby foto di depan stasiun kali ini tidak terlaksana.

Hari Kamis lalu, sebelum puasa, mami ngajak jalan-jalan. Sebagai menantu yang baik, langsung aku mengiyakan. he...he...he...wong dasarnya memang suka jalan sih.

Kami memilih kota Deventer. Kota ini menurutku cantik. Sayang mendung, jadi foto kurang tajam. Tapi alhamdulillah ngga hujan.

Diajak ibu mertua jalan-jalan


Sayang ngga foto norak di depan stasiun. Hobby foto di depan stasiun kali ini tidak terlaksana.

Hari Kamis lalu, sebelum puasa, mami ngajak jalan-jalan. Sebagai menantu yang baik, langsung aku mengiyakan. he...he...he...wong dasarnya memang suka jalan sih.

Kami memilih kota Deventer. Kota ini menurutku cantik. Sayang mendung, jadi foto kurang tajam. Tapi alhamdulillah ngga hujan.

Sunday, 31 August 2008

Selamat berpuasa.....mohon maaf lahir batin...

Baca disini bahwa awal bulan suci Ramadhan 1429 H berdasarkan hisab jatuh pada:

Hari SENIN, tanggal 01 September 2008  

Untuk itu kami mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga puasa kita diterimaNya.  Amin.

 

Selamat berpuasa.....mohon maaf lahir batin...

Baca disini bahwa awal bulan suci Ramadhan 1429 H berdasarkan hisab jatuh pada:

Hari SENIN, tanggal 01 September 2008  

Untuk itu kami mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga puasa kita diterimaNya.  Amin.

 

Selamat berpuasa.....mohon maaf lahir batin...

Baca disini bahwa awal bulan suci Ramadhan 1429 H berdasarkan hisab jatuh pada:

Hari SENIN, tanggal 01 September 2008  

Untuk itu kami mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga puasa kita diterimaNya.  Amin.

 

Monday, 25 August 2008

MFM#18: Perkedel jagung kentang


Description:
Perkedel jagung ini pake aardappelmeel atau tepung kentang (daripada kadaluwarsa). Bisa untuk snack ataupun lauk. Menurut kami sih enak. Perkedel ini aku buat untuk ngramein MFM#18 yang bertemakan tepung dan yang diorganisir oleh Ienas. Soalnya sudah ditagih mulu. hi...hi...hi...

Makasih Ienas sudah mengorganisir event ini...

Ingredients:
125 gram aardappelmeel (tepung kentang)
500 ml susu atau air
3 buah jagung manis (disisir)
3 tangkai daun bawang (rajang)
3-4 tangkai seledri (rajang)
2 telur kocok lepas
50 gram bawang bombay (cincang)
3 siung bawang putih (cincang)
garam, merica
3 sdm brambang (bawang merah) goreng
1-2 sdm tepung terigu dan atau putih telur (optional)
Minyak untuk menumis
Minyak untuk menggoreng

Directions:
1. Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum. Sisihkan

2. Campur tepung kentang dan susu sampai rata (susu akan terserap habis oleh tepung kentang)

3. Masukkan ke dalam adonan tepung kentang: jagung, daun bawang, seledri, merica, garam, brambang goreng, telur, tumisan bawang (nomor 1 di atas). Aduk rata.

4. Goreng dan hidangkan. Kalau ambyar waktu digoreng, adonan bisa diberi tepung terigu dan atau putih telur.

Di Amsterdam kami bertemu....




Halah judulnya....tapi rasanya masih ngga percaya kalau Kamis kemarin kami (Ekani, Dyah dan aku) ketemu Fitri dan keluarga di Amsterdam. Putri dan para pangeran Kuwait ini bener-bener menyempatkan waktu untuk bertemu kami. Saking senengnya sampai lupa bikin foto-foto kota Amsterdam. Yang ada foto-foto mejengnya kita semua.

Datang ngga bawa apa-apa, pulang dibawain macem-macem, oleh-oleh khusus dari Kuwait. hi...hi...hi...malu-maluin. Sudah gitu ikutan city tour dan ditraktir makan. Makasih buat Fitri sekeluarga. Siapa tahu kalau ada rejeki dan kesempatan, kita bisa bertemu lagi ya. Bisa ngomong pake bahasa Semarangan lagi. Nanti kalau masnya tugas ke Amsterdam lagi, ikut aja.....(hi...hi...hi...ngomporin).

Makasih sekali lagi atas keramah tamahan Fitri sekeluarga...

Saturday, 9 August 2008

Gosong dengan suksesnya

Sedang musuhan dengan tepung tapi berhubung punya pisang dan melihat postingan Nining disini yang menggoda iman para pendiet (maksudnya orang yang sedang diet) kayak aku, akhirnya kemarin aku bikin banana cake ini. Nggak ambleg blas, bahkan bisa mumbul. Horeeee......Makasih ya Ning.....

Tapi hiks...hiks...hiks...gosong dengan suksesnya....Luarnya gosong tapi dalamnya masih OK ngga gosong bisa dimakan dan menurutku masih enak kok, moist banget dalamnya.

Ini foto cake gosong yang lebih jelas:


Aku cuma bikin setengah resep, itupun sudah buanyak sekali buat kami berdua. Aku akan bagikan juga ke para instruktur olah ragaku, supaya mereka juga ngrasain jadi korban kegagalanku.


Kesalahanku adalah:

1. Suhu terlalu tinggi karena aku sesuai dengan resep. Tapi ovenku kan oven antik, usia sudah 25 tahun tapi oven ini selalu minta suhu lebih rendah daripada suhu di resep. Menurut resep sebelum dipanggang suhu oven dipasang 200 derajat, pemangganang dilakukan pada suhu 180 derajat selama 30 menit.

Dengan suhu tersebut, yang terjadi adalah gosong luar tapi dalam masih mentah berupa adonan cair. Harus dipanggang lagi selama 30 menit dengan suhu 160 derajat. Lain kali kalau bikin harus suhu lebih rendah tapi waktu manggang lebih lama.


Kesimpulan: kenalilah ovenmu atau nodong Leo minta belikan oven yang baru yang bagus. Iya to? Setujuuuuuuuuu???????

2. Aku pake olive oil. Rasa olive oilnya lebih dominan daripada pisangnya.
Lain kali kalau mau bikin lagi, pake minyak goreng lainnya yang rasanya tidak dominan (seperti zonnebloemolie atau minyak dari bunga matahari).

Pisang yang diimport ke Belanda menurutku nggak seenak pisang produksi Indonesia. Leo sendiri juga kurang suka pisang yang kami beli di sini.


Kesimpulan: Kalau mau makan cake ini harus mudik dulu dan bertamu ke rumah Nining, siapa tahu disuguhi banana cake (yang berupa cup cake) dan tinggal ngemplok. he..he...he...Setuju??????

Karena sedang diet, maka aku iseng menghitung kalori cake ini berdasarkan tabel kalori disini.  Ternyata....hiks...hiks....hiks.....guede banget. Kalau perhitunganku nggak meleset maka kalori untuk SEPARO RESEP adalah:

Total kalori cake keseluruhan: 3915,5 kcal

Kalau dipotong menjadi sepuluh: 391,55 kcal per potong

Kalau dipotong menjadi limabelas: 261,03 kcal per potong

Kalau dipotong menjadi duapuluh: 195,775 kcal per potong.

Padahal kecukupan orang dewasa laki-laki normal katanya 2500 kcal per hari (aku nggak tahu apakah ini kecukupan bule atau orang Indonesia). Jadi bisa dibayangin kan kalau makan 2 potong yang guede?


Akhirnya dengan bersimbah air mata (biar kata-katanya kelihatan dramatis gitu), aku cuma bisa menikmati sepotong cake dan harus stop. hiks...hiks...hiks...

Ayo...siapa yang mau jadi korbanku? Kalau mau harus ke sini....   

Note: Foto diambil pake HP

Thursday, 7 August 2008

Mengapa diet terlalu ketat cenderung membuat gemuk?

Leo punya teori (bikinan dia sendiri) yang menurutku cukup masuk akal. Dia mengatakan orang yang pernah melakukan diet sangat ketat, setelah lepas dietnya akan cenderung gemuk walaupun tetap menjaga makanannya. Dia juga memberikan alasannya kenapa itu bisa terjadi.  

Jadi misalnya, seseorang diet dengan 800 kalori per hari. Kecil banget ya padahal katanya nih kebutuhan kalori seorang perempuan 2000 kcal, sedangkan laki-laki 2500 kcal. Angka 2000 dan 2500 ini mungkin kebutuhan orang normal kali ya, karena tiap orang metabolismenya berbeda. Misalnya aku makan sesuap bisa bikin tubuh makin melar, tapi Leo mau makan sebakul nggak bakalan bisa gemuk.

Kembali ke diet yang ketat tadi. Misalnya seseorang diet dengan 800 kcal per hari selama 2 minggu. Kemudian setelah itu untuk mempertahankan berat, dia diet dengan 1000 kcal, tapi kenapa cenderung cepat banget naik berat badannya? Padahal kan tambahannya cuma 200 kcal per hari. Apalagi kalau dia kemudian mengkonsumsi 1250 kcal, makin cepat juga naiknya. Jadi bisa dibayangin kan kalau kemudian setelah selesai diet terus balas dendam.

Menurut Leo, orang yang pernah melakukan diet sangat ketat dan bahkan berkali-kali, akan mengalami perubahan sistem metabolisme. Pada waktu diet ketat tersebut, asupannya sangat kurang, sehingga tubuh bereaksi dan berkata:

"O.....pemasukan sedikit nih, maka aku harus menyimpannya sebagai cadangan......siapa tahu suatu kali nanti, aku membutuhkannya...."

Metabolisme tubuh menjadi efisien dan bahkan kadang terlalu efisien. Akibatnya setelah dia lepas dari diet, metabolisme tetap berjalan secara efisien. Ketakutan tubuh karena pernah mengalami kekurangan asupan menyebabkan tubuh tetap meneruskan efisiensi dan berusaha menyimpan cadangan.

Bagaimana memecahkan trauma ketakutan yang dialami tubuh tersebut? Leo bilang sih cuma satu caranya yaitu bergerak, olah raga, nggak males, nggak seharian nonton tivi, jalan cepat, angkat beban, bersepeda, lari, berenang, naik tangga (jangan pake lift atau eskalator), ngepel, ngecat semua rumah tetangga sekompleks, bantuin aku bersihin kebon (he...he...he....) dsb. Pokoknya intinya bergerak, bergerak dan bergerak. Cara ini bisa memperbaiki metabolisme tubuh.

Yang paling bagus adalah kombinasi antara diet dan gerak. Intinya kan input harus lebih kecil daripada output. Diet ketat akan membuat badan lemes, nggak bertenaga. Jangankan berolah raga, wong mau jalan ke ujung gang saja sudah lemes kok, apalagi mau lari memutari stadion Senayan.

Karena itu cuma satu nasihatnya Leo untukku yaitu: diet secara wajar dan bergerak. Maksudnya wajar di sini adalah dengan diet tersebut aku nggak sampai harus lemes sampai nggak bisa bergerak dan berolah raga. Padahal diet tanpa olah raga membuat metabolisme tubuh menjadi efisien, so what's the point of being on a diet?

Teori ini dia bangun karena dia  kasihan banget melihat aku karena aku setiap kali diet selalu gagal. Yang diet aku, tapi yang turun berat badan dia karena dia nggak tega melihat aku sengsara, jadi ikut bersimpati nggak makan banyak. Berhubung dia dari sononya memang sulit gemuk, ya cepet banget buat nurunin berat badan.  

Ketika aku tanya instruktur olah ragaku apakah teorinya Leo ini benar atau enggak. Instrukturku bilang:

"Your husband is absolutely right. Kalau kamu diet terlalu ketat memang betul kemudian membuat metabolisme tubuhmu menjadi sangat efisien. Saking efisiennya, maka apa yang kamu makan akan cepat-cepat disimpan. Kalau kamu mau membakar lemak, paling gampang ya angkat beban..." sambil dia menunjukkan alat-alat angkat beban yang tersedia di gym.

Dia meneruskan:

"Mendingan kamu makan dengan porsi sedikit tapi sering daripada banyak tapi satu kali. Mendingan kamu makan 6 kali sehari dengan porsi kecil daripada 3 kali tapi langsung banyak. Kalau porsi yang kamu makan sedikit-sedikit (tapi sering), maka tubuh nggak sempat menyimpan, karena cepat diubah menjadi energi. Kalau langsung banyak, tubuhmu kan saat itu nggak butuh energi sebanyak itu, jadi sisanya langsung disimpan. OK...ayo sekarang kamu latihan angkat beban kemudian dilanjutkan dengan cardio training....." 

Ayo...siapa mau nemenin aku diet dan gerak??????????

      

Tuesday, 5 August 2008

Horeeee.....krisis brambang berakhir.....

Berbulan-bulan Londo mengalami krisis brambang (bawang merah). Susah banget nyarinya. Kalau ada pasti mahal (6 euro per kilo bahkan kadang lebih) dan kualitasnya nggak bagus. Itu saja kadang harus beli di toko Asia karena di supermarket sulit nyarinya.

Yang paling mengeluh dengan krisis ini adalah Leo karena tidak tersedia brambang goreng ketika dia mau makan. Aku bilang:

"Lha kamu selama puluhan tahun makan nggak pake brambang goreng nggak masalah, sekarang kok ngeluh begitu nggak ada brambang...."

"Iya.....soalnya aku merasa ada sesuatu yang ilang dalam makananku....."

Jadi yang salah aku yak? Wong sebelum menikah, dia nggak merasa kehilangan, ketika aku perkenalkan dengan bumbu penyedap ini, tiba-tiba dia merasa ada ketergantungan.

Akibatnya dia makan tidak terlalu banyak karena merasa rasa makanan berkurang. Aku sendiri juga jarang bikin soto makanan kesukaan dia. Lha piye, soto tanpa brambang kok rasanya kurang nikmat.

Aku belikan gebakken uitjes (bawang bombay goreng) di supermarket, dia cuma nyicipin sedikit, terus nggak mau lagi. Juragan satu ini nggak doyan, katanya nggak enak. Memang juragan satu ini dalam hal makanan agak pilih-pilih. Kalau tahu ada yang enak, yang nggak enak dia nggak suka.

Dulu waktu dia belum tahu rasa asli krupuk udang, dia makan krupuk kampung beli di supermarket tidak masalah bahkan suka. Begitu tahu rasa asli krupuk udang yang bener enak kiriman dari adikku, krupuk supermarket nggak mau nyentuh lagi. Kadang mendingan nggak ngenalin makanan enak sama dia ya, daripada aku yang repot. he...he...he...Sampai-sampai teman-temannya sekantor bilang kalau aku terlalu memanjakan dia. Tapi kayaknya dia memang cocok kalau disuruh jadi juri makanan karena bisa membedakan mana makanan yang enak dan mana yang enggak.

Karena kasihan, aku belikan brambang goreng di toko Asia. Dia berkomentar:

"Sedikit agak lumayan rasanya, walaupun brambang goreng dari brambang segar jauh lebih uenak....."

Lha kan betul dugaanku. Pasti dia akan berkomentar seperti itu.

Yang paling tahu masalahku ini adalah pedagang brambang di pasar desa. Tiap hari Selasa (hari pasar), aku ke pasar desa dan selalu menanyakan hal yang sama kepada bakul brambang. Jawabannya selalu sama:

"Belum ada brambang, mevrouw. Harga brambang terlalu mahal, tapi kualitas jelek..."

Tiap kali ke pasar Rotterdam dan menemui bakul brambang, aku juga selalu mendapat jawaban yang sama. Mereka bener-bener sudah apal dengan pertanyaanku.

Kemarin ketika aku ke pasar, lha kok aku nemu brambang. Aku begitu gembira. Pedagang brambang juga ikut gembira melihat aku gembira. he...he...he...Tertulis harga brambang 1,6 Euro per 1/2 kilo atau 3,2 Euro per kilo. Tapi untuk aku dia bilang:

"Untuk anda, harganya 2,8 Euro saja per kilo, mevrouw......."    

Dia tersenyum melihat aku kelihatan bahagia. Langsung aku borong 4 kilo.

Ketika Leo pulang dari kantor, dia melihat brambang langsung kegirangan kegirangan seperti anak kecil. Horeeeee.....Akhirnya....krisis brambang berakhir. Nggak pake istirahat, dia langsung ganti baju dan cuci tangan, dan terus mulai mengupas brambang. Saking desperatenya kali ya....he...he...he....Dia bilang,

"Hari ini dikupas, terus besok kita goreng ya. Besok nggorengnya pake deep fryer saja......"

Ini gambar Leo ketika kemarin mulai mengupas brambang:

Ha...ha...ha....begitu desperatenya dia pengin brambang.....kebetulan banget kalau dia besok mau bantuin goreng. Tapi memang dia kadang nggoreng brambang sendiri. Kalau nggak percaya, bisa di-cek di sini.  Aku sendiri sebetulnya males disuruh nggoreng, tapi demi suami tercintah, ya dibela-belain.....

Lega deh krisis brambang berakhir....artinya juga aku bisa jualan kering kentang lagi.....alhamdulillah....

 

 

Saturday, 26 July 2008

Kebagian award....

Waktu buka MP kok tiba-tiba ada PM yang mengatakan kalau aku dapat award...perasaan semalam aku nggak mimpi apa-apa (wong penginnya mimpi jadi orang kaya saja belum juga kesampaian. hi...hi...hi....). Ini award diberikan oleh bu Elisa. Terimakasih ya, bu...saya terima awardnya dengan baik.

 

 

 

 

 

 

Nah sekarang harus memberikan award ini kepada 5 orang lainnya. Lha ya terus terang ya susah milihnya, wong semua kontak pada umumnya pada kreatip semua. Masak iya, harus merekruit tim khusus supaya ada estafet. Tapi inilah yang memperoleh award tersebut:

 

1. Fitri, emaknya Nisa 

 

2. Ienas 

 

3. Haley

 

4. Linda

 

5. Sulis

 

Ini ibu-ibu syarat dan ketentuan yang berlaku:

 

1. The winner may put the logo on his/her blog

2. Put a link to the person you got the award from
3. Nominate 5 blogs
4. Put links to the blogs
5. Leave a message for your nominees award

 

Selamat ibu-ibu…..anda memang kreatif....

 

Bertandang ke tempat tetangga




Sebetulnya aku sungkan mau posting ini karena blio sedang mendapat cobaan (kakak buurvouw ini hari ini baru saja meninggal. Padahal kemarin baru saja kami ngomongin tentang penyakit kakak beliau. Semoga kakak sekarang sudah tenang dan damai ya say). Ternyata blio malah sms disuruh posting saja. Akhirnya aku posting juga.

Buurvouw (tetangga) satu ini menganggap dirinya tetangga, tapi kalau mau bertandang ke rumahnya harus perjuangan karena untuk ukuran tetangga, rumahnya jauh. Dari rumahku harus jalan ke halte bis dulu, terus naik bis, terus naik metro, terus ganti metro, terus naik kereta, terus naik tram.

Tapi kopdaran pertama kali ini ini, aku malah nggak ke rumah blio (wong nggak sempat). Aku dijemput di stasiun Den Haag Hollands Spoor. Blio bawa Glenn dan Gladys, putra putri yang manis-manis. Kemudian kami ke toko Asia.

Dari toko Asia, aku diajak ke makan siang dulu (kayaknya blio khawatir kalau aku pingsan kali yé kalau nggak diisi dulu....he...he...he....makasih ya say atas traktirannya). Restaurantnya terletak di Rosarium park. Setelah itu kami ke taman bunga. Alhamdulillah hari itu cerah sekali, jadi bisa bikin foto.

Ternyata di situ banyak juga pasangan pengantin yang mau foto-foto di park. Cuma mereka pake fotografer profesional, bukan kayak kami yang pake kamera sakut.

Setelah foto-foto di park, kami mengantar anak-anak ke speeltuin yang letaknya di situ juga.

Makasih ya, buurvrouw sudah mau menerimaku dengan ramah. Semoga lain waktu kita bisa jalan-jalan lagi.....

Oh ya, hobby foto norak di depan stasiun nggak terlaksana. Lha nggak ada waktu....lain kali pengin potret di depan stasiun Den Haag Hollands Spoor dan Den Haag Centraal.....hi...hi...hi...

Ini nih foto-foto kemarin.....

Wednesday, 23 July 2008

Membuat lontong, mudah, praktis, relatif cepat (nggak pake susah)


Ini kotak berasnya. Di dalamnya ada 2 kantong plastik isi beras.

Waktu itu aku ditanya Ekani, Dyah dan Sufi bagaimana cara membuat lontong yang gampang. Aku biasanya pake beras merk Lassie Toverijst yang builtjes. Dalam 1 kotak ada 2 kantong plastik berisi beras yang kantongnya sudah dilobang-lobangi oleh pabriknya.

Cara: Tinggal direbus saja (masukkan bersama plastik-plastiknya) selama 1,5 sd 2 jam. Setelah itu diangkat dan didinginkan. Ditanggung lontongnya empuk, gempi dan menul-menul.

Cara praktis ini diajarkan oleh temanku yang waktu itu sekolah di Jerman. Dia biasa bikin lontong dengan cara itu. Kebetulan di Belanda aku bisa cari beras yang sudah diplastik kayak gitu. Sebenarnya sih beras ini ditujukan untuk dimasak sebagai nasi (katanya disuruh masak selama 10 menit kemudian jadi nasi). Tapi, aku malah nggak pernah masak nasi dari beras ini.

So, bagi pemalas kayak aku, cara ini sangat praktis. Hasilnya juga bagus empuk menul-menul. Aku pernah beli beras dalam kantong plastik kayak gini di toko Asia, tapi hasilnya menurutku kurang maksimal.

Apakah cara ini sehat atau enggak? Lha kan makan lontong belum tentu sebulan sekali (halah alasan!!!!!). Kalau rasa sih yang dibungkus daun pasti lebih enak dan harum. Mungkin kalau dikasih daun pandan bisa harum juga kali ya lontongnya.

Ayo bikin lontong terus dimakan sama sayur lodeh atau sambel godog.....nyam....nyam....

Oh ya, ini bukan promosi, soalnya aku juga nggak dapat komisi dari Lassie...

Sambel Godog


Description:
Untuk MFM#17 yang bertemakan sayur hijau ini aku nyetor Sambel Godog. Ini nyontek Nining yang piawai bikin masakan Betawi. Maturnuwun yo Ning.

Rasanya menurutku enak. Kebetulan Sufi dan Ekani mau diajak rame-rame makan sayur ini. Jadi rasanya lebih nikmat. Pokoknya mantap deh dimakan pake lontong maupun nasi anget (jadi pengin cepet lebaran nih...).

Aku menggunakan bahan-bahan yang tersedia. Misalnya aku ganti brambang (bawang merah) dengan red onion (wong brambang sedang mahal. Londo sedang krisis brambang). Pokoknya modifikasi sesuai ketersediaan bahan. Resep asli ada di sini

Terimakasih untuk bu Dyah yang sudah mengorganisir penyelenggaraan MFM#17 ini....

Ingredients:
2 genggam buncis (buang ujungnya dan potong-potong)
1 buah (340 gram) tahu (potong-potong dan goreng setengah matang)
5 telur rebus (bisa digoreng setelah direbus)
2 batang sereh, geprek
1 ruas lengkuas, geprek
2 lembar daun salam
3 lembar daun jeruk
50 gram red onion, rajang tipis
1/2 buah kaldu blok
200 ml air
400 ml coconut cream (yang kuentel banget) campur dengan 300 ml air
Garam dan gula secukupnya
Minyak untuk menumis

Bumbu halus:

10 buah cabe merah
50 gram red onion
8 bawang putih
1 cm jahe
30 gram ebi (direndam dalam air panas supaya empuk)

Directions:
1. Tumis red onion sampai harum

2. Masukkan bumbu halus, sereh, daun jeruk, lengkuas, daun salam dan tumis sampai harum dan matang. Tambahkan garam dan gula.

3. Masukkan buncis dan tumis sampai layu (kalau aku numis sampai 1/2 matang, karena kan masih dimasak lagi sama santan)

4. Masukkan air dan kaldu blok dan biarkan bumbu agak meresap

5. Masukkan santan dan biarkan sampai mendidih

6. Masukkan tahu dan telur. Masak dengan api kecil sebentar kemudian matikan api

7. Disajikan keesokan harinya (lebih enak karena bumbu sudah meresap)

Monday, 21 July 2008

How to make cinnamon rolls tanpa banting-banting

http://www.videojug.com/film/how-to-make-cinnamon-rolls
Bagi yang pengin bikin koffiebroodjes tanpa banting-banting, tanpa lengan kekar, silahkan klik site tersebut. Ada step by step nya.

Ternyata aku punya alatnya. hiks...hiks...hiks....Lengan sudah terlanjur kekar kayak Gatut Kaca.....

Koffiebroodjes


Description:
Ketika kue keluar dari oven, Leo tanya: "Lho kamu bikin koffiebroodjes ya?" Lha baru sadar aku kalau yang aku bikin koffiebroodjes. Cuma koffiebroodjes yang biasa aku beli di sini rasanya muanisnya minta ampun. Yang aku bikin dengan resep nyontek ini enak, nggak terlalu manis. Enak pokoknya.

Disebut koffiebroodje mungkin karena nikmat dimakan sembari minum kopi. Orang Belanda kan peminum kopi berat.

Bikin ini gara-gara Sulis (hi...hi...hi...lha kok Sulis yang disalahin). Si cantik ini selalu posting resep yang menggoda iman. Resepnya tentang Cinnamon Rolls bener-bener membuatku penasaran. Resep asli ada di sini.

Akhirnya singsingkan lengan baju dan mulai deh nguleni adonan. Ternyata berat euy nguleni adonan. Akhirnya pake dibanting-banting segala. Pokoknya habis bikin ini ditanggung laper, dan lengan jadi kekar. hi...hi...hi...

Terimakasih Sulis atas resepnya....huuuugggssss....

Kata Leo: Uenak tenan.....Leo usul lain kali isinya (olesan dalamnya) ditambahin apel yang dipotong-potong tipis atau dipotong sebesar korek api kecil-kecil. Dia maunya rasanya kayak appeltaart gitu. OK, boss, lain kali aku bikin sesuai pesanan. Mungkin kalau kayu manisnya diganti boemboe spekkoek enak juga kali yak?

Ingredients:
Aku pake bahan yang ada di rumah

Bahan kue:

275 gram tepung terigu
275 gram cakemeel (cake flour; daripada expired)
10 gram ragi instan (aku pake dua bungkus Fermipan isi a 5,5 gram)
100 gr gula pasir halus
200 ml susu cair dingin
2 kuning telur +1 butir telur
100 gr unsalted butter
1sdt garam

Bahan Olesan:

75 gr butter, biarkan dalam suhu ruang
50 gr brown sugar + 50 gr gula pasir

kayu manis bubuk (suka-suka banyaknya)
100 gr rozijnen, potong-potong, rendam dan tiriskan

Almond yang sudah dipotong-potong tipis (aku beli yang sudah potongan)

Resep asli pake frosting, aku nggak pake untuk ngurangin asupan kalori (halah alasan....)

Directions:
1. Campurkan terigu, ragi instant, gula pasir halus.

2. Tambahkan telur dan susu sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis (pada tahap ini aku nguleninya nggak sampai kalis. Lha berat jé).

3. Masukkan unsalted butter (aku masukkinnya dikit-dikit sambil diuleni) dan garam. Uleni sampai elastis (aku nguleninya sampai dibanting-banting segala, pokoknya nggak kalah dengan gaya baker profesional. he...he...he...)

Diamkan 30 menit (aku diamkan sampai sejam karena disambi masak dan kemudian dinner segala). Kempiskan adonan.

4. Gilas tipis adonan bentuk kotak, tebal kurang lebih 1/2 cm (aku malah nggilasnya kurang dari 1/2 cm, ketipisan yak?)

5. Oles dengan butter. taburi dengan brown sugar dan gula pasir serta kayu manis bubuk. Taburi rozijnen dan almond. Gulung sambil dipadatkan. Potong-potong setebal 2cm.

6. Panggang di atas loyang yang sudah dialasi dengan kertas roti (kertas rotinya disemir pake margarin dan terigu ya).

7. Diamkan 45 menit sampai mengembang.

8. Oven 20 menit dengan suhu 190 derajat Celicius. Aku kemarin ngoven pake suhu 180 derajat 25 menit.

Kesalahanku kemarin adalah dalam satu loyang terlalu banyak, jadi berdesak-desakan ketika mengembang. Jadi matengnya kurang rata, ada yang sudah agak gosong segala. Tapi tetep enak kok. Lain kali mau bikin setengah resep saja, pake isian apel sesuai pesanan.

9. Sajikan. Pokoknya nikmat banget buat teman minum teh.

Perhatian:
Yang sedang diet, nggak boleh makan ini yak! Hari ini aku harus ke gym untuk meluruhkan koffiebroodje yang aku makan semalam. Mana sekarang hujan lagi....summer kok dingin ya....hiks...hiks...hiks....

Tambahan: baru sadar aku kalau boso Londonya Cinnamon Rolls itu Koffiebroodjes. Wis jan norak tenan. hi...hi...hi...

Koffiebroodjes


Description:
Ketika kue keluar dari oven, Leo tanya: "Lho kamu bikin koffiebroodjes ya?" Lha baru sadar aku kalau yang aku bikin koffiebroodjes. Cuma koffiebroodjes yang biasa aku beli di sini rasanya muanisnya minta ampun. Yang aku bikin dengan resep nyontek ini enak, nggak terlalu manis. Enak pokoknya.

Disebut koffiebroodje mungkin karena nikmat dimakan sembari minum kopi. Orang Belanda kan peminum kopi berat.

Bikin ini gara-gara Sulis (hi...hi...hi...lha kok Sulis yang disalahin). Si cantik ini selalu posting resep yang menggoda iman. Resepnya tentang Cinnamon Rolls bener-bener membuatku penasaran. Resep asli ada di sini.

Akhirnya singsingkan lengan baju dan mulai deh nguleni adonan. Ternyata berat euy nguleni adonan. Akhirnya pake dibanting-banting segala. Pokoknya habis bikin ini ditanggung laper, dan lengan jadi kekar. hi...hi...hi...

Terimakasih Sulis atas resepnya....huuuugggssss....

Kata Leo: Uenak tenan.....Leo usul lain kali isinya (olesan dalamnya) ditambahin apel yang dipotong-potong tipis atau dipotong sebesar korek api kecil-kecil. Dia maunya rasanya kayak appeltaart gitu. OK, boss, lain kali aku bikin sesuai pesanan. Mungkin kalau kayu manisnya diganti boemboe spekkoek enak juga kali yak?

Ingredients:
Aku pake bahan yang ada di rumah

Bahan kue:

275 gram tepung terigu
275 gram cakemeel (cake flour; daripada expired)
10 gram ragi instan (aku pake dua bungkus Fermipan isi a 5,5 gram)
100 gr gula pasir halus
200 ml susu cair dingin
2 kuning telur +1 butir telur
100 gr unsalted butter
1sdt garam

Bahan Olesan:

75 gr butter, biarkan dalam suhu ruang
50 gr brown sugar + 50 gr gula pasir

kayu manis bubuk (suka-suka banyaknya)
100 gr rozijnen, potong-potong, rendam dan tiriskan

Almond yang sudah dipotong-potong tipis (aku beli yang sudah potongan)

Resep asli pake frosting, aku nggak pake untuk ngurangin asupan kalori (halah alasan....)

Directions:
1. Campurkan terigu, ragi instant, gula pasir halus.

2. Tambahkan telur dan susu sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis (pada tahap ini aku nguleninya nggak sampai kalis. Lha berat jé).

3. Masukkan unsalted butter (aku masukkinnya dikit-dikit sambil diuleni) dan garam. Uleni sampai elastis (aku nguleninya sampai dibanting-banting segala, pokoknya nggak kalah dengan gaya baker profesional. he...he...he...)

Diamkan 30 menit (aku diamkan sampai sejam karena disambi masak dan kemudian dinner segala). Kempiskan adonan.

4. Gilas tipis adonan bentuk kotak, tebal kurang lebih 1/2 cm (aku malah nggilasnya kurang dari 1/2 cm, ketipisan yak?)

5. Oles dengan butter. taburi dengan brown sugar dan gula pasir serta kayu manis bubuk. Taburi rozijnen dan almond. Gulung sambil dipadatkan. Potong-potong setebal 2cm.

6. Panggang di atas loyang yang sudah dialasi dengan kertas roti (kertas rotinya disemir pake margarin dan terigu ya).

7. Diamkan 45 menit sampai mengembang.

8. Oven 20 menit dengan suhu 190 derajat Celicius. Aku kemarin ngoven pake suhu 180 derajat 25 menit.

Kesalahanku kemarin adalah dalam satu loyang terlalu banyak, jadi berdesak-desakan ketika mengembang. Jadi matengnya kurang rata, ada yang sudah agak gosong segala. Tapi tetep enak kok. Lain kali mau bikin setengah resep saja, pake isian apel sesuai pesanan.

9. Sajikan. Pokoknya nikmat banget buat teman minum teh.

Perhatian:
Yang sedang diet, nggak boleh makan ini yak! Hari ini aku harus ke gym untuk meluruhkan koffiebroodje yang aku makan semalam. Mana sekarang hujan lagi....summer kok dingin ya....hiks...hiks...hiks....

Tambahan: baru sadar aku kalau boso Londonya Cinnamon Rolls itu Koffiebroodjes. Wis jan norak tenan. hi...hi...hi...

Saturday, 19 July 2008

Wow....Galak juga nih mevrouw.....

Waktu itu kami sedang di supermarket. Aku nggak sadar kalau Leo sudah bergerak ke tempat lain. Sedangkan aku masih mengamati suatu produk dan membanding-bandingkan harga. Tiba-tiba di belakangku ada suara teriakan:

"Je bent klein (kamu kecil)"

Langsung aku balik kanan grak. Terus tanya ke pemilik suara:

"Wie is klein (Sapa yang kecil)?"

Mungkin dia pikir.....wow....ternyata galak juga nih mevrouw.....Dengan suara takut-takut dan lirih, dia menjawab:

"Jij (kamu)......."

Dalam hati aku nggak bisa menahan tawa. Gimana nggak pengin ketawa, wong yang menyebut kalau aku kecil adalah seorang anak laki-laki kuecil mungil usia sekitar 3 atau 4 tahunan. Lha wong dia sendiri kuecil cuilik menthik gitu kok berani-beraninya ngomong kalau aku kecil. ha...ha...ha....Mungkin dia tadi melihat aku berjajar dengan Leo yang tingginya 192 cm sedangkan aku cuma 147 cm. Jadi dia mencoba memandingkan aku dengan Leo.

Ketika aku cerita sama Leo, dia nggak bisa menahan tawa. Begitu juga ketika aku cerita kejadian tersebut ke ibu mertua, blio tertawa ngakak bahkan blio menambahkan:

"Je bent inderdaad klein vrouwtje (kamu memang nyonya kecil)......."

 

Tuesday, 15 July 2008

Gimana mau diet coba.....

Gimana mau diet coba kalau gini caranya. Hari Senin yang lalu kami makan malam bersama ibu mertua dan adik ipar. Maksudnya mau syukuran ulang tahunku. Makanan pembukanya loempia. Menu utama pastel tutup dan rolade. Leo setuju. Tapi begitu giliran ngomongin dessert, ini nih yang jadi diet makin tambah ambrol.

Lha gimana coba, aku bilang mendingan dessertnya cake aja ditambah mixed fruit (karena kami kan hari Sabtu ke pasar jadi punya persediaan buah-buahan segar banyak). Cakenya bisa aku bikin hari Minggu. Leo setuju. Tapi kemudian dia bilang:

"Kalau ulang tahun kan harus ada slagroom (whipped cream), kan?"

"Aturan dari mana itu kalau ulang tahun harus pake slagroom?"

"Itu kan sudah tradisi......."

Halah alasan. Padahal cake yang akan aku bikin kan pake vla (karena pengin praktek cake itu sudah lama cuma nunggu kesempatan saja yang cocok). Lha kalau ditambah slagroom kan tambah eneg dan makin tinggi kalorinya kan? Mungkin kalau rasa bisa menjadi segar karena kan dimakan pake buah-buahan segar, fresh from the market. Jadi ya sudah....aku turuti saja kemauannya. Selain itu aku juga jarang sekali memanjakan dia dengan whipped cream. Yo wis....ngalah.....

Tapi masih ada tapinya nih, setelah permintaan dipenuhi lha kok Leo terus bilang:

"Tradisinya itu kalau ulang tahun, selain slagroom, es krim juga nggak boleh ketinggalan......verplicht (wajib) hukumnya"

Gubraaakkkkkkkssssssss. Ini sih sudah mengada-ada, menciptakan tradisi sendiri.

"Mana ada kewajiban harus makan es krim kalau ulang tahun. Aku tanya mami dulu, bener nggak kalau dalam tradisi Belanda kalau merayakan ulang tahun harus ada es krim........""

Buru-buru dia bilang (mungkin takut aku telpon mami nanyain. hi...hi...hi...):

"Please......ada ice cream dong.....please......"

Aku nggak tega melihat matanya yang kekanak-kanakan karena pengin es krim. Ya sudah....akhirnya nambah lagi es krim.

Catatan: gambar yang aku pasang adalah cake yang aku buat. Maksudnya sih pengin bikin African gateau nyontek Nining. Tapi permukaannya gagal, juelek banget jadinya (hiks...hiks....gagal maning gagal maning). Jadi yang aku bikin adalah cake dibagi 2. Yang bawah tetap dipake, kemudian dikasih vla dan ditutup lapis Surabaya (karena kebetulan punya lapis Surabaya).

Yang separonya lagi dimana? Sudah diembat sama Leo.....he....he...he....Dia mau makan sebanyak apapun nggak bakalan melar. Sedangkan aku makan sepotong kecil saja langsung badan mekar.....hiks....tapi demi ulang tahun dan demi suami tercintah, nggak pa-pa kan (halah alasan).

   

Sunday, 13 July 2008

Terimakasih, teman....

Terimakasih teman-teman....berkat doa dan dukungan teman-teman sedunia, akhirnya pesanan cake lapis Surabaya yang aku bikin nggak bantat. Alhamdulillah.....seneng pokoknya. Horeeeeeee......

Memang belum sempurna. Permukaan masih agak keriput. Tapi lumayanlah, bagiku sudah prestasi karena cakenya bisa mumbul naik nggak ambleg. Karena permukaan sedikit agak keriput, maka bagian permukaan yang coklat aku taruh di bawah (menghadap bawah). Bagian dasar lapisan coklat aku taruh diatas kemudian pada waktu masih panas disemir dengan mentega dan selai strawberry (ngikutin tipsnya mbak Esther). Terus direkatkan dengan bagian permukaan lapisan kuning (lha bingung aku, soalnya permukaan yang kuning agak keriput. Kalau diletakkan di atas kok kayaknya kurang cantik). Jadi bagian dasar lapisan kuning menghadap ke atas. Kemudian aku tutupi dengan kertas roti bekas manggang cake tersebut. he...he...he...jangan diketawain ya.....lha bingung aku, nggak tahu gimana sebaiknya....

Semoga pelanggan puas deh. Kalau rasa ditanggung enak kok, lha pake resep siapa dulu (sambil nglirik Haley). Cake nya bisa dipotong menjadi 30 potong (soalnya aku pake loyang gede).

Proses persiapannyapun lumayan ribet soalnya cuaca seminggu ini memang buruk terus: hujan, angin, dingin, cloudy. Summer tapi kadang suhu cuma 12 derajat Celcius.  

Hari Rabu aku nggenjot sepeda ke winkel centrum (shopping centre) untuk mencari kotak cake dan lain-lain. Di tengah jalan hujan deres banget. Walaupun sudah pake jas hujan, aku tetap saja basah kuyub, pokoknya jeans bener-bener basah. Bisa bayangin kan, nggenjot sepeda pada waktu hujan deres? Berat dan jalan licin.

Sampai di winkel centrum, aku mencoba mencari karton. Tadinya sih mau bikin kotak sendiri. Tapi ternyata harga karton cukup mahal. hiks...hiks...hiks...malah waktu itu kepikiran bikin kotak dari kardus bekas (misalnya bekas kardus kotak chips) kemudian dilapisi kertas. Tapi kok ribet amat yak. Belum lagi aku nggak yakin, cukup higienis atau enggak.

Akhirnya pergi ke Hema. Di bagian cake, aku tanya boleh nggak beli taartdos (kotak cake) doang. Mevrouw nya bilang boleh. Horeee.....tapi ternyata kotaknya masih terlalu kecil untuk cake yang akan aku bikin. Kemudian diajari sama si mevrouw gimana cara nyambung 2 kotak cake. Bedankt ya mevrouw. Akhirnya keluar uang 80 cents untuk harga 2 buah kotak cake (biaya yang dulu aku lupa hitung ketika ngasih harga ke pelanggan. hiks...hiks...hiks...). Tapi ya sudahlah, yang penting ada, daripada bingung nggak tahu gimana cara membawa cake ke pasar.  

Karena sudah terlanjur basah, ya sudah sekalian aku beli bahan-bahan cake. Daripada bolak-balik kan?

Kemarin Sabtu pesanan sudah aku antar ke pasar. Katanya sih akan diambil jam 3 sore kemarin. Ternyata kata pedagang pasar, yang pesen adalah bapak-bapak, bukan ibu-ibu. Mungkin blio mau ngadain pesta kali ya, soalnya pesennya cake seloyang tuh....

Aku kemarin nganterin cake pesanan aja, nggak bawa cake potong. Ditanya sama pedagang pasar....mana nih cake potongnya, kok nggak dibawa? Pelanggan kecewa lho kalau nggak ada.......(he...he...he...dasar belum punya mental bakul, jadi kemarin nggak nyiapin cake potong sekalian. Padahal di rumah aku juga bikin buat pribadi. Tahu gitu, aku potong-potong dan dijual ke pasar ya he...he...he....). 

Minggu depan aku dapat pesanan kering kentang sekilo (thanks to mbak Esther, resep dan tips nya memang manjur....huuugggssss ya mbak). Alhamdulillah.....ternyata ada juga hasilnya walaupun masih kecil. Masih inget gimana suka dukanya memulai usaha mencari sesuap berlian ini.

Sekali lagi, terimakasih teman-teman atas doa dan dukungannya.......hanya Allah yang bisa bales ya.....    

Note: Lupa moto cakenya....tapi yang penting nggak ambleg....