Tuesday, 19 June 2007

Mudik nggak ya?????

Baru saja balik dari mudik, masak mau mudik lagi. Ini gara-gara tadi ke dokter gigi. Hanya untuk kontrol. Ternyata ada satu tambalan yang lepas (maklum tambalan sudah bertahun-tahun). Akhirnya ditambal ulang. Nggak tahu biayanya karena rekening akan dikirim menyusul ke rumah. Biasanya asuransi nggak bisa bayar penuh, paling banter juga separonya.

Berhubung aku ompong (3 gigi), aku tanya dokter, berapa biayanya kalau bikin gigi palsu. Kata dokter sekitar 700-800 Euro untuk gigi yang removable atau bisa dilepas-lepas. Dalam hat aku bilang: "ini sih hampir sama dengan harga tiket sekali mudik ke Indonesia pp........"

Katanya yang bagus adalah yang transplantasi atau tetap, bukan yang removable. Waktu aku tanya biaya untuk bikin crown ini, blio bilang 1 gigi biayanya 450 Euro dan katanya aku butuh 7 crowns (nggak mudeng aku kenapa kok 3 gigi yang ompong, jadinya butuh 7 crowns). Lha tinggal ngitung saja: 7 x 450 Euro = 3150 Euro. Lha ini kan bisa digunakan mudik 3 kali dan itu saja masih susuk alias sisa ada kembaliannya. hiks...hiks.... Padahal kalau nggak salah untuk pasang crown, asuransi cuma bayar 2 crowns per tahun (ini juga lupa-lupa inget). Artinya kalau mau dibayarin asuransi semua, butuh waktu 4 tahun yak? Ini juga kalau bisa.... 

Makanya aku bilang ke Leo, kalau di Indonesia lebih murah, mendingan aku mudik saja. Kalau bisa dapat dokter gigi yang bagus di Indonesia dan biayanya nggak segede itu, aku pikir-pikir mendingan mudik aja ya, sekalian ketemu keluarga dan teman-teman.

Atau bisa juga ke dokter gigi yang biasa aku kunjungi. Dia biasa kasih "harga teman" karena dia saudaranya temanku. Selama ini sih aku merasa OK dengan pelayanan dia. Kalau dia nggak bisa biasanya dia langsung bilang nggak bisa. Misalnya waktu ibuku periksa ke dia, dia bilang ibuku harus ke dokter gigi yang punya spesialisasi tertentu karena butuh penanganan tertentu. Jadi menurutku dia dokter gigi yang baik dan bertanggung jawab, pasien bukan sekedar alat percobaan, dia tidak sekedar mikir duit thok.

Cuma.....aku ini kan baru mudik, masak iya mudik lagi......kasihan Leo ditinggal sendiri di rumah cukup lama......selain itu dompet kan harus nafas dulu ya......tapi di sisi lain, itu kan pengeluaran yang memang harus dikeluarkan ya.......makanya nih agak bingung juga....

Catatan: gambar kebo aku ambil waktu kami mudik bulan Mei yang lalu. Ini bukan berarti kalau aku mudik nanti aku akan mandiin kebo, wong aku rada takut kok sama kebo. Kata Leo, aku memang payah....dasar city girl!!!    

30 comments:

  1. wes mudik wae mba timbang bayar mahal mahal, toh enakan mudik ketemu sodara plus tambalan gigi, hehehehheh "ngomporin soale aku kepengen mudik banget, hiksssssssssssss"

    ReplyDelete
  2. Jadi mendingan mudik iki? Nek dipikir-pikir memang bener to? Paling enggak duitnya masuk ke Indonesia juga ya daripada masuk di sini. Wis tak pikir-pikir maneh yo. Thanks for your advice.

    ReplyDelete
  3. kalo aku loh ya mendingan mudik lagi, kan kali ini bisa dipuas puasin ketemu family dan teman nah setelah mudik kali ini ga usah mudik dalam waktu deket, palingga 2 th lagi baru mudik, emang sih kasian suami kalo kita tinggal, tapi ketimbang duit segitu banyak cuman buat nambal gigi?? kalo ke indonesia dan dapat macem macem hehehhehe.............

    tar kalo mudik mampir ke abudhabi mba biar kita kopdaran sekalian aku nitip, hahahahhaha "naluri wong indonesah" :p

    ReplyDelete
  4. Emang bener sih kalau mudik, uang segitu kayaknya nggak hanya untuk nambal aja bahkan bikin crown plus mudik.

    Kalau mampir AD, aku harus lewat Heathrow-London (aku lupa naiknya apa). Perjalanannya jadi lama banget.......

    ReplyDelete
  5. Memang sih kalo di hitung2, mendingan pulang ke Indonesia untuk fix gigi, tapi ntar kalo bikinnya di Indonesia terus ada kenapa2 sama tuh gigi, kadang dokter di luar ga mau perbaikin, mereka bilang, siapa yg bikin? balik ke dokter yg bikin. Nah kalo udah gitu, artinya harus balik lagi ke Indonesia, biaya lagi. Terus quality gigi juga harus jadi bahan pertimbangan, apakah quality gigi di Indo, sama bagusnya dgn yg di luar.

    ReplyDelete
  6. iya saya juga setuju gitu....
    kalau benerinnya di dokter indonesia ntar kalau ada yang kebetulan perlu penanganan tambahan biasanya dentist luar gak mau atau malah dibongkar lagi ...
    saya setahun kemarin kerjaaannya mangap mulu di dentist, semua tambalan di indo mereka bongkar katanya biar seragam... baru separuh udah bosen sekarang males nerusin juga mahal bow...

    pikir2 dulu deh Sri...
    biar mahal tapi kalau ada apa2 gampang kalau ditambal di londo...

    ReplyDelete
  7. Petimbangan dgn baik2, mana yg perlu itu yg diambil say.

    ReplyDelete
  8. Ini juga jadi bahan pertimbangan. Thanks for the advice.

    Kalau mengenai kualitas dokter Belanda, ternyata nggak semua bagus juga kok. Akhir-akhir ini aku lihat di tivi ada program tentang komplen terhadap dentists. Dan ini nggak cuma sekali saja ditayangkan. Mereka terlalu mahal untuk melakukan pekerjaan yang sangat kecil. Malah dipertanyakan juga tentang kontrol terhadap mereka. Jadi kalau mau pasang crown baru, harus bener-bener cari dokter gigi yang bagus. Kebetulan aku dapat dokter gigi yang bagus. Cuma ya itu...mahal euy....dompet harus nafas dulu.....

    ReplyDelete
  9. Iya nih mbak, masih mikir-mikir juga kok. Kami masih mau baca peraturan insurance yang kami ambil. Kayaknya kalau ambil di sini kayaknya nggak dalam waktu dekat mbak, lihat dulu uangnya segala. Nafas dulu....he...he...he...
    Thanks ya mbak atas pertimbangannya.....

    ReplyDelete
  10. Betul itu. Terimakasih ya.....

    ReplyDelete
  11. WAH! ENGGA USAH PIKIR PANJANG MUDIIIIIIIIIIIIK! AJAHHHHH..............

    ReplyDelete
  12. Ha...ha...ha....kamu bikin aku pengin mudik nih......

    ReplyDelete
  13. mending mudik aja mbak sri....toh dokter gigi di indonesia gak kalah kualitasnya dengan dokter gigi luar (ini pengalamanku lho...), kalo mudik kan sekalian silaturahim lagi sama teman dan saudara:):)

    ReplyDelete
  14. kalo gw bilang sih enggak usah pulang sri, soalnya kwalitas drg di indo (sorry ya yg drg) pengalaman pribadi dan temen2.....kwalitasnya kurang bagus, emang sih biayanya juga juaaauuuuuhhhhh lebih mahal hahahaha.....gue pernah di crown 1 gigi graham $1500 itu baru crownnya doang, belon termasuk perawatan 3X perawatan sebelumnya (rooth canal dsb), kalo diitung2 satu gigi abis $3000.

    ReplyDelete
  15. Sebagai pertimbangan aja nih...di sini satu gigi permanen itu kurang lebih 500rb-an tapi kalau 1 gigi, bikinnya harus 3, buat megangin gigi yg kosong itu. Jadi tergantung banget ama yg ompong di mana, mungkin kasus Mbak Sri ompongnya di dua tempat yah? Makanya jadi 7 gigi. Kalau di Jakarta, Dokter giginya Mbak Ine tuh sepertinya pandai dan sabar banget. Aku juga lagi cari2 dokter gigi Surabaya yg benar, masa ditambal 3x "rompal" terus, akhirnya malah dah ndak selamat mesti cabut, karena gigi dah terlalu tipis gak bisa diselubung lagi, tp gak mau ama dokter yg biasa aku pakai itu ah...sebel... :(

    ReplyDelete
  16. Waktu pertama kali periksa di sini, aku bawa surat keterangan dari dokter gigiku di Indonesia. Kata dokter gigi sini: "Indonesia did a very good job" maksudnya "Indonesia" disini adalah dentist ku yang di Indonesia.

    Kami akan mencari tahu berapa biaya yang bisa di-cover asuransi kalau kami melakukan di sini, dan kami mempertimbangkan resiko kalau aku ke dokter Indonesia (kan harus kontrol dsb ya untuk beberapa kali).

    ReplyDelete
  17. Gile mahal banget ya. Kalau 7 gigi kan $21 000, bisa beli mobil ya dengan harga segitu. Kalau aku dengan harga segitu, aku akan ke Indonesia. Nggak punya uang soalnya, kemampuan kami nggak sampai segitu. Maklum aku nggak kerja. Sudah gitu setelah mata uang berubah dari guilder ke euro, biaya hidup naik gila-gilaan tapi gaji tetap. Pajak di sini tingginya luar biasa, salah satu yang tertinggi di dunia.

    Aku sedang mikir-mikir, mempertimbangkan mana yang terbaik. Sedang cari tahu juga berapa asuransi bisa bayar kalau pasang crown di sini. Kalau bikin di Indonesia juga harus dihitung resikonya kalau harus kontrol segala.

    Thanks for your advice....

    ReplyDelete
  18. Kamu ngomporin ya Ning....hi...hi...hi...

    ReplyDelete
  19. Oh gitu ya? Memang ompongnya di dua tempat, jadi itu kali ya harus dibikin 7 crowns.

    Satu gigi 500-ribuan ya? Itu di Surabaya? Aku akan cek nanti di Jakarta berapa. Memang betul harus cari dokter gigi yang bagus ya, jadi nggak setiap kali bolak-balik.

    Leo juga punya tambalan di gigi tertentu. Tambalannya lebih banyak daripada gigi aslinya. Kemarin dokter giginya juga bilang kalau tambalannya sudah nggak bisa menahan lebih lama lagi, jadi harus pasang crown.

    Thanks ya atas infonya....

    ReplyDelete
  20. duh dimana mana sama aja ya mba, sorry melenceng dr topik tapi disini juga hidup makin sulit, walaupun ga ada pajak disini tapi harga rumah gila gilaan mba, saking harga apartemen yg selangit orang hanya mampu bayar kamar patungan, bayangin satu kamar sampe 7-10 orang. misalkan family kadang meraka juga mampu hanya bayar satu kamar dan bayangkan harus saharing sama anak anak dalam satu kamar ......

    apartemenku aja bulan ini naik 20 persen padahal harga lama aja udah menggila, hikssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss gaji ga naik naik :((

    ReplyDelete
  21. aku taun lalu jga pasang gigi krn ompong 2 berderet,males ah pake plate(buka pasang) emang harganya bikin sakit gigi hehe,tp proses aku tuh bolak-balik lho mba kurleb 6 bulan,krn pertama kan dia nanem skrup nya dulu(bengkak pipinya aja semingguan),tunggu 5 bulanan sampe dia setle,baru dipasang/ditempel giginya,itupun 2 mingguan bolak-balik adjust lagi dan setauku di indo juga ga murah-murah banget ko kalo yg quality nya bagus..
    kan repot juga kalo bolak-balik,lagian kl lg sakit giginya,makan juga ga enak,boro2 pengen ngapa-ngapain,rugi deh udah sampe indo cuma makan buryam doang hahaha

    ReplyDelete
  22. Kalau gitu....harus stop beli baju dong......hi....hi....hi.....

    Tapi memang kok sekarang harga rumah gila-gilaan. Rumah di Belanda sekitar 200 ribu sd 300 ribu Euro. Itu rumah sederhana lho ya. Aku dapat info, orang nyicil di bank untuk beli rumah sampai 30 tahun atau bahkan lebih. Lha itu kan artinya seumur hidup orang kerja hanya untuk cicilan rumah ya. Pokoknya krisis Eropa terutama setelah mata uang masing-masing negara berubah menjadi euro bikin orang Eropa sutris karena biaya hidup naik gila-gilaan. Semua pengeluaran sekunder yang dianggap nggak penting di-drop dulu.

    Yang masih bisa dinikmati di sini ya itu: udara bersih, polusi nggak segila di Indonesia, gap antara kaya dan miskin nggak segila kayak di Indonesia. Lha kalau aku lihat, di Jakarta aku lebih sering ngelihat mobil BMW daripada di Rotterdam.

    ReplyDelete
  23. ha...ha...ha...bener juga ya. Bedanya kalau di sini, kalau lagi sakit gigi, Leo makannya pancake.....

    Thanks for sharing ya. Jadi banyak pokoknya yang harus dipertimbangkan....

    ReplyDelete
  24. mbak sri untuk urusan tambal menambal gigi harus dipikirkan...soalnya kalau telat, gigi bisa nyut2an...makan ga enak...tidur ga enak...pokoknya serba ga enak.....kalau mau mudik lagi bilang2 ya...:)

    ReplyDelete
  25. Soal gigi kelihatanya hal kecil , tapi kalau sakit benar Aziz nut2an, tidak bisa tidur, tidak bisa makan, bengkak panas. Saya pernah mau berangkat ke indonesia, di airport Vancouver sudah berasa sakit, saya diamkan. Pikir saya toch bisa sembuh sendiri. Ech taunya tambah sakit, mau menghadiri pesta di Indo tidak bisa makan, pipi bengkak sebelah. Diobati anti sakit tidak mempan. Menderita 3 hari di Indo, terpaksa pulang ke dokter gigi di Vancouver balik. Padahal yang sakit baru dikasih crown. Saya pikir sama saja resikonya dokter Indo atau dokter Vancouver kalau sedang sial, tetap harus kembali untuk memperlihatkan hasil crownya dan tembelanya kurang bersih.

    ReplyDelete
  26. Lha gigiku nggak bolong kok. Yang tambalannya goyang sudah ditambal lagi. Gigiku ompong makanya harus pasang gigi palsu. Nanti kalau mudik lagi aku kasih tahu deh ya....

    ReplyDelete
  27. Ternyata sama ya tante......
    Jadi kita harus pinter-pinter milih dokter gigi ya tante........

    ReplyDelete
  28. memang drg disini mahal say (enggak cuma drg sih, mostly yg berurusan dg medical) tapi khusus gigi...asuransinya aja lumayan tinggi premi nya......tapi kalo enggak punya asuransi, waduuuuuuhhhhh....

    ReplyDelete
  29. Health insurance dimana-mana kok mahal ya. Kalau dipikir kami jarang sekali pake karena alhamdulillah jarang sakit.

    Biaya dokter gigi dimana-mana juga mahal. Sutris kadang kalau melihat tarif mereka. Aku baru tahu pasang crown tergantung masalahnya. Aku pikir 450 euro per gigi sudah muahal. Eh....ada teman lain yang harus bayar 18000 Euro cuma untuk 5 gigi. Dia tinggal di Perancis. Tapi ternyata masalah gigi dia lebih rumit daripada masalah gigiku. Gile....mahal betul. Itu kan artinya 3500 euro per gigi yak.....

    ReplyDelete