Sunday, 19 August 2007

Tour de kampoeng




Kalau menurut istilah Ayu, teman kami, kegiatan yang kami lakukan disebut tour de kampoeng. Minggu lalu walaupun agak cloudy, kami bersepeda ke desa-desa tetangga lagi (tapi tujuan kami beda dari tour de kampoeng sebelumnya). Lumayan bisa nglemesin kaki, walaupun sampai rumah kaki juga lumayan gempor.

Karena hari Minggu, desa-desa yang kami lalui sepi banget. Maklum toko-toko tutup. Kayak desa mati walaupun kadang kami ketemu cyclists juga di jalan.

Karena hobbyku ambil foto, maka aku kadang berhenti dulu tapi malah kehilangan jejak Leo (atau Leo yang kehilangan aku?). Misalnya waktu mau mengabadikan centrum-nya Lekkerkerk, aku berhenti sebentar. Aku nggak tahu kalau Leo masih nggenjot sepedanya. Akhirnya aku kehilangan jejaknya, dia ke kiri, ke kanan atau terus ya. Daripada aku malah nyasar nggak nemuin dia, akhirnya aku tunggu dia. Mau telpon dia juga percuma karena dia paling males bawa HP kalau sedang bersepeda. Betul juga, dia akhirnya balik lagi. Ternyata setelah nggenjot beberapa lama, dia akhirnya sadar kalau kehilangan istri. hi...hi...hi....

40 comments:

  1. Tour de Kampoengnya menarik banget!!!!!

    ReplyDelete
  2. bangunannya bagus........gak pake pager ya?

    ReplyDelete
  3. jadi pengen tau disana ada holland bakerie gak?

    ReplyDelete
  4. laut dan pantai buatan jadi gak ada ombak ya?.............

    ReplyDelete
  5. mbbaakkk...aku paling suka liat domba di padang rumput begini....

    ReplyDelete
  6. Terimakasih. Di sana sering tour de kampoeng nggak? Eh...disana kota ding ya.....

    ReplyDelete
  7. Yang ini aku potret dari samping. Kalau nggak salah sih ada pagernya. Di sini memang banyak kok rumah nggak pake pager...

    ReplyDelete
  8. Hi...hi...hi....nggak ada karena di sini semua bakkerij adalah Holland Bakerie.......

    ReplyDelete
  9. Biasanya sih nggak ada ombaknya, kalaupun ada kecil karena diterpa angin. Wong ini sebenarnya danau buatan kemudian di pinggirnya dikasih pasir putih. Kalau summer banyak banget yang berenang ataupun berjemur di sini. Sayang summer tahun ini kurang panas, sering hujan juga, jadi ya akhirnya nggak sebanyak seperti biasanya pengunjungnya....

    ReplyDelete
  10. Lha kalau itu di sini banyak, walaupun masih kalah jauh dengan New Zealand. Di sini lebih banyak sapi daripada domba....

    ReplyDelete
  11. yg ini pasti dah ketemu mas leo ya mbak hihihihihi
    sunyi sepi and peacefull banget ya mba tinggal dimana toko2 pada tutup hari minggu....kalo disini, toko2 tutup sehari aja (pas christmas) orang2 pada panik sebelumnya, ngeborongin apa aja yg enggak dibutuhkan "just in case" hihihihi

    ReplyDelete
  12. I love country side too..... sayang harus hidup di kota, namanya juga ikut suami yang anak kota banget jadi ya harus hidup di capital city deh, untung Dublin gak sesumpek Jakarta ha ha ha.
    Kalo di Ireland banyak domba juga, mungkin sama kaya New Zealand ya, aku belum pernah sih ke sana tapi kata bapakku Ireland similar ama NZ. Herannya di sini daging domba kok mahal....

    ReplyDelete
  13. Wah senang jauh dari polusi kota, gundukan sampah, aman sentosa. Bisa sehat2 selalu and peace of mind.

    ReplyDelete
  14. Bagus amet villa dibelakang Sri.

    ReplyDelete
  15. Iya betul, ini setelah ketemu Leo. Jadi dia yang motret.

    Di sini pada umumnya toko tutup pada hari Minggu. Ada memang toko-toko besar di Rotterdam yang buka hari Minggu dan itupun biasanya minggu pertama tiap bulan, jadi tidak tiap minggu. Tapi di sini jumlah toko besar juga nggak banyak kok. Perasaan banyakan di Jakarta daripada di sini.

    Pada hari kerja toko umumnya buka dari jam 9.00 sampai dengan jam 17.00 atau 18.00. Supermarket buka sampai dengan jam 20.00 atau 21.00. Ini sudah lumayan karena in the past, supermarket tutup jam 18.00. Padahal orang kerja kan masih di jalan jam segitu. Akhirnya diperpanjanglah jam buka supermarket.

    Toko-toko lain (selain supermarket), memang tutup jam 18.00 (Minggu tutup), tapi ada satu hari dalam seminggu mereka buka sampai dengan jam 21.00. Kalau di desaku hari Jumat, kalau desa sebelah hari Kamis. Kota lain pasti akan lain lagi peraturannya.

    ReplyDelete
  16. Kebetulan aku pernah tinggal di NZ selama 2 tahun. Di sana banyakan dombanya daripada orangnya. Kalau nggak salah waktu itu, penduduk (manusia) nya cuma 4 juta tapi jumlah dombanya 60 juta. Jadi banyakan domba daripada manusia. Daging domba di sana sih relatif murah. Aku ingat dulu, mendingan beli daging domba atau sapi daripada beli tahu atau tempe. Tapi nggak tahu aku sekarang keadaannya.

    ReplyDelete
  17. Betul tante, kalau sedang bersepeda begini, rasanya saya bersyukur sekali bisa tinggal di sini. Mau melihat sapi dan domba dekat, mau ke kota juga nggak terlalu jauh (yang menjengkelkan cuma transportasi umumnya karena harus gonta-ganti kendaraan dan sudah gitu mahal lagi). Tapi paling enggak kami masih bisa menikmati udara bersih.....

    ReplyDelete
  18. Bagus ya memang. Cuma bisa mimpi deh....kapan ya punya rumah kayak gini.....

    ReplyDelete
  19. mba,sepedanya tinggi amat.....
    aku sejak disini jarang banget kayanya pake sepeda,abis tinggi2 sih,lagian jalannya turun naek mbo..,terakhir maen sepeda pake punya hanna..hehe

    ReplyDelete
  20. Ini juga sudah rendah. Susah banget memang cari sepeda yang rendah di sini. Ini saja belinya yang second hand. Kata Leo, susah banget cari sepeda untukku, yang cocok untukku biasanya selalu ada mickey mouse bell nya. he...he...he....

    Kalau jalannya naik turun memang membuat nggak pengin naik sepeda ya. Dulu aku pernah tinggal di Wellington 2 tahun. Di sana jalannya hilly banget. Jangankan naik sepeda, wong jalan kaki saja sudah ngos-ngosan....halah alasan.....

    ReplyDelete
  21. Wah rumahnya bagus-bagus ya. Bangunan spt itu apa memang khas Londo ya mbak? Daerahnya enak buat sepedaan, sepi... dan ketemu sapiiii....hehehe sapinya cokelat lucu...
    Mbak..kalo aku mungkin pilih sepeda ber-Mickey Mouse bell... hihihi...enak...pendek..

    ReplyDelete
  22. Memang betul bangunan seperti itu memang khas Londo. Tapi pada umumnya orang Belanda tinggal di rumah yang lebih kecil, nggak segede itu karena muahal sekali harganya. Biasanya justru yang punya rumah gede di pedesaan kayak gitu ya petani karena mereka punya tanah yang luas (nggak kayak petani Indonesia yang hidupnya memprihatinkan). Di belakang rumah kadang ada gudang yang cukup besar juga untuk nyimpen hasil pertanian atau rumput kering kalau mereka peternak.

    Lha aku pengin juga sepeda pendek, tapi biasanya sepeda dengan mickey mouse bell nggak kuat menahan beban orang dewasa. Paling bebannya anak-anak. he...he...he....

    ReplyDelete
  23. aku gak tau bedanya, suka sekali liat mrk berenang, lucu bgt.

    ReplyDelete
  24. Mbak Sri...asyik banget yach kayaknya keliling2 naik sepeda ke desa gitu, menghirup udara segar, badan juga jadi fit....
    Nah foto yg ini banyak juga nih di NZ Mbak, gede2 lagi sapinya hehehehe...

    ReplyDelete
  25. Hallo Mbak Sri....bagus2 yach pemandangannya , rumah2nya , bangunan2nya, jalannya bersih lagi...kalo aku punya sepeda aku temenin dikau jalan2 naik sepeda ah...bagus gitu pemandangannya hehehehe...

    ReplyDelete
  26. Iya betul lucu banget.
    Tapi setahuku goose berleher pendek sedangkan swan berleher panjang. Tapi di sini dua-duanya badannya guede banget ya.....dibandingin angsa Indonesia sih jauh lebih gede ya....

    ReplyDelete
  27. Aku kangen NZ lho. Kapan ya aku ke sana......kalau ada rejeki pengin ke sana.....

    Sapi-sapi di sini guede-guede banget. Yang aku foto itu adalah sapi kecil yang baru lahir spring lalu (padahal sekarang baru summer). Sapi kecil saja sudah gede gitu ya, apalagi sapi dewasa.......

    ReplyDelete
  28. Lha ayo....gimana kalau kita bersepeda barengan.....

    ReplyDelete
  29. mbak, tadi habis baca detik.com, ada berita dan foto ttg 17 agustusan di KBRI plus fotonya Sundari Sukoco, klik aja detik foto, cari yg tgl 19 dan 20 agt.

    ReplyDelete
  30. Terimakasih ya Dyah atas infonya......

    ReplyDelete
  31. knock- knock.. permisi liat foto2 yang bagus banget ya..salam kenal dari tangerang..
    iri deh liat 'kampung' nya negara lain.. bagus banget sih..

    ReplyDelete
  32. Salam kenal juga. Terimakasih...
    Sebetulnya kampung kita juga bagus asalkan dirawat, nggak buang sampah sembarangan, nggak ada korupsi jadi bisa untuk biaya perbaikan dan perawatan....

    ReplyDelete
  33. Iya ya betul juga.. sayang seribu sayang.. belum banyak pejabat yang bener2 mau berkuasa untuk menyejahterakan rakyat..
    Mbak di Belanda sudah lama?
    Dalam rangka apa belajar atau kerja?

    ReplyDelete
  34. Ya begitulah negara kita. Sayang banget masih ada orang-orang yang suka ngambil jatah rakyat.

    Aku di sini sudah 3 tahun karena menikah.....

    ReplyDelete
  35. OK deh Mbak.. see you around.. jangan lupa kalo lagi ke Jakarta kalo pegel2 pengen massage.. atau lulur.. kontak saya ya..

    ReplyDelete
  36. mbak Sri........kaya'e kita pernah ketemu deh di Rotterdam. Mbak e tinggal di Krimpen toh....maaf kalo salah. Kalo iya....piye kabare mbak

    ReplyDelete
  37. Betul aku tinggal di Krimpen....kita pernah ketemu di Hema kan? Gimana nih kabarnya? Semoga sehat ya....
    HPku ilang, jadi ilang juga nomor HP dan telpon yang aku punya. Bisa nggak aku minta lagi. Tolong pake PM ya. Thank you....

    ReplyDelete