Description:Ini resep dari ibu mertua (nggak tahu mami dapat dari mana). Yang jelas uenak tenan. Cuma karena kalori tinggi, aku bagi-bagi resiko. Aku paksa Leo makan banyak (dia demen banget dengan paksaan ini), adik ipar aku panggil untuk ngambil ke rumah, besok aku mau naik sepeda ke tempat mami untuk ngasih mami appeltaart ini supaya mami ikut ngicipin bikinan mantu.
Bikin appeltaart ini gara-gara Elika waktu itu tanya apa artinya appelgebak. Haley bilang katanya mbok bikin appelgebak. Kebetulan di rumah banyak apel dari 3 varietas (Granny Smith, Pink Lady dan Fuji). Daripada busuk mendingan dibikin sesuatu (halah alasan).
Gebak berasal dari kata bakken (to bake atau memanggang). Dalam kamus Belanda Inggris arti gebak adalah: pastry, cake(s), confectionery.
Appeltaart adalah salah satu contoh dari appelgebak. Leo bilang ada orang (tergantung daerahnya) yang menganggap kalau taart bentuknya masih utuh, tapi gebak bentuknya potongan.
Bahasa Inggrisnya appeltaart adalah Dutch apple pie. Bisa dilihat di wikipedia
disini.
Terserah orang mau menyebut apa, yang jelas appeltaart ini enak dan kami suka.
Ingredients:390 gram self-raising flour
235 gram butter (biarkan dalam suhu ruang). Aku pake 180 gram butter dan sisanya halvarine atau margarine rendah kalori (lha wong butternya habis).
195 gram gula halus
1 buah telur (aku pake telur ukuran kecil)
garam (tadi kelupaan)
Isi:
650 gram apel (aku malah pake lebih dari 650 gram. Aku pake 1 apel Granny Smith, 2 apel Pink Lady dan 1 apel Fuji)*
65 gram gula halus (aku pake brown sugar yang halus)
1 sdt kayu manis bubuk
2-3 sdt air jeruk nipis
75 gram rozijnen (raisin). Rendam dalam air panas, setelah empuk tiriskan.
Bahan lain: tepung panir untuk taburan, 1 kuning telur untuk mengoles
* menurutku kombinasi ketiga apel ini enak karena Granny Smith rasanya kuecut banget, Pink Lady dan Fuji rasanya manis sueger. Kalau di Indonesia mungkin pake apel Malang dan dicampur apel lain yang manis kali ya...
Oh ya, resepnya sih pake ukuran loyang 20 cm. Karena aku punyanya loyang ukuran 26 cm, maka resep aku konversikan seperti di atas.
Directions:Isi:
1. Kupas apel, potong-potong, buang isi atau tengahnya yang keras ya..
2. Campur apel dengan semua bahan isi lainnya. Sisihkan
Kulit:
1. Campur semua bahan dan uleni sampai bisa digilas
2. Kalau caranya ibu mertua, adonan digilas kemudian 2/3 bagian adonan yang sudah digilas ini ditempelkan pada loyang (bagian dasar dan pinggir) yang sudah disemir margarin dan terigu.
3. Kalau caranya mantu (yang super males kalau disuruh menggilas). Asalkan adonan sudah nggak lengket ditangan, tanpa digilas, 2/3 bagian adonan ditempelkan pada bagian dasar dan pinggir loyang yang sudah disemir margarine dan ditaburi tepung terigu.
Pokoknya adonan dipenyet-penyet aja ke dasar dan pinggiran loyang sampai rata.
Terserah mau pake cara mertua atau mantu. Jadinya perasaan juga sama kok. Mantu dapet cara males ini dari internet. Kalau nanti mantu ketemu mertua, mantu mau kasih tahu mertua gimana caranya bikin dengan cara males (sapa tahu mertua belum tahu).
4. Tabur tepung panir di atas adonan pie ini. Nggak usah banyak-banyak tepung panirnya.
5. Tuang adonan isi di atas tepung panir. Lha kok kebetulan apelnya sudah berair. Airnya aku tuang juga. Sapa tahu ini yang bikin sedep.
6. Sisa adonan (1/3 bagian) dibuat bentuk gilig (kayak cacing). Kemudian tempelkan ke atas campuran apel tadi dengan cara menyilang (kelihatan kan di gambar).
Pokoknya tempel si-"cacing" secara horisontal. Kemudian secara vertikal.
7. Olesi pie dengan kuning telur.
8. Panggang. Kalau pake oven yang hete lucht (hot air) manggangnya 65 menit dengan suh 160 derajat. Kalau pake yang nggak hete lucht, pokoknya panggang sampai mateng (lupa aku, wong catatannya ilang entah kemana).
Silahkan dinikmati bu Elika dan bu Haley. Ini yang sudah potongan:

atau mau motong sendiri juga boleh