
Ini foto-foto kami di Kiambang (perjalanan antara airport Padang dan Bukit Tinggi). Kami diajak mampir oleh guide kami di sebuah warung untuk memotret pemandangan. Mata sebetulnya masih ngantuk karena kami bangun jam 03.00 untuk mengejar penerbangan Air Asia jam 06.35. Tapi melihat pemandangan yang indah, membuat mata kami terbuka, rasanya segar.
Kami memesan kelapa muda. Enak seger sekali. Nggak pake es, langsung diminum dari buah kelapanya. Terasa manisnya air kelapa murni. Daging kelapanya juga masih muda. Segar rasanya.
Di sepanjang perjalanan kami lihat banyak sekali pohon kelapa. Jadi nggak heran kalau masakan mereka biasanya pake santen yang sangat kental (maklum kelapa buanyak sekali). Guide kami bercerita kalau kelapa tersebut dipetik oleh monyet besar. Mereka memang betul-betul dilatih untuk itu. Sayang kami tidak sempat melihat mereka beraksi.
Kebetulan di depan warung ada monyet. Leo gatel rasanya kalau nggak motret monyet. Jadilah ada potret monyet di sini
kagen sama desaku hiks
ReplyDeleteAyo pulang kampung barengan. he...he...he...
ReplyDeleteyukkkkkkkkkkkk "semangat" hehehehhehehehe
ReplyDeletejadi inget kemaren pas mudik masku makan nasi padang lahap bener minumnya es kelapa muda, suegerr, eh skg masku minta masakin nasi padang, ketagihan ternyata, hehehehehhe...sayang aku ga pinter masakan padang :(
ReplyDeleteLha ya ayuk....hi...hi...hi...
ReplyDeleteLha kalau gitu perlu itu diajak ke Sumatera Barat. Disana nggak ada restoran Padang, wong dimana-mana semua restoran dan warung nyediain masakan Padang.
ReplyDeleteSudah pernah ke Sumbar belum? Bukit Tinggi cantik, lereng Merapi indah, danau Maninjau mengagumkan. Waktu itu sih dikasih tahu untuk hati-hati karena sebelum kami datang ada gempa. Tapi kami suka dengan pemandangannya, walaupun pulangnya diare. Maklum nggak biasa makan masakan bersantan dan pedes. Di sini aku biasa masak yang non santen. Masak rendang bisa dihitung dengan jari. Jadi mungkin kaget kali ya perutnya.
wah belom pernah kesumatera aku mba, mainnya jawa dan bali aja hehehhehehe....aku juga kepengen banget kesana, katanya bagus dan pengen makan pempek asli palembang juga "penggemar pempek" kalo bikin sendiri rasanya kaya karet, hiks.....
ReplyDeletemoga moga deh suatu saat bisa jalan jalan ke sumatera, jangan bali melulu jadi pilihan :D
btw masakan padang itu mirip dengan masakan india selain bersantan juga berkuah kentel, o iya mba kalo ga suka pake santan coba aja ganti dengan yogurt, ada tuh resep india namanya beef madras, mirip banget sama rendang cuman pake yogurt rasanya enyakkkkkk banget....
asyiknya.
ReplyDeleteAku suka foto monyet ini, sayang dia dirantai ya?
ReplyDeleteSiapa tahu bisa ke Sumatera terus makan empek-empek asli Palembang. Aku juga belum pernah ke Palembang kok.
ReplyDeleteKalau yoghurt Leo suka, cuma aku sampai saat ini sulit banget menyukai yoghurt. Nggak tahu kenapa, susah banget buatku untuk makan yoghurt. Kalau aku makan yoghurt itu karena terpaksa untuk kesehatan.
Betul asyik.....
ReplyDeleteIyo mbak, dirante. Kasihan ngelihat binatang dirante gitu ya. Cuma kalau dilepas, aku yo nggak berani mendekat.
ReplyDeletebener2 indah ya...
ReplyDeletecanttiiikkknnnyaaaaa....
ReplyDeleteduh, skedulku ke bukittinggi gagal terus mbakk..
gara2 suamiku takut gempa...hehhehehh
So beautiful...kemarin pulkam 4 minggu di JKT jadi nga sempet liat sawah...TFS...
ReplyDeletePasti seneng ya om vacatie di Indo...alles lekker...
ReplyDeletekalo liat pemandangan kaya gini nih yg bikin kangen ama indo..kayanya khas buanget...:))
ReplyDeleteBetul memang indah. Wis kapan kesana.....
ReplyDeleteLha nek wingi pancen kami bonek tenan kok. Alhamdulillah slamet....
ReplyDeleteBegitulah Jakarta, yang ada pohon-pohon beton...
ReplyDeleteCuma kalau di Indonesia dia nggak bisa makan banyak, maklum panas dan nggak kerja, jadi nggak butuh banyak energie.
ReplyDeleteMemang betul khas banget. Sayang ya kalau keindahan tersebut dihancurkan...
ReplyDeleteMau....
ReplyDeleteIngat kampung ku juga Sri....
beautiful view !! TFS
ReplyDeletewah mas leo doyan kelapa muda ya......akang gw mah boro2 deh...
ReplyDeletelha fotone mbak sri kog ora ana?:)
ReplyDeleteLiburan yang menyenangkan yo mbak... seger kelapanya...
ReplyDeleteJadi bernostalgia ya. Di sini kalau pengin beli kelapa muda ya harus puas dengan yang kalengan yang irisannya tebal dan kotak-kotak.
ReplyDeleteSama-sama say...
ReplyDeleteDia sih doyan banget yang namanya kelapa muda. Apalagi es teler. Makanya di sini aku kadang bikin es teler.
ReplyDeleteAda satu, cuma gelap, jadi yo nggak aku pasang...
ReplyDeleteDespite kena diare, libuaran memang menyenangkan.
ReplyDeleteMenurutku selain kelapa muda, yang enak di sana adalah pisang. Bener lho, pisangnya manis sekali dan enak sekali. Aku sebetulnya bukan penggemar pisang, tapi aku suka makan pisang Bukit Tinggi.
Lihat fotonya saja saya sudah terobati rasa kangen pemandangan yang indah, foto2nya bagus, Sri, terima kasih sharingnya.
ReplyDeleteSama-sama tante. Memang foto kadang bisa mengobati rasa kangen.
ReplyDeleteSriiii ... seneng sekali melihat kalian rehat-rehat sambil nyruput es kelapa muda, aduuh jadi inget waktu serombongan kita tour ke Bukit tinggi, kasian sekali noni-noni dan juragan aku, dari sekian makan yang terhidang beraninya maem Ayam Poooooop .. gya ha ha ... Bagiman Leo dan kamu sekarang masih gemeter ga perutnya .. gya ha ha
ReplyDeletewadooooooh .... jahat kamu, bikin aku kangeeen sama batok kelapa muda ... mak nyuus ... weleeeh
ReplyDeleteLha kebetulan kami nggak makan ayam. Aku sih makan, tapi lebih suka ayam goreng. Leo sendiri nggak makan ayam.
ReplyDeleteAkhirnya yo jatuhnya ke ikan atau perkedel. Kadang makan rendang.
Leo sampai sekarang masih belum sehat betul perutnya. Cuma frekuensi ke wc sudah lebih berkurang.
Lha mumpung di sana, makan (minum?) kelapa muda sepuasnya. Bener-bener fresh en enak.
ReplyDelete