Suatu hari aku ngomong sama Leo:
"My body is not delicious......"
"Excuse me............?"
"My body is not yummy....."
"Not yummy? What do you mean? Too salty, or too sweet, or too sour, or to bitter?"
"O, sorry, you are not Indonesian. Jadi nggak ngerti joke kami...."
Terus aku terangin, di Indonesia orang kadang bikin joke yang membuat sebuah bahasa jadi salah kaprah. Misalnya menterjemahkan "badanku tidak enak" menjadi "my body is not yummy" instead of "I am not feeling good"
Tapi Leo bilang, dalam bahasa Belanda juga sama kok terjemahannya seperti dalam bahasa Indonesia. Jadi kalau dalam bahasa Indonesia kita ngomong:
"Saya (merasa) tidak enak badan"
Dalam bahasa Belanda, mereka mengatakan:
"Ik voel me niet lekker"
yang kalau diterjemahkan satu-per satu dalam bahasa Inggris menjadi
"I feel myself not "yummy"
atau
"Ik ben niet lekker" (I am not "yummy").
Jadi ternyata, kata "lekker" tidak saja ditujukan untuk makanan, tetapi juga untuk sakit (atau lebih tepatnya kesehatan kali ya). Jadi sama to kayak kita? Terus Londo nyonto kita, atau kita nyonto Londo? Atau kebetulan saja kita punya rasa bahasa yang sama.
Tambahan: kalau terjemahan dalam bahasa Jawa: "awakku ora enak". Iyo to?
kayaknya bhs indo yg nyontek londo ah...mengingat sejarah bahasa indo yg 'masih baru' hehehe
ReplyDeletesaling mempengaruhi aku blg
ReplyDeleteHe...he...he...gitu ya? Atau malah sebetulnya bahasa Indonesia yang nyontek bahasa daerah seperti bahasa Jawa?
ReplyDeleteBisa juga sih. Karena banyak sekali kata-kata bahasa Indonesia yang diadopsi oleh Belanda, misalnya dalam hal makanan (kroepoek, nasi goreng dsb). Tapi banyak juga kata-kata dalam bahasa Belanda yang kita adopsi terutama dalam hal keuangan (misalnya kuitansi, bon, rekening, korting dsb).
ReplyDeletelahh tulisan sambal oelek jd international, sayangnya banyak yg ngira tulisan yg bener olek :-P
ReplyDeleteOrang londo nyonto jowo, yu...
ReplyDeleteHe...he...he...jadi inget, aku pernah ngajari Londo-londo masak. Mereka baru ngeh apa itu ulegan (sambil memperlihatkan barangnya), apa itu mengulek, kenapa disebut sambel ulek. Jadi aku bilang sambel oelek buatan Conimex nggak berhak disebut sambel oelek, wong bikinnya pake mesin, bukan pake oelekan. he...he...he...
ReplyDeleteLha kalau tulisannya menjadi "oelek" sih karena pengaruh ejaan Belanda dimana "oe" dibaca "u", sedangkan "u" dibacanya "u" pake bibir dimonyongkan segala. hi...hi...hi...
Hi...hi...hi...gitu ya?
ReplyDeletekalo di londo, terkenal ama merk conimex disini ama merk huy fong yang banyak beredar buat sambal oelek
ReplyDeleterasanyanya sambal oelek huy fong huaaaaaaa asli jauh dari sambal ulek. mending ngulek cabe sendiri. btw suka liat merk conimex buat produk saus sate ama nasi goreng disini
hehehe.....bahasa indonesia, memang luas artinya..... :D
ReplyDeletedipikir2x lagi banyak sekali yah bahasa yg pake enak & tidak enak....
klo konimex di sini bikin bodrek, bukan sambel.. halaaah, sore2 wis mumet iki :))
ReplyDeletehehe....mba,sekarang kan di indo lagi musim istilah 'ill feel'
ReplyDeleteanakku aja bingung.....,maksudnya apa si ma..:))
ayo nulis neh...
ReplyDeletehe.he,,
ReplyDeletePodho wae Pep. Sambel oelekké Conimex yo nggak memper blas kayak sambel oelek. Rasanya uassssiiiiiiiiiinnnnn banget. Kalau nasi gorengnya rasanya mbingungi.....belum lagi ketjap manis nya Conimex rasane kayak obat batuk.....
ReplyDeleteMemang betul, pasti ada....
ReplyDeleteJarene obat batuk yo produksi konimex yo? Lha pantesan, ketjap manis merk Conimex rasane kayak obat batuk. hi...hi...hi...Aku pernah ngrasain, bingung betul rasanya...
ReplyDeleteAduh apa lagi nih artinya? Sakit perasaan? Atau merasa sakit? Tambah nggak mudeng saja...
ReplyDeleteLha nulis opo?
ReplyDeleteLha iyo to bener kalau "ik ben niet lekker" secara grammatica memang betul kan?
ReplyDeletehihi...emang lucu ya mbak kalo diterjemhkan gitu *jadi pengen tau reaksi suamiku kalo aku bilang gitu* hihi
ReplyDeleteCoba aja...nanti kasih tahu ya....hi...hi...hi...
ReplyDeleteilpil ~ ilang piling hihihihi
ReplyDeleteasal banget ya...
Ha...ha...ha....baru tahu nih kata satu ini. Terus rasané piye yo kalau ilpil? Ora ono rasané blas kali yo?
ReplyDeletewah, sama ya ternyata sama bahasa Londo...he..he..he..
ReplyDeleteSaling mempengaruhi menurutku, sangking lamanya londo menclok di indonesia .menurut guru bahasa belandaku di bali dulu, 3500 kata bahasa belanda masuk perbendaharaan bahasa indonesia, tapi ga tahu berapa sebaliknya...
ReplyDeletetapi lucu ya, kalo dipikir-pikir..
ada temen suami dulu ( 20 thn lalu ),pergi ke bali, mau minta asbak...susah banget mikirnya, jadinya "saya minta tempat abu"..trus pemilik warungnya bilang.."oo, anda minta asbak?"...sampe ketawa temen suamiku.." dari tadi bolak balik kamus, ternyata namanya sama..hehehe"
walah..jd ga susah2 belajar bahasa londo yah..meh podo karo boso jawa..hahaha...
ReplyDeletekayaknya sih Londo yg nyonto kita Mbak, hihihihihi
ReplyDeleteMemang sama kalau dalam konteks ini. Paling puyeng kalau sudah mulai membahas grammar mereka, bisa mabok (paling enggak menurutku yang sulit banget belajar bahasa).
ReplyDeleteha...ha...ha....ternyata sama....
ReplyDeleteKadang-kadang aku kalau nggak nemu atau lupa kata dalam bahasa Inggris, langsung aja menyebutkan bahasa Indonesianya. Eh...suami malah kadang mudeng. Misalnya: knalpot, spandoek dll...
Lha iyo ngopo angel-angel mikir coro Enggres, wong Londho podho karo coro Jowo....he...he...he...
ReplyDeleteCuma kalau sudah mulai grammatica, puyeng betul. Lebih susah daripada bahasa Inggris....
Ha...ha...ha...gitu ya?
ReplyDeletekayaknya sih gitu Mbak, abis Londo cinta banget sama Indo... contohnya aja Mas Leo sama Mbak Sri, hihihihihihi
ReplyDeleteRood, wit, blauw
ReplyDeletede Koning met zijn vrouw,
ze eten gethuk tela,
ze drinken banyu londo!
ah londo yang nyontek indo,kalau aku bilang kebalikannya nanti londo nya GEDE KEPALA.......
ReplyDeleteLha aku juga cinta dia juga tuh....he...he...he...
ReplyDeleteHa...ha...ha...kok yo pas banget yo puisiné....akhirannya terdengar sama....bedankt voor je puisi yo mbak.
ReplyDeleteHa...ha...ha...kalau kita yang nyontek, kita tetap nggak gede kepala kan?
ReplyDeleteawas loooh.. klo "Yummy" ntar di colek-colek mas Leo hihihihi...**iiih..sapa takuuuut.. :))))
ReplyDeleteHa...ha...ha...malah minta dicolek kok....hi...hi...hi...dasar ganjen....
ReplyDeleteNih, bacaan untuk Sri :
ReplyDeleteMoeder koopt van een koopman een ananas, een klapper en een doerian. De ananas is rijp, de doerian ook. De klapper is al oud. Ze koopt ook sawo en blimbing. De sawo is zoet. De blimbing is zuur. Op de passar koopt ze vis. In de warong haalt moeder klapperolie. Met de olie bakt ze de vis. Ik eet rijst met vis en sajoer. En dan eet ik nog vruchten.
DJALAN KE BARAT (Voor Indonesisch Sprekenden) 1950 - pagina 101
Salah satu koleksiku, krn gambarnya bagus-bagus tapi itu pelajaran Bahasa Belanda untuk orang yang berbicara Bahasa Indonesia . Gambar dibuat oleh C. Jetses yg amat terkenal itu.
Sudah tua berarti ya mbak bukunya? Bagus untuk belajar bahasa Belanda bukunya.
ReplyDeleteIk vind sawo lekker. Maar ik kan niet sawo here vinden. Misschien moet ik naar Asiatisch supermarkt gaan om sawo te vinden. Maar de supermarkt is ver van mijn huis. OK...het is niet erg ver maar je moet de bus, de metro en de tram nemen. De prijzen van openbarvervoer zijn verschrikkelijk hoog. Mugo-mugo ngerti karepku, wong boso Londoku yo ora maju-maju. hi..hi..hi...
Hahaha! Dah lumayan kok....BRAVO....kecampuran Inggris sithik...hier misalnya, tp wis top kok!
ReplyDeletehahahaaaa...jadi badan kita kayak makanan aja ya say,yummy dan delicious..
ReplyDeleteHihihihi... saya nggak tau Sri, Belanda nyontek kita apa kita yg nyontek Belanda.
ReplyDeleteOh iya ya....here kan bahasa Inggris ya bukan Belanda. Kadang ya gitu mbak, bingung kecampur-campur mana yang Inggris dan mana yang Belanda. Thanks ya mbak...
ReplyDeleteLha itu kan guyonannya orang Indonesia....he...he...he...
ReplyDeleteIya mbak, nanti aku meluncur ke sana. Kalau aku biasanya melihat konteksnya. Soalnya kalau diterjemahkan satu per satu kadang ora nyambung blas jé. Misalé nang pasar, pembeli (kalau nggak salah nih) bilang: "doe maar twee kilo". Lha kalau diterjemahké siji-siji dadi aneh, mosok iyo dadi: "kerjakan tapi (atau hanya) 2 kilo" karena kan katanya maar bisa berarti but atau only. Padahal kalau nggak salah artiné: "give me 2 kilo" yo?
ReplyDeleteAtau malah saling contek-contekan ya? he...he...he...
ReplyDeletecontek2an be'e (^^,)
ReplyDeleteLha iyo mungkin wae. Monica, aku kangen sama kata "be'e". Sangat populer di Surabaya, tapi sebagai orang Semarang aku nggak pernah pake tapi aku tahu artinya....
ReplyDeleterasaku kita nyontoh londo krn spt pd awal reply-an disini:kita kan dijajah londo, jadi semua kata2 yg "mirip"kita nyontek dari londo.Kita juga ada nyontoh dari Spanyol, misalnya "tinta" dan dari Portugis misalnya: "bendera, mentega".Juga dari londo misalnya "Lampegan" yg arti sesungguhnya dari "Lampen aan" (ini cerita apart).
ReplyDeleteKalau "Merasa tidak enak badan" kita bisa bilang:"Tak enak badan" tanpa berubah artinya.
Tapi dlm londo kalau dari "Ik voel me niet lekker" diganti jadi "ik voel niet lekker" artinya berubah 200%.
Jadi kedua kalimat itu ditilik dari grammar tak sama.Krn kalimat londo HARUS dgn kk :"zich niet lekker voelen".Tak bisa kalau hanya bilang: "ik ben niet lekker". Artinya sudah berubah.
Bahasa Belanda bikin puyeng, tante....cuma saya nggak boleh nyesel ya tante karena kawin sama orang Belanda yang bahasanya muter-muter....hi...hi...hi...
ReplyDeleteSaya juga nggak bisa men-judge Leo apakah dia salah, wong itu bahasa dia, bukan bahasa saya. he...he...he...
Tadi pagi saya tanya Leo. Saya tanya dia kalau saya ngomong "ik ben niet lekker", artinya apakah saya mentally sick or physically sick. Dia bilang "can be both". Dia bilang pemakaian kata "niet lekker" juga sangat tergantung lokasi. Mungkin saja orang Vlaaderen tidak akan menggunakan kata "niet lekker" untuk menyatakan sakit.
Kalau saya pribadi sih mendingan ngomong: "ik ben ziek". Bagi saya lebih jelas artinya, nggak muter-muter.
wah gak tau sapa nyontek sapa..... btw, awak ku pegel2x udah 3 hari :((
ReplyDeleteWah kenapa nih pegel-pegel? Perlu dipijitin? hi...hi...hi...
ReplyDeletemasih sisa dr flue kemaren mbak, dipijitin mah mau cuman aku geli-an mbak...bisa cekikikan kalo dipijetin :p
ReplyDeleteSemoga cepat sembuh ya....
ReplyDeleteAku juga nggak kuat kalau dipijitin, malah geli......
ilfil = ilang feeling.... artinya kira2 ngga mood lagi akan sesuatu/seseorang.
ReplyDeletePisang lekker kuwi pisang diiris tipis serong, ditaburkan di atas pancake tipis, taburi bubuk coklat dan gula pasir. Diameter 15cm, harga Rp 500 (dulu di tahun 1996-2002 di Salatiga, depan UKSW)...hahahah.... aku bisa habis 10 biji sekaligus...belinya ngantri...biar bisa dapet yang panas-panas baru diangkat dari wajan cilik ireng...
ReplyDeleteOOT banget yah aku...ada kata "lekker" jadi ingat pisang lekker... :D:D
Iki sing gawat yo? Lha ilang feeling é. Wis Indonesia ki jan-jané yo kreatip-kreatip nek bermain kata, nek perlu mekso. hi...hi...hi...
ReplyDeleteIni pancake pisang yo? Pernah bikin nggak? Aku di sini kadang beli pisang, tapi menurutku kok nggak seenak pisang di Indonesia. Leo juga bilang gitu, pisang Indonesia jauh lebih enak. Kayaknya sih mereka ngimpor dari Amerika Latin. Mungkin masih ijo tapi durung tuwo sudah ditebang. Sampai sini walaupun sudah kekuningan, tapi menurut kami tetep saja kurang enak.
ReplyDeletePokoke jenenge pisang lekker...hahaha...mbiyen jaman SD juga ada bapak2 jual pisang lekker, tapi lebih gede diameternya, kira2 segede piring makan, jajanan terhitung mahal utk ukuran anak SD tahun'84-'90, Rp 1000/buah.
ReplyDeleteBelum pernah bikin... kapan2 kalo bikin aku share di blog deh mbak. Lha wong gak tau resepnya, nanti nebak2 aja deh resepnya :D:D
Sing penting lekker tenan yo karena namanya saja pisang lekker. Kalau sudah bikin tolong di-share yo. Walaupun aku masih belum bisa nyontek, wong karepku pengin diet walaupun isih angel banget. hi...hi...hi...Tapi perkiraanku sih jladrenanne koyo pancake kae.....
ReplyDeleteiya ya mbak...
ReplyDeletekalau yang ini kayaknya mereka deh yang niru kita:p
Atau conto-contoan kali yé....hi...hi...hi...
ReplyDelete